Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

1.1. Bahan Bahan atau material adalah sesuatu yang darinya dapat dibuat menjadi suatu benda yang lebih berdaya guna. Proses meningkatkan nilai guna bahan berjalan seiring kemajuan pengetahuan manusia, dimulai dengan cara-cara sederhana berdasarkan intuisi atau naluri, kemudian berkembang melalui proses yang lebih logis dan akhirnya melalui penelitianpenelitian ilmiah serta teknologi pengolahan yang semakin tinggi dan selalu berkembang maju. Pada dasarnya semua benda di alam dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, tinggal lagi kecermatan untuk dapat mengamati dan memahami perilaku pada setiap benda yang akan menentukan tingkat kemanfaatannya. Sebagian benda ada yang dapat digunakan secara langsung dan sebagian lain terlebih dahulu melalui pengolahan untuk meningkatkan kinerjanya. Demikian pula halnya bahan-bahan yang digunakan di bidang teknik sipil, bidang rekayasa yang produknya akan banyak terkait dengan aspek perilaku material/bahan yang akan digunakan sebagai bagian (elemen) dari sebuah bangunan. 1.2. Elemen Bangunan Berdasarkan peranannya, bagian-bagian sebuah bangunan dapat dikatagorikan sebagai bagian (elemen) struktur dan non-struktur. Elemen struktur merupakan bagian yang berperan dalam kekokohan/kekuatan bangunan menahan aksi mekanika dari gaya-gaya yang mungkin terjadi pada bangunan tersebut. Sedangkan elemen non-struktur dapat berupa pelengkap atau ornamen dan sebagainya yang bukan merupakan bagian dari kekokohan bangunan, tetapi diperlukan agar bangunan dapat digunakan dengan nyaman dan optimal sesuai fungsi bangunan. Dari sini, tampak jelas bahwa masing-masing penggunaan, baik untuk struktur ataupun non-struktur, menuntut unjuk kerja (perilaku/sifat) tertentu atas material yang akan dipakai agar tepat guna. Dengan demikian jelas pula bahwa pengetahuan tentang jenis dan sifat material/bahan akan sangat membantu dalam penentuan, pemilihan atau penggunaan jenis bahan secara tepat (sesuai dengan tujuan penggunaannya) berdasarkan pertimbanganpertimbangan teknis, biaya, estetika atau ketersediaan ataupun lainnya. 1.3. Sifat Dasar Bahan Sebagaimana benda-benda lainnya, sifat-sifat bahan konstruksi dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok utama, yaitu sifat kimia, fisik dan mekanik. Sifat kimia merupakan sifat yang paling hulu dan yang mempengaruhi dua sifat lainnya, artinya jika perilaku kimiawi suatu benda diubah maka sifat fisik dan sifat mekanik benda tersebut juga akan berubah.
Februari 10 Tek Bahan Konstruksi - BAB~1final.doc helmy ab 1

Tinjauan sifat kimia benda lebih kepada tinjauan secara mikro dikarenakan perilaku kimiawi memang berlangsung pada bagian-bagian yang sangat kecil dalam benda itu sendiri. Di satu sisi, sifat fisik benda merupakan sifat-sifat yang lebih mudah untuk diamati secara visual, sebagian pengamatan tidak diperlukan alat bantu untuk dapat mengamatinya dan sifat ini umumnya mempengaruhi kemampuan (sifat) mekanika suatu benda. Di sisi lain, sifat mekanik benda adalah sifat-sifat yang berkaitan dengan perilaku interaksi terhadap usikanusikan dari luar, yang justru ekspresi perilaku tersebut terlihat sebagai gejala fisik. 1.4. Bahan Konstruksi Pada prinsipnya, bahan yang digunakan untuk konstruksi adalah bahan-bahan yang memiliki kinerja yang memadai dipandang dari sudut kemampuan mekanikanya. Material (bahan) yang umum digunakan untuk itu adalah beton dan besi/baja serta kayu dengan berbagai ragam jenisnya, baik secara sendiri-sendiri atau merupakan paduan dari beberapa jenis material dasar, tergantung dari maksud penggunaan dan atau perilaku masing-masing bahan. Balok-balok kayu atau profil-profil baja dapat digunakan secara individual, misalnya untuk kuda-kuda dengan ukuran dan bentuk geometri tertentu. Jika kuda-kuda akan dibuat dari beton, maka biasanya harus dipadukan dengan baja-baja tulangan mengingat kelemahan beton pada kuat tariknya (jauh lebih kecil dari pada kuat desaknya) dan dikarenakan besar kemungkinan ada bagian dari kuda-kuda tersebut yang harus mengalami/menahan tarikan. Beton sendiri adalah bahan hasil paduan beberapa material dasar, masing-masing material memiliki karakter sendiri-sendiri, yang dicampur dan diolah sedemikian rupa menjadi satu kesatuan bahan paduan. Memilih jenis dan menetapkan proporsi masing-masing material dalam satu adonan beton adalah persoalan tersendiri, terlebih lagi sebagian material tersebut adalah bahan alami yang tentu saja, meskipun sejenis, karakternya akan berbeda tergantung kondisi lingkungan alam dari mana material tadi diambil. Persoalan lain adalah berbedanya pengetahuan dan kemampuan, metode dan alat yang digunakan membuat adukan beton dari satu daerah dengan daerah lainnya. Keragaman kualitas akan lebih banyak muncul pada pembuatan beton, mengingat begitu banyak unsur yang akan mempengaruhinya, terutama beton yang dibuat bukan dengan cara pabrikasi. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik masing-masing material dan adanya suatu acuan atau pedoman dalam proses pembuatan beton untuk meminimalkan munculnya penyimpanganpenyimpangan hasil olahan beton dari yang seharusnya/direncanakan. Untuk besi dan baja, meskipun merupakan hasil pabrikasi yang kualitas dan karakterisitiknya dapat diatur oleh pabrikan, banyaknya ragam produk dan kualitas yang dikeluarkan oleh pabrik menuntut pengguna untuk setidaknya mengetahui hal-hal yang
Februari 10 Tek Bahan Konstruksi - BAB~1final.doc helmy ab 2

berkaitan dengan kesesuaian antara kebutuhan dan jenis serta kualitas besi dan baja yang ada. Di sisi lain, pengetahuan tentang karakteristik produk ini dalam berbagai ragam kualitasnya diperlukan agar perlakuan terhadap bahan ini menjamin kualitas material tersebut tetap terjaga. Sebagaimana disebutkan terdahulu, kayu juga merupakan bahan yang umum dan sering digunakan untuk konstruksi. Pada kenyataannya kayu memang merupakan material kedua setelah batu, yang dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat bangunan. Sebagai bahan yang terbentuk dengan cara bertumbuh secara alamiah, dengan kata lain sebagai benda organik (benda hidup), menjadikannya tidak pernah mempunyai sifat yang sama persis, bahkan nyaris pada setiap bagian-bagiannya meskipun berasal dari sebuah batang pohon kayu yang sama. Jenis pohon, tempat dan pola pertumbuhan, kondisi lingkungan bahkan usia dan siklus musim selama bertumbuh serta gangguan hewan akan mempengaruhi kayu yang dihasilkan dari sebuah pohon. Berbagai faktor tinjauan secara teknis diterapkan dalam memanfaatan kayu dimaksudkan untuk memberikan keamanan yang memadai untuk mengantisipasi banyaknya variabel pengaruh terhadap karakteristik kayu, mulai dari tinjauan jenis kayu, arah serat bahkan kondisi kekeringan kayu dan jenis pembebanan serta penempatannya kelak dalam bangunan. 1.5. Teknologi Bahan Konstruksi Penjelasan-penjelasan tadi membawa kepada pengertian bahwa yang dimaksud dengan Teknologi Bahan Konstruksi adalah pengetahuan tentang karakteristik jenis benda yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat bangunan, cara pengolahan dan pendayagunaannya serta pentingnya untuk memahaminya, yang kesemuanya itu dilakukan dengan dilandasi oleh pemikiran atau kaidah ilmiah.

Februari 10

Tek Bahan Konstruksi - BAB~1final.doc

helmy ab 3

Anda mungkin juga menyukai