Anda di halaman 1dari 64

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan yaitu untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air. menurut Keppres Nomor 38 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa seluruh sektor harus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia. hal ini merupakan peluang bagi pembangunan kepariwisataan Indonesia, pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus menjadi andalan pembangunan Indonesia. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2004-2009 menjelaskan bahwa salah satu sasaran untuk meningkatkan sektor non-migas adalah dengan meningkatkan kontribusi pariwisata dalam perolehan devisa menjadi sekitar US$ 10 miliar pada tahun

2009, sehingga sektor pariwisata diharapkan menjadi salah satu penghasil devisa. Sumber: http://repositoryusu.ac.id/bitstream/123456789/18168/5/chapterI.pdf. Selanjutnya menurut B.Wihoho dkk (1990:121), Bagi masyarakat pengembangan pariwisata akan sangat berpengaruh dalam peningkatan

penghasilan dan peningkatan taraf hidup.seperti meningkatnya pendapatan masyarakat didaerah tujuan wisata yang berasal dari pengeluaran-pengeluaran yang dibelanjakan oleh para wisatawan. selain itu dengan berkembangnya sektor pariwisata, sektor-sektor lain akan tumbuh seiring gerak langkah pembangunan pariwisata itu sendiri.sektor industri pariwisata, seperti hotel, biro-biro perjalanan, bisnis angkutan, industri kerajinan dan sebagainya akan tumbuh bagaikan jamur dimusim hujan.sudah barang tentu ini akan membuka dan memperluas kesempatan kerja yang berarti mengatasi masalah pengangguran. Melihat dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa kegiatan pariwisata merupakan suatu kegiatan yang mengikutsertakan atau melibatkan masyarakat yang berada disekitar kawasan wisata, sehingga dengan berkembangnya kegiatan pariwisata akan mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat

setempat.baik dari segi peluang kerja yang diberikan serta bertambahnya penghasilan.dengan demikian kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang berada dikawasan wisata akan lebih baik dan merupakan suatu peningkatan taraf hidup masyarakat. Selain itu Murphy dalam Toety Noerhady (1998 : 177) berpendapat bahwa perubahan sosial yang berkaitan dengan wisatawan dapat mengakibatkan

perkembangan, yang memperlihatkan kemajuan sosial ekonomi masyarakat, suatu perbaikan taraf hidup, budaya kehidupan suatu kota yang melahirkan persepsi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dilihat bahwa kegiatan pariwisata sangat berperan terhadap kehidupan masyarakat disekitar kawasan wisata. masyarakat sekitar kawasan wisata dapat memanfaatkan potensi obyek wisata sebagai lapangan pekerjaan bagi mereka.sehingga akan membantu meningkatkan hasil pendapatan masyarakat yang berarti dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kemakmuran dan taraf hidup. Selain itu Greenwood dalam I.Gde Pitana - Putu G. Gayatri (2005 : 134), mengatakan bahwa pariwisata mempunyai dampak yang sangat besar terhadap mobilitas vertikal.perkembangan ekonomi yang disebabkan oleh pariwisata menyebabkan tumbuhnya kelas-kelas menegah baru, yang senantiasa ada dalam situasi kompetisi dengan kelas menengah yang telah ada sebelumnya.stratifikasi sosial yang semula berdasarkan atas nilai-nilai lama,seperti kelahiran atau darah, beralih kepada dasar stratifikasi yang baru, yang lebih mengutamakan aspek ekonomi. Di Provinsi Bengkulu sendiri banyak terdapat obyek-obyek wisata yang sangat potensial untuk di kembangkan.salah satunya yaitu pantai sungai Suci, Pantai Sungai Suci merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Bengkulu Tengah.daya tarik dari wisata ini adalah pemandangan yang sangat indah, dan di sekitar pantai dikelilingi oleh pohon-pohon pinus dan

cemara, serta untuk melihat hamparan pasir di sepanjang pantai dan juga melihat pemandangan laut lepas hingga ke Samudera Indonesia. Pantai Sungai Suci juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu warna kemerah-merahan pada deretan bukit dan tebing tebing karangnya. Sumber:http://triasrahmadini.blogspot.com/2010/10/pantai-sungai-suci-nanindah.html. Obyek wisata sungai suci merupakan obyek wisata yang cukup diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan dari lokal maupun wisatawan dari luar daerah, keindahan obyek wisata sungai suci mampu menarik minat pengunjung, selain itu lokasinya tidak sulit untuk dijangkau.sehingga memudahkan para wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Edi Nevian bahwa di antara sekian banyak objek wisata pantai yang ada di Provinsi Bengkulu, Pantai Sungai Suci merupakan salah satu yang cukup diminati wisawatan. Sumber : http://melayuonline.com/indonesia/news/read/4191/pantau-sungaisuci-objek-wisata-andalan-Bengkulu-Tengah. Karena keindahannya objek wisata pantai sungai suci mampu menarik minat para wisatawan untuk berkunjung kesana, hal ini dilihat dari jumlah pengunjung yang datang ke obyek wisata sungai suci, berdasarkan catatan dari kepala

pengelola obyek wisata sungai suci Samsul Zahri, jumlah wisatawan yang datang pada hari-hari biasa yaitu rata-rata sampai 50 orang perhari, sedangkan di hari libur jumlah pengunjung meningkat sampai 200 orang.jadi perbulannya jumlah pengunjung sekitar 500 orang. lain lagi dihari-hari besar, seperti idul fitri jumlah pengunjung bisa melonjak sampai 5000 orang dalam satu minggu setelah idul fitri.dapat disimpulkan bahwa jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata sungai suci pertahunnya sekitar 11.000 wisatawan. Sumber:Kepala pengelola obyek wisata sungai suci (Samsul Zahri). Berdasarkan uraian diatas,peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh dari kegiatan pariwisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pasar Pedati.adapun judul dari penelitian ini adalah Gambaran Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Kawasan Wisata Sungai Suci Di Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimanakah jenjang pendidikan masyarakat pada kawasan wisata sungai

suci ?
b. Bagaimanakah pengaruh kegiatan wisata sungai suci terhadap pendapatan

masyarakat ?

c. Apa saja peluang kerja yang terdapat di kawasan wisata sungai suci ? d. Bagaimana tingkat kesehatan masyarakat pada kawasan wisata sungai ?

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada gambaran sosial ekonomi masyarakat pada kawasan wisata sungai suci di Desa Pasar Pedati, Kec Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ; Bagaimanakah gambaran sosial ekonomi masyarakat pada kawasan wisata

sungai suci di Desa Pasar Pedati, Kec Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah ?

E. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan judul dan masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini ingin mengetahui gambaran sosial ekonomi masyarakat pada

kawasan wisata sungai suci di Desa Pasar Peadti, Kec Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah.

F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi

pengembangan mata kuliah : (a) geografi sosial, (b) geografi ekonomi, (c) geografi pariwisata.
2.

Kegunaan Praktis
a. Bagi masyarakat pada kawasan wisata

Agar selalu dapat meningkatkan sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan wisata sungai suci.

b. Bagi penulis

Merupakan bahan masukan dan tambahan untuk pengembangan wawasan

pengetahuan tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada kawasan wisata sungai suci di Desa Pasar Pedati.
c. Bagi istansi terkait (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan)

Hasil penelitan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah setempat khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di dalam pengembangan obyek wisata guna meningkatkan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sosial Ekonomi

Pengertian sosial ekonomi menurut Kaare Svalatoga (1989) adalah posisi yang di tempati individu atau keluarga dengan ukuran yang umum berlaku

tentang kepemilikan kultural, pendapatan efektif, pemeliharaan barang dan potensi dalam aktifitas kelompok dan komunitasnya. Sumber :http://digilib/unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH5a2a. dir/doc.pdf.

10

Selain itu kondisi sosial ekonomi diartikan sebagai suatu gambaran keadaan

sosial ekonomi masyarakat pada suatu saat tertentu,

misalnya pada posisi

seseorang dalam kehidupannya, sehingga sosial ekonomi dapat ditinjau dari

analisa tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, alokasi tenaga kerja dan alokasi waktu. Haryono dalam Pepi Lidiawati (2009 : 6 ). Menurut para ahli, ilmu sosial ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara manusia memenuhi atau memuaskan kebutuhan yang disampaikan oleh ilmuwan ekonomi kepada masyarakat untuk mengatur kegiatan ekonomi. Sumber:http://pr3d.wordpress.com/2010/06/15/kehidupan-sosial-ekonomimasyarakat-batavia-sebagai-kota-kolonial/.
B. Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat

Sebagai akibat dari bertambahnya jumlah penduduk, masalah sosial ekonomi yang selalu dihadapkan pada masyarakat saat ini adalah bidang pendidikan, bidang pendapatan, bidang peluang kerja dan bidang kesehatan.semua permasalahan ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain yang akan berdampak terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat.

11

1. Bidang pendidikan

Bidang pendidikan juga akan berpengaruh terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat, karena tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan dan pendapatan yang diperoleh seseorang. Menurut Muhammad Cholil Mansyur, SH (1997 : 129) bidang pengajaran dan pendidikan bertujuan untuk pembentukan pribadi, disamping itu juga mempunyai tugas sosial yang akan membuat seseorang cakap bila kewajiban itu dijalankan didalam kehidupan masyarakat. selain itu masyarakat pada umumnya harus memberikan pengaruh dalam bidang pendidikan, sebab manusia hidup mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan saling membutuhkan satu sama lain terutama dalam bidang pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan.jadi dengan demikian akan dapat mengurangi jumlah pengangguran dan akan meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat di pedesaan.

2. Pendapatan

Dengan semakin berkembangnya perekonomian di Indonesia, maka sektor sektor lain juga turut berkembang. misalnya berkembangnya sektor

12

perindustrian dan sistem pemerintahan yang semakin teratur. dengan demikian, maka masyarakat akan lebih mudah mendapatkan suatu pekerjaan dan meningkatkan suatu pendapatan perbulannya untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya, sehingga masalah kemiskinan serta masyarakat yang berpenghasilan rendahpun akan berkurang. Yang dimaksud dengan golongan berpenghasilan rendah ialah golongan penduduk atau masyarakat yang mendapat penerimaan setiap bulan sebesar Rp 300.000,- kebawah.( Amir Karamoy :112). Sedangkan kemiskinan menurut Soerjono Soekanto (2006 : 320). diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
3. Peluang kerja

Seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk, manusia selalu dihadapkan dengan berbagai kebutuhan, kebutuhan setiap manusia berbeda - beda. kebutuhan manusia haruslah dipenuhi guna mempertahankan hidup serta untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi.kemudian berawal dari beragamnya kebutuhan masyarakat

permasalahan sosial ekonomi masyarakat mulai berkembang.

13

Menurut Suroso Rendro Adi Widigdo ( 2004 : 112 ) menyatakan bahwa semakin bertambahnya jumlah penduduk yang tidak di imbangi dengan perluasan kesempatan kerja akan menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan masyarakat, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran disuatu daerah.
4. Kesehatan

Menurut Muhammad Cholil Mansyur, (1997:129) menyatakan bahwa kesehatan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan, terutama mereka yang tidak mempunyai bakat atau kesehatannya yang terus terganggu, maka mereka akan kurang dapat mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari hari. sehingga lambat laun ditiap kota akan di jumpai masalah kemiskinan. Masalah sosial ekonomi adalah masalah dasar manusia yang menyangkut kebutuhan hidup sehingga sangat sulit untuk ditunda atau bahkan dikesampingkan terlebih dahulu.oleh karena itu, iklim demokrasi harus bisa mendorong penanganan permasalahan ekonomi yang sedang terjadi di masyarakat.inti dari masalah sosial ekonomi masyarakat adalah bagaimana dengan sumber-sumber yang jumlahnya terbatas, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan - kebutuhan hidup yang banyak dan beranekaragam. Sumber : http : //commdo.blogspot.com/2009/05/masalah-ekonomi.html.

14

Menurut Bintarto (1997 : 27) mata pencaharian atau kegiatan ekonomi merupakan suatu aktifitas manusia dalam mempertahankan hidupnya dan guna memperoleh taraf hidup yang layak.corak dan macam aktivitas berbeda, sesuai dengan kemampuan penduduk dan topogarafi daerahnya.hal ini menimbulkan berbagai kebiasaan hidup yang sesuai dengan topografi dan iklim, serta keadaan tanah setempat. Di tambahkan lagi oleh George T.Renner dalam Edwar (1998 : 22) bahwa segala macam aktifitas sosial ekonomi masyarakat yang ada hanya dapat berlangsung jika berhubungan dengan lingkungan hidup manusia, yaitu alam di sekitarnya, beserta dengan semua unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, baik abstrak maupun nyata. Sesuai dengan pernyataan diatas, bahwa pada umumnya masyarakat yang berada di kawasan wisata banyak yang memanfaatkan sektor pariwisata sebagai sarana didalam peningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial ekonomi.dari kegiatan pariwisata taraf hidup dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat akan meningkat karena banyaknya peluang yang diberikan dari kegiatan pariwisata. Dari kegiatan pariwisata itu maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tujuan wisata yang berasal dari pengeluaran yang dibelanjakan oleh para wisatwan.kemudian pariwisata juga akan memperluas kesempatan kerja dan

15

kesempatan berusaha.oleh karena itu pariwisata sangat berperan dalam memecahkan masalah pengangguran.(B.Wihoho dkk,1990 : 64). Tidak sedikit masyarakat yang berada pada kawasan wisata yang bergantung terhadap kegiatan pariwisata untuk meningkatkan penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.karena dari kegiatan pariwisata akan memberikan pengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar,menurut Siti Supijah dkk (2000 :133) Pengaruh pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat itu antara lain :
a. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi primadona

penghasil devisa Negara sesudah minyak bumi, gas alam, tekstil dan kayu.
b. Pariwisata dapat memperluas lapangan kerja baru dan usaha baru, pada daerah

wisata masyarakat dapat mendirikan usaha pelayanan wisata dengan sendirinya.


c. Pariwisata dapat meningkatkan penghasilan dan pendapatan masyarakat,

khususnya yang berada disekitar tujuan wisata.dengan menyediakan fasilitas dan kebutuhan wisatawan dapat menjadi penghasilan langsung bagi masyarakat sehingga akan menambah pendapatan nya.
d. Peningkatan imbalan jasa yang dibayar dimasyarakat daerah tujuan wisata,

sehubungan dengan permintaan tenaga kerja yang meningkat pada industri

16

pariwisata yang makin meluas disana.

Wahab,S (1989 :13) menambahkan lagi beberapa pengaruh pariwisata terhadap masyarakat sekitar kawasan wisata, diantaranya yaitu :
1. Peningkatan kesempatan kerja baik di Negara sumber wisatawan maupun di

Negara penerima wisatawan.


2. Peningkatan imbalan jasa yang dibayar pada masyarakat daerah tujuan wisata,

sehubungan dengan permintaan tenaga kerja yang meningkat pada industri pariwisata.
3. Melonjaknya harga tanah atau tingkat sewa fasilitas wisata di dalam atau

sekitar kawasan wisata.


4. Meningkatnya biaya-biaya pada umumnya,untuk berbagai barang kebutuhan,

sehubungan dengan meningkatnya gaji dan upah pekerja lokal. Selain itu Travis dalam I.Gde Pitana - Putu G.Gayatri (2005 : 124) mengelompok kan berbagai pengaruh pariwisata yang ada ke dalam dampak positif.pengaruh positif dari pariwisata adalah pembangunan budaya dan moderenisasi, pertukaran sosial, perubahan sosial, peningkatan citra masyarakat lokal, peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan fasilitas sosial, dan peningkatan disektor pendidikan.

17

Tidak hanya pengaruh positif yang diberikan dari kegiatan pariwisata, Kegiatan pariwisata juga menyebabkan terjadinya perpindahan dan perkembangan penduduk, karena peluang kerja dan kehadiran tamu merangsang masyarakat untuk berpindah ke lokasi dimana pariwisata berkembang.secara akumulatif hal ini akan menyebabkan terjadinya Overcrowding yang dapat bermuara pada berbagai masalah sosial ekonomi masyarakat dalam I.Gde Pitana - Putu G.Gayatri (2005 : 124). Selain itu dampak negatif dari kegiatan pariwisata terhadap lingkungan hidup juga telah diuraikan oleh Word Tourism Organization (WTO) pada tahun 1996, yang harus secara cermat di pikirkan oleh masyarakat di daerah tujuan wisata.semakin lengkapnya fasilitas kepariwisataan seperti (akomodasi dan sarana penunjang lainnya), hal ini akan menyebabkan kerusakan bentang alam, potensi peningkatan longsor dan banjir, selain itu juga memunculkan daerah-daerah kumuh disekitarnya.hal ini sebagai akibat datangnya pencari kerja yang tidak memiliki keterampilan yang yang terjebak dengan mimpinya tentang keindahan dunia gemerlap pariwisata. Dengan demikian kegiatan pariwisata juga akan mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat sekitar, karena dampak terhadap kesehatan merupakan dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat lokal yang tinggal di suatu kawasan wisata, dampak yang diberikan berupa pencemaran lingkungan, transportasi serta sistem manajemen lalu lintas yang kurang baik adalah sumber

18

utama polusi udara dan kebisingan.WTO (1996) memperkirakan lebih dari 4 juta ton bahan bakar digunakan setiap tahun yang menghasilkan 850 juta gas yang merusak lapisan ozon dan menghasilkan 3,5 juta ton bahan kimia di udara yang menyebabkan terjadinya hujan asam berbahaya bagi kehidupan.pencemaran air semakin meningkat sebagai akibat penggunaan pestisida, pupuk dan bahan kimia lainnya dalam upaya meningkatkan keindahan fasilitas kepariwisataan (hotel, lapangan golf, dan kolam ). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 1 butir 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang sejahtera,dari badan, jiwa, dan sosial.sehingga memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Adapun derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu :
1. Faktor lingkungan 2. Faktor prilaku 3. Faktor pelayanan 4. Faktor bawaan (keturunan)

Dari keempat faktor tersebut, faktor lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor lainnya.pada umumnya bila manusia dan lingkungannya berada dalam keadaan seimbang, maka keduanya

19

berada dalam keadaan sehat.tetapi karena sesuatu sebab sehingga keseimbangan ini terganggu atau mungkin tidak dapat tercapai, maka dapat menimbulkan dampak yang merugikan kesehatan.

C. Upaya Pemerintah Meningkatkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Bahwasahnya sosial ekonomi sangat diperlukan dalam pelaksanaan programprogram pembangunan untuk mencapai kondisi kesejahteraan sosial ekonomi yang diharapkan.hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.Dengan penghasilannya masyarakat tersebut sudah merasa dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan pemerintah dapat mencanangkan program-programnya kepada masyarakat agar masyarakat dapat sejahtera sesuai dengan pencanangannya tentang sosial ekonomi dalam Sepa Suliana (2010 : 12). Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) di Indonesia, prioritas utama pembangunan prasarana perekonomian diberikan kepada peningkatan sistem perhubungan darat, pembangunan jalan dan jembatan.menurut Hugo dalam Muhammad Idrus Abustam (1990 : 28) dalam Repelita 1 (1969/1970-1974/1975) kira-kira 21% dana pembanguna pusat ditujukan untuk pembangunan prasarana perhubungan,sedangkan dalam Repelita II (1974/1975-1978-1979) dan Repelita III (1978/1979-1983/1984) masing-masing 19 % dan 15,5%. peningkatan

20

prasarana pembangunan itu meningkatkan tidak hanya tingkat gerak penduduk ,tetapi juga meningkatkan arus informasi dan peningkatan sektor transportasi yang merupakan suatu unsur dari penetrasi kapital yang akan mengakibatkan perubahan dan kemajuan sosial ekonomi masyarakat, Hugo dalam Muhammad Idrus Abustam (1990 :28). Pemerintah melalui program bantuan Inpres (Instruksi Presiden Republik Indonesia) menyediakan sejumlah dana untuk membiayai program-program pembangunan tersebut, sekaligus akan memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang berpendapatan rendah, programprogram tersebut yang dapat dilihat pada buku REPELITA IV ( 1984/1985 -1988/ 1989).Muhammad Idrus Abustam (1990 : 260). Berdasarkan program-program yang telah dicanangkan oleh pemerintah diatas, maka pengembangan pada sektor pariwisata di suatu daerah juga ikut berperan terhadap peningkatan sosial ekonomi masyarakat, seperti meningkatnya pendapatan masyarakat, peningkatan penerimaan devisa, peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha.sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang diatas mengatakan bahwa menurut Keppres Nomor 38 Tahun 2005

mengamanatkan seluruh sektor harus mendukung pembangunan pariwisata Indonesia, dan pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus menjadi andalan pembangunan Indonesia.

