Anda di halaman 1dari 13

Abreaction for conversion disorder: systematicreview with meta-analysis

Dewanto Suryoningrat, S.Ked

Introduction
Gangguan Konversi adl perkembangan gejala neurologis
Sering diabaikan di bidang kedokteran maupun psikiatri Gangguan Konversi sekarang relatif menjadi diagnosis psikiatri yang stabil dengan prognosis yang buruk Terapi seperti psikoedukasi, cognitive-behavioral therapy, hipnosis, psikoterapi analitik jangka panjang termasuk efektif tetapi kurang didukung EBM yang kuat.

continue
Abreaksi adl interview seseorang dibawah pengaruh obat, sering dipakai Abreaksi sedikit salah nama, yang benar adalah emotional catharsis, yang dapat dipakai selama dibawah pengaruh obat suggest, exploration, rehabilitation Meta-analysis dari case report dan series memang tidak biasa, tetapi metode yang dapat diterima

Method
Pencarian dari medline(dari 1950), psycINFO(dari 1920), EMBASE classic (1947-1979), EMBASE (1980-sept 2009)
Keyword (conversion OR dissoc* OR hyster* OR nonorganic OR psychogenic OR psychosomatic OR somatization OR unexplained) AND (abreaction OR amobarbital OR amytal OR hypnoanalysis OR narcoanalysis OR narcocatharsis OR narcosis OR narcosuggestion OR narcosynthesis OR nembutal OR thiopentone) Dicari oleh penulis dan dipilih secara manual

cont
Penelitian yang diikutkan yang timbul gejala medically unexplained, non-organic, psychogenic, hysterical, conversion or functional; the symptoms were described as motor (paresis, paralysis, movement disorder, gait disorder), sensory (numbness or paraesthesia), loss of vision, loss of hearing, muteness, stammer, sneezing, loss of personal identity, amnesia or episodes resembling epilepsy (non-epileptic attack disorder)
Penelitian yang dimasukkan yang english, lalu exclude yang sengaja pura pura atau yang psikotik

Data extraction and analysis


Informasi yang dicari the study design; year of publication; the gender and age of participants; type and duration of symptoms; whether symptoms arose in the context of battle or an identified stressor; the type of drug(s) used; the techniques described (classified as: emotional catharsis; suggestion; rehabilitation; exploration; and exposure to battle sounds); duration of follow-up; and outcome dichotomised into response and non-response. Where response to treatment was equivocal or not reported, this was considered non-response

Jika data kurang, penulis mencoba untuk menghubungi penulis di penelitian yang mereka teliti

Cont
Semua informasi diproses dengan crosstabulation(pearson chi-square)
Odds Ratio dan 95% Confident Interval dan nilai P kurang dari 0,05 dinyatakan signifikan, diproses dengan SPSS 15.0.1 for windows

Hasil
Dari 811 pencarian, 55 penelitian yang masuk kriteria inklusi.

4 studi open-label, 1 studi retrospektif review kasus, tapi mayoritas (n=51) case report and series.
1 makalah dilaporkan kasus individual dan perbandingan obat pada psikogenik dengan tuli organik.

Nilai tengah umur 29 th (10-74). Rata rata Lama simtom 49 hari (3-3650)
Nyaris sepertiga gagal melaporkan lama simtom Kombinasi 2 obat pada saat interview melibatkan midazolam, ether,methylphenidate atau insulin bersamaan dengan intravenous sedative.

Discussion
Dua studi dilaporkan bahwa tingkat respon tinggi ketika drug interview dipakai pada individual dg treatmentresistant conversion disorder.
Pada meta-analysis, penggunaan suggestion dan kejadian emotional catharsis selama interview, positif terkait dg penyembuhan. Kombinasi 2 obat dan komorbid gangguan kejiwaan, negatif terkait dg penyembuhan

Pada penelitian Hafeiz dilakukan dengan 4 kelompok, yaitu kelompok faradic stimulation; Somlec, mesin yang membuat tidur; intravenous (IV) methylphenidate; or IV amytal. Sekitar 80% orang mendapatkan pelakuan tiga pertama ditambah dengan sugesti, menjadi sembuh. Respon rendah didapatkan dari grup amytal. Pada penelitian lain sugesti memberi pengaruh pada respon plasebo. Interviews dibawah pengaruh obat dikembangkan menjadi simple hipnosis, dikondisikan dalam keadaan narkosis. Golongan obat yang digunakan adalah benzodiazepin dan barbiturate, obat tersebut membuat pasien menjadi lebih mudah disugesti.

Batasan
Studi ini terbatas pada publikasi bias, kualitas informasi pada case report, studi kecil populasi, kemampuan general dari hasil temuan
Teknik drug interview tidak diformalisasikan.

Kejadian merugikan dicatatkan, misalnya pada sample yang mencoba bunuh diri yang mengalami komorbid gangguan depresi.

Implikasi
Bukti menyatakan bahwa drug interview berguna untuk pasien gangguan konversi baik akut maupun treatmentresistant conversion disorder
Pendekatan aktif untuk interview memakai suggestion sebelum, selama dan sesudah, direkomendasikan.

Anda mungkin juga menyukai