ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama Jenis Kelamin Umur Alamat Ruangan MRS : A.n. RG. : Laki-laki : 12 tahun 7 bulan : Jln. Panca Usaha : Anak/ Kelas III : 28 Maret 2013
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Nyeri Menelan
Demam
Demam tinggi mendadak naik turun Mengiigil (-) Kejang (-) Sakit Kepala (+) Sakit Perut +) Nyeri retroorbita (-) Mual (+) Muntah (-)
Demam tinggi mendadak naik turun Mengiigil (+/-) Kejang (-) Sakit Kepala (+) Sakit Perut +) Nyeri retroorbita (-) Mual (+) Muntah (+) Nafsu maka menurun (+)
BAK biasa R/ batuk lama (-) R/ Kontak (-) R/ berpergian (-) R/ gejala yang sama (+)
4 SMRS
1 SMRS
RPD
Kelahiran
Riwayat
Pasien lahir cukup bulan dan normal., ditolong tetangga, BBL lupa
Imnisasi
Kesan kurang
Sosial ekonomi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Berat Badan Tinggi badan Nadi RR Suhu Kesadaran Kesan : Sedang : 30 kg : 146 cm : 86 x/m : 23 x/m : 37,10 C : Compos Mentis (CM) : KEP 1
Pemeriksaan Spesifik
Kepala Leher Thoraks Pulmo Cor Abdomen Eksterimtas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan labor tanggal 30 Maret 2013: Hb : 11,0 g/dl Trombosit : 185.000 /uI Hematokrit : 35 % Sero-Imunologi Widal Typhi H : 1/320 Para typhi A-H : 1/160 Para typhi B-H : 1/320 Para typhi C-H : 1/80 Typhi O : 1/320 Para typhi A-O : 1/320 Para typhi B-O : 1/320 Para typhi C-O : 1/80
PENATALAKSANAAN
Terapi suportif : Tirah baring IVFD RL gtt xxx x/m Diet Nasi biasa Terapi medikamentosa Chloramphenikol 4 x 500 mg Paracetamol 3x1 tab (prn) Inj. Ranitidin 2 x 1 Amp Observasi vital sign
FOLLOW UP
Tinjauan Pustaka
Penyakit infeksi sistemik akut
TIFOID
disebabkan
P A T O F I S I O L O G I
Demam
mengigau
G E J A L A
Tujuan Terapi
Membunuh atau mencegah bakteri Salmonella typhi berkembang biak Menurunkan demam Mengkoreksi keseimbangan cairan elektrolit
ISTIRAHAT
DIET
cukup cairan, kalori dan tinggi protein
rendah serat tidak merangsang dan menimbulkan gas
Kloramfenikol (dosis 50-100 mg/kgBB/hari setiap 68 jam, DM 2 g/hari). Efek samping anemia aplastik dan penekanan sumsum tulang belakang.
Ampicillin (dosis 50-100 mg/kgBB/hari diberikan empat kali sehari, DM 2-3 g/hari Amoxicilin (dosis 25-50 mg/kg BB/hari diberikan 2-3 kali sehari, DM 500 mg/dosis)
Terapi Farmakologi
Kotrimoksasol (dosis Sulfametoksazol 40 mg/kgBB/hari dan Trimetoprim 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 kali pemberian, selama 14 hari) Sefalosporin generasi ketiga seperti seftriaxone dosis 80 mg/kgBB/hari atau sefiksim dengan dosis 6-8 mg/kg BB/hari, dengan dosis maksimum 400 mg/hari
Analisis Kasus
Demam Thypoid
ISK
Malaria
Demam Thypoid
DAFTAR PUSTAKA
Background Document.2003.The Diagnosis, Treatment and Prevention of Thypoid Fever. Comunicable Disease Surveillance and Response Vaccinase and Biologicals. WHO. Bhutta ZA. 2006.Clinical Review. Current Concepts in the Diagnosis and Treatment of Thypoid Fever. BMJ; 333: 78-82 Braunwald. 2008.Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th Edition, New York, Brush, John L. 2009. Typhoid Fever, in http:// emedicine.medscape.com/article 231135-overview dikunjungi pada 4 April 2013. Jawetz Ernest et al. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Alih Bahasa : Nugroho Edi, Maulani RF. Jakarta EGC Ranjan L.Fernando et al. 2001. Tropical Infectious Diseases Epidemiology, Investigation, Diagnosis and Management, London,;45:270-272 Widodo Djoko. 2007. Demam Tifoid didalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi IV. Jakarta FKUI
TERIMA KASIH