21

Selain itu program peningkatan pelayanan kesehatan juga ditujukan pula untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.keberhasilan program ini dapat meningkatkan produktivitas kerja dan tingkat pendapatan, sehingga akan mendorong keberhasilan untuk kesejahteraan masyarakat, Rhoda dalam Muhammad Idrus Abustam (1990 :29). Dengan demikian lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat.dimana keadaan tingkat kesehatan masyarakat yang juga akan

mempengaruhi

sosial

ekonominya.penduduk

menempati

lingkungan hidup yang sehat umumnya mereka juga memiliki tingkat kesehatan yang tinggi, begitupun sebaliknya.sehingga melalui hidup yang sehat manusia akan mampu di dalam upaya peningkatkan sosial ekonomi dan kesejahteraan hidup.sebagaimana yang telah tertera pada PELITA III sebagai berikut. Didalam Pelita III ini pemerintah memperioritaskan pembangunan pemukiman masyarakat dalam perbaikan lingkungan hidup berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat yang Sumardi (1982 :5). rendah, M.T.Zen dalam Mulyanto

D. Hak-Hak Sosial Ekonomi Masyarakat Hak-hak sosial ekonomi ini dijabarkan dalam berbagai instrumen internasional, termasuk Konvensi Internasional Tentang Hak Sosial, Ekonomi, dan Budaya (KIHSEB), Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), dan

22

untuk anak anak, Konvensi Tentang Hak Anak (KHA).hak-hak sosial ekonomi itu antara lain : 1. Hak untuk mendapatkan kesehatan fisik dan mental (KIHSEB Pasal 12 dan KHA Pasal 24). 2. Hak atas pendidikan (KIHSEB Pasal 13, DUHAM Pasal 26 dan KHA Pasal 28-29). 3. Hak seorang individu untuk melakukan pekerjaan yang dipilih sendiri secara bebas (KIHSEB Pasal 6, DUHAM Pasal 23, dan KHA Pasal 32).
4. Hak standar hidup yang memadai, termasuk makanan, pakaian, dan

perumahan yang memadai, KIHSEB Pasal 11, DUHAM Pasal 25 dan KHA Pasal27). Sumber:http://www.etan.org/etan/pdf/2006/CAVR/bh/07.9-Hak-Ekonomi -dan -Sosial.pdf. BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pasar Pedati, Kec Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah.dilaksanakan pada bulan Desember 2010 s/d Maret 2011.

B. Metode Penelitian

23

Metodelogi penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.jadi metodelogi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai penyusunan laporannya.Cholid Narbuko - Abu Achmadi, (2007 : 1 ). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kuantitatif, menurut Cholid Narbuko - Abu Achmadi (2007:44). metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi.ia juga bisa bersifat komperatif dan korelatif.

C. Definisi Operasional Varibel

Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciriciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.agar tidak terjadi kesalahan mengartikan variabel yang diteliti maka penulis mendefinisikan variabel pengertian ini sebagai berikut :

24

Gambaran Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Kawasan Wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati, Kec Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah, yang meliputi :
1. Pendidikan

Tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat setempat.


2. Pendapatan

Jumlah pendapatan yang diterima masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Peluang kerja

Peluang kerja merupakan asfek dari pada banyaknya kesempatan lapangan pekerjaan disuatu daerah tersebut.
4. Kesehatan

Tingkat kesehatan masyarakat yang berada di sekitar kawasan wisata

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Hadari Nawawi dalam Margno.S (2004 : 118) populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu

penelitian.dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada pada kawasan wisata sungai suci di Desa Pasar

25

Pedati, Kec pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah,yang mana jumlah populasi keseluruhan Desa Pasar Pedati yaitu 957 KK.namun peneliti hanya mengambil populasi pada masyarakat yang berada di kawasan wisata sungai suci, masyarakat yang berada di kawasan wisata sungai suci yaitu RT 02 dan RT 03, dengan jumlah populasi yaitu 132 KK, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 01. Tentang Populasi Penelitian NO 1 2 Desa / RT RT 02 RT 03 Sumber Jumlah KK 57 KK 75 KK

Jumlah 132 KK : Kantor Kepala Desa Pasar Pedati. Kec, Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah.

2. Sampel

Menurut Margono.S (2004:121) Sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang di ambil dengan menggunakan cara cara tertentu, masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut:
a) Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari

besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.
b) Penelitian

bermaksud

mengadakan

generalisai

dari

hasil-hasil

kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada

26

objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas, Sutrisno Hadi dalam Margono.S (2004:121). Berdasarkan pendapat diatas penulis mengambil sampel 25 % dari jumlah populasi yaitu 33 KK, seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini : Tabel 02. Tentang Sampel Penelitian N0 1 2 Desa / RT RT 02 RT 03 Jumlah KK 57 KK 75 KK Persentase 25% 25% Sampel 14 KK 19 KK

Jumlah 33 KK Sumber : Kantor Kepala Desa Pasar Pedati. Kec, Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Guna menjawab pertanyaan yang ada pada permasalahan penelitian ini maka data sangat diperlukan dalam penelitian, yaitu antara lain :
1.

Observasi Menurut Margono.S (2004:158) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.dalam penelitian ini observasi dipergunakan untuk mengamati sosial ekonomi masyarakat pada kawasan wisata sungai suci pondok kelapa Bengkulu Tengah.mengamati objek penelitian untuk menjaring data dan

27

mengumpulkan informasi permasalahan dan gambaran umum tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat kawasan wisata sungai suci pondok kelapa Bengkulu Tengah.yang meliputi kondisi pendidikan, pendapatan, dan peluang kerja.
2.

Angket Angket ialah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang orang lain (Margono,S.2004 : 167).dalam penelitian ini angket dipergunakan untuk memperoleh data tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat pada kawasan wisata sungai suci pondok kelapa Bengkulu Tengah.dengan adanya pendapat diatas, maka dapat dilihat pada kisi kisi angket sebagai berikut :

Tabel 03. Kisi Kisi Angket Variabel Gambaran sosial ekonomi masyarakat pada kawasan wisata Indikator 1. Kondisi dalam bidang pendidikan 2. Kondisi dalam bidang pendapatan 3. Kondisi dalam bidang peluang kerja 4. Kondisi dalam bidang kesehatan 16,17,18,19,20,21,22 10,11,12,13,14,15 5,6,7,8,9 Jumlah Item 1,2,3,4

28

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.(Margono,S.2004 : 181). Berdasarkan pengertian diatas, maka dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data dan untuk memperkuat informasi yang telah diperoleh yang mengenai tentang gambaran sosial ekonomi masyarakat pada kawasan wisata sungai suci.
F. Teknik Analisa Data

Semua data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif.dalam proses analisa deskriptif menurut Danim dalam Pepi Lidiawati (2009 : 15) analisa data merupakan proses pencendrungan (description) dan menyusun transkrip interview serta material lain yang terkumpul agar

29

penelitian dapat menyempurnakan pemahamannya terhadap data untuk kemudian menyajikannya pada orang lain dengan jelas tentang apa yang telah ditemukan atau didapat dari lapangan.analisa data dilakukan dengan menggunakan rumusan persentase, dengan membandingkan jumlah banyaknya sampel dikalikan dengan serstus persen, Sudjiono dalam Pepi Lidiawati ( 2009 : 16 ). dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P=

f 100% n

Keterangan : P = Persentase (%) f = Frekuensi yang timbul n = Jumlah populasi yang diteliti

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Geografis Wilayah Penelitian 1. Letak Dan Luas Wilayah

30

Desa Pasar Pedati merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, sekaligus merupakan bagian dari Provinsi Bengkulu. Secara administrasi Desa Pasar Pedati berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pondok Kelapa Kecamatan

Pondok Kelapa.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Talang Pauh, dan Desa Sri Katon

Kecamatan Pondok Kelapa.


c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pekik Nyaring, dan berbatasan

dengan Kota Madya Bengkulu.


d. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Wilayah Desa Pasar Pedati terbagi menjadi tiga ( 3 ) dusun.dimana luas keseluruhan Desa Pasar Pedati adalah 6.517.563,64 M (sumber data Photo udara dari kantor pajakan Pratama di Anggut) dan 65% berupa daratan yang bertopografi datar, sebagian luas ini digunakan sebagai areal pemukiman, dan perkebunan, seperti kebun sawit, karet dan kelapa warga. 30% merupakan rawa gambut yang dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit. 5% rawa gambut yang masih merupakan lahan tidur.dan sepanjang Desa Pasar Pedati 4000 meter merupakan pantai yang merupakan salah satu obyek

31

wisata andalan Bengkulu Tengah, dan juga terkenal akan jenis-jenis hasil tangkapan ikan serta bermacam-macam lobster.sehingga pantai ini merupakan salah satu paktor pendukung ekonomi masyarakat desa.
2. Keadaan Iklim

Iklim Desa Pasar Pedati, pada umumnya sama dengan keadaan wilayah wilayah lain yang ada di Indonesia, yang mempunyai iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap tanaman pada lahan pertanian yang ada di Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa.
3. Penduduk

Desa Pasar Pedati mempunyai jumlah penduduk 3966 jiwa atau 957 KK, yang terdiri dari laki-laki : 2053 jiwa, perempuan : 1913 jiwa, yang terbagi dalam 3 (tiga) wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 01. Jumlah Penduduk Berdasarkan Wilayah No Wilayah RT Jumlah KK

32

Dusun I

RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5

70 KK 57 KK 75 KK 64 KK 68 KK

Dusun II

RT 6 RT 7 RT 8 RT 9 RT 10 RT 13 RT 14

63 KK 71 KK 72 KK 68 KK 74 KK 56 KK 77 KK

Dusun III RT 11 RT 12 69 KK 73 KK 957 KK

Jumlah

3 Dusun

14 RT

Sumber : RPJM.Des Pasar Pedati, Kec.Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah 2010-2015 4. Penduduk Menurut Mata Pencahariannya

33

Penduduk Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah hidup dari berbagai macam usaha mata pencarian. menurut jenis kegiatan dan mata pencahariannya berikut : Tabel 02. Mata Pencaharian Penduduk Desa Pasar Pedati No 1 2 3 4 5 6 Mata Pencarian Petani Pedagang PNS/TNI/POLRI Karyawan Swasta Nelayan Jumlah Angka Peresentase 270 KK 28.21 % 100 KK 67 KK 100 KK 160 KK 10.44 % 7.00 % 10.44 % 16.71 % dapat diklasifikasikan sebagai

Buruh 260 KK 27.16 % Jumlah 957 KK 100% Sumber : RPJM.Des Pasar Pedati, Kec.Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah 2010-2015

5.

Penduduk Menurut Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan pada abad sekarang ini, karena setiap manusia ingin mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. meskipun Desa Pasar Pedati merupakan daerah pedesaan, akan tetapi masyarakatnya tidak mau ketinggalan dibidang pendidikan.

34

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat tingkat pendidikan penduduk Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah pada tabel berikut :

Tabel 03. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat Pendidikan Persentase Tidak Sekolah Pra Sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Diploma Sarjana Pasca Sarjana 100 Orang 715 Orang 300 Orang 700 Orang 1050 Orang 1001 Orang 40 Orang 50 Orang 10 Orang Jumlah persentase 2,52% 18,02% 7,56% 17,65% 26,47% 25,23% 1,00% 1,26% 0,25%

Jumlah 3966 Orang 100% Sumber : RPJM.Des Pasar Pedati, Kec.Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah 2010-2015

6. Penduduk Menurut Agama

35

Penduduk Desa Pasar Pedati keseluruhan atau sekitar 96% dari jumlah penduduknya menganut agama islam, 3,1% atau sekitar 30 KK penduduknya menganut agama hindu, 1,0% atau sekitar 10 KK penduduk nya menganut agama kristen,dan 0,3% atau sekitar 3 KK menganut agama budha.untuk membina toleransi antar umat beragama di Desa Pasar Peadati perlu adanya sarana dan prasarana, karena tanpa sarana dan prasarana keagamaan tidak dapat mengadakan pembinaan serta menunaikan ibadah.untuk keperluan sarana dan prasarana peribadatan di Desa Pasar Pedati telah tersedia.untuk mengetahui sarana dan prasarana keagamaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 04. Sarana Ibadah No 1 2 3 4 5 Masjid Mushola Gereja Vura Vihara Tempat Ibadah Jumlah 4 Unit 4 Unit -

Jumlah 8 Sumber : RPJM.Des Pasar Pedati, Kec.Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah 2010-2011
7. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Pasar Pedati

Pemerintah Desa Pasar Pedati terdiri atas kepala desa dan badan perwakilan desa. Kepala desa merupakan pimpinan pemeritah desa. Kepala desa merupakan penyelenggara dan penanggung jawab utama dibidang

36

pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desanya. urusan pemerintah desa termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Selanjutnya menumbuhkan dan mengembangkan jiwa gotong royong pada masyarakat, yang merupakan sendi utama didalam pelaksaan pemerintahan desa, dengan kata lain bahwa kepala desa merupakan administrasi pembangunan. Adapun struktur organisasi Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa menganut Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal, selengkapnya disajikan dalam gambar sebagai berikut :

STRUKTUR PERANGKAT DESA PASAR PEDATI DESA PASAR PEDATI KECAMATAN PONDOK KELAPA

37

KABUPATEN BENGKULU TENGAH


MULYADI.BA

KEPALA DESA
BPD
KADES

RAHAYA
KETUA

Drs.SHOLEHAN

SEKDES

WK.KETUA.I

WK.KETUA.II

BERRY KOMAR

ALVIAN

38

SEKRETARIS

YULI

HARTINI KASI MASYARAKAT KASI PEMERINTAH KASI PEMBANGUNAN

Kep ala Des a

Sunggai Hitam,Pasar Pedati,simp ang Talang Pauh sampai Ke Simpang Pulau Beringin

Anggota.I

ANSORI

M.SAMAN

RUSLI BAHARI S.pt

39

SUDARNO

Anggota.II

SYARIP. H

KADUN III

III
KADUN II

II
KADUN I

Anggota.III

RUSLAN M.IDRUS
MANURSYA

ERMAWATI S.sos

Anggota.IV

ILYAS .M.SE

40

Keterangan Singkatan :

1. Kades adalah Kepala Desa 2 . Sekdes adalah Sekretaris Desa 3. Kasi Kessos adalah Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial 4. Kasi P.Tani adalah Kepala Seksi Pamong Tani 5. Kasi Kamtib adalah Kepala Seksi Ketertiban Masyarakat 6. Kadun adalah Kepala Dusun 7. BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa

B. Deskripsi Data

Setelah melaksanakan penelitian di Desa Pasar Pedati, Kecamatn Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan angket penelitian di isi dengan responden kemudian di kumpulkan kembali, maka angket penelitian dapat diolah. berikut ini di kemukakan hasil penelitian/pengolahan dan temuan temuan dalam peneltian ini yaitu mengenai Gambaran Sosila Ekonomi Masyarakat Pada Kawasan Wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati, Kec.Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah . adapun hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel. 4.1. Jenjang Pendidikan Terakhir Masyarakat

