Anda di halaman 1dari 11

TRAUMA

Pendahuluan
Suatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh salah satu sebab. Penyebab utama : - Kecelakaan lalu lintas - Industri - Olah raga - Rumah tangga

Amerika 60 juta penduduk setiap tahun mengalami trauma 145 ribu mengalami kematian per tahun
Indonesia kematian akibat KLL 12 ribu orang pertahun Trauma menyebabkan : 1. Biaya sangat besar 2. Kematian sangat tinggi 3. Hilangnya waktu kerja yg banyak 4. Kecacatan sementara dan permanen

Kematian Penderita Dibagi dalam 3 periode waktu : 1. Kematian dalam detik pertama sampai menit berikutnya (50%) - Laserasi otak dan pangkal otak - Kerusakan sumsum tlg bagian atas - Kerusakan jantung, aorta dan pemb darah besar Kebanyakan penderita tidak tertolong dan meninggal ditempat

2. Kematian dalam menit pertama sampai beberapa jam (35%) - Perdarahan subdural atau epidural - Hematopneumothoraks - Robekan limpa dan hati - Fraktur panggul serta fraktur multiple Sebagian penderita masih dapat di selamatkan
3. Kematian setelah beberapa hari sampai beberapa minggu (15%) - Kegagalan beberapa organ dan sepsis

Trauma dan Penanganannya Secara umum : Beberapa prinsip yang perlu diketahui : - Melakukan survei awal dan survei sekunder - Menentukan prioritas penanggulangan kasus trauma - Melakukan resusitasi & pengobatan definitif dalam 1 2 jam pertama

- Mengidentifikasi penderita yg harus dirujuk segera


- Dapat melakukan dan mengerti prinsip beberapa tindakan spt : intubasi, WSD, perikardiosintesis, peritoneal lavage, CVP & vena seksi

- Mengidentifikasi cedera vertebra servikal dan vert lainnya


- Mengidentifikasi trauma toraks dengan px fisik dan xray - Mengetahui adanya fraktur & dapat melakukan imobilisasi sementara

Urut-urutan Tindakan Dalam Penanggulangan Trauma 1. Persiapan awal - Fase sebelum masuk RS Koordinasi dgn dokter penerima dan tindakan selama transportasi spt : Kontrol jalan nafas, pernafasan, perdarahan syok, imobilisasi - Fase RS IRD 2. Triase Satu sistim sortase penderita serta ketersediaan sumber daya untuk memberikan pengobatan disesuaikan dengan prioritas ABCs A = Airway, B = Breathing, C = Circulation Dilakukan 2 jenis triase yaitu : - Jumlah penderita tidak melebihi kapasitas RS DidahulukanPenderita cedera multipel dan menyebabkan ggn kehidupan - Jumlah penderita melebihi kapasitas RS Penderita yg mempunyai kemungkinan hidup didahulukan

3. Survei awal Tujuan : - menilai dan memberikan pengobatan sesuai dengan prioritas - Fungsi vital harus dinilai secara tepat dan efisien A : Airway (Saluran Nafas) Saluran nafas yg pertama kali harus dinilai - Obstruksi jalan nafas oleh benda asing - Fraktur mandibula - Kerusakan larings / trakea - Hati hati dengan cedera vert servikal gerakan tdk boleh berlebihan Cedera Vert sevikalis Px Neurologis dan Xray B : Breathing (Pernafasan) Perhatikan seluruh derah toraks - Pneumothoraks tekanan - kontusi pulmoner dgn flail chest - Pneumothoraks terbuka - Hemothoraks masif

C : Circulation (sirkulasi) a. Volume darah dan output jantung : Perdarahan penyebab utama kematian setelah trauma. Ada 3 tanda klinis menunjukkan tanda hipovolemik 1. Kesadaran menurun 2. Warna kulit pucat dan kelabu 3. Nadi diraba pd art femoralis atau karotis nilai kiri dan kanan, kualitas, jumlah denyut dan regulasinya b. Perdarahan Perdarahan luar balut tekan tidak boleh diikat dgn karet atau verban !!! Keadaan hipovolemik yg sering memberikan kesalahan diagnosis : - Perdarahan intra abdominal / intra torakal - Fraktur panggul / femur - Trauma tembus arteri / vena

D : Disability (evaluasi neurologis) Metode A V P U, yaitu : A = alert V = Vokal , ada respon terhdp stimuli vokal P = Painful, adanya respon hanya dengan rangsang nyeri U = Unresponsive E : Exposure (Kontrol lingkungan) Pemeriksaan harus teliti pakaian penderita harus dilepas dan cegah hipotermi.

4. Resusitasi dan pertolongan pertama Terdiri atas : - Airway mempertahankan jalan nafas dan kontrol vert servikalis - Chin lift - Endotrakeal tube - Krikotiroidektomi - Pernafasan/ventilasi/oksigenasi Pneumothorax Dekompresi & oksigenasi - Sirkulasi dan kontrol perdarahan Syok pasang 2 slang infus serta jarum besar, ambil contoh darah utk transfusi. pemberian cairan dengan NaCl/ RL dan koloid 2- 3 liter dilanjutkan dengan transfusi darah - Kateterisasi urin dan lambung Kateter urin merupakan indikator penting volume cairan tubuh Produksi urin yg adekuat orang dewasa 20 cc/ jam Kateter lambung mencegah distensi dan aspirasi ke paru

Monitoring Penilaian resusitasi yang adekuat penilaian kuantitatif perbaikan Parameter fisiologis pada frekwensi pernafasan, nadi, tek.darah, gas darah arterial, suhu tubuh dan produksi urin

5. Pemeriksaan Radiologis Px radiologis tidak boleh menghambat tindakan resusitasi Pada trauma tumpul ada 3 px xray : - Vert servikalis - toraks anteroposterior - panggul
6. Survei Lanjutan Dilakukan setelah survei awal sudah selesai, resusitasi sudah dilaksanakan & evaluasi kembali ABCs Meliputi : Anamnesis lengkap / heteroanamnesi = alergi, obat, peny.dahulu biomekanik kecelakaan, penyebab kecelakaan tumpul, tajam luka bakar atau zat kimia.

Pemeriksaan fisik secara khusus sesuai dgn biomekaniknya, yaitu : Kepala Maksilofasial leher Toraks Perut Perineum Rektum dan vagina Px muskuloskeletal Px neurologis Glasgow Coma Scale (GCS) Eye, verbal, motorik

7. Monitoring Evaluasi kesadaran Produksi urin 0,5 1 cc/ kg BB/ jam Evaluasi vital sign 8. Penanggulangan definitif Merupakan tujuan akhir dari penatalaksanaan trauma

Anda mungkin juga menyukai