Sosialisasi Acuan Penilaian BKD Juli 2012
Sosialisasi Acuan Penilaian BKD Juli 2012
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tim BKD Kopertis Wilayah III Jakarta: Prof. Dr. Setia Bangun, M.Ed. (UKI) Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM. (Univ. Gunadarma) Ir. Asri Nugrahanti, MS., Ph.D. (Univ. Trisakti) Dr. Magdalena S. Halim, Psi. (Unika Atmajaya) Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. (Univ. Bakrie) Prof. Muljani A. Nurhadi, M.Ed., MS., Ed.D. (Unindra)
Landasan Hukum
1.
2.
3. 4. 5.
6.
7.
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; UU Nomor RI 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; PP RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; PP RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor; Peraturan Mendiknas RI Nomor 47 Tahun 2009 ttg Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen; Pedoman Beban Kerja dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan Rubrik BKD tahun 2010 DIKTI.
Hasil evaluasi Tim BKD Kopertis III terhadap laporan BKD di wilayah Kopertis III dalam 2 tahun terakhir.
Hal-hal yang sering ditemukan di lapangan:
Variasi penilaian yang sangat beragam antar PT ataupun antar Fakultas dalam satu PT; Kesalahan yang berulang terjadi (misal: tidak lengkap dalam menuliskan perhitungan untuk bidang tridharma sehingga membutuhkan perbaikan berulang kali dll.); Peran asesor yang belum optimal, belum sepenuhnya mengikuti aturan yang berlaku untuk seorang asesor dll.
Berdasarkan evaluasi Tim BKD Kopertis III, banyaknya variasi penilaian di lapangan diduga berkaitan dengan beberapa hal, antara lain:
Rubrik BKD dari DIKTI kurang detil dalam menyediakan informasi (beberapa hal diserahkan sepenuhnya kepada aturan masing-masing PT tanpa rambu-rambu batasan yang jelas); Para asesor BKD, sekalipun sudah memiliki NIRA, namun masih memiliki perbedaan persepsi dalam penilaian, sehingga
Acuan penilaian ini BUKAN sesuatu yang baru, tetapi merupakan PENYEMPURNAAN dari Rubrik BKD yang dikeluarkan oleh DIKTI 2010; Jadi semua butir yang ada di dalamnya tetap berdasar pada Rubrik BKD Dikti 2010; Hanya butir-butir yang memiliki kerancuan dalam penilaiannya dibuatkan cara perhitungan yang lebih baku untuk meminimalisir perbedaan persepsi antara dosen yang dinilai, asesor PT dan tim BKD Kopertis III.
Batas Kepatutan
Rasional: untuk pengendalian mutu dari kinerja para dosen sehingga bisa tetap produktif tanpa mengurangi aspek kualitas. Contoh:
Bidang pengajaran: membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsional, batas kepatutan 2 orang dosen/semester; Bidang penelitian: terlibat dalam penelitian kelompok, batas kepatutan 2 penelitian /tahun; Bidang pengabdian masyarakat: menjadi konsultan sesuai dengan kepakarannya, batas kepatutan 1 proyek/ semester; Bidang penunjang: menjadi peserta seminar, batas kepatutan 3/ semester untuk nasional dan 2/semester untuk internasional.
Bidang Penelitian : penilaian proses dibagi menjadi 4 tahap yang berbeda, yaitu proposal, pengumpulan data, analisis hasil dan laporan akhir; Untuk penulisan buku, penilaian dibagi menjadi: pendahuluan, 50% dari isi buku, buku jadi, persetujuan penerbit dan buku selesai dicetak; Untuk karya seni, pembagian diatur sbb: konsep awal (desain), 50% dari karya yang dibuat, dan
Kategori Dosen
1.
2.
3. 4.
DS (Dosen); DT (Dosen dengan tugas tambahan); PR (Profesor); PT (Profesor dengan tugas tambahan).
Dengan demikian jabatan struktural yang diakui sebagai DT/PT (sesuai dengan penjelasan PP no 37 tahun 2009, psl 8 ayat 3) mencakup:
rektor, pembantu rektor, ketua sekolah tinggi, pembantu ketua sekolah tinggi, direktur akademik/politeknik, wakil direktur akademik/politeknik, dekan, pembantu dekan, direktur pascasarjana, ketua unit pelaksana teknis, ketua jurusan/departemen, dan jabatan yang setara sesuai bentuk perguruan tinggi.
jabatan-jabatan lainnya bisa tetap dihitung beban kerja sebagai pemangku jabatan tertentu di PT, namun tidak berhak mencantumkan status DT/PT di dalam laporan BKD. Status mereka tetap DS/PR dengan segala kewajiban yang harus dipenuhi.
Kewenangan Asesor
Asesor bertugas untuk menilai dan memverifikasi laporan kinerja dosen. Syarat menjadi asesor dan tatacara penilaian adalah sebagai berikut.
1. 2. Dosen yang masih aktif; Mempunyai NlRA (Nomor identifikusi registrasi asesor) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi; Telah mengikuti sosialisasi penilaian kinerja dosen; Ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi; Dihindari terjadinya konflik kepentingan; Satu atau semuanya dapat berasal dari perguruan tinggi sendiri ataupun dari perguruan tinggi lain; Mempunyai rumpun atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai; Mempunyai kualifikasi jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan yang sama atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai.
3. 4. 5. 6. 7.
8.
Kewenangan Asesor
SELAMAT BEKERJA