Anda di halaman 1dari 3

TUGAS REMIDIAL GIZI DAN BIOKIMIA PANGAN ANALISIS JURNAL Nama NPM Prodi / Kls Judul : Muhammad Khayuridlo

: 09321133 : Pendidikan Biologi / B : Aktivitas Penangkap Radikal Bebas dari Ekstrak Fenolik Daun Sukun (Artocarpus altilis F) Penulis Hasil analisis: Radikal bebas dan spesies oksigen rekatif (ROS) merupakan implikasi dalam sejumlah kondisi patologik dari penyakit tertentu seperrti inflamasi, gangguan metabolic, penuaan seluler, atherosclerosis dan karcinogenesis. ROS termasuk radikal hidroksil (OH), radikal anion superoksida (O2-), hydrogen peroksida (H2O2) dan oksigen singlet (1O2). Radikal bebas dan ROS tersebut mampu memberikan efek kerusakan pada komponen biologi seperti protein, DNA dan lipida. Sel memiliki antioksidan alami seperti seperoksida dismutase (SOD), katalase, reduktase, glutation peroksidase dan antioksidan yang mempertahankan dan perlindungan dari pengaruh radikal bebas. Namun ketika jumlah radikal bebas lebih banyak dari pada kemampuan antioksidan alami tersebut bias mengalami gangguan sehingga mmutuskan rantai redoks normal dan mengakibatkan kerusakan oksidatif jaringan yang sering disebut stress oksidatif. Produk derivate tanaman mengandung sejumlah besar fitokimia yang kaya akan senyawa fenolik (asam fenolik, flavonoid, tannin, lignin) dan non fenolik (karotenoid dan : Edi Suryantoro dan Frenly Wehatouw

vitamin

C)

yang memiliki

subtansi

antioksidan

dan

aktivitas

antiradical,

efek

antikarsinogeneik, antimutagenetik, antiproliferatif. Senyawa fenolik mampu menurunkan resiko kanker, penyakit jantung koroner, stroke, osteoporosis, arthesclerosis, inflamasi dan penyakit neorodegenaratif. Daun sukun (Artocarpus altilis F) secara tradisional sudah dimanfaatkan masyarakat untuk obat darah tinggi dan kolesterol. Kemampuan itu berkaitan dengan fitokimia antioksidan dalam tanaman tersebut. Hal itu terbukti setelah dilakukan pengamatan pada ekstrak daun sukun didapatkan hasil bahwa daun sukun memiliki kandungan fenolik, flavonoid dan tannin. Besarnya total fenolik dalam dalam daun sukun berhubungan dengan aktivitas antioksidatif dari ekstrak. Kemampuan antioksidatfi dari ekstrak daun sukun desebabkan adanya senyawa-senyawa kimia yang berperan sebagai antioksidan. Kandunga total fenolik ekstrak methanol (EM), ekstrak etanol (EE), ekstrak aseton (EA) berturut-turut yaitu 179,893,17; 152,553,17 dan 62,461,31 mg/kg. Kandungan total flavonoid dalam EM, EE, EA berturut-turut yaitu 17,740,41; 13,750,69; 5,640,98 mg/kg. hal tiu menunjukan ada hubungan antara kandungan flavonoid dan fenolik dari ketiga jenis pelarut. Daun sukun berpotensi besar sebagai antioksidan. Kandungan total tannin dalam EM, EE, EA berturut-turut yaitu 74,800,71; 71,800,35; 38,800,71 mg/kg. Tannin merupakan bagian yang bertanggung jawab pada rasa sepat dan warna coklat. Tannin berperan dalam penangkapan radikal peroksil dari senyawa fenolik sederhana dan trolox. Aktifitas penangkap radikal bebas dari ekstrak daun sukun dievaluasi dengan pengujian radikal 1,1-difenil-2-pikrihidrazil (DPPH). Pengujian aktivitas penakapn radikal

bebas DPPH secara spektrofometer dilakukan dengan mereaksikan ekstrak dengan larutan DPPH. Indicator dari pengujian itu adalah erubahan absorbansi pada 517 nm dan perubahan warna ungu menjadi kunig. Dari data diketahui aktivitas penangkapan radikal bebas berkisar 38.80%-74,80%. Data ini mengidikasikan bahwa daun sukun yang diekstraksi dengan pelarut methanol, etanol dan seton berpengaru terhadap evaluasi aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH. EM menunjukan aktifitas penangkapan radikal bebas DPPH yang tertinggi dikuti EE kemudian EA. Aktivitas penagkapan radikal bbas DPPH umumya naik dengan penambahan ekstrak sampai dengan konsentrasi tertentu, kemudian aktifitas akan turun ketika konsentrais lebih besar lagi. Kandungan total antioksidan dari ekstrak EM, EE, EA pada berbagai konsentrasi menunjukan bahwa EM mempunyai kandungan total yang tertinggi daripada EE dan EA. Kehadiran senyawa fenolik pada EM mampu berperan sebagai donor electron yang selanjutny mengakhiri reaksi rantai radikal dengan mengubah radikal bebas menjadi produk yang lebih stabil. Sifat antioksidan dari ekstrak daun sukun mempunyai hubungan dengan penangkapan radikal bebas dan total antioksidan, oleh karena itu ekstrak ini diperkirakan mengandung reduktan dan bereaksi dengan radikal bebes untuk menjadi radikal yang stabil dan selanjutnya mengakhiri reaksi rantai radikal tersedebut.

Anda mungkin juga menyukai