41

Jumlah No 1 2 3 4 SD SMP SMA Sarjana Jawaban Responden Frekuensi 10 12 10 1 Persentase 30,30 % 36,36 % 30,30 % 3,03 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan terakhir masyarakat yang dipilih responden yaitu SD sebanyak 10 orang (30,30%), responden yang memilih SMP sebanyak 12 orang (36,36%), respoden yang memilih SMA sebanyak 10 orang (30,30%), dan hanya 1 orang (3,03%) responden yang memilih jenjang pendidikan terakhir Sarjana. dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang peranan pendidikan di Desa Pasar Pedati. Tabel. 4.2. Peranan Pendidikan Di Desa Pasar Pedati Jumlah No 1 2 3 Penting Sangat penting Tidak penting Jawaban Responden Frekuensi 12 20 1 Persentase 36,36 % 60,60 % 3,03%

42

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa peranan pendidikan yang dipilih responden penting sebanyak 12 orang (36,36%), responden yang memilih sangat penting sebanyak 20 orang (60,60%), dan terdapat 1 orang (3,03%) responden yang memilih jawaban tidak penting. dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang fasilitas pendidikan di Desa Pasar Pedati. Tabel. 4.3. Fasilitas Pendidikan Di Desa Pasar Pedati Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Sudah memadai Belum memadai Perlu di tambahkan lagi Frekuensi 10 15 8 Persentase 30,30 % 45,45 % 24,24 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas pendidikan yang dipilh responden sudah memadai sebanyak 10 orang (30,30%), responden yang memilih belum memadai sebanyak 15 orang (45,45%), dan sebanyak 8 orang

43

(24,24%) responden yang memilih perlu di tambahkan lagi. dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang kualitas pendidikan di Desa Pasar Pedati. Tabel. 4.4. Kualitas Pendidikan Di Desa Pasar Pedati Jumlah No 1 2 3 Bagus Kurang bagus Perlu di tingkatkan lagi Jawaban Responden Frekuensi 9 5 19 Persentase 27,27 % 15,15 % 57,57 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kualitas pendidikan yang dipilih responden bagus sebanyak 9 (27,27%) orang , responden yang memilih kurang bagus sebanyak 5 orang (15,15%), dan sebanyak 19 orang (57,57%) responden yang memilih agar kualitas pendidikan perlu di tingkatkan lagi. Tabel. 5.1. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden 2 Orang 3 Orang Lebih dari 3 orang Frekuensi 4 13 16 Persentase 12,12 % 39,39 % 48,48 %

44

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah anggota keluarga yang dipilih responden 2 orang sebanyak 4 orang (12,12%), responden yang memilih 3 orang sebanyak 13 orang (39,39%), dan responden yang memilih lebih dari 3 orang sebanyak 16 orang (48,48%). dan dibawah ini juga terdapat tabel anggota keluarga yang masih dalam tanggungan. Tabel. 5.2. Semua Anggota Keluarga Masih Dalam Tanggungan Jumlah No 1 2 Ya Tidak Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa anggota keluarga yang masih dalam tanggungan adalah responden yang memilih ya sebanyak 30 orang (90,90%), dan responden yang memilih tidak sebanyak 3 orang (9,09%). dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang pendapatan masyarakat. Tabel. 5.3. Pendapatan Masyarkat Jumlah No Jawaban Responden Frekuensi Persentase Jawaban Responden Frekuensi 30 3 33 Persentase 90,90 % 9,09 % 100 %

45

1 2 3

Rp 500.000 - 1.000.000 Rp 1.000.000 2.000.000 Rp 2.000.000 keatas

25
8

75,75 % 24,24 % 0%

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2001

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh responden yaitu yang memilih RP 500.000 - 1.000.000 sebanyak 25 orang (75,75%), responden yang memilih pendapatan rata-rata RP 1.000.000 -2.000.000 sebanyak 8 orang (24,24%), dan responden yang memilih pendapatan rata-rata RP 2.000.000 ke atas adalah 0 (nol). dan dibawah ini juga terdapat tabel mengenai biaya kebutuhan keluarga. Tabel. 5.4. Biaya Kebutuhan Keluarga Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Sudah cukup Belum cukup Lebih dari cukup Frekuensi 11 21 1 Persentase 33,33 % 63,63 % 3,03 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

46

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa biaya kebutuhan keluarga perbulan responden yang memilih sudah cukup sebanyak 11 orang (33,33%), responden yang memilih belum cukup sebanyak 21 orang (63,63%), dan sebanyak 1 orang (3,03%) responden memilih lebih dari cukup. dan dibawah ini juga terdapat tabel upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam menambah penghasilan.

Tabel. 5.5. Upaya Masyarakat Dalam Menambah Penghasilan Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Mencari penghasilan tambahan Membuat usaha sampingan Tidak ada upaya apapun Frekuensi 18
15

Persentase 54,54 % 45,45 % 0%

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam menambah pendapatan, yaitu responden yang memilih mencari penghasilan tambahan sebanyak 18 orang (54,54%), responden yang memilih

47

membuat usaha sampingan sebanyak 15 orang (45,45%). dan responden yang memilih tidak ada upaya adalah 0 (nol). Tabel 6.1. Peluang kerja Jumlah No 1 2 3 Banyak Sedikit Tidak ada Jawaban Responden Frekuensi 7 20 6 Persentase 21,21 % 60,60 % 18,18 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa peluang kerja yang dipilih oleh responden memilih banyak adalah 7 orang (21,21%), responden yang memilih sedikit 20 orang (60,60%), dan responden yang memilih bahwa peluang kerja itu tidak ada sebanyak 6 orang (18,18%). dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang jenis peluang kerja. Tabel. 6.2. Jenis Peluang Kerja Jumlah No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

48

1 2 3

Membuka usaha Pemandu wisata Karyawan swasta Jumlah

25 3 5 33

75,75 % 9,09 % 15,15 % 100 %

Sumber : Pengolahan data tahun 2011 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis peluang kerja yang di pilih responden yaitu membuka usaha sebanyak 25 orang (75,75%), responden yang memilih pemandu wisata sebanyak 3 orang (9,09%), dan responden yang memilih karyawan swasta sebanyak 5 orang (15,15%). dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang jenis pekerjaan masyarakat. Tabel. 6.3. Pekerjaan Masyarakat Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Pegawai Negeri Karyawan Swasta Wiraswasta Frekuensi 2 8 23 Persentase 6,06 % 24,24 % 69,69 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan yang di pilih responden pegawai negeri sebanyak 2 orang (6,06%), responden yang memilih

49

jenis pekerjaan karyawan swasta sebanyak 8 orang (24,24%), dan responden yang memilih jenis pekerjaan wiraswasta sebanyak 23 orang (69,69%), dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang alasan responden memilih bidang pekerjaan yang di tekuninya. Tabel. 6.4. Alasan Masyarakat Memilih Pekerja Yang Di Tekuninya Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Menguntungkan Sulit mencari pekerjaan lain Menjamin masa depan Frekuensi 10 21 2 Persentase 30,30 % 63,63 % 6,06 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa alasan responden memilih bidang pekerjaan tersebut adalah, yang memilih menguntungkan sebanyak 10 orang (30,30%), responden yang memilih sulit mencari pekerjaan lain sebanyak 21 orang (63,63%), dan sebanyak 2 orang (6,06%) responden yang memilih menjamin masa depan. dibawah ini juga terdapat tabel tentang hambatan responden dalam mencari pekerjaan.

50

Tabel. 6.5. Hambatan Mencari Pekerjaan Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Tidak mempunyai keterampilan Sempitnya lapangan pekerjaan Tidak mempunyai ijazah Frekuensi 6 20 7 Persentase 18,18 % 60,60 % 21,21 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hambatan responden dalam mencari pekerjaan, adalah responden yang memilih tidak mempunyai keterampilan sebanyak 6 orang (18,18%), responden memilih sempitnya lapangan pekerjaan sebanyak 20 orang (60,60%), dan sebanyak 7 orang (21,21%) responden yang memilih tidak memiliki izazah. dan dibawah ini juga terdapat tabel alasan responden tidak mencari pekerjaan diluar daerah. Tabel. 6.6. Alasan Tidak Mencari Pekerjaan Di Luar Daerah Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Sudah berkeluarga Keluarga sudah menetap Tidak memiliki akses informasi Frekuensi 5 26 2 Persentase 15,15 % 78,78 % 6,06 %

51

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa alasan responden tidak mencari pekerjaan diluar daerah, responden yang memilih sudah bekeluarga sebanyak 5 orang (15,15%), responden yang memilih keluarga sudah menetap sebanyak 26 orang (78,78%), dan responden yang memilih tidak mempunyai akses informasi sebanyak 2 orang (6,06%). Tabel. 7.1. Kegiatan Wisata Sungai Suci Berpengaruh Terhadap Kesehatan Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Berpengaruh Sangat berpengaruh Tidak berpengaruh Frekuensi 9 12 12 Persentase 27,27 % 36,36 % 36,36 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui adanya pengaruh dari kegiatan wisata pantai sungai suci yaitu, responden yang memilih berpengaruh sebanyak 9 orang (27,27%), responden yang memilih sangat berpengaruh sebanyak 12 orang

52

(36,36%), dan sebanyak 12 orang (36,36%), responden yang memilih tidak berpengaruh. dibawah ini juga terdapat tabel tentang pengaruh dari kegiatan wisata pantai sungai suci terhadap kesehatan.

Tabel. 7.2. Pengaruh Kegiatan Wisata Sungai Suci Terhadap Lingkungan Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Lingkungan tercemar limbah Lingkungan tercemar sampah Polusi udara Frekuensi 11 15 7 Persentase 33,33 % 45,45 % 21,21 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengaruh dari kegiatan wisata pantai sungai suci mengenai lingkungan yaitu responden yang memilih lingkungan tercemar limbah sebanyak 11 orang (33,33%), responden yang memilih lingkungan tercemar sampah sebanyak 15 orang (45,45%), dan sebanyak 7 orang (21,21%) responden yang memilih polusi udara. dibawah ini juga terdapat tabel tentang tingkat kesehatan.

53

Tabel. 7.3. Tingkat Kesahatan Masyarakat Jumlah No 1 2 3 Baik Kurang baik Sering terserang penyakit Jawaban Responden Frekuensi 21 10 2 Persentase 63,63 % 30,30 % 6,06 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan responden yang memilih baik sebanyak 21 orang (63,63%), responden yang memilih kurang baik sebanyak 10 orang (30,30%), dan responden yang memilih sering terserang penyakit sebanyak 2 orang (6,06%) dan dibawah ini juga terdapat tabel mengenai tempat berobat para responden bila terserang penyakit. Tabel. 7.4. Tempat Berobat Masyarakat Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Puskesmas Dokter Tradisional Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011 Frekuensi 23 4 6 33 Persentase 69,69 % 12,12 % 18,18 % 100 %

54

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tempat berobat yang di pilih oleh responden yaitu, responden yang memilih puskesmas sebanyak 23 orang (69,69%), responden yang memilih berobat dokter sebanyak 4 orang (12,12%), dan sebanyak 6 orang (18,18%) responden yang memilih berobat secara tradisional. dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang jenis fasilitas kesehatan DI Desa Pasar Pedati. Tabel. 7.5. Jenis Fasilitas Kesahatan Yang Ada Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Puskesmas Posyandu Bidan Desa Jumlah
Sumber : Pengolahan data tahun 2011

Frekuensi 0 13 20 33

Persentase 0% 39,39 % 60,60 % 100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis fasilitas yang di pilih oleh responden puskesmas 0 (nol), responden yang memilih posyandu sebanyak 13 orang (39,39%), dan responden yang memilih bidan desa sebanyak 20 orang (60,60%). dan dibawah ini juga terdapat tabel mengenai kualitas sarana kesehatan di Desa Pasar Pedati. Tabel. 7.6. Kualitas Sarana Kesahatan

55

Jumlah No 1 2 3 Jawaban Responden Sudah memadai Kurang memadai Tidak memadai Frekuensi 13 19 1 Persentase 39,39 % 57,57 % 3,03 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kesehatan yang di pilih oleh responden yaitu, sebanyak 13 0rang (39,39%) reponden yang memilih sudah memadai, sebanyak 19 orang (57,57%) responden memilih kurang memadai, dan terdapat 1 orang (3,03%) responden yang memilih tidak memadai. dan dibawah ini juga terdapat tabel tentang penyuluhan kesehatan yang di adakan pemerintah di Desa Pasar Pedati.

Tabel. 7.7. Pemerintah Mengadakan Penyuluhan Kesahatan Jumlah No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

56

1 2 3

Pernah Tidak pernah Kadang kadang

19 0 14

57,57 % 0% 42,42 %

Jumlah Sumber : Pengolahan data tahun 2011

33

100 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pemerintah mengadakan penyuluhan kesehatan yang dipilih pernah sebanyak 19 orang (57,57%) responden, responden yang memilih tidak pernah sebanyak 0 orang (0%), dan sebanyak 14 orang (42,42%) responden yang memilih kadang kadang.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil deskripsi data diatas maka hasil dari pengolahan data mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah sebagai berikut :
1.

Pendidikan Pendidikan merupakan faktor utama dalam meningkatkan keadaan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat pada kawasan wisata pantai sungai suci Desa Pasar Pedati berpendidikan rata rata sekolah menegah pertama (SMP) dengan hasil penelitian (36,36%) atau sebanyak 12 orang dari jumlah sampel

57

penelitian. Dengan demikian dapat dikatakan tingkat pendidikan masyarkat pada kawasan wisata pantai sungai suci ini sudah cukup baik. Menurut Muhammad Cholil Mansyur, (1997: 129) bidang pengajaran dan pendidikan bertujuan untuk pembentukan pribadi, disamping itu juga mempunyai tugas sosial yang akan membuat seseorang cakap bila kewajiban itu di jalankan di dalam kehidupan masyarakat. selain itu masyarakat pada umumnya harus memberikan pengaruh dalam bidang pendidikan, sebab manusia hidup mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan saling membutuhkan satu sama lain terutama dalam bidang pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan.jadi dengan demikian akan dapat mengurangi jumlah pengangguran dan akan meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat di pedesaan.
2.

Pendapatan Pendapatan rata rata masyarakat pada kawasan wisata sungai suci di Desa Pasar Pedati berkisar antara lima ratus ribu sampai satu juta rupiah. dengan hasil penelitian (75,75%) atau sebanyak 25 orang dari jumlah sampel penelitian.jika dibandingkan hal ini dengan masyarakat ditempat tempat lainnya, pendapatan masyarakat pada kawasan wisata sungai suci sudah cukup baik.hal ini diperkuat oleh Amir Karamoy dalam Mulyanto Sumardi (2000 : 112) bahwa golongan yang berpenghasilan rendah adalah golongan penduduk

58

yang yang berpenghasilan sebesar tiga ratus ribu kebawah, dilain pihak menurut Sajogyo dalam Mulyanto Sumardi (2000 : 112) yang termasuk golongan miskin adalah mereka yang mendapat penghasilan setaraf dengan dengan 480 kilogram beras perorang dalam setahunnya.
3.

Peluang Kerja Kawasan wisata pantai sungai suci merupakan suatu kekayaan alam yang dimiliki oleh masyarakat Desa Pasar Pedati. dengan keindahan panorama alam dan kekayaan akan hasil lautnya, kawasan wisata pantai sungai suci Juga merupakan salah satu sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.akan tetapi, kawasan wisata pantai sungai suci ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.hal ini dikarenakan kawasan wisata pantai sungai suci ini belum dikelola secara sepenuhnya oleh pemerintah. Selain itu kesadaran masyarakatnya pun masih rendah di dalam

pemanfaatan kawasan wisata ini.sehingga hal ini akan menyebabkan kurangnya minat para pengunjung yang datang kesana.dengan demikian peluang kerja di kawasan wisata pantai sungai suci dapat dikatakan masih belum menjamin.sesuai dengan hasil penelitian, sebanyak 20 orang (60,60%) responden menyatakan bahwa kawasan wisata pantai sungai suci peluang kerjanya masih sedikit.

59

Berdasarkan hasil dari penelitian diatas dapat dikatakan bahwa pengembangan suatu objek wisata harus dilakukan.dengan demikian akan dapat memberikan peluang kerja bagi masyarakat disekitar kawasan wisata. Menurut Suroso Rendro Adi Widigdo ( 2004 : 112 ) menyatakan bahwa semakin bertambahnya jumlah penduduk yang tidak di imbangi dengan perluasan kesempatan kerja akan menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan masyarakat, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran disuatu daerah.adapun langkah langkah yang dapat dilakukan pemerintah dalam memperluas lapangan pekerjaan yaitu :
- Membantu dan mendorong usaha wiraswasta. - Menyediakan informasi tentang lowongan kerja melalui Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kantor kantor pemerintah, dan media masa.
- Membangun industri baru (pariwisata ) yang dapat meyerap tenaga kerja. - Meningkatkan pembangunan di daerah pedesaan. 4.

Kesehatan Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat penghasilan masyarakat. berdasarkan hasil dari penelitian ini sebanyak

60

21 orang (63,63%) responden menyatakan bahwa tingkat kesehatan keluarganya baik. hal ini di karenakan di desa ini sudah terdapat Bidan Desa dan tenaga medis lainnya yang berperan dalam menangani kesehatan masayarakat.di desa ini juga terdapat posyandu untuk masyarakat yang sudah lanjut usia. selain itu pemerintah pernah mengadakan penyuluhan penyuluhan mengenai kesehatan, sehingga masyarakat sudah mengerti

pentingnya arti kesehatan, dengan demikian akan dapat menjamin kesehatan bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong untuk meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat. Menurut Muhammad Cholil Mansyur, (1997 : 129) menyatakan bahwa kesehatan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan, terutama mereka yang tidak mempunyai bakat atau kesehatannya yang terus terganggu, maka mereka akan kurang dapat mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari hari. sehingga lambat laun ditiap kota akan di jumpai masalah kemiskinan. Selain itu program peningkatan pelayanan kesehatan bertujuan pula untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan penduduk di daerah pedesaan. keberhasilan program ini dapat meningkatkan produktivitas kerja dan tingkat pendapatan, yang selanjutnya dapat mengurangi tingkat kemiskinan. ( Muhammad Idrus Abustam, 1990 : 388 ).

61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat pada Kawasan Wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan

Kondisi pendidikan masyarakat pada Kawasan Wisata Pantai Sungai Suci Desa Pasar Pedati dari hasil jawaban yang diperoleh berdasarkan tingkat pendidikannya yang menyatakan tamatan SD sebanyak 10 orang (30.30%), tamatan SMP sebanyak 12 orang (36,36%). Tamatan SMA sebanyak 10 orang (30.30%), dan pendidikan terakhir Sarjana 1 orang (3.03%). Dengan demikian berdasarkan tingkat pendidikan pada masyarakat Kawasan Wisata Sungai Suci cukup baik karena pendidikan masyarakatnya sudah memenuhi kriteria wajib belajar 9 tahun. Namun berdasarkan fasilitas dan fasilitas pendidikan yang ada di Desa Pasar Pedati tersebut masih sangat kurang memadai.

53

62

2. Pendapatan

Kondisi pendapatan masyarakat pada Kawasan Wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati masih dalam kategori sejahtera, karena sudah memenuhi kriteria kriteria keluarga sejahtera. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian pendapatan masyarakat rata rata Rp 500.000 Rp 1.000.000, dengan persentase (75,75%) dalam perbulannya.
3. Peluang Kerja

Berdasarkan peluang kerja pada masyarakat di Desa Pasar Pedati yang membuka usaha di Kawasan Wisata Sungai Suci sebanyak 25 orang (75,75%), Pemandu Wisata sebanyak 3 orang (9,09%), dan karyawan swasta sebanyak 5 orang (15,15%). Dengan alasan memilih bidang pekerjaan tersebut sulitnya mencari pekerjaan lain dan sedikitnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Dengan demikian Kawasan Wisata Sungai Suci dapat memberikan peluang kerja yang baik. Walau pun fasilitas yang ada di Kawasan Wisata tersebut masih sangat minim.
4. Kesehatan

Mengenai masalah kesehatan masyarakat pada Kawasan Wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati tingkat kesehatan keluarga yang menyatakan baik

63

yaitu sebanyak 21 orang (63,63%). kurang baik sebanyak 10 orang (30,30%), dan sering terserang penyakit sebanyak 2 orang (6,06%) karena di Desa ini sudah terdapat Bidan Desa dan tenaga medis lainnya, bahkan Pemerintah juga pernah mengadakan penyuluhan-penyuluhan mengenai kesehatan di Desa Pasar Pedati.

B. Saran

Dari hasil penelitian diatas, maka peneliti akan mengemukakan saran saran sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat Di harapkan agar selalu berusaha untuk berperan aktif

didalam pengelolaan dan memelihara Kawasan Wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati sehingga dapat menunjang kondisi social masyarakat baik itu di bidang perekonomian, kesehatan, pendapatan dan pendidikan.
2. Untuk

Pemerintah agar dapat memberikan saran dan masukan bahkan

memberikan bantuan baik fisik maupun materi yang nantinya masyarakat pada Kawasan Wisata Pantai Sungai Suci di Desa Pasar Pedati ini dengan mudah beraktifitas dan mengembangkan kesejahteraan sosial ekonominya.
3. Untuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diharapkan agar dapat lebih

berperan aktif didalam meningkatkan mutu dan kualitas Objek Wisata Sungai Suci, baik secara fasilitas atau sarana dan prasarana untuk meningkatkan daya

64

tarik dan minat pengunjung serta meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat di Kawasan Wisata Sungai Suci.
4. Pada peneliti berikutnya disarankan agar dapat melakukan penelitian lebih

lanjut dengan meneliti variable-variabel yang belum sempat peneliti lakukan.

Anda mungkin juga menyukai