Untuk x mendekati harga tertentu dapat ditentukan nilai pendekatan dari f(x) yang merupakan limit (nilai Batas) dari f(x) tersebut. CONTOH : Untuk x mendekati tak berhingga, maka f(a) = 2/x akhirnya akan mendekati 0. ditulis : l i m 2=0 x x Hasil yang harus dihindari 0/0 ;
TEOREMA 1. Jika f(x) = c maka l i m f(x) = c xa 2. Jika l i m f(x) = F dan l i m g(x) = G maka berlaku xa xa a. l i m [f(x) g(x)] = l i m f(x) l i m g(x) = F G xa xa xa b. l i m [f(x) xa c. l i m k xa
g(x)] = l i m xa
f(x) l i m xa =k
g(x) = F
f(x) = k l i m xa
f(x)
lim f(x) d. l i m f(x) = x a =F x a g(x) lim g(x) G xa LANGKAH MENCARI LIMIT SUATU FUNGSI 1. Harga yang didekati disubstitusikan ke fangsi yang dimaksud. Bila bukan (*) maka itulah nilai limitnya.
2. Bila (*) maka usahakan diuraikan. Pada fungsi pecahan, faktor yang sama pada pembilang dan penyebut (penyebab bentuk (*)) dicoret. Pencoretan im boleh dilakukan, karena x hanya mardekati harga yang diberikan. Kemudian baru harga yang didekati disubstitusikan. Dalam konteks limit perhatikan hasil pembagian berikut : 0/a = 0 ; a/0 =
; /a = ; a/ = 0 ; a = ( =
konstanta)
PERLUASAN lim x0 lim x0 lim x0 sin ax = a/b bx ax = a/b sin bx sin ax = a/b sin bx lim x0 tg ax = a/b bx
lim x0
sin ax = a/b tg bx
lim x0
tg ax = a/b sin bx
Rumus-rumus trigonometri yang sering digunakan untuk merubah fungsi: cos x = sin (90 - x) ctg x = tg (90 - x) sin ax = 2 sin ax cos ax cos ax = 1- 2 sin ax cosx = 1 - sinx
untuk m > n ; a/p untuk m =n ; 0 untuk m < n untuk a > d ; b-e untuk m =n ; 2 a - untuk a < d
lim x
ax2 + bx + c -
dx2 + ex + f
Bila salah satu suku belum berbentuk tanda akar maka dibentuk dengan cara mengkuadratkan kemudian menarik tanda akar. DALIL L'HOSPITAL Jika fungsi f dan g masing-masing terdifferensir pada titik x= a dan f(a) = g(a) = 0 atau f(a) = g(a) = maka l i m f(x) x g(x) =lim x a f(x) g(x)
x 2x + 1
(*) Uraikan
x(3 - 2/x) = 3 - 2/x = 3 - 0 = 3 x(2 - 1/x) 2 + 1/x 2 - 0 2 atau langsung gunakan hal khusus 3. l i m x x2 - x - 1 10x + 9 =
(*) Uraikan
x(x - 1 - 1/x) = x - 1 - 1/x = - 1 - 0 = = x(10 - 9/x) 10 + 9/x 10 + 0 10 atau langsung gunakan hal khusus 4. l i m x 2 x2 - 3x + 2 x2 - 5x + 6 = 0 0 (*) Uraikan
(x - 1)(x - 2) = (x - 1) = 2 - 1 = -1 (x - 3)(x - 2) = (x - 3) = 2 - 3 atau langsung gunakan hal khusus Differensial 5. l i m x 1 x3 - 3x2 + 3x - 1 x2 - 5x + 6 = 0 0 (*) Uraikan
6. l i m x 2
2 + x - 2x x-2
= 0 0
7. l i m x
-4 = -4 = -2 (1 3 + 3 + 0) 6
atau langsung gunakan hal khusus CONTOH LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI 1. l i m sin 2x = 0 (*) x 0 tg 3x 0 sin 2x = 3x 2 = 1 . 1 . 2 = 2 2x tg 3x 3 3 3 2. l i m 1 - cos 2x = 0 x 0 sin 2x 0 1 - (1 - 2 sin 2x) = 2 sin x 2 sin x cos x 2 sin x cos 3. l i m 1 - cos x = 0 x 0 3x 0 2 sin (x) = sin (x) . sin (x) = 1 . 1 . 1 = 1 3 . 4 . (x) 6 (x) (x) 6 6 atau langsung gunakan hal khusus Differensial = sin x = tg x = 0 cos x
4. l i m sin x - sin a = 0 (*) x 0 x-a 0 2 cos (x+a) sin (x-a) = cos (x+a) . sin (x-a) = x-a (x - a ) cos (x+a) . 1 = cos (a+a) . 1 = cos a atau langsung gunakan hal khusus Differensial
PENGERTIAN teigonometri
Pada segitiga siku-siku berlaku dalil phitagoras. cosec = c/a sec = c/b ctg = b/a
RUMUS-RUMUS TERIGONOMETRI
PENJUMLAHAN DUA SUDUT ( + ) sin( + ) = sin cos + cos sin cos( + ) = cos cos - sin sin tg( + ) = tg + tg 1 - tg2 SELISIH DUA SUDUT ( - ) sin( - ) = sin cos - cos sin cos( - ) = cos cos + sin sin
tg( - )
= tg - tg 1 + tg2
SUDUT RANGKAP sin 2 = 2 sin cos cos 2 = cos2 - sin2 = 2 cos2 - 1 = 1 - 2 sin2 tg 2 = 2 tg 2 1 - tg2 sin cos = sin 2 cos2 = (1 + cos 2) sin2 = (1 - cos 2) Secara umum : sin n = 2 sin n cos n cos n = cos2 n - 1 = 2 cos2 n - 1 = 1 - 2 sin2 n tg n = 2 tg n 1 - tg2 n JUMLAH SELISIH DUA FUNGSI YANG SENAMA BENTUK PENJUMLAHAN PERKALIAN sin + sin = 2 sin + cos - 2 2 sin - sin = 2 cos + sin - 2 2 cos + cos = 2 cos + cos - 2 2 cos + cos = - 2 sin + sin - 2 2 BENTUK PERKALIAN PENJUMLAHAN 2 sin cos = sin ( + ) + sin ( - ) 2 cos sin = sin ( + ) - sin ( - ) 2 cos cos = cos ( + ) + cos ( - ) - 2 sin cos = cos ( + ) - sin ( - ) PENJUMLAHAN FUNGSI YANG BERBEDA Bentuk a cos x + b sin x Merubah bentuk a cos x + b sin x ke dalam bentuk K cos (x - )
a cos x + b sin x = K cos (x- ) dengan : K = a2 + b2 dan tg = b/a = ... ? Kuadran dari a ditentukan oleh kombinasi tanda a dan b sebagai berikut I a b keterangan : a = koefisien cos x b = koefisien sin x + + II + III IV + -
tg x = tg a x = a + n.180
(n = bilangan bulat)
II. a cos x + b sin x = c a cos x + b sin x = C K cos (x-) = C cos (x-) = C/K syarat persamaan ini dapat diselesaikan -1 C/K 1 atau K C (bila K dalam bentuk akar) misalkan C/K = cos
DEFINISI
Differensial (turunan) fungsi y = f(x) terhadap x didefinisikan sebagai : dy = l i m f(x + x) - f(x) dx x 0 x (Perbandingan perubahan y yang disebabkan karena perubahan x, untuk perubahan x yang kecil sekali) Notasi lain : df/dx = f`(x) ; y` RUMUS - RUMUS 1. FUNGSI ALJABAR 2. FUNGSI TRIGONOMETRI
y = xn dy/dx = nxn-1
Sifat - sifat : 1. y = c (c=konstanta) dy/dx = 0 2. y = c U(x) dy /dx = c . U`(x) 3. y = U(x) V(x) dy /dx = U`(x) V`(x) 4. Bentuk perkalian y = U(x) . V(x) dy/dx = U`(x).V(x) + U(x).V`(x) 5. Bentuk pembagian y = U(x) dy = U`(x).V(x) - U(x).V`(x) V(x) dx (V(x)) 6. Bentuk rantai y = f(U) dan U = g(x) dy/dx = dy/du .du/dx y = (ax + b)n dy/dx = n(ax+b)n-1(a) y = sin (ax + b) dy/dx = (a) cos (ax+b) y = sinn (ax + b) dy/dx = n sinn-1(ax+b) [a cos (ax+b)] Ket : Untuk menyelesaikan persoalan, sifat dan rumus-rumus ini dikombinasikan
PENGGUNAAN DEFINISI
1. MENENTUKAN KOEFISIEN ARAN GARIS SINGGUNG (Gradien) di titik (x1y1) pada kurva y = f(x)
m = f`(x1)
f`(x1) berarti nilai turunan f(x) pada titik dengan absis x = x1, Ket : Khusus untuk jenis fungsi kuadrat. Jika titik tidak terletak pada grafik, maka gradien garis singgungnya dimisalkan dengan m yang dicari dengan menggunakan persamaan garis y - y1 = m (x - x1) disinggungkan dengan persamaan kurva y = f(x) dengan syarat D = 0 (D = diskriminan dari hasil eliminasi kedua persamaan) 2. MENENTUKAN MONOTON FUNGSI Fungsi y = f(x) monoton naik pada suatu interval, jika pada interval itu berlaku f'(x) > 0 Fungsi y = f(x) monoton turun pada suatu interval, jika pada interval itu berlaku f'(x) < 0 3. MENENTUKAN TITIK STASIONER Fungsi y = f(x) Syarat stasioner f'(x) = 0 JENIS - JENISNYA STASIONER : MAKSIMUM Syarat : f`(x) = 0 x = x0; f'' (x0) < 0 Titik maksimum (xo, f(xo)) MINIMUM Syarat : f '(x) = 0 x = x0; f'' (x0) > 0 Titik Minimum (xo, f(xo)) BELOK Syarat : f '(x) = 0 x = x0; f'' (x0) = 0 Titik
Nilai Stasioner adalah nilai fungsi di absis titik stasioner Keterangan : 1. Untuk menentukan jenis jenis titik stasioner dapat juga dicari dengan perubahan tanda disekitar titik stasioner. Langkah : a. Tentukan absis titik stasioner dengan syarat f '(x) = 0 x = xo b. Buat garis bilangan f '(x) c. Tentukan tanda-tanda disekitar titik stasioner dengan mensubstitusi sembarang titik pada f '(x) d. Jenis titik stasioner ditentukan oleh perubahan tanda di sekitar titik stasioner. ket : f`(x) > 0 grafik naik f`(x) > 0 grafik turun melihat
4. MASALAH FISIKA Jika S(t) = Jarak (fungsi waktu) V(t) = Kecepatan (fungsi waktu) a(t) = Percepatan (fungsi waktu) t = waktu maka V = dS/dt dan a = dV/dt 5. MENYELESAIKAN MASALAH LIMIT DALIL L'Hospital Jika fungsi-fungsi f dan g masing-masing terdifferensir pada x = a dan f(a) = g(a) = 0 atau f(a) = g(a) = sehingga : lim xa lim xa f(x) = 0 atau g(x) f(x) = g(x) 0 lim xa lim xa f(x) = g(x)
, maka
f`(x) = g`(x)
, maka
ket : f`(x) > 0 grafik naik f`(x) > 0 grafik turun 2. Nilai maksimum/minimum suatu fungsi dalam interval tertutup didapat dari nilai stasioner fungsi dalam interval itu atau dari nilai fungsi pada ujung ujung interval 4. MASALAH FISIKA Jika S(t) = Jarak (fungsi waktu) V(t) = Kecepatan (fungsi waktu) a(t) = Percepatan (fungsi waktu) t = waktu maka V = dS/dt dan a = dV/dt 5. MENYELESAIKAN MASALAH LIMIT DALIL L'Hospital Jika fungsi-fungsi f dan g masing-masing terdifferensir pada x = a dan f(a) = g(a) =
sehingga :
lim xa f(x) = g(x)
, maka
f`(x) = g`(x)
, maka
PENGERTIAN INTEGER
INTEGRAL merupakan kebalikan dari differensial (anti differensial). Jika turunan dari F(x) adalah f(x), maka : f(x) dx = F(x) + c (c = konstanta) Integral dapat digolongkan atas : A. Integral tak tentu (Tanpa batas) B. Integral tertentu (Dengan batas)
CARA MENGINTEGRIR a. SUBSTITUSI I = f(x) dx substitusi : x = Q(u) ; dx = Q`(u) du I = f(Q(u)) Q`(u) du jika ruas kanan telah diintegrir, subtitusi kembali dengan fungsi invers dari x = Q(u) (ket : Prinsipnya adalah merubah variabel sehingga rumus dapat digunakan) b. SUBSTITUSI TRIGONOMETRI 1. Bentuk a2 - x2 misalkan x = a sin = arc sin x/a dx = a cos d
a2 - x2 dx = a 1 - sin2 (a cos d) = a2 cos2 d = a2 (1 + cos2) d = a2 ( + sin cos) + c = a2 [arc sin x + x a2 - x2 ] + c a a a a2 - x2 dx = a2 arc sin x/a + x a2 - x2 + c
2. Bentuk a2 + b2x2 Gunakan substitusi : x = a/b tg dx = a/b sec2 d 3. Bentuk b2x2 - a2 Gunakan substitusi : x = a/b sec dx = a/b tg sec2 c. PARSIIL Yaitu mengenai integral dari suatu bentuk yang merupakan hasil perkalian antara suatu fungsi x dengan turunan dari suatu fungsi x yang lain. I = f(x) g(x) dx Misalkan : u = f(x) ; dv = g(x) dx
du = ..... dx
u du = u v - v du Pemisalan dibuat sedemikian sehingga bentuk v du jadi lebih mudah Untuk hal-hal khusus dapat digunakan cara TABULASI
INTERGER TERTENTU
1. Pengertian Bila suatu fungsi F(x) mempunyai turunan f(x), maka bila f(x) diintegrasikan pada selang (a, b) menjadi
a b a b
a.
c dx = c(x) = c(b - c)
a b a a
c = konstanta
b.
f(x) dx = - f(x) dx
a a b
c = batas ditukar
c.
f(x) dx = 0
a b a b b
c = batas sama
d.
c = ( a < c < b)
OLEH : NAMA: SANDE TUA AHMAT NIM: 0810031802237 DOSEN: Prof. DR. DADANG ISKANDAR