Anda di halaman 1dari 11

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

1 dari 11

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

14.1 Pendahuluan Analisa dan desain antena secara serius dewasa ini hanya bisa dilakukan dengan bantuan komputer. Hal ini disebabkan karena perhitungan secara eksak tidak bisa dilakukan dengan menggunakan kertas dan pensil saja. Dari modul 3 tentang elektromagnetika pada antena, medan listrik dan magnet bisa dihitung dengan

r E= r H=

r r 1 r ( ( A) J ) F j 1 1 ( ( F ) + M )+ A j 1 r r r

(14.1) (14.2)

r A di atas merupakan solusi dari persamaan diferensial r r r 2 A + 2 A = J

(14.3)

Yang solusinya, jika arus listrik di atas terdistribusi dalam suatu volume, adalah r r jk rr rr ' r r J (r ') e (14.4) A(r ) = dv' r r 4 r r ' V r Dan F solusi dari: r r r 2 F + 2 F = M (14.5)
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

2 dari 11

Yang solusinya, jika arus magnetis di atas terdistribusi dalam suatu volume, adalah r r jk rr rr ' r r M (r ') e (14.6) F (r ) = dv' r r 4 r r' V r r Jika A dan F dikenal, maka medan listrik dan magnet bisa dihitung dengan bantuan r r persamaan (14.1) dan (14.2). Sedangkan A dan F bisa dihitung dengan bantuan r r persamaan (14.4) dan (14.6) jika arus yang mengalir J dan M dikenal. Yang menjadi masalah utama di dalam analisa antena adalah tidak diketahuinya besar dari arus itu. Sehingga problem penentuan medan listrik dan magnet berubah menjadi penentuan arus pada struktur antena yang ada. Bahkan problem penentuan arus ini menjadi lebih dominan dibandingkan dengan problem penentuan medan listrik magnet sesudah itu. Karena sekali distribusi arus diketahui, maka seluruh besaran antena akan bisa dihitung dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah darinya.
14.2 Metoda Numerik di Perhitungan Antena

Pada dasarnya metoda numerik yang dipakai pada aplikasi antena adalah metoda numerik yang dikenal di elektromagnetika pada khususnya dan metoda solusi persamaan diferensial parsial pada umumnya, misalnya yang diaplikasikan pada teknik mesin untuk menghitung tegangan pada analisa kekuatan bahan, analisa perambatan panas, atau analisa aliran fluida. Metoda numerik yang dikenal di elektromagnetika adalah (hanya sebagian contoh): 1. Metoda momen (Method of Moment/MoM) 2. Metoda diferensi hingga (Finite Differences Method/FDM) 3. Metoda elemen hingga (Finite Element Method/FEM) Dari ketiga metoda di atas sebetulnya hanya metoda momen-lah yang paling pantas digunakan untuk aplikasi antena, karena metoda momen bisa secara eksak (benar) mensimulasikan ruang tanpa bidang batas. Sedangkan FDM dan FEM hanya bisa menghitung bidang dengan suatu batas tertentu.
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

3 dari 11

Secara umum ketiga metoda di atas bekerja dengan cara melakukan diskretisasi terhadap struktur yang akan dibahas. MoM melakukan proses diskretisasi hanya pada permukaan struktur, sedangkan FDM dan FEM mendiskretisasikan volume. Dan akhir dari proses ini adalah persamaan matrix yang harus diinversikan. Matrix yang dibentuk oleh MoM berukuran kecil, tetapi adalah matrix yang dense (seluruh atau hampir seluruh elemen matrix ini tidak nol), sedangkan matrix dari FDM dan FEM berukuran jauh lebih besar, tetapi bersifat sparse (hampir seluruhnya bernilai nol). Hasil inversi dari matrix adalah solusi dari problem untuk FDM dan FEM (berupa medan listrik atau magnet), sedangkan solusi dari MoM berupa arus yang mengalir di atas permukaan struktur, dan dengan melakukan integrasi (14.4) dan (14.6) didapatkan besaran yang berhubungan langsung dengan medan listrik dan magnet.
14.3 Contoh-contoh Perhitungan dengan Software Komersial 14.3.1 Perhitungan Antena Batang dengan MoM

Sebuah antena Yagi yang bekerja pada frekuensi 299,8 MHz dengan dimensi seperti pada gambar di bawah ini 50 cm
y

42,8 cm 42,8 cm

42,8 cm

48,2 cm reflektor driven element 20 cm direktor 1 20 cm direktor 2 direktor 3 20 cm

20 cm Gambar 14.1

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

4 dari 11

Perhitungan problem ini dilakukan dengan menggunakan software mininec professional, sebuah software komersial yang direlease oleh perusahaan EM Scientific, Inc. arus dalam ampere

0.2 0.18 0.16 0.14 0.12

batang eksitasi (driver)

direktor 3 direktor 1 direktor 2

0.1

reflektor
0.08 0.06 0.04 0.02 0

-0.25

-0.2

-0.15

-0.1

-0.05

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

sepanjang antena batang ( ) Gambar 14.2 Gambar 14.2 menunjukkan distribusi arus listrik yang berada di setiap batang antena Yagi di atas. Batang eksitasi (driven element) adalah batang yang diberikan tegangan listrik di tengahnya. Arus yang mengalir di sana relatif besar. Antena-antena yang lain (elemen pasif/ elemen parasitis) walaupun tidak di-driven, tetapi di sana akibat induksi dari antena driven, mengalir pula arus listrik dengan besar yang relatif lebih kecil dari yang di-driven. Berbasiskan pada arus yang diketahui di setiap batang antena di atas, maka medan listrik E dan medan magnet H, baik di medan dekat ataupun di medan jauh bisa dihitung.

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena Gambar 14.3 menunjukkan diagram radiasi antena ini untuk bidang xz.

5 dari 11 Dengan

menggunakan sebuah batang antena, pada bidang yang sama didapatkan diagram radiasi yang simetris rotasi. Batang reflektor menyebabkan pancaran yang ke kiri (negatif x) mengecil dan yang ke kanan (positif x) membesar. Batang-batang direktor 1 sampai 3 menguatkan arah pemancaran ke kanan. Pada banyak aplikasi dipergunakan antena Yagi yang menggunakan batang direktor sampai berjumlah di atas 10 buah. Arah sudut 90o adalah arah ke positif x (main beam). Gain antena ini sekitar 11,2 dBi. Peredaman ke arah back lobe sekitar 13 dB
90 120

20 dB 10

60

150

0 -10 -20

30

180

210

330

240 270

300

Gambar 14.3

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena


14.3.2 Perhitungan Antena Mikrostrip dengan FEM

6 dari 11

Perhitungan antena mikrostrip di modul ini dilakukan dengan software komersial Ensemble buatan perusahaan Ansoft. Pada gambar 14.4 kiri terlihat struktur dari antena mikrostrip yang akan disimulasikan. Bagian utama dari antena ini adalah : substrat dari dielektrika yang memiliki lapisan metal di bawahnya. Di bagian atas substrat ini, yang terlihat di gambar, bentuk geometris antena tersebut dirancang dan dihasilkan bentuk itu (warna biru) dengan proses etching.

dielektrika

patch matching

Gambar 14.4 Pada proses etching ini bisa pula dihasilkan rangkaian/struktur matching yang terintegrasi bersama antena itu. Rangkaian matching ini berguna untuk menyesuaikan impedansi gelombang dari feeding dengan impedansi gelombang dari patch, sehingga daya listrik yang dikirimkan oleh feeding ke antena, bisa dipancarkan secara optimal. Gambar 14.4 sebelah kanan menunjukkan struktur antena mikrostrip yang telah didiskretisasi. Di sini dibagi-bagi menjadi bentuk segi-tiga yang kecil-kecil. Ukuran panjang sisi dari segitiga-segitiga tersebut maksimal harus lebih pendek dari /10. Sehingga jika struktur yang akan dihitung mempunyai dimensi yang sangat besar dibandingkan dengan panjang gelombang, maka jumlah segitiga yang digunakan juga

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

7 dari 11

akan banyak, dan ini berarti jumlah unknown atau dimensi matrix yang akan diinversikan juga akan bertambah. Gambar 14.5 menunjukkan diagram radiasi antena mikrostrip tersebut sebagai fungsi dari theta. Dengan theta = 0o arah tegak lurus ke atas.

Gambar 14.5

Untuk mendapatkan diagram radiasi yang lebih direktif dibandingkan dengan yang ditampilkan di gambar 14.5, antena mikrostrip bisa dirangkaikan menjadi sebuah array. Sebuah array dengan 6 elemen antena terlihat di gambar 14.5. Pada gambar 14.5 selain itu juga bisa diamati struktur power divider yang bertugas membagi-bagi daya ke semua antena. Pada feeding pasangan antena yang ada di tengah struktur array juga terlihat adanya kelokan/lengkungan feeding, yang dibuat di sana, supaya panjang feeding ke pasangan antena tengah ini sama dengan panjang feeding untuk ke pasangan antena yang sebelah luar. Dengan panjang feeding yang sama ini, maka phasa gelombang yang merambat dirangkaian ini juga sama. Sehingga sebuah pasangan antena disupport dengan sumber yang memiliki phasa yang sama.

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

8 dari 11

Power divider

Supaya antena memiliki phasa sama

Gambar 14.6

Gambar 14.7 menunjukkan potongan dari diskretisasi struktur array tersebut. Dan dengan prosedur perhitungan yang sama dengan antena mikrostrip single, bisa dihitung medan listrik dan magnet antena array ini. Gambar 14.8 menampilkan diagram radiasi antena array pada bidang xz.

Gambar 14.7

Gambar 14.8

Antena dan Propagasi

Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena


14.3.3 Perhitungan Antena Horn dengan FEM

9 dari 11

Program yang digunakan untuk menganalisa antena horn di bawah ini adalah High Frequency Structure Simulator (HFSS) dari perusahaan Hewlett-Packard (sekarang Agilent). Program ini menghitung masalah elektromagnetika berfrekuensi tinggi menggunakan FEM. Gambar 14.9 menunjukkan geometri dari struktur yang disimulasikan. Untuk menghemat RAM yang dibutuhkan dan juga waktu perhitungan, antena horn yang dibahas hanya seperempat dari yang sebenarnya. Hal ini dibolehkan karena simetris dari kedua bidang utamanya. Pembatas fiktif (syarat untuk penggunaan FEM)

Seper-empat antena horn

Gambar 14.9 Di model ini juga terlihat suatu selubung yang mengelilingi antena horn tersebut. Selubung ini disebut juga permukaaan bidang batas radiasi. Dalam perhitungan FEM, kita selalu harus memiliki bidang batas. Karena sebuah antena tidak mempunyai bidang batas, maka diperkenalkan sebuah bidang batas fiktif, yang tidak boleh mengganggu karakteristik antena dan perhitungan secara signifikan. Bidang batas ini memiliki suatu kondisi batas yang dinamakan kondisi batas penyerapan (absorbing boundary condition/ABC). Jadi sisi pembatas samping depan dan bawah adalah pembatas simetri, sedangkan ke-empat pembatas lainnya adalah ABC.
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

10 dari 11

Dalam FEM, seluruh volume ruang yang disimulasikan di-diskretisasikan. Di program ini dipergunakan tetrahedral sebagai elemen hingga-nya. Di gambar 14.10 adalah diskretisasi struktur geometri dari gambar 9.9. Bagian atas menunjukkan seluruh elemen dalam proses diskretisasi ini, sedangkan pada bagian bawah dari gambar 9.10 hanya ditampilkan diskretisasi bagian luar. Karena permukaan sebuah tetrahedral adalah segitiga-segitiga, sehingga yang nampak di gambar itu juga hanya segitiga.

Gambar 14.10
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

14 Aplikasi Metoda Numerik pada Perancangan Antena

11 dari 11

Di gambar 14.11 dan 14.12 ditampilkan berturut-turut diagram radiasi untuk bidang E dan distribusi medan listrik pada struktur antena horn.

Gambar 14.11

Gambar 14.12
Antena dan Propagasi Dr.-Ing. Mudrik Alaydrus Teknik Elektro, UMB

Anda mungkin juga menyukai