Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PENGKAJIAN I. Nama Umur Agama Suku IDENTITAS UMUM KELUARGA a. Identitas Kepala Keluarga: : Tn Y.

. : 36 : Islam : Jawa Pendidikan Pekerjaan Alamat Nomor Telpon : SD : Swasta : Sengkaling :-

b. Komposisi Keluarga: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tn Y Ny. R An S. Tn R. Ny. M. Tn. B Ny. S An. A c. Genogram: Nama L/P L P L L P L P P Umur 36 36 10 86 80 42 33 4 Hub. Klg KK Istri Anak Kakek Nenek Paman Bibi Kepona kan Pekerjaan Swasta Wiraswasta Pelajar Pensiunan Wiraswasta IRT _ Pendidikan SD SD SD kelas 5 SD Tidak sekolah SD SMP Playgroup

Keterangan : : laki-laki : perempuan : meninggal : tinggal bersama d. Type Keluarga: a) Jenis type keluarga: Multigenerational Family : pasien : hubungan dekat

b)

Masalah yang terjadi dg type tersebut: Sering ada masalah dengan keluarga seperti perselisihan pendapat namun tidak sampai menimbulkan stress dan konflik besar karena sebisa mungkin didiskusikan

e. Suku Bangsa: a) b) c) f. Asal suku bangsa: Jawa Budaya yang berhubungan dg kesehatan: setelah melahirkan melakukan mutih atau tidak makan ikan dan sayur berkuah Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Agama Islam, Tidak ada kepercayaan khusus Status Sosial Ekonomi Keluarga: a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ny. R, Tn. B, Ny S. Sedangkan untuk Tn. Y bekerja namun tidak memberi nafkah kepada keluarganya karena hubungannya sudah tidak baik dan harmonis dengan kelaurga sejak An. S masih dalam kandungan. b) c) d) Penghasilan: untuk Ny. R sekitar Rp 200.000-Rp 300.000 perbulan Upaya lain: menitipkan jajanan kecil ke sekolah-sekolah Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) Harta benda yang dimiliki keluarga antara lain, perabot rumah tangga, kulkas, TV, sepeda motor 2 buah, peralatan memasak dan lain sebagainya e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: kebutuhan berkaitan dengan pendidikan anak seperti SPP dan kebutuhan makan keluarga serta kebutuhan pemeriksaan kesehatan jika diperlukan g. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Keluarga jarang melakukan rekreasi ke suatu tempat hanya berkumpul dengan keluarga dan menonton TV, anak S. mengikuti rekreasi dari sekolahnya jika diadakan oleh gurunya II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua): Keluarga ini dalam tahap Keluarga dengan anak usia sekolah. Sampai saat ini Ny. R dapat mengajarkan anaknya sosialisasi dengan tetangga dan teman-temannya dalam hal pergaulan sehari-hari dibuktikan dengan An. S mudah mengenal orang baru dan cepat akrab. Selain itu An. S juga aktif bermain dengan teman sebayanya. Ny. R juga merasakan biaya keluarga meningkat termasuk untuk

pendidikan anak, namun Ny. R bersyukur dengan usaha yang dijalani dapat memnuhi kebutuhan sehari-hari anaknya. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya: Keluarga belum dapat mempertahankan hubungan perkawinan antara TN. Y dan Ny. R serta belum dapat meningkatkan komunikasi terbuka dan mendukung pasangan suami istri. Hal ini sebenarnya jika dibiarkan akan membuat hubungan suami istri akan terancam pisah dan akan mempengaruhi psikologis serta perilaku anak. c. Riwayat kesehatan keluarga inti: a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini: Anggota keluarga inti tidak mengalami masalah kesehatan saat ini. Semua dalam kondisi sehat baik fisik maupun psikologis. b) Riwayat penyakit keturunan: Dideteksi saat pengkajian minggu ke enam bahwa Ny. M dan Tn. R menderita DM tipe 2 setelah dilakukan tes gula darah mandiri. Hal ini dapat dijadikan perhatian sebagai risiko penyakit keturunan terhadap ketujuh anakanaknya. c) No 1. Nama Ny. R Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga Imunisasi Tindakan Keadaan (BCG/Polio/ Masalah Umur BB Yang telah Kesehatan DPT/HB/ kesehatan dilakukan Campak 36 48 Sehat Lengkap Ada riwayat TB Pengobatan paru dan ekstra selama 6 bulan paru 2 tahun lalu 2. An. S 10 38 Sehat bulan lalu Masih 3. Tn. R 86 Sakit mengalami lemas setelah mengalami masalah pada dan berhasil Menjalani periksa ke puskesmas Sempat berobat sampai ke namun sekarang tidak kontrol lagi

