Anda di halaman 1dari 17

I.

Pendahuluan

1.1 Sejarah Pendirian Sejarah berdirinya Lovoz ialah dimulai dengan seorang gadis yang ingin memulai usaha di bidang kuliner. Berawal dari sana, ia mendapat informasi bahwa biji salak, bisa diolah menjadi bubuk kopi. Dia pun mulai mencari kejelasan dan mencoba mengolah biji salak menjadi kopi. Tetapi, dia berpikir bahwa mengolah kopi biasa pasti tidak akan memunculkan keunikan produknya. Setelah melewati beberapa waktu, dia mempunyai ide untuk mengolah biji kopi salak itu menjadi Zalacca ice bubble coffee. 1.2 Visi dan Misi Visi 1. Menjaadi salah satu coffee shop terunik di Kota Malang 2. Mampu membuka lapangan kerja baru bagi warga Kota Malang dan sekitarnya Misi 1. Membuat konsep coffee shop yang unik 2. Mengutamakan kepuasan konsumen 3. Berinovasi secara kreatif II. ASPEK PEMASARAN 2.1 Gambaran Umum Pasar (STP) Setiap perusahaan yang menjalankan usaha, tentunya memiliki target dan segmentasi pasar. Serta memposisikan diri perusahaan di lingkungan pasar agar usaha yang dijalankan dapat bertahan dan mampu bersaing dengan kompetitor. Target konsumen yang tepat akan mampu menancapkan tujuan perusahaan agar terus berusaha untuk melayani konsumen dengan pelayanan yang terbaik. Segmentasi sendiri merupakan kegiatan dalam berbisnis untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan-pesan komunikasi, mendesain produk serta menganalisis perilaku konsumen. cara ini ialah agar pebisnis dapat mengelompokkan pasar agar bisa menemukan targetan kosumen dari produk yang dihasilkan. Lovoz sendiri memilih kelompok konsumen dengan usia antara reaja-dewasa.karena di jaman saat ini, kalangan remaja pun gaya hidupnya mulai mencoba bersantai di coffee shop sambil menikmati kopi bersama teman-temannya. Zalacca ice bubble coffee sendiri bisa dinikmati oleh semua kalangan karena rasanya yang unik.

Positioning dari Lovoz sendiri ialah sebagai coffee shop yang menghadirkan menu minuman kopi yang unik dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Kopi yang berasal dari biji buah salak memang sudah ada, tetapi, produk tersebut dijual secara mentaha. Disini, Lovoz menawarkan kopi biji salak yang telah diolah menjadi kopi segar dengan rasa enak yang unik. Dengan positioning drink coffee, feels like bubbles para konsumen Lovoz akan merasakan rasa nyaman ketika sedang berada di kayangan ketika meminum Zalacca ice bubble coffee. 2.2 Permintaan Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % pertahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Petumbuhan penduduk kota Malang pun setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 3,9% per tahun (pirac). Tahun 2013 2014 2015 Perkiraan permintaan (dalam unit) 550 600 650

2.3 Penawaran Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Nama Perusahaan pesaing Coffee break Vosco Kapasitas Produksi per tahun (dalam unit) 16.000 14.000

Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Tahun 2013 2014 2015 Perkiraan penawaran (dalam unit) 528 550 625

2.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar Tahun Permintaan (A) 2013 2014 2015 550 600 650 Penawaran (B) 528 550 625 Peluang (C = A-B) 22 150 25 Rencana Penjualan 2000 4000 6000 Pangsa Pasar (E= Dx100%/C) 2 2 2

2.5 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing 2.5.1 Product Produk yang ditawarkan oleh Lovoz ialah Zalacca ice bubble coffee. Yaitu biji salak yang diolah menjadi minuman kopi yang unik untuk donokmati. Selain itu, zalacca ice bubble coffee bisa dinikmati dengan berbagai jenis topping untuk memanjakan lidah konsumen. kualitas yangg ditawarkan tidak kalah dengan kopi yang biasanya dijual di resto coffee shop yang dijual oleh usaha sejenis. Kemasan yang digunakan ialah plastik sebagai wadah untuk konsumen membawa zalacca ice bubble coffee. 2.5.2 Price Harga yang dipatok untuk zalacca ice bubble coffee ialah Rp 8.000. 2.5.3 Promotion Strategi yang dilakukan oleh Lovoz agar produk zalacca ice bubble coffee dapat dikenal luas oleh masyarakat ialah dengan cara advertising (iklan) dan Public Relation. Advertising dilakukan karena target konsumen Lovoz sendiri ialah kelompok remaja-dewasa yang sangat peka terhadap perkembangan media publikasi sehingga promosi yang dilakukan dengan menggunakan media cetak maupun elektronik mampu meningkatkan popoularitas dari Zalacca ice bubble coffee. Sedangkan public relation dibutuhkan untuk membangun citra Lovoz sendiri dimata konsumen, bukan mempromosikan produk secara langsung. Sehingga, dengan metode promosi seperti ini, selain produk Lovoz yang dikenal masyarakat, produsen penghasil minuman kopi pun dapat dikenal oleh masyarakat melalui image yang dibangun.

2.5.4 Place Untuk tempat, Lovoz membuka gerai di daerah dekat kampus atau mall. Karena tempat tersebut dekat dengan target pasar kami yaitu kelompok remaja-dewasa. Tempatnya didesain sehingga konsumen bisa menikmati zalacca ice bubble coffee di gerai kami. 2.5.5 People Sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh Lovoz ialah orang-orang yang bertanggung jawab, berkomitmen, kreatif inovatif dan berani mengambil resiko. Ketika kriteria ini dapat dipenuh oleh sumber daya manusianya, kualitas produk dan kuantitas penjualan ice bubble coffee pun akan meningkat. 2.5.6 Process Proses produksi yang baik dan proses pelayanan publik merupakan hal yang harus ditampilkan oleh Lovoz kepada konsumen. Proses pembuatan zalacca ice bubble coffee dilakukan secara baik, teliti dan higienis. Sehingga, produk yang dihasilkan tidak akan mengecewakan konsumen. Proses pelayanan yang dilakukan oleh Lovoz kepada konsumennya ialah dengan selalu mengutamakan kepuasan konsumen. karena, konsumen merupakan raja bagi bisnis kami. 2.5.7 Physical Evidence Fasilitas pendukung yang dapat dilihat langsung oleh konsumen ialah gerai yang menarik dan ceria. Gerai dibuat dengan pewarnaan yