Anda di halaman 1dari 6

Makalah sederhana “ software design grafis”

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer beserta perangkat lunaknya (software)


semakin merambah berbagai bidang, termasuk arsitektur. Semakin meningkatnya
kemampuan monitor komputer menghasilkan tampilan-tampilan grafis, baik yang statis
maupun yang bergerak (animasi), sangat membantu proses desain, terutama desain rumah
tinggal yang sangat membutuhkan tampilan-tampilan perspektif dari berbagai sudut
pandang, yang disebabkan desain rumah tinggal itu sendiri memiliki tingkat fluktuatif
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan fungsi-fungsi arsitektural lainnya. Hal ini
juga ditunjang dengan semakin meningkatnya kemampuan prosesor komputer dalam
mengolah data. Semakin besar kemampuan seperangkat komputer dalam mengolah data,
semakin cepat hasil desain yang diperoleh.

Rumah sebagai salah satu hasil desain, sangat menarik untuk diulas karena
keunikannya, terlebih apabila rumah tersebut didesain menggunakan teknologi software
terkini. Tulisan kali tidak akan membahas masing-masing software tersebut secara detail,
tetapi sejauh mana kemampuan softwares itu dalam membantu proses desain suatu rumah
yang memiliki tingkat fluktuatif yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan
fungsi-fungsi arsitektural lainnya.

B. Perumusan Masalah
Dalam penulisan ini kami akan membahas hal - hal yang berhubungan dengan
makalah ini seperti :
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian
kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda
maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil
akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk
obyek nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai
macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming,
maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya1.
Singkatnya, sebagai kata kerja, desain bermakna sebagai suatu proses. Sebagai kata
benda, desain bermakna sebagai hasil dari proses itu sendiri.
1

2day / 3 tkjb / 2009 / smk n 1 gombong


Makalah sederhana “ software design grafis”

Dalam arti umum, rumah adalah bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat
tinggal selama periode waktu tertentu. Rumah berbentuk ruangan yang dibatasi dinding dan
atap, biasanya memiliki jalan masuk berupa pintu, bisa berjendela ataupun tidak. Lantainya
bisa berupa tanah, ubin, keramik, atau bahan lainnya. Rumah modern biasanya lengkap
memiliki unsur-unsur ini, dan ruangan di dalamnya terbagi-bagi menjadi beberapa kamar yang
berfungsi spesifik, seperti kamar tidur, kamar mandi atau WC (Mandi Cuci Kakus), ruang makan,
ruang keluarga, ruang tamu, garasi, gudang, teras, dan pekarangan.
Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja, bersekolah,
atau melakukan aktivitas lain, tetapi minimal rumah berfungsi sebagai tempat untuk tidur, baik bagi
keluarga atau perorangan. Selebihnya, rumah juga digunakan sebagai tempat beraktivitas antara
anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah pekarangan2.
Singkatnya, rumah tinggal adalah salah satu sarana manusia untuk beristirahat. Rumah tinggal
dapat dipandang sebagai suatu ruang atau sekumpulan ruang yang diharapkan dapat memberikan
kenyamanan beristirahat.
Jadi desain rumah dapat diartikan sebagai suatu proses mendesain yang bertujuan menjadikan rumah
itu nyaman untuk digunakan beristirahat

BAB II
Pembahasan
2

2day / 3 tkjb / 2009 / smk n 1 gombong


Makalah sederhana “ software design grafis”

1. Proses Desain.
Sama dengan fungsi bangunan atau ruang lainnya, mendesain rumah tinggal juga dimulai dari
adanya gagasan yang dilanjutkan dengan sketsa yang biasanya dilengkapi dengan images dan
animasi, gambar kerja lengkap dengan rencana anggaran biaya (RAB) dan spesifikasi teknis, hingga
ke penawaran pekerjaan di lapangan. Ada kalanya beberapa item pekerjaan dalam proses desain ini
saling overlap dengan proses pelaksanaan di lapangan yang umum diistilahkan sebagai design and
build. Design and build ini biasanya hanya meliputi pekerjaan-pekerjaan yang relatif sederhana saja,
misalnya bangunan sederhana, renovasi, pekerjaan tambah, dan lain-lain.

