Anda di halaman 1dari 6

By Julianto Simanjuntak ** Halo rekan sekalian, apa kabar? Bang JS ingin sedikit berbagi ilmu.

Mana tahu ada yang tertarik belajar konseling. Boleh ikuti serial Yuk Belajar Konseling. Pendekatan konseling ini diintegrasikan dengan nilai spiritual, karena Penulis menggunakan pendekatan konseling pastoral. Sahabat sekalian, saat ini salah satu profesi yang dibutuhkan masyarakat adalah konselor. Di dalamnya termasuk psikolog, Guru BK di sekolah, tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, pekerja sosial, dan lain-lain. Tentu saja ilmu ini bermanfaat digunakan oleh orangtua dan para Guru serta profesional lainnya. Setiap kita baik mengajak anak-anak kita bergumul atau memikirkan profesi ini sebagai alternatif kariernya, karena kebutuhan profesi ini sangat luar biasa dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang. Bayangkan, jumlah masalah gangguan jiwa saja di negri kita mencapai hampir 30 juta. Masalah seputar perkawinan, masalah anak, karir, dan segudang masalah lainnya sedang menimpa warga masyarakat. Mereka membutuhkan penolong atau konselor. Sementara tenaganya terbatas sekali. Apa Itu Konseling Konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu. Rosalina mengatakan, menjadi konselor dan melakukan konseling adalah sebuah tugas yang tidak mudah. Untuk membantu tugas yang tidak mudah itulah, maka setiap konselor perlu melalui proses pelatihan dan/atau pendidikan yang dirancang untuk menyiapkan para calon konselor lebih siap ketika bertemu para kliennya. Adalah mutlak bagi seorang konselor untuk mengetahui apa itu konseling atau definisi konseling. Walau tidak mudah untuk mendefinisikan konseling, sejumlah ahli mencoba untuk mendefinisikan konseling. Mengutip British Association of Counselling (BAC) di tahun 1984 definisi konseling adalah: Kata konseling mencakup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.

Buku-Buku Konseling Bang JS (doc. Pribadi) Tujuan Konseling Tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi

sesuatu. Konseling adalah sebuah pelayanan purna jual (after sales) bagi umat. Tujuannya adalah memelihara umat yang sudah menerima Firman. Memberikan ketrampilan hidup agar mereka bisa hidup sesuai kehendakNya. Konseling pada dasarnya adalah pelayanan memberikan skill (ketrampilan) menjalani kesulitan hidup sesehari. Tujuan konseling adalah memberi fasilitas dan menimbulkan pertumbuhan kepribadian; Menolong pribadi-pribadi untuk mengubah pola-pola kehidupan yang menyebabkan mereka tidak berbahagia, dan Menyediakan suasana persaudaraan dan kebijaksanaan bagi pribadi-pribadi yang sedang menghadapi kehilangan dan kekecewaan. membantu klien untuk merasa lebih baik/ nyaman. Konselor menetapkan tujuan untuk membantu kliennya memiliki kemampuan menolong diri sendiri, sehingga dapat menghadapi situasi hidup selanjutnya dengan lebih konstruktif. (Oates, 1974:9) Menurut Clinebell, tujuan konseling adalah membebaskan, memberdayakan dan merawat individu dalam keutuhannya. Utuh yang dimaksudkan adalah bertumbuh dalam enam dimensi yang bersifat interdependen: pikiran, tubuh, relasi dengan orang lain, lingkungan hidup, relasi dengan lembaga yang mendukung kita dan relasi kita dengan Tuhan Interdependen artinya, kemunduran pada satu aspek dapat mengganggu pertumbuhan aspek lainnya. Tujuan konseling lainnya adalah membawa manusia kembali pada pertumbuhan yang utuh sesuai rencana Allah. Rosalina dalam bagian lain mengatakan, agar sebuah proses konseling itu efektif, maka seorang konselor perlu memiliki pemahaman tentang tujuan yang akan dicapai bersama kliennya melalui proses konseling. Tujuan bisa dibuat bersama dengan klien pada pertemuan pertama untuk memudahkan konselor dan klien fokus pada pencapaian tujuan tersebut. Tentunya ketika membuat tujuan itu, baik klien maupun konselor perlu realistis, mengingat sebuah hubungan konseling, seperti halnya proses lain, dibatasi oleh waktu. Salah satu tujuan utama konseling adalah: membantu klien untuk merasa lebih baik, atau paling tidak merasa lebih nyaman untuk waktu yang cukup lama. Konselor juga bisa menetapkan tujuan untuk membantu kliennya menjadi lebih self-sufficient (memiliki kemampuan menolong diri sendiri), sehingga dapat menghadapi situasi hidup selanjutnya dengan lebih konstruktif. Perlu pula disadari dalam memberikan konseling fokus konselor harus pada kebutuhan klien, bukan pada kebutuhan konselor. Jangan terpaku pada teknik konseling/ terapi tertentu. Sebaiknya penekatan konseling disesuaikan kebutuhan klien, jadi pendekatannya bersifat eklektik. Keragaman pendekatan konseling disebabkan adanya keberagaman filosofi, agama, seni, pemahaman psikologi, dan pendekatan psikiatri. Manfaat Memberikan Konseling

Konseling laksana mengisi botol kehidupan klien yang kosong, dan saya sebagai konselor dapat melihat botol itu secara perlahan tapi pasti terisi dan penuh. Sukacita menjalani pelayanan konseling bagi saya sangat hebat. Pelayanan konseling itu berbasis trust. Kepercayaan adalah suatu hal yang istimewa. Dipercaya memberi saya juga semangat dan kesukaan besar. Dengan demikian saya harus menjaga kepercayaan ini, menyimpan dan merahasiakan dengan baik kepercayaan keadaan klien. Hal ini membentuk kepribadian jujur dan bertanggungjawab. Lewat konseling saya merasa lebih banyak belajar daripada mengajar klien. Beda saat saya mengajar, saya lebih banyak memberikan sesuatu, tapi lewat konseling saya banyak mendapat hal baru melalui mendengarkan. Konseling seperti bekerja di laboratorium. Dalam proses konseling saya bisa menemukan virus masalah yang mengganggu kehidupan pribadi, pernikahan dan pekerjaan manusia. Lewat pelayanan ini saya merasa berguna. Respon dari klien, pemulihan klien, pemberdayaan klien menjadi umpan balik yang menguatkan. Banyak ratusan sms/email dan perjumpaan langsung dengan klien yang pulih, membuat saya merasa berguna. Perasaan berguna sehat bagi bagi kita, meski perasaan itu terutama harus kita dapat melalui Sang Pencipta. Fungsi Konseling Secara umum fungsi konseling ada empat: Penyembuhan (healing) Yaitu penyembuhan adalah salah satu fungsi pastoral yang bertujuan untuk mengatasi beberapa kerusakan dengan cara mengembalikan orang itu pada suatu keutuhan dan menuntun dia ke arah yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Penopangan (sustaining) Penopangan berarti, menolong orang yang terluka untuk bertahan dan melewati suatu keadaan yang di dalamnya pemulihan kepada kondisi semula atau penyembuhan dari penyakitnya tidak mungkin atau tipis kemungkinannya. Pembimbingan (guiding) Pembimbingan, berarti membantu orang-orang yang kebingungan untuk menentukan pilihanpilihan yang pasti diantara berbagai pikiran dan tindakan alternatif, jika pilihan-pilihan demikian dipandang sebagai yang mempengaruhi keadaan jiwanya sekarang dan yang akan datang. Pendamaian (reconciling)

Berupaya membangun ulang relasi manusia dengan sesamanya, dan antara manusia dengan Allah. Secara tradisi sejarah, pendamaian menggunakan dua bentukpengampunan dan disiplin, tentunya dengan didahului oleh pengakuan. Bersambung disini. Karya Tulis Bang JS || Twitter || Sumber: Perlengkapan Seorang Konselor (Julianto Simanjuntak) Bahan Belajar Konseling Program Konseling Jaffray

http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/04/14/yuk-belajar-konseling-1/

Kamis, 05 November 2009


Fungsi KOnseling
Fungsi Konseling 1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif. 2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para siswa dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex). 3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat

digunakan disini adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata. 4. Fungsi Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching. 5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan. 6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa). Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai siswa, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan siswa secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan siswa. 7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa (siswa) agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

Daftar Pustaka 1. McLeod, J. 2004. An Introduction to Counseling. Maidenhead: Open University Press. http://warnadunia.com/pengertian-konseling/ Diposkan oleh Mis Konselor di 17.48

Anda mungkin juga menyukai