Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Betakang Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannva untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila UUD 1945. Mata pelajaran pendidikan Kewarganegararn merupakan bidang kajian interdisipliner, artinya materi keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan di jabarkan dari beberapa disiplin ilmu antara lain Ilmu politik, ilmu Negara, Hukurn, Sejarah, moral, dan Filsafat terdapat pada kurikulum 2004. Pendidikan kewarganegaraan Di pandang sebagai mata pelajaran yang rnemegang peranan penting dalam membentuk warga negara yang baik, sesuai dengan falsafah bangsa dan konstitusi negara Republik Indonesia. Maju tidaknya suatu negara tolak ukurnya adalah pendidikan masyarakatnya. Karena pendidikan merupakan salah salu faktor yang sangat menentukan untuk mewujudkan Masyarakat yang adil dan makmur serta meningkatkan kualitas manusia. Jika dilihat dari aspek kualitas maupun kuantitas penyelenggaraan pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan, sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan

demikian pula sebaliknya, oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah pendidikan tidak pernah tuntas di manapun, termasuk di negara yang maju sekalipun. Sungguhpun demikian pemerintah, dalam hal ini Depdiknas telah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi segala masalah pendidikan.

Upaya tersebut hampir mencakup semua komponen pendidikan, Misalnya pembaharuan kurikulum, pembaharuan proses berajar mengajar, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku pelajaran, pengadaan dan Penyempurnaan sarana dan prasarana belajar, penyempurnaan sistem penilaian, penataan organisasi dan manajemen pendidikan, dan berbagai usaha yang mengarah pada pencapaian hasil pengajaran atau pendidikan secara maksimal. Untuk mewujudkan kegiatan proses pendidikan dan pengajaran, maka unsur yang terpenting antara lain adalah: bagaimana guru dapat merangsang dan mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada gilirannya dapat mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara optimal. Berbeda dari uraian tersebut di atas, tampaknya masalah pendidikan yang banyak di ragukan orang bisa di selesaikan dengan baik. Hanya saja kenyataan menunjukkan, bahwa setiap kali evaluasi pengajaran di lakukan sering kali hasilnya tidak memuaskan, termasuk dalam pengajaran PKn. Berdasarkan observasi penulis Di SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci, penulis melihat bahwa masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar di bawah ketuntasan belajar. Hal ini juga penulis peroleh dari hasil wawancara dari beberapa orang siswa. Dari jawaban

mereka terungkap bahwa rendahnya hasil belajar di sebabkan oleh beberapa factor diantaranya siswa lambat dalam menguasai materi pelajaran, cara belajar siswa kurang efisien, kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar, dan di samping itu rendahnya hasil belajar juga di pengaruhi oleh minat belajar siswa. Pantas untuk dipertanyakan, bahwa siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk belajar, maka siswa tersebut dapat dengan mudah menyerap mata pelajaran yang dipelajarinya, sebaliknya tampa adanya minat dan perhatian dalam diri seorang siswa terhadap apa yang dipelajarinya. Mereka tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu dengan baik. Oleh karena itu, minat belajar siswa sangat perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di Sekolah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi dkk, (1998:46) bahwa bilamana tidak ada minat seseorang terhadap terhadap suatu pelajaran, akan timbul kesulitan dalam belajarnya. Ahmad Tafsir (1984:98)

mengemukakan: bila murid telah berminat terhadap kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar mengajar itu akan berhasil. Sehubungan dengan pendapat di atas penulis tertarik untuk meneliti dengan judul: Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa di SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci. B. Identifikasi Masalah 1. Hasil belajar siswa rendah. 2. Aktifitas siswa dalam belajar kewarganegaraan masih berkurang. 3. Motivasi siswa dalam belajar kewarganegaraan masih rendah.

C. Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka penulis membatasi masalah tentang : apakah minat mempengaruhi rasa senang dan dapat mempengaruhi hasil belajar. D. Rumusan Masalah Untuk mempermudahkan penulis dalam pelaksanaan penelitian di lapangan serta dalam pengolahan hasil penelitian, maka dengan berdasar pada uraian latar belakang tersebut di atas, penulis menganggap penting untuk membuat rumusan masalah dan menentukan objek penelitian yang antara lain adalah: 1. Apakah siswa merasa senang dalam proses pembelajaran PKn? 2. Bagaimana perhatian siswa dalam pembelajaran PKn? 3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran PKn? 4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap sikap guru PKn? 5. Bagaimana pendapat siswa tentang manfaat mata pelajaran PKn? 6. Bagaimana kolerasi antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar PKn? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk Mengetahui perasaan siswa terhadap proses belajar mengajar PKn. 2. Untuk Mengetahui tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran PKn.

3. Untuk Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran PKn. 4. Untuk Mengetahui tanggapan siswa tentang sikap guru Pkn. 5. Untuk Mengetahui pendapat siswa tentang manfaat mata pelajaran PKn. 6. Untuk Mengetahui korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajar PKn. F. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang di harapkan penulis dalam penelitian ini antara lain : a. Teoritik b. Praktis 1. Diharapkan menjadi landasan atau pegangan bagi para guru tentang pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar, khususnya guru PKn SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci. 2. Sebagai bahan informasi dasar tentang pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar PKn, khususnya pada siswa SMAN 4 Kota Sungai Penuh Di Kabupaten Kerinci. 3. Sebagai bahan masukan bagi insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, perasaan senang merupakan prasyarat mutlak dalam pencapaian hasil belajar

BAB II KAJIAN TEORI A. Proses Belajar Mengajar 1. Belajar Belajar merupakan suatu aktivitas pokok yang dilaksanakan oleh anak didik di sekolah. Dengan belajar si anak akan mengetahui apa yang belum diketahuinya sebelumnya. Menurut Sadirman(1992:65):secara fisikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh tingkah laku untuk rnendapatkan pola, respon yang baru diperlukan

dalam mengadakan interaksi di dalam lingkungan". berhasilnya suatu proses belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya seperti: kematangan, metode pembelajaran, bahan pembelajaran dan lainlainnya, semua fakror itu harus diperhatikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkanMenjagar Menurut Soejanto (1979:21) mengemukakan bahwa Belajar sebagai suatu proses timbul atau berubahnya tingkah laku melalui latihan (usaha pendidikan) dan dibedakan dengan perubahan yang tidak dapat digolongkan kepada latihan itu sendiri. Selanjutnya, Slameto (1987:2) mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dengan lingkungannya.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu proses psikologi yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Perubahan tersebut tercipta sebagai hasil pengalaman dalam menjalankan kegiatan di lingkungannya. Alipandie ( 1984:87 ) Memberikan pengertian belajar sebagai berikut : Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada individu siswa baik mengenal tingkat kemajuan dalam proses

perkembangan intelektual khususnya, maupun proses perkembangan jiwa, sikap, pengertian, kecakapan, kebiasaan, penghargaan, penyesuain diri dan segala aspek organisasi lainnya. Rusyan ( 1992 ) Menyatakan Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman belajar. Usman ( 2003 ) Menyatakan Bahwa Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu, berkat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya. Dimiyanti ( 2006 ) Mengemukakan pula bahwa Belajar merupakan suatu proses yang melibatkan manusia secara orang perorangan sebagai satu kesatuan organisasi sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk kepentingan dirinya yang ditandai dengan perubahan tingkah laku.

2. Proses Belajar Mengajar Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses belaiar mengajar peran yang sangat penting adalah guru. Guru perlu menciptakan suasana yang harmonis agar proses belajar mengajar dan juga mengusahakan terjadi pemahaman kepada siswa. Sardiman A.M (1992:14) mengemukakan bahwa: Proses belajar

mengajar merupakan proses kegiatan antara dua unsur manusia yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai yang mengajar dan siswa sebagai subjek pokoknya. Menurut Usman (2004:4) mengatakan, proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk suatu tujuan tertentu. Jadi dalam proses belajar mengajar terlihat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar, sehingga akan terjalin interaksi yang saling menunjang. 3. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar Kanini Kartono( 1991:16) mengemukakan bahwa: factor

mempengaruhi proses belajar mengajar dan hasil belajar adalah: 1. Factor yang berasal dari dalam diri manusia a. Kecerdasan Seseorang yang mempunyai inteligensi baik (lQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik.

Sebaliknva orang yang

intelegensinya

rendah, cenderung

mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berfikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah. b. Bakat Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan

keberhasilan belajar, tanpa bakat sulit untuk mencapai sesuatu. Bakat itu timbul dari hati sanubari yang berbakat seseorang, karena itu untuk

seseorang

mempunyai kekuatan

berkonsentrasi, perhatian, dapat menggunakan perhatian dalam waktu yang lama gigih, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. c. Minat dan perhatian minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu

merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/ memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat atau perhatian belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk memperoleh pengetahuan yang tinggi dan nilai yang baik. d. Motivasi Motivasi diri merupakan daya pengerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam diri yaitu

dorongan yang datang dari hati sanubari. Motivasi yang datang dari

10

iuar yaitu dorongan yang datang dari luar diri (lingkungan). Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan seniua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang rendah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pelajaran. e. Kesehatan jasmani Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang, selalu sakit atau tidak sehat seperti sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak bersemangat untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik, misal gangguan pikiran, parasaan kecewa karena disebabkan konflik atau sebab lainnya, ini dapat mengganggu atau

mengurangi semangat belajar karena itu pemeliheraan kesehatan sangat penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental agar badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan balajar. f. Cara belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil beiajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik faktor

psikologis dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Ada siswa yang sangat rajin belajar siang dan

11

malam, tanpa istirahat yang cukup, cara belaiar seperti ini tidak baik. belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan

kepada mata, otak serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali. Selain itu teknik-teknik belajar perlu diperhatikan

bagaimana caranya membaca, mencatat, membuat kesimpulan, apa yang harus dicatat dan sebagainya. Selain dari teknik-teknik tersebut perlu juga diperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas penggunaan media pembelajaran dan penyesuaian bahan pelajaran. Karena itu perlu diusahakan setiap belajar diajukan semua yang dapat mengganggu otak supaya bahan yang dipelajari dapat diterima dan disimpan dengan baik. Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2004:32) belajar yang efektif dipengaruhi beberapa factor diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Factor kegiatan, penggunaan pengetahuan secara praktis dan ulangan secara kontinu. 2) Belajar memerlukan latihan. 3) Siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasaan 4) Siswa mengetahui bahwa ia berhasil atau gagal. 5) Factor sosialisasi. 6) Pengalaman masa lampau. 7) Kesiapan belajar.

12

8) Minat dan usaha. 9) Fisiologis atau kondisi badan. 10) Intelegensi. 2. Factor yang datang dari luar diri manusia a. Factor keluarga Factor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalarn belajar. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua

mendidik anak relasi antara anggota suasana rumah dan ekonomi keluarga. b. Factor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuain kurikulum dengan kemampuan anak, keadan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib sekolah dan sebagainya semua keberhasilan memperhatikan belajar anak. Bila itu turut mempengaruhi suatu sekolah kurang

tata tertib (disiplin), maka murid-muridnya

kurang mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah maupun di rumah.

13

c. Factor masyarakat Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar, mencakup masyarakat latar dan belakang lingkungan pendidikan, hubungan Hal ini dengan akan

masyarakat.

mempengaruhi semangat belajar. d. Factor alam Keadaan lingkungan tempat tinggat juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. Semua ini akan mempengaruhi kegairahan belajar, sebaliknya tempat yang sepi dan iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar. 4. Pembelajaran PKn a. Karakteristik PKn Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yaag memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban urrtuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terarnpil dan berkarakter yang UUD 1945. diemanatkan oleh Pancasiia dan

14

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam system Pendidikan Nasional, PKn merupakan pendidikan wajib bagi siswa sekolah dasar sampai sekolah menengah. Bahkan PKn ini dijadikan mata kuliah wajib diperguruan tinggi. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di sekolah, rnateri keilmuan mata pelajaran kewarganegaraan

mencakup dimensi pengetahuan (knowledge),keterampilan (skills) dan nilai (vulues). Sejalan dengan pokok ide pokok mata pelajaran kewarganegaraan yang ingin membentuk warga negara yang ideal yaitu warga negara yang memiliki keimanan dan ketakwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip

kewarganegaraan. Warga negara yang baik tersebut diharapkan dapat membantu terwujudnya masyarakat yang demokratis dan

berdasarkan konstitusional (Depdiknas : 2003). Menurur Arnie Fajar (2005:141) Pkn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas terampil dan berkarakter yang diamanatkan yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

15

Sedangkan menurut Noor MS Bakry dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2002:2), Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia. b. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran PKn Menurur Arnie Fajar (2005:141) mata pelajaran PKn berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang setia pada bangsa dan negara Indonesia dengan mereflesikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan tujuan mata pelajaran PKn menurut Menurur Arnie Fajar (2005:143) adalah untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut: a) Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isi kewarganegaraan. b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

16

d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Sapriya (2004:15) tujuan Pkn adalah pertisipasi penuh dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan warga negara yang taat pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Maka dapat disimpukan tujuan dari PKn adalah menciptakan warga negara yang baik, mempunyai sifat patriot dan selalu mengutamakan kepentingan negara, bertanggung jawab serta mempunyai partisipasi dalam kehidupan politik serta menghormati konstitusi yang berlaku. c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn. Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebangsaan sebagai bangsa pemuda, keutuhan Negara Kesatuan

Indonesia, surnpah

Repubrik Indonesia. partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,

keterbukaan dan jaminan keadilan.

17

2) Norma hukum dan peraturan meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di daerah, norma-norna dalam

rnasyarakat, peraturan-peraturan

kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. 3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrurmen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4) Kebutuhan warga negara meriputi: Hidup gotong royong, hargadiri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi. kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama prestasi diri, persamaan kedudukan warga Negara. 5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan yang pernah

konstitusi yang pertama digunakan di Indonesia, konstitusi.

konstitusi-konstitusi

hubungan dasar negara dengan

6) Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonorni, pemerintah pusat demokrasi dan sistern politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

18

7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideology negara, Froses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. 8) Giobalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik

luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. (Dcpdilknas: 2003 ). 5. Minat Belajar Siswa a. Pengertian Minat Pengertian minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Jika mereka milihat sesuatu yang menguntungkan bagi mereka, maka mereka merasa berminat dan dari minat itu dapat mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan mereka berkurang maka minatpun berkurang. Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat dan dekat dengan hubungan tersebut maka semakin kuat pula minatnya. Sedangkan menurut H.C Whitherington bahwa minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Ia juga

19

mengatakan minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak minat tidak akan punya arti. Dari pendapat di atas, mata dapat diambil kesimpulan bahwa minat itu akan timbul jika ada hubungan dengan sesuatu yang berasal dari luar diri atau lingkungannya, yang menimbulkan rasa suka dan tertarik. b. Pengertian Minat Belajar Siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk belajar. maka siswa tersebut dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran yang dipelajarinya sebaliknya tanpa adanya minat dan perhatian dalam diri seorang siswa terhadap apa yang dipelajarinya. Mereka tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu dengan baik. oleh karena itu, minat belajar siswa sangat perlu diperhatikan sekolah. Beberapa pendapat tentang pengertian minat oleh para ahli sebagai berikut: 1) Cony Semiawan (2001) mengatakan: "Bahwa yang dimaksud dengan minat (interest), adalah keadaan mental yang dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di

menghasilkan respon terarah kepada sesuatu" situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya (statisfiers) ". Dernikian juga minat dapat

20

menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan iberbuat bila ada stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut. 2) Slameto (1994) mengemukakan bahrwa :"Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh". Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Dari pendapat tentang minat tersebut, penulis dapat memahami bahwa minat adalah kesediaan jiwa untuk memusatkan perhatian terhadap suatu obyek tertentu tujuannya untuk mendapat sesuatu yang diinginkan atau dengan kata lain bahwa minat itu mengarah kepada pemusatan perhatian secara maksimal untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Menurut Oemar Hamalik (2003:33) mengungkapkan bahwa belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar dengan baik dari pada belajar tanpa minat. Minat timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya dan merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermaksud bagi dirinya. Namun belajar akan sulit untuk berhasil. Siswa yang mempunyai minat yang tinggi terhadap belajar akan cenderung memperoleh hasil belajar yang baik juga. Ngalim

21

(1990:107)

mengungkapkan

bahwa

salah

satu

factor

yang

mempengaruhi hasil belajar adalah minat. Siswa yang kurang atau tidak berminat cenderung menghambat perkembangan kebiasaan dirinya untuk belajar dengan baik, sehingga menimbulkan sifat malas. Dari pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

dalam belajar minat merupakan hal yang memberi pengaruh besar terhadap proses pembelajaran karena siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mengikuti pelajaran dengan serius dan penuh konsentrasi dan juga akan menyenangi pelajaran tersebut sehingga hasil yang diperoleh juga akan bagus. c. Unsur-unsur minat belajar Menurut Moh.Uzerusman dan lilis Setiawati (2002): 1) Perhatian Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar, menurut Sumadi Suryabrata "perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan." Kemudian Wasti Sumanto berpendapat

"perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan menyertai suatu aktivitas. kesadaran untuk

22

2) Perasaan Unsur yang tak kalah pentingnya adalah prestasi dari anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan didefinisikan "sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf. 3) Motif Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

"sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan." (2000), motif adalah "keadaan

Menurut Sumadi Suryabrata

dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan akitivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan". d. Aspek-aspek Minat Belajar Hurlock (1938) mengatakan minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar dan lebih lanjut ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu : 1) Aspek kongnitif :Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseoranlg mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognttif didasarkan atas pengalaman lingkungan. dan apa yang di peiajari dari

23

2) Aspek afektif : Aspek afektif membangun

ini adalah

konsep

yang

konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap

terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkarr minat. Aspek ini rnempunyai peranan yang besar dalan memotivasikan tindakan seseorang e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Factor timbulnya minat belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu factor intern dan factor ekstern. Factor intern ini adalah factor yang tumbuh dari dalam diri sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar dirinya atau orang lain, melainkan timbul atas kemauan sendiri. Factor ekstern ini adalah factor yang timbul karena adanya pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar antara lain berupa perintah, paksaan atau bujukan dari orang lain sehingga berbuat sesuatu atau belajar. Dari pendapat dari beberapa ahli psikolog menyatakan aktivitas yang timbul karena didorong oleh factor intern ternyata lebih berhasil dan sukses dari pada yang didorong oleh factor intern. Oleh karena itu, sudah seharusnya factor belajar intern dapat meningkatkan minat belajar karena tumbuh dari diri sendiri, berbeda jika disuruh atau diperintah oleh orang lain cenderung dikerjakan dengan setengah hati. Sejauh mungkin menghindari pengaruhpengaruh negative atau buruh, dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

24

6. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Perolehan pengetahuan dan keterampilan yang didapat siswa setelah mengikuti pembelajaran disebut hasil belajar. Hasil belajar merupakan dasar atau landasan yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat diketahui melalui tes. Hasil tes kemudian diolah dan dianalisis oleh guru. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250-251), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar mrerupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila di bandingkan pada saat sebelum belajar. Menrtrut Oemar Hamalik (2006:30) hasil beiajar adalah bila seseorang telah belajar akau terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi indiviur yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi

25

sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik Menurut Arikunto (1992:20) hasil belajar dilihat dari komponen yaitu kemampuan, perubahan tingkah laku, sikap dan intelegensi. Salah satu aspek yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa yaitu nilai. Nilai mempunyai peran yang sangat penting untuk mengukur hasil belajar siswa karena mudah diolah. Hasil belajar menurut Bloom diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif perkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap terdiri dari penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian organisasi dan internalisasi. Kemudian ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar yaitu gerakan reflex, keterampilan dasar, kemampuan perspektual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspensif dan interpretative. Ketiga ranah diatas menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ranah tersebut yang banyak dinilai oleh guru disekolah adalah ranah kognitif karena berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Jadi kesimpulannya, hasil belajar diperoleh dari siswa melalui tes terhadap hasil belajar khususnya nilai kognitif. Dengan

26

demikian, hasil belajar merupakan tolak ukur atau patokan menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. Hasil belajar juga dapat memberikan informasi kepada siswa tentang kemampuan yang dicapai siswa dan penguasaannya yang berkaitan dengan materi dan keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Selanjutnya Nasrun (2002:21) secara umum hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu hasil pekerjaan yang telah dicapai dengan usaha atau diperoleh dengan jalan keuletan bekerja yang dapat diukur dengan alat ukur yang disebut dengan tes. a. Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkurrgan. Menurut Slarneto

(2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:

27

1) Factor-faktor Internal Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif kematangan, kesiapan) Kelelahan

2) Factor-faktor Eksternal Keluarga (cara orang tua mendidik, rumah, keadaan ekonomi keluarga kebudayaan) relasi antar anggota keluarga, suasana pengertian orang tua latar belakang. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa relasi siswa dengan siswa. disiplin sekolah, mata pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah). Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat) Clark dalam Nana sudjana & Ahmad Rivai (2001:56) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemanpuan siswa dan 30% dipeuganihi lingkungan. Thomas F. Staton dalam Sardirnan (2007:39) mcnguraikan enam macam faktor psikologis yaitu (l) motivasi, (2) konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan. oleh

28

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpuikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemarnpuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.