2. Alat-alat Desain Dari Masa Ke Masa.


Pada jaman dahulu, di mana profesi arsitek sudah ada, proses desain hanya menggunakan
alat-alat sederhana, yaitu media gambar dan alat tulis. Pada masa itu, proses yang berlangsung bersifat
design and build. Seiring dengan berkembangnya teknologi penggambaran, berkembang pula ilmu
administrasi. Kertas tipis, pensil, dan pena modern, menggantikan kertas kulit binatang dan pena bulu
ayam. Semakin berkembangnya teknologi bangunan membuat bangunan dan ruang yang terbentuk
semakin kompleks yang pada akhirnya menghadirkan sistem administrasi dalam konstruksi, termasuk
dalam proses desain. Kira-kira pada penghujung abad 20 dimulailah penggunaan software dalam
proses desain.
Kehadiran softwares generasi awal (misalnya : Lotus, Word Star, dan lain-lain) pada mulanya
hanya mampu menggantikan fungsi mesin tik dan kalkulator saja dalam pembuatan RAB, spesifikasi
teknis, perjanjian kontrak kerja, dan naskah-naskah tulisan lainnya. Software generasi awal belum
mampu melingkupi kegiatan penggambaran dalam proses desain. Pada era ini, pembuatan gambar
desain, kalkulasi struktur, dan mekanikal-elektrikal, masih menggunakan meja gambar dan kalkulator.
Karenanya masih terdapat link yang manual sehingga tingkat akurasi masih relatif rendah.
Pada era selanjutnya muncullah softwares generasi lanjut yang mampu menghasilkan
tampilan-tampilan grafis dan animasi (misalnya : Autocad, 3D Studio Max, Photoshop, Freehand,
Flash, Corel Draw, dan lain-lain) dan yang mampu membuat kalkulasi struktur (misalnya : Etabs,
Staad, dan lain-lain). Begitu pula dalam hal pembuatan naskah tulisan, muncul softwares yang mampu
membuat kalkulasi dengan rumus-rumus matematika yang rumit serta sekaligus membuat grafik dan
tabel (misalnya : MS Word, MS Excel, MS Project, Primavera, dan lain-lain). Seiring dengan tingkat
persaingan usaha yang tinggi muncullah softwares yang bisa digunakan untuk berpresentasi (misalnya
: MS Powerpoint, Winamp, Windows Media Player, dan lain-lain). Softwares ini biasanya didukung
kamera projector (misalnya : infocus) yang bisa menampilkan gambar pada bidang-bidang yang besar
seperti layar, dinding, dan lain-lain.
Koordinasi yang terus-menerus antara para pakar IT dan para desainer (termasuk arsitek)
memunculkan adanya softwares yang bisa membuat gambar sekaligus membuat rekapitulasi volume
pekerjaan yang pada akhirnya bisa dikonversikan ke anggaran biaya (misal : Revit). Inovasi-inovasi
baru ini pada akhirnya mampu membuat organisasi dalam suatu tim desain menjadi lebih ramping.
Desainer bisa bekerja merangkap sebagai juru gambar, estimator, dan project planner sekaligus.

3. Software Sebagai Alat Utama Dalam Proses Desain Rumah

2day / 3 tkjb / 2009 / smk n 1 gombong


Makalah sederhana “ software design grafis”

Desain rumah tinggal memiliki tingkat fluktuatif yang tinggi. Oleh karena itu, penggunaan
softwares dalam desain rumah relatif sangat diperlukan demi efisiensi waktu, mutu, dan biaya.
Penggunaan software memungkin adanya design library yang didukung operasi copy-paste,
insert block, dan sistem external reference (pada tahap lebih canggih menggunakan local area
network atau LAN, server, bahkan internet untuk efisiensi penyimpanan data design library tersebut).
Dengan model seperti ini, tidak diperlukan lagi adanya penulisan teks “idem” dalam gambar
(penggambaran manual) yang biasanya sangat membingungkan terutama dalam pelaksanaan di
lapangan. Aplikasi software juga memungkin lebih terintegrasinya desain rumah tinggal dengan
desain “perangkat pintar” yang sekarang sedang tren, seperti cctv, internet, dan lain-lain, mengingat
desain dari “perangkat pintar” itu sendiri memerlukan tingkat akurasi yang tinggi (software dapat
memberikan tingkat akurasi yang tinggi dalam desain).
Permasalahan sering muncul antara lain saat pengoperasian software itu sendiri. Gagap dalam
teknologi seringkali dijumpai dalam penggunaan software, misalnya fitur-fitur dalam software tidak
digunakan seluruhnya (software hanya digunakan layaknya menggunakan meja gambar saja). Contoh
lainnya adalah keseringan meng-copy-paste menyebabkan kelalaian yang cukup fatal, yaitu beberapa
buah objek dalam suatu gambar sebenarnya serupa tapi tak sama tetapi ter-copy-paste dari satu
sumber objek gambar sehingga sama persis semuanya, yang mana tidak sesuai dengan konsep desain
awal. Hal ini diperparah lagi apabila seorang desainer tidak menjalankan proses desain seluruhnya
melainkan terlalu mempercayakan proses penggambaran pada operator tanpa melakukan cek ulang
(desainer yang kurang menguasai software). Permasalahan-permasalahan seperti ini jarang dijumpai
pada proyek-proyek selain rumah tinggal. Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa kebanyakan desain
suatu rumah tinggal memiliki objek-objek tipikal hanya sebatas furniture atau sanitair saja. Jadi
penggunaan design library dalam desain rumah tinggal harus sangat diperhatikan.

4. Koordinasi Dengan Lapangan


Kehadiran teknologi internet dan webcam sangat membantu proses koordinasi di lapangan
dengan desainer. Seorang desainer tidak perlu hadir di lapangan untuk berkoordinasi dengan
pelaksana lapangan.
Yang jadi masalah adalah karakter fungsi rumah tinggal itu sendiri. Fluktuatifnya desain
rumah tinggal juga melingkupi hingga proses pelaksanaan di lapangan. Sebagai contoh, bisa saja pada
saat elemen-elemen bangunan sudah terpasang sebagian, desain berubah, katakanlah oleh permintaan
pemberi tugas karena terjadi perubahan tren yang relatif mendadak. Pada kasus ini seorang desainer
atau arsitek mau tidak mau melakukan proses desain ulang (redesign) di lapangan. Terlebih lagi
apabila bagian yang hendak di-redesign itu ada di bagian yang sulit dijangkau, katakanlah di bagian
nok atap. Pada bagian itu, tidak mungkin si arsitek atau desainer membawa seperangkat komputer
(bahkan laptop sekalipun) untuk menjelaskan hasil redesign. Yang bisa dibawanya ke tempat seperti
itu paling tidak hanya beberapa lembar kertas dan alat tulis. Bisa dibayangkan apabila ia tidak
menguasai proses desain manual dan hanya tergantung dari software saja. Bisa-bisa proyek itu akan
tertunda, atau terselesaikan namun tidak memenuhi keinginan pemberi tugas akan kenyamanan, atau
bahkan bukan tidak mungkin proyek yang bersangkutan jatuh ke tangan competitor-nya.

2day / 3 tkjb / 2009 / smk n 1 gombong


Makalah sederhana “ software design grafis”

BAB II
Penutup
1. Penutup

2day / 3 tkjb / 2009 / smk n 1 gombong


Makalah sederhana “ software design grafis”

Tingginya tingkat fluktuatif desain rumah tinggal menyebabkan pentingnya pengembangan


softwares desain khusus rumah tinggal. Hal ini tentu saja harus diimbangi dengan peningkatan
ketrampilan dalam menggunakan softwares itu sendiri nantinya.
Penulis membayangkan, ada baiknya teknologi penggambaran jangan hanya berhenti sampai
sebatas prosesor, monitor, keyboard, mouse, dan printer saja. Maksudnya perlu adanya suatu monitor
yang cukup besar (bahkan sebesar meja gambar) yang bersifat touch screen sehingga dalam proses
penggambaran tidak terlalu tergantung pada keyboard dan mouse. Lebih lanjut, penulis mengusulkan
dibuatnya suatu monitor tiga dimensi (hologram) atau bahkan printer tiga dimensi yang bisa membuat
maket secara instant. Sampai sejauh ini, penulis belum menemukan perangkat-perangkat seperti ini
beserta software-nya.
Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa proses desain dengan software dapat dikatakan
sebagai proses yang lebih “pintar” jika dibandingkan dengan menggunakan peralatan lainnya. Oleh
karena itu, jika ada suatu rumah yang relatif sederhana (katakanlah di dalamnya tidak terdapat cctv,
internet, dan yang sejenisnya) namun didesain secara pintar (menggunakan software) maka bisakah
rumah itu dikategorikan sebagai “rumah pintar” ? Hal ini tentu saja memerlukan kajian lebih lanjut.
Sebagai penutup, penulis ingin mengajak para pembaca sekalian untuk memberikan kritik dan
saran terhadap tulisan ini demi perkembangan dunia arsitektur pada khususnya dan perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya, mengingat rumah tinggal adalah suatu fungsi arsitektural yang
cukup vital dalam kehidupan masyarakat.

2. Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Desain
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah

2day / 3 tkjb / 2009 / smk n 1 gombong

Anda mungkin juga menyukai