Anda di halaman 1dari 3

Kajian Lingkungan Hidup Strategis Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupate n Bolaang Mongondow Strategic Environme ntal

Assessment on Bolaang Mongondow Spatial Plan

Oleh: Alex A. Lepa Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Bobby J.V. Polii, MS Dr. Ir. Jailani Husain, M.Sc.

ABSTRAK Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP) yang disusun dalam Rencana Tata Ruang Wilayah harus mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan untuk mencegah/mengurangi dampak negatif. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dapat dilakukan untuk memastikan bahwa penyusunan KRP dalam Raperda RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow telah mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan. Tujuan dalam penelitian ini ialah: (1). Menemukan apakah KRP yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow telah memiliki asas keterkaitan, keseimbangan, dan asas keadilan. (2). Menemukan dampak yang dapat terjadi pada lingkungan hidup akibat dari KRP yang sudah ditetapkan dalam raperda RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow. (3). Menemukan cara untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif akibat dari KRP yang tertuang dalam Raperda RTRW Kabupatan Bolaang Mongondow. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penilaian cepat (quick appraisal ) dengan metode analisis matriks. Untuk mendukung metode analisis matriks, digunakan metode pertimbangan pakar, analisis data sekunder, survei lapangan, dan kajian pustaka. Variabel penelitian ini ialah kebijakan, rencana, program, nilai- nilai KLHS, dan dampak/pengaruh dari KRP. Hasil penelitian, yakni: (1). KRP pada RTRW kabupaten Bolaang Mongondow telah memiliki nilai asas keterkaitan 84,24%, asas keseimbangan 79,59%, asas keadilan 83,72%, dengan nilai KLHS sebesar 82,52%. (2). Teridentifikasi 9 isu pembangunan berkelanjutan berdampak negatif, dan 1 isu berdampak positif. (3) Cara mencegah atau mengurangi dampak negatif, yakni mengintegrasikan nilai- nilai KLHS untuk pasal-pasal yang belum sepenuhnya memiliki nilai-nilai KLHS atau berpotensi sedang (36%-50%) sampai amat sangat besar (86%-100%) berdampak negatif terhadap lingkungan. Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat untuk menikmati hasilhasil hutan produksi, pertanian, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, dan permukiman, tanpa dibatasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan permodalan. Setiap masyarakat mendapat kesempatan yang sama dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan permodalan untuk dapat memanfaatkan ruang dengan mengedepankan keberlanjutan hidup dalam proses pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan nilai KLHS, rencana dan program berkategori sangat baik (81%-100%), akan tetapi pada tingkat kebijakan masih berkategori cukup (41%-60%), dengan 9 isu pembangunan berkelanjutan berdampak negatif.

ABSTRACT

Policy, Planning, and Program (PPP) arranged in the spatial plan should integrate sustainable development. Strategic Environmental Assessment (SEA) can be done to ensure that the preparation of PPP in the draft Bolaang Mongondows spatial plan have included the sustainable development. Each PPP implemented by the local governments and communities of Bolaang Mongondow always have impact/influence on environment. The purposes of this study are: (1) to identify whether the PPP have included the linkage, balance, and fairness principles. (2) to determine the environmental impact caused by implementing PPP defined in the Bolaang Mongondows spatial plan. (3) to find out measures in preventing or reducing negative impacts resulting from PPP. The study was performed using quick appraisal approach by means of matrix analysis. In additions expert judgements, secondary data, field survey, and literature were adopted to support the matrix analysis. The variables of this study were policies, plans, programs, SEA values, and impact/ influence of PPP. It was revealed during the study that the score of PPP regarding linkage principle was very good (84.24%), balance principle was good (79.59%), fairness principle was very good (83.72%), and SEA principle was very good (82.52%) (answering objective one). Identified nine issues of sustainable development have a negative impact and a positive impact issues. (answering objective two). This study implied that mitigating negative impacts could be achieved by integrating SEA principles on articles that not fully considering SEA(26 articles). In addition, SEA principles should be implemented on articles that may contribute moderate negative impact having score of 36% to 50% and very large negative impact having score of 86% to 100% (answering objective 3). Furthermore, community involvement is required to prevent or to reduce the negative impact as well as giving equal opportunities to the people to have benefit on forest, agriculture, fisheries, mining, industry, tourism, and settlement, without being limited by the knowledge, skills, and capital. Each society shall have equal opportunity in acquiring knowledge, skills and capital to be able to utilize the space by promoting sustainability in the development process. Based on these results, it can be concluded that the overall value of SEA, plans and programs categorized as very good (81% -100%), but at the policy level is categorized as moderate (41% -60%), with 9 of sustainable development issues have a negative impact .

Anda mungkin juga menyukai