B. Kerangka Konseptual

INDIKATOR MINAT BELAJAR Minat belajar Perasaan senang Perhatian dalam belajar Hasil belajar Bahan pelajaran Sikap guru Manfaat mata pelajaran

29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Kota Sungai Penuh 2. Sampel Mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan, waktu, maka penelitian ini menyelidiki siswa kelas X SMAN 4 Kota Sungai Penuh. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara Random Sampling. Siswa kelas X yang berjumlah 40 orang dijadikan sampel penelitian. C. Variable dan Indikator Variabel Penelitian ini menggunakan dua variable yaitu variable terikat (dependent) dan variable bebas (independent). Pembagiannya adalah : 1. Variable bebas (indevendant variable) yaitu minat belajar. Yang mrnjadi indicator variabelnya adalah : a. Perasaan senang b. Perhatian dalam belajar c. Bahan pelajaran d. Sikap guru yang menarik e. Manfaat mata pelajaran

30

2. Variable terikat (devendent variable) yaitu: hasil belajar. Nilai : Keterangan nilai dengan angka: a. > 9,5 b. 8,00 9,49 c. 6,50 7,99 d. 5,00 6,49 e. 3,5 4,99 f. < 3,50 = = = = = = Istimewa Amat baik Baik Cukup Kurang Amat kurang

Keterangan nilai dengan huruf: a. A b. B c. C d. D e. E 3. Hipotesis a. Hipotesis alternative Terdapat hubungan yang bermakna minat belajar siswa dengan hasil belajarnya. b. Hipotesis No Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara minat belajar siswa dengan hasil belajarnya. = = = = = Baik sekali Baik Cukup Kurang Amat kurang

31

D. Instrument penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : angket. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: angket tentang minat belajar siswa dan nilai rapor siswa. F. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui angket yang diisi oleh responden. Data sekunder adalah data yang di peroleh dari dokumen yang ada di sekolah. Dokumen siswa yang dijadikan sumber data adalah nilai rapor siswa. 2. Sumber Data a. Siswa kelas X SMAN 4 Kota Sungai Penuh b. Dokumen sekolah yang diambil nilai rapor siswa G. Teknik Pengolahan Data Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan. 2. Scoring, yaitu nilai siswa pada setiap jawaban angket, yaitu dengan tertinggi 4 dan terendah 1 sebagai berikut :

32

Skor Alternatif Jawaban Positif a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat setuju tidak 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4

3. Tabulating, yaitu mentabulasi dua jawaban yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan. H. Teknik Analisa Data Untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar, peneliti menggunakan angket. Angket dilakukan dengan cara pemberian tanda checklist yang ada pada angket. Data yang diperoleh di analisis dengan rumus: 1. Teknik presentase, yaitu sebagai berikut: Jumlah siswa yang berminat P% = Jumlah seluruh siswa x 100%

Keterangan: P% = presentasi siswa yang berminat

33

2. Korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajarnya. Dapat digunakan dengan rumus person coleration yang merupakan pengujian statistic parametric yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variable indevenden dengan variable devenden yang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

rhitung =

n( Xi Yi) ( Xi) . ( Yi) {n.X2 (Xi)2} . {n.XYi2 (XYi)2}

Keterangan :

rhitung Xi XYi

= koefisien korelasi = jumlah skor item = jumlah skor total

34

DAFTAR PUSTAKA Nana Sudjana.2002.Media Pengajaran.Bandung:Sinar Beru. Oemar Hamalik.2004.Proses Belajar Mengajar.Bandung:PT Bumi Aksara. Panen Paulina.2003.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Universitas Terbuka. Slameto.1987.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Bina Aksara. Dimiyati dan Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta. Sadirman, A.M.2008.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Bandung.Remaja Rosda Karya. Bloom.2005.Hasil Belajar.Jakarta.Tiga Serangkai. Sukarno.2003.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.PT.Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai