Kuliah ITUB-2
Kuliah ITUB-2
Membrane Shell:
Bag yang keras dan fibrous Tersusun dari protein yang serupa dengan protein pada bulu dan rambut Terdiri dari : - Inner shell membrane - Outer shell membrane Inner shell membrane lebih tipis
TELUR
Komposisi kimiawi :
% Telur 100 Air 65,5 88 48 1,6 Protein Lemak Abu 11,8 11,0 17,5 3,3 11,0 0,2 32,5 0,03 11,7 0,8 2,0
Komposisi yolk
Protein yolk : - ovovetelin : 2,4 gr (75%), merupakan phosphoprotein/ protein yg mengandung P - ovolivetin : 0,7 gr (25%), tinggi kadar sulfurnya Lemak yolk : - Glicerida - Lecitin - Kholesterol * Pigmen yolk : Xantophyl
Komposisi albumen
Protein : - Ovo albumen: 75% - Ovoconalbumen : 3% - Ovoglobulin: 2% - Ovo mucoid - Ovomucin Vitamin : riboflavin/warna kehijauan
Penanganan Telur
Pisahkan antara telur konsumsi dan telur tetas Telur tetas : - temperatur > 26,7 C, embrio berkembang bintik darahsistem vaskularisasi bentuk sarang laba-laba (Hacch spot) tidak layak dikonsumsi. - Temperatir naik turun, embrio mati pembusukan * Telur kotor : dicuci dengan air temp 43-51,7 C, segera keringkan, air bebes Fe (max :3 ppm)
Kerusakan Telur
1. Berkurangnya Berat telur: - Penguapan air - Ukuran kantong udara - Karena : Temperatur Penyimpanan( Skt temp beku penguapan, pertb-an m o.) Kelembaban udara Ventilasi Porositas kerabang(penguapan, kontaminasi m.o)
2. Pengenceran
- Putih telur tebal turun : serat gliko protein ovomucin pecah - Ukuran yolk bertambah : perpindahan air, krn tekanan osmose 3. Kehilangan CO2 4. Turunnya Berat jenis telur : air cell bertambah 5. Kenaikan PH - Baru : 7,6 8,2 - Lama : naik, krn kehilangan CO2 (= peningkatan konsentrasi ion Hidrogen) - CO2 cenderung membentuk keseimbangan antara konsentrasi dalam telur dengan udara sekitarnya) 6. Dekomposisi bakterial : Naik , bila lembab dan temperatur tinggi Pseudomonas : bau busuk, pigmen yg menyebar melalui albumen
PENETASAN
Mesin tetas = Incubator Setter = mesin tetas yang digunakan khusus untuk pengeraman telur selama 17 hari Hatcher = mesin tetas yang digunakan khusus untuk penetasan telur yaitu hari ke 17-21 Regulator : Alat pengatur suhu incubator yang cara kerjanya secara otomatis.
Kegiatan Hatchery
1. Penampungan telur - seleksi telur - Fumigasi : menghindari terbawanya kuman - Bahan fumigasi : Formalin 40 % dan kalium permanganat ( per 100 cubic feed : 35 cc formalin, dan 17,5 gr KMnO4)
2. Holding Room
- Ruang pendingin/menyimpan sementara - skt 3 hari - suhu 18 C kelembaban 80% - Bila lebih lama, suhu 15 C, menekan proses metabolisme pada telur - Daya tetas turun 1% /hari (3-10 hari) stl hari ke 10, turun 3%/hari - Dilakukan pemutaran (turning), sebesar 45 derajad setiap jam
3. Pre heat
Ruang adaptasi : Tujuan agar embrio tidak mengalami shock Selama 6 jam dengan suhu ruang
4. Setter (pengeraman):
- Paling lama : 18 hari - Suhu 97 99 F - Diletakkan berjejer, kemiringan 45 derajad - kelembaban : skt 86 % - low humidity (82-85%) : bulu keriting - high humidity(87-88%) : kesulitan menetas, krn adanya lendir yang lengket. - Pemutaran : otomatis, setiap 1 jam, agar pertumbuhan embrio sempurna - Ditempatkan kipas angin dengan kecepatan : 1425 1450 rpm : untuk meratakan panas
5. Transfer
Perpindahan dari tahap settering ke tahap hatchering Dilakukan peneropongan telur (candling), dengan lampu TL 40 Watt Telur infertil (clear chick) diafkir Selam telur ditransfer, ruang hatcher difumigasi, dengan formalin dan kalium permanganat tripel dosis
6. Hatchering (Penetasan)
Skt 3 hari (19-21 hari) Setiap sore difumigasi dengan double dosis Kelembaban spt ruang settering, suhu dinaikkan 0,2 F Pewarnaan (Blower) : dengan formalin 200cc ditambah air 400 cc timbul warna kecoklatan pada anak ayam yang menetas, dan tahan 5-7 hari
7. Pool Chick
DOC (Day Old Chick) di : - sexing - Debeaking - Vaksin Marek (jenis petelur) subcutan didaerah cervic - Seleksi : diafkir berparuh bengkok, buta, sayap halus kecil-kecil, bulu keriting, botak, kaki bengkok, kaki kering, ompalitis, berbulu basah) - Ayam yang baik dan sehat dimasukkan kardus, siap di pasarkan.
Lebar Rongga Udara /Air cell pada candling hari ke 7, 14, dan 18
Hari 1
Stl 3 jam primitive streak perkembangan cepat terbentuknya organ baru Jam ke 16-24 : deferensiasi bagian kepala membentuk foregut Terbentuk beberapa somit dan pulau darah Terbentuk neurol fold (pada bag kepala)neorol grove caecum
Hari ke 2
Bag anterior bagian otak Jam ke 44 : jantung terbentuk dan berdenyut Sistem peredaran darah t.d.: 1. Untuk tubuh embrio 2. Untuk vitellina, keluar dari jantung ke telur, ke - sel sekreta embrionic - Saccus yolk : membungkus yolk, sumber mkn - Amnion (hari 2&3) berisi cairan amnion, mengelilingi embrio terlindung - Allantois - Serosa : terbentuk pada waktu yg sama gn amnionskt ekstra embrionic membran & menempel membran sel akhirnya berfusi dengan allantois.
Hari ke 4
Semua organ embrio terbentuk & siap berkembang Bentuk embrio sudah bisa dibedakan dengan mamalia Alantois berkembang mengelilingi isi telur dan membentuk chorion Kapiler allantois berhub. Dengan membran sel & pd saat ini allantois berfungsi sbg alat pernafasan dan ekskretori embrio Sirkulasi allantois : medium bahan makanan dari albumen & Ca dari kulit embrio embrio Kaki dan sayap mulai berkembang pada sisi tubuh, ekor tampak, otak tertutup, nervus spinalis & akarnya berkembang, lensa mata & lubang telinga tampak Jantung diluar tubuh.
Hari ke 6-18
Hari ke 6 : Sayap & kaki kelihatan Hari ke 8 &9 : Calon bulu tampak & membentuk wujud sesungguhnya Hari ke 13 : Warna embrio tampak Hari ke 16: Paruh, kuku, sisik terbentuk, supply makanan dari albumen habis dari yolk
Hari ke 19
Hari ke 19 : - Yolk masuk kedalam tubuh - Paruh menempel pada air cell - Paru-paru berfungsi - Posisi embrio : kepala dibawah sayap kanan mengarah ke air cell, kaki menekuk kearah kepala & kepala diantara 2 kaki - Ujung mandibula mengalami penandukan alat mematuk kerabang - Otot leher belakang berkembang cepat & kuat supply tenaga - Allantois tidak berfungsi sel. Kering ada pembuluh darah, menempel di kerabang
Hari ke 20 - menetas
Hari ke 20 : Kerabang dipatuk Hari ke 21 : menetas.