Lengkap Mengalami Ispa pengobatan dan

sesak nafas dan sanatorium

paru 4. Ny. M 80 Sehat Pernah paru 4 tahun lalu Telah kontrol dan menjalani pengobatan selama 6 bulan dan berhasil 5. Tn. B 42 Sehat Mengalami kelainan pada tulang kaki sehingga tidak dapat berjalan dan harus menggunakan penyangga d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan Puskesmas Dau dan RS. Sanatorium Batu d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: Riwayat keluarga pernah mengalami TB paru dan telah menjalani pengobatan III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN a. Karakteristik Rumah a) b) c) d) e) Luas rumah: 5x7 meter Type rumah: di perkampungan dan bertingkat Kepemilikan: milik sendiri atau orang tua Jumlah dan ratio kamar/ruangan: kamar tidur berjumlah 4, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 gudang, 1 mushola Ventilasi/cendela: kurang, ada namun tidak dimanfaatkan dengan maksimal, dinding rumah lembab, jendela jarang dibuka karena takut bau dari kandang sapi masuk ke dalam rumah, sirkulasi udara kurang baik. f) Pemanfaatan ruangan: baik namun pencahayaan kurang baik, lantai rumah terbuat dari tanah yang disemen, kasur jarang Menggunakan alat bantu mengalami TB ke puskesmas

dijemur, dapur terlihat kotor dan asapnya tidak bisa keluar atau terjebak di rumah. g) h) i) dengan toilet WC j) TPS k) Kebersihan lingkungan: lingkungan kurang bersih dan tidak segar karena di depan rumah terdapat kandang sapi sehingga bau tidak sedap sering mengganggu b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW a) b) c) Kebiasaan: berkumpul saat waktu senggang dengan tetangga terutama untuk ibu-ibu Aturan/kesepakatan: Budaya: Sampah: di buang di depan rumah, limbah RT: ada petugas yang bertugas mengumpulkan sampah warga dan dikumpulkan di Septic tank: ada, letak di depan rumah Sumber air minum: air sumur/dengan sanyo Kamar mandi/WC: 1 buah, kamar mandi gabung

c. Mobilitas Geografis Keluarga: keluarga belum pernah pindah sejak menikah sampai sekarang di tempat tinggal yang sedang ditempati. Ny. R kadang ke rumah suami karena suami sudah tidak tinggal bersama Ny. R lagi sejak mengandung An. S d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Keluarga mengikuti PKK, pengajian, tahlilan dan perkumpulan lainnya, interaksi dengan tetangga baik dan sering berkumpul saat waktu senggang di rumah e. System Pendudukung Keluarga Orang tua, saudara f. Denah Rumah Lantai 1
7 5 4 3

Lantai 2

10 2

IV.

Keterangan : 1. Ruang tamu 2. Kamar tidur 1 3. Kamar tidur 2 4. Kamar tidur 3 5. Kamar tidur 4 STRUKTUR KELUARGA

6. Mushola 7. Gudang 8. Dapur 9. Kamar Mandi/WC 10. Ruang makan

a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: komunikasi dengan anggota keluarga yang serumah baik, terbuka namun komunikasi dengan suami kurang baik karena sudah jarang bertemu dan tidak harmonis lagi sejang mengandung anak S. b. Struktur Kekuatan Keluarga: ibu yang mengambil keputusan pada anaknya karena suami telah lama jauh dari anaknya namun dalam masalah keluarga ada kakak klien (paman) yang membantu menyelesaikan dan bermusyawarah. c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga) Ibu sebagai satu-satunya yang mencari nafkah untuk anaknya serta mengasuhnya. Di keluarga inti terjadi konflik peran pada suami yang sudah lama sejak anaknya belum lahir hingga saat ini tidak memberi nafkah seperti layaknya seorang ayah pada umumnya. Suami sudah meninggalkan keluarga sejak 10 tahun yang lalu. An. S selayaknya anak pada umumnya yaitu bersekolah dan bermain sesuai usianya. Kakek dan nenek ikut membantu mengawasi cucu-cucunya dan membantu pekerjaan rumah semampunya. Sedangkan paman bertugas mencari nafkah tambahan walaupun dengan segala kekurangan yang dimiliki. d. Nilai dan Norma Keluarga Keluarga mengajarkan bahwa sesulit apapun keadaan keluarga namun tetap berusaha keras menghadapi dan tidak putus asa apalagi sampai menyebabkan stress. V. FUNGSI KELUARGA a. Fungsi afektif Komunikasi dengan keluarga di rumah baik saling berinteraksi dan diskusi atau berkompromi jika ada masalah, namun hubungan klien dengan suami kurang harmonis, komunikasi kurang termasuk kepada anaknya. b. Fungsi sosialisasi Dari lahir ibu yang membesarkan anaknya, ayah tidak begitu perhatian dengan anaknya, ibu berusaha memenuhi kebutuhan perkembangan anak sampai saat ini.

Ibu juga aktif sosialisasi dengan tetangga, perkumpulan masyarakat. c. Fungsi perawatan kesehatan Bila keluarga sakit periksa ke puskesmas dan rutin pengobatan sampai sembuh, ibu merawat anggota keluarga yang sakit dibantu dengan saudara yang tinggal satu rumah. Keluarga juga tahu bagaimana tanda-tanda sakit d. Fungsi reproduksi Sebenarnya Ny. R masih ingin punya anak lagi namun karena faktor hubungan dengan suami yang sudah renggang sehingga terkendala untuk hamil lagi. Ny. R menggunakan KB suntik dari awal hingga saat ini. e. Fungsi ekonomi Ny. R berjualan rujak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. VI. STRES DAN KOPING KELUARGA a. Stressor jangka pendek: keluarga yang sakit b. Stressor jangka panjang: adanya kerenggangan dengan suami sehingga nafkah tidak terpenuhi selain itu juga khawatir dengan kondisi psikologis anak tanpa adanya kehadiran ayah yang intens setiap harinya. c. Respon keluarga terhada stressor: keluarga mampu bermusyawarah dan menghadapi dengan tenang bersam-sama sehingga perselisihan dan stress dapat dihindari d. Strategi koping: klien berusaha tetap menyelesaikan perannya sebagai ibu sekaligus ayah dan tetap optimis dengan keadaan e. Strategi adaptasi disfungsional: VII. KEADAAN GIZI KELUARGA Kondisi gizi: gizi keluarga cukup Pemenuhan gizi: keluarga berusaha memberi makanan yang sehat walaupun dengan kondisi ekonomi secukupnya. Namun belum dapat memenuhi kebutuhan susu anaknya VIII. HARAPAN KELUARGA a. Terhadap masalah kesehatannya: keluarga berharap tidak terjangkit lagi penyakit yang parah dan menular agar seluruh keluarga dapat selalu sehat walaupun kondisi lingkungan rumah kurang dapat memenuhi standar sehat

b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: selalu tanggap dan membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin dan kunjungan ke keluarga untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga lebih ditingkatkan. IX. PEMERIKSAAN FISIK Nama Ny. R Tgl 22-06-12 26-06-12 30-06-12 Hasil Pemeriksaan Fisik TD: 120/80, N: 80, S:36,3. Pernah menjalani pengobatan TB selama 6 bulan (2009-2010). TD: 120/70, N: 76. TD:120/80, N:88, hasil foto rontgen saat awal pemeriksaan TB hasilnya dengan Dx. Susp. Limfadenitis TB (paru dan ekstra paru). Riwayat obat: etambutol, B6, Rifampisin, INH, Pirazinamid), setelah 6 bulan pengobatan hasil Foto Rontgen baik dan kontrol dihentikan. 07-07-12 TD: 120/70, N: 84, S:36,9 ibu mengatakan agak flu dan capek, nyeri jika menelan, hasil pemeriksaan fisik ronkhi (-), wajah teraba hangat 19-07-12 TD: 120/70, N: 92, ibu mengatakan flu sudah berkurang tidak pusing, sudah mulai aktif dan tidak terasa capek, batuk (-) 26-07-12 28-07-12 Tn. R 03-08-12 22-06-12 Tidak dilakukan pemeriksaan fisik pada Ny. R karena fokus implementasi kepada anggota keluarga lain TD: 120/80, N:88 TD: 120/80, GDP:88 mg/dl TD: 140/90, N: 84. Pernah menjalani pengobatan dan rawat inap di sanatorium Batu dengan masalah paru-paru dan sesak, wajah terlihat oedem. 26-06-12 30-06-12 TD:140/90, pemeriksaan sputum terakhir (-) TD: 140/90, terakhir ke sanatorium untuk rawat inap selama 10 hari, pulang kerumah selama 2 bulan namun tidak melanjutkan kontrol lagi ke sanatorium hingga sekarang, penglihatan berkurang, kekuatan tulang masih cukup baik, wajah terlihat oedem 07-07-12 TD: 140/80, N: 80, batuk (-), ronkhi (-), tidak kuat bangun lama karena badan terasa lemas.

Nama

Tgl 19-07-12

Hasil Pemeriksaan Fisik TD: 140/90, terlihat lebih segar, pembicaraan lebih banyak dan fokus saat ditanya, ronkhi (-), kaki dan tungkai oedem, terdapat bercak-bercak kemerahan yang menggupal di ektremitas atas dan bawah

26-07-12

TD: 140/80, oedem pada tungkai kaki berkurang, kebiasaan minum kopi tiap hari dan tidak suka minumair putih (1 gelas air putih/hari)

28-07-12 Ny. M 03-08-12 22-06-12 26-06-12 30-06-12 07-07-12 19-07-12 26-07-12 28-07-12 Tn. B 03-08-12 30-06-12

TD: 140/80, N: 84, GDP: 203 mg/dl TD: 140/80, GDP: 192 mg/dl TD: 140/90, N: 80, riwayat pengobatan TB paru 4 tahun lalu dan berhasil. TD: 140/40, penglihatan (+), pendengaran (+) TD: 130/90, nyeri sendi (-) TD: 130/90, penglihatan (-), insomnia (-) TD: 140/90, N: 76 TD: 130/90 TD: 130/90, N:80, GDP: 198 mg/dl TD: 130/80, GDP :186 mg/dl TD: 140/90, N:76, mengalami kelainan pada tulang kaki sehingga menggunakan alat bantu untuk mobilitas seharihari

26-07-12 28-07-12 03-08-12

TD: 130/90, N:74, memiliki riwayat penyakit paru dan berobat ke RS 10 tahun lalu TD: 120/90, N: 80, kebiasaan minum kopi tiap hari TD: 130/80, GDP: 241 mg/dl, kebiasaan minum teh 3 gelas besar sehari dan minum kopi 2 gelas sehari, jarang minum air putih TD: 130/80, N:84 TD: 130/80, GDP:189 mg/dl

Ny. S

26-07-12 03-08-12

ANALISA DATA

No 1. DS: - Keluarga

Data mengatakan

Etiologi Kondisi rumah yang lembab, gelap dan kurang sehat Riwayat TB Paru dan penyakit paru Risiko bakteri masuk ke dalam tubuh Penularan TB meningkat

Masalah Kerusakan penatalaksanaan/pemeliha raan rumah

pernah menderita TB paru pada 2 anggota keluarga dan bulan - Keluarga bahwa Tn. mengatakan R pernah telah menjalani selama 6 pengobatan

berobat ke RS Sanatorium untuk penyakit paru yang dialami - Klien mengatakan tidak memisahkan peralatan makan penderita dengan anggota keluarga lainnya - Keluarga bahwa dibuka menghindari kandang sapi - Keluarga jika sempat DO: - Lantai rumah terbuat dari tanah disemen - Sirkulasi baik - Ventilasi kurang - Pencahayaan kurang - Jendela tertutup terlihat sering udara kurang sebagian sudah mengatakan jarang menjemur kasur, bau mengatakan jendela jarang karena dari

- Dinding rumah lembab - Bau dari kandang sapi masuk ke dalam rumah 2. DS: usia 86 tahun penglihatan berkurang - Keluarga bahwa Tn. B mengalami kelainan pada tulang kaki Risiko jatuh meningkat sejak kecil sehingga harus menggunakan alat bantu - Keluarga mengatakan bahwa dulu Tn. B pernah jatuh beberapa kali DO : - Terdapat kelainan pada tulang kaki Tn. B - Lantai rumah terbuat dari tanah yang disemen 3. DS : Hubungan dengan suami Hubungan inefektif - Klien mengatakan telah renggang sejak 10 tahun (ineffective relationship) berpisah dengan suaminya lalu sejak 10 tahun lalu - Klien mengatakan sudah Jarang bertemu jarang sesekali sudah - Klien suaminya berkomunikasi tidak memberi Komunikasi minimal mengatakan jarang dengan bertemu hanya Terjadi perbedaan jarak dan Tn. R Usia >65 th mengatakan Lantai dari tanah Penglihatan penggunaan berkurang, Risiko Jatuh alat bantu - Klien mengatakan Tn. R kelainan pada tulang kaki, - Klien mengatakan bahwa berjalan

- Klien mengatakan suami selisih paham nafkah pada keluarga

nya dan anaknya - Klien mengatakan sudh tidak bersabar DO : - Klien dengan hubungannya suami - Klien berusaha tersenyum saat bercerita 4. DS : - Klien mengatakan suka minum yang manis-manis Kerusakan sel seperti kopi dan teh tiap primer beta hari > 1 gelas minum air putih - Klien tidak mengetahui kondisinya - Klien manajemen diabetes DO : - GDP Tn. R : 203 mg/dl - GDP Ny. M : 198 mg/dl - GDP Tn. B : 241 mg/dl - GDP Ny. S : 189 mg/dl Pola makan dan minum yang tidak terkontrol Gula Darah tdk stabil DM Krg pengetahuan tidak diet tahu untuk sel beta kelelahan hiperglikemi terganggu perlawanan perifer insulin - Klien mengatakan jarang sekresi insulin jaringan Obese Genetik Lingkungan Risiko Darah Tingkat Gula tampak sedih kondisi dengan stress dengan masalahnya dan berusaha

5.

DS :

Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

- Klien (Tn. B) mengatakan belum pernah kontrol Faktor risiko (makanan rokok, tekanan darah minum kopi dan tidur malam DO : - TD 1 : 140/90 - TD 2 : 130/90 - TD 3 : 120/90 - TD 4 : 130/80 Renin Angiotensin 1 Penurunan tekanan arteri Hormon ekstrinsik, hipervolemia, penyempitan pembuluh darah berlemak, kopi,

- Klien mengatakan suka stress)

Angiotensin 2 Vasokonstriksi arteri perifer Tekanan darah meningkat

SKORING Dx. Kerusakan penatalaksanaan/pemeliharaan rumah Kriteria 1. Sifat masalah 2. Kemungkinan masalah dapat diubah 3. Potensi masalah untuk dicegah 4. Menonjolnya masalah. Total Skor Skor 33/3x1=1 11/2x2=1 22/3x1=2/3 22/2x1=1 3 2/3 Pembenaran Kondisi rumah yang kurang sehat Membenahi rumah tidak mudah dilakukan dengan cepat Dapat dicegah namun pelaksanaannya butuh waktu dan biaya Segera ditangani karena risiko TB dapat saja meningkat jika dibiarkan

Dx Risiko Jatuh

Kriteria 1. Sifat masalah 2. Kemungkinan masalah dapat diubah 3. Potensi masalah untuk dicegah 4. Menonjolnya masalah. Total Skor Dx Hubungan inefektif Kriteria 1. 2. Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah 3. Potensi masalah untuk dicegah 4. Menonjolnya masalah. Total Skor

Skor 22/3x1=2/3 11/2x2=1 33/3x1=1 11/2x1=1/2 3 1/6

Pembenaran Menjadi ancaman jika dibiarkan Dapat diubah namun bisa saja terjadi Dapat dicegah dengan mengajarkan pada klien cara-caranya Tidak begitu urgen dan dapat perlahan

Skor 33/3x1=1 00/2x2=0 Merupakan

Pembenaran kondisi yang sangat

mempengaruhi keharmonisan keluarga Sangat sulit karena lebih kepada personal dan sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama Sulit karena pasangan sudah tidak sering berkomunikasi serta tidak tinggal satu rumah Karena sudah membiasakan diri maka kondisi ini tidak menjadi beban namun hanya perlu perhatian

11/3x1=1/3

00/2x1=0

1 1/3

Dx. Risiko Tingkat Gula Darah Tidak stabil Kriteria 1. Sifat masalah Skor 33/3x1=1 Pembenaran Kondisi gula darah yang tidah stabil dan tinggi merupakan sebuah ancaman dari seluruh anggota keluarga dan merupakan faktor keturunan 2. Kemungkinan masalah dapat diubah 11/2x2=1 Risiko sembuhnya diabetes melitus sangat rendah namun untuk pengontrolan gula darah agar tidak tinggi masih dapat 3. Potensi masalah 33/3x1=1 dilakukan Hal ini dapat dicegah dengan menerapkan

untuk dicegah

gaya hidup yang sehat dari makanan olahraga, pengobatan dan kontrol gula darah rutin Seiring berjalannya waktu dan pelaksanaan gaya hidup sehat maka akan terkontrol pula masalah ini 3

4.

Menonjolnya masalah. Total Skor

11/2x1=1/2

Dx Kurang Pengetahuan Kriteria 1. 2. 3. Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah Potensi masalah untuk dicegah 4. Menonjolnya masalah. Total Skor 2 5/6 11/2x1=1/2 Skor 22/3x1=2/3 11/2x2=1 22/3x1=2/3 Keadaan Pembenaran ini merupakan ancaman jika

dibiarkan akan menjadi semakin parah Tekanan darah dapat dikontrol namun tidak dapat atau sulit untuk konsisten normal Pencegahan dapat dilakukan jika keluarga berkomitmen untuk merubah haya hidup secara konsisten Hal ini tidak menimbulkan masalah besar jika ambang tekanan darah tidah jauh melebihi batas normal

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH (NANDA 2012) NO 1. 2. 3. 4. TANGGAL MUNCUL 30-06-2012 28-07-2012 30-06-2012 30-06-2012 DIAGNOSA TANGGAL TANDA TANGAN KEPERAWATAN TERATASI Kerusakan Pemeliharaan rumah 31-07-2012 Risiko Tingkat Gula Darah Tidak 03-08-2012 stabil Risiko Jatuh Kurang Pengetahuan 28-07-2012 31-07-2012

5.

30-06-2012

Hubungan inefektif (ineffective relationship)

31-07-2012

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1. TGL DX. TUJUAN KRITERIA HASIL Lingkungan rumah yang aman : - Kebersihan rumah terjaga - Ventilasi cukup - Pencahayaan adekuat - Sirkulasi udara baik INTERVENSI RASIONAL KEPERAWATAN 30-6-12 Kerusakan Setelah Pemeliharaan rumah dilakukan intervensi keperawatan selama 6 minggu terjadi perubahan dalam pemeliharaan rumah

- Observasi dan identifikasi kondisi - Kondisi rumah yang sehat rumah seperti kelembaban udara, karakteristik lantai, pencahayaan, ventilasi, dinding rumah, penataan perabot rumah, pemanfaatan ruangan - Bersama klien merencanakan pemeliharaan rumah yang lebih bersih dan sehat - Anjurkan beberapa saran yang dapat diterima untuk memperbaiki kondisi rumah seperti membuka jendela setiap pagi, menjemur kasur setiap 1 minggu sekali, mengepel lantai dengan karbol - Anjurkan untuk menggunakan pewangi ruangan untuk menghindari bau yang tidak sedap dapat dilihat dari karakteriktik pencahayaan, ventilasi, lantai, sirkulasi udara dam pemanfaatan ruang dan perabot. Rumah yang lembab, gelap dapat meningkatkan penularan penyakit - Keterlibatan klien perlu diperhatikan untuk melatih kemandirian keluarga dalam merencanakan tindakan - Membuka menjemur mengepel perlu kasur, dengan jendela, dan karbol risiko

untuk

mencegah

bakteri penyakit menyebar ke seluruh ruangan

- Anjurkan keluarga yang menderita penyakit paru untuk sering berjemur di pagi hari - Bantu klien untuk mengembangkan pendapat yang realistik tentang pemeliharaan rumah

- Bau wangi dapat membuat kondisi nyaman rumah dan lebih tidak

menggangu aktivitas - Dengan berjemur di pagi bakteri inaktif menurunkan penularan - Perlu pengembangan dan penguatan pendapat kerjasama meningkat terhadap keluarga agar semakin dalam dan tubuh dapat risiko penderita dapat mati atau

2.

26-07-12 Risiko stabil

Tingkat Setelah intervensi keperawatan selama 2 minggu tingkat gula darah klien

Pengetahuan tentang DM: dari DM gejala awal DM - Mengetahui dan

- Observasi dan cek gula darah klien kadar gula darah hiperglikemi - Jelaskan komplikasi DM

- Memastikan tingkat kadar gula darah klien sebagai awal penyusunan intervensi - Dengan penyebab mengetahui klien dapat

Gula Darah Tidak dilakukan

- Mengetahui penyebab - Jelaskan penyebab tingginya - Mengetahui tanda dan - Jelaskan tanda gejala DM atau

mengurangi faktor risiko - Dengan mengetahui tanda

dapat stabil dan pengetahuan klien tentang manajemen diabetes melitus meningkat

melakukan diet untuk mengontrol kadar gula darah - Mengetahui komplikasi DM

- Bersama klien menyusun pola diet untuk mengontrol kadar gula darah - Anjurkan klien untuk banyak minum air putih dan olahraga minimal 30 menit perhari - Anjurkan klien untuk mulai rutin kontrol kadar gula darah dan konsultasi pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas

gejala seperti mudah lelah, sering BAK maka klien dapat waspada - Kerjasama klien perlu untuk membangun - Air putih komitmen dapat dalam pelaksanaan diet meminimalkan konsentrasi kadar gula dalam darah , olahraga dapat membantu menjaga berat badat dan membantu mempertahankan lipolisis - Pengobatan sangat cukup tinggi hanya diperlukan dan tidak dengan karena tingkat gula darah

3.

30-6-12 Risiko Jatuh

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 6

Perilaku Pencegahan Jatuh: - Pencahayaan di ruangan adekuat - Penyediaan alas kaki

- Observasi kekuatan klien dalam berjalan - Observasi keadaan umum klien - Identifikasi riwayat jatuh dan penyakit kronis

perubahan lifestyle - Kekuatan tulang yang tidak adekuat dan juga kelainan pada struktur tulang mempengaruhi mobilisasi - Kelemahan pada klien dapat

minggu risiko jatuh berkurang

yang aman - Kebiasaan latihan fisik - Lantai yang bersih dan tidak licin - Penggunaan alat bantu atau tongkat

- Identifikasi fungsi penglihatan klien - Anjurkan klien untuk latihan rutin seperti jalan-jalan sekitar rumah setiap hari - Pantau kemampuan klien dalam menggunakan tongkat - - Anjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan lantai dan tidak licin - Anjurkan pada klien untuk menggunakan sandal atau alas kaki dari karet saat di rumah, keluar rumah dan ke kamar mandi - Anjurkan keluarga untuk menyediakan lampu yang lebih terang di kamar klien

meningkatkan ketidakseimbangan mobilisasi - Penyakit pada klien - Fungsi penglihatan kronis

risiko saat dapat

menyebabkan

kelemahan yang dapat keamanan

berkurang mempengaruhi saat berjalan

- Latihan fisik rutin dapat meningkatkan kekuatan otot klien - Lantai yang licin dapat meningkatkan risiko jatuh - Sandal karet tidak licin sehingga dimana saja - Pencahayaan yang redup dapat meningkatkan risiko jatuh dengan kondisi penglihatan yang berkurang aman dipakai

4.

30-6-12 Kurang Pengetahuan

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 6 minggu pengetahuan klien tentang manajemen hipertensi meningkat

- Klien memahami penyebab hipertensi - Klien mengerti gejala hipertensi - Klien dan keluarga memahami pentingnya kontrol tekanan darah ke tenaga kesehatan

Identifikasi tingkat - Pengetahuan yang kurang pengetahuan pasien dan keluarga Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat tentang penyakit yang dialami akan mempengaruhi penurunan perubahan gaya hidup dan kewaspadaan terhadap penurunan kondisi Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat terapi atau penanganan - Dengan mengetahui gejala yang muncul maka klien akan lebih waspada penyebab maka dapat disusun intervensi sesuai dengan mengurangi berbagai faktor risiko - Terapi akan dibutuhkan jika kondisi jauh dari normal penting agar klien dapat mengetahui perbaikan kondisinya - Perubahan gaya hidup adalah faktor nomor satu keluarga

- Klien memahami cara manajemen tekanan darah dan modifikasi gaya hidup tentang

Diskusikan pilihan - Dengan mengetahui Berikan informasi pentingnya untuk kontrol tekanan darah ke petugas kesehatan

Berikan informasi seperti meningkatkan olahraga, manajemen stress dan diet DASH

mengenai perubahan gaya hidup - Kontrol tekanan darah

untuk manajemen hipertensi 5. 30-6-12 Hubungan inefektif (ineffective relationship) Setelah dilakukan intervensi selama 6 bulan tidak terjadi sress dalam konflik yang dihadapi - Kecemasan berkurang - Identifikasi pola komunikasi - Tanda-tanda vital dalam batas normal - Tidak mengalami gangguan tidur - Ada rencana kedepan tanggung jawab dari permasalahan - Ekspresi untuk segera bertindak - Mencari pengalaman baru keluarga - Identifikasi bagaimana keluarga menyelesaikan suatu masalah - Identifikasi bagaimana keluarga membuat keputusan - Identifikasi dan dengarkan dengan penuh perhatian konflik atau ketidakpuasan keluarga serta empati - Bantu klien untuk komunikasi lebih efektif kepada anggota keluarga lainnya - Fasilitasi diskusi keluarga dan srategi penanganan stress - Beri dukungan dan pujian terhadap koping adaptif keluarga - Komunikasi yang tertutup akan menimbulkan banyak konflik - Musyawarah keluarga lebih menciptakan kepuasaan pada tiap anggota keluarga - Perhatian dan empati yang ditunjukkan akan membuat keluarga kooperatif - Komunikasi yang optimal akan hubungan keluarga - Diskusi membantu dapat stress - Dukungan dan pujian akan keluarga dapat membentuk semua mendekatkan antar anggota

keluarga dengan - Sikap menerima

pemecahan yang adil dan diterima anggota untuk penanganan

memberi support terhadap tindakan yang dipilih IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN Kerusakan Pemeliharaan rumah

NO 1.

TGL 07-07-2012

JAM 13.15

IMPLEMENTASI 1. Mengobservasi dan mengidentifikasi kondisi rumah S : seperti kelembaban udara, karakteristik lantai, Klien

EVALUASI

TTD

mengatakan apa dan

telah yang isi akan

pencahayaan, ventilasi, dinding rumah, penataan perabot rumah, pemanfaatan ruangan 2. Bersama klien merencanakan pemeliharaan rumah yang lebih bersih dan sehat, membantu klien untuk mengembangkan pendapat yang realistik tentang pemeliharaan rumah 3. Menganjurkan beberapa saran yang dapat diterima untuk memperbaiki kondisi rumah seperti membuka jendela setiap pagi, menjemur kasur setiap 1 minggu sekali, mengepel lantai dengan karbol. Dilakukan dengan metode penyuluhan menggunakan media poster. 4. Menganjurkan untuk menggunakan pewangi ruangan untuk menghindari bau yang tidak sedap

memahami dijelaskan penyuluhan Klien

mengatakan

melaksanakan sesuai yang dijelaskan Klien mengatakan pernah mengepel karbol, O: Klien dengan mendengarkan seksama menggunakan akan menjemur

kasur 1 minggu sekali

5. Menganjurkan keluarga yang menderita penyakit paru untuk sering berjemur di pagi hari

penyuluhan yang diberikan Klien bertanya tentang

kondisi kandang di sepan rumahnya dan hubungannya dengan jendela rumahnya yang sering tertutup A: masalah teratasi 2. 28-07-2012 Risiko Tingkat Gula 09.10 Darah Tidak stabil 1. Mengobservasi dan cek gula darah klien 2. Menjelaskan penyebab tingginya kadar gula darah 3. Menjelaskan tanda gejala DM atau hiperglikemi 4. Menjelaskan komplikasi DM 03-07-2012 12.25 5. Bersama klien menyusun pola diet untuk mengontrol kadar gula darah 6. Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih dan olahraga minimal 30 menit perhari 7. Menganjurkan klien untuk mulai rutin kontrol kadar gula darah dan konsultasi pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat P : hentikan intervensi S: Klien Klien mengatakan telah mengerti tanda gejala DM mengatakan akan

memperbanyak minum air putih dan mengurangi teh dan kopi Klien mengatakan akan mulai olahraga rutin dan mengurangi sering tidur Klien mengatakan akan kebiasaan

periksa ke puskesmas untuk pengobatan dan kontrol

O: GDP Tn. R 1 : 203 mg/dl GDP Tn. R 2 : 192 mg/dl GDP Ny. M 1: 198 mg/dl GDP Ny. M 2 : 186 mg/dl GDP Tn. B : 241 mg/dl GDP Ny. S : 189 mg/dl A: masalah teratasi sebagian 3. 07-07-2012 Risiko Jatuh 13.15 1. Mengobservasi kekuatan klien dalam berjalan 2. Mengobservasi keadaan umum klien 3. Mengidentifikasi riwayat jatuh dan penyakit kronis 4. Mengidentifikasi fungsi penglihatan klien 5. Menganjurkan klien untuk latihan rutin seperti jalanjalan sekitar rumah setiap hari 6. Memanantau kemampuan klien dalam menggunakan tongkat 28-07-2012 09.10 7. Menganjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan lantai dan tidak licin 8. Menganjurkan pada klien untuk menggunakan sandal atau alas kaki dari karet saat di rumah, keluar rumah dan ke kamar mandi P: lanjutkan intervensi 1 dan 7 S: Tn. R mengatakan

penglihatannya berkurang Tn. R mengatakan suka jalan-jalan kampung Tn. Agak B mengatakan keliling

mengalami kelainan tulang kaki sejak lahir Keluarga mengatakan akan mengawasi Tn. R dan Tn B Keluarga menyatakan akan

9. Menganjurkan keluarga untuk menyediakan lampu yang lebih terang di kamar klien

mengganti sandal yang baru jika sudah mulai tipis dan licin Lantai rumah terbuat dari tanah di pel A: masalah teratasi namun keluarga mengaku setiap hari lantai

4.

30-06-2012

Kurang pengetahuan

13.30

P : hentikan intervensi 1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien dan S: keluarga 2. Menggambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat 3. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat Klien mengatakan telah memahami tanda gejala dan penyebab hipertensi Klien mengatakan akan

berusaha untuk mengurangi konsumsi kopi tidak tiap hari lagi Klien mengatakan akan porsi menambah perubahan gaya

26-07-2012 28-07-2012

09.15 09.30

4. Mendiskusikan pilihan terapi atau penanganan 5. Memberikan informasi mengenai hidup seperti meningkatkan olahraga, manajemen stress, terapi jus belimbing-mentimun, pijat sweddish dan diet DASH dengan media buku panduan yang dapat dipelajari secara mandiri oleh klien

olahraganya dengan main tenis meja dan bulu tangkis Klien mengatakan akan

03-08-2012

12.25

6. Memberikan informasi tentang pentingnya keluarga untuk kontrol tekanan darah ke petugas kesehatan

mencoba melaksanakan diet DASH yang dianjurkan dan mempraktekkan yang ada di buku panduan hipertensi O: klien menganggukkan dan ditanya kepala dengan mantap saat dijelaskan mengenai pelaksanaan diet TD 140/90 mmHg A :Masalah teratasi 5. 07-07-2012 Hubungan inefektif (ineffective relationship) 13.15 1. Mengidentifikasi pola komunikasi keluarga 2. Mengidentifikasi bagaimana keluarga menyelesaikan suatu masalah 3. Mengidentifikasi bagaimana keluarga membuat keputusan 4. Mengidentifikasi dan dengarkan dengan penuh perhatian konflik atau ketidakpuasan keluarga serta empati 5. Membantu klien untuk komunikasi lebih efektif kepada anggota keluarga lainnya 6. Memfasilitasi diskusi keluarga dan srategi penanganan stress P: hentikan intervensi S: Klien komunikasi suaminya sebaik dulu Klien Klien terlalu santai mengatakan susah untuk bertemu mengatakan memikirkan tidak lagi sudah mengatakan dengan tidak

masalah tersebut dan dibuat

7. Memberi dukungan dan pujian terhadap koping adaptif keluarga

Klien

mengatakan jawab

akan pada tidak dengan

bertanggung Klien stress O: Ekspresi gelisah lagi

anaknya semampunya mengatakan lagi

masalahnya klien tampak

tenang dan tidak sedih atau TD 120/80 mmHg, N: 84 A: masalah teratasi P : hentikan intervensi

CATATAN PERKEMBANGAN NO NO. DX TGL S O A P I E

1.

19-07-12 Keluarga mengatakan apa dianjurkan seperti, mengepel dengan hari Klien mengatakan hanya jam membuka tertentu jendela pada jamkarena bau sapi sering masuk ke rumah karbol, berjemur di pagi yang

Jendela

masih Masalah sebagian

teratasi Lanjutkan Menganjurkan intervensi no. 3 dan 4 setiap pagi, mengepel lantai dengan karbol. Menganjurkan untuk menggunakan pewangi ruangan untuk menghindari bau yang tidak sedap

S:

belum dibuka rumah masih

membuka jendela klien mengatakan akan membuka jendela walaupun sebentar klien mengatakan akan mengepel lantai untuk pengganti pewangi ruangan

sudah melakukan Udara di dalam tidak segar dan agak berbau tidak sedap

26-07-12 Klien mengatakan Jendela sudah menjemur kasur sekali seminggu

ruang Masalah sebagian

teratasi Lanjutkan Menganjurkan intervensi no. 3 kembali agar

O: klien mengangguk

tamu masih belum ada yang dibuka

membuka jendela saat pada jam tertentu menyepakati setelah kandang sapi dibersihkan intervensi A: masalah teratasi

28-07-12

Klien mengatakan Jendela

ruang Masalah teratasi

Hentikan

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DUSUN JETIS DESA MULYOAGUNG KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Departemen Komunitas

Disusun Oleh :

Kelompok 5 Dian Sekartika 0810720021

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012

Anda mungkin juga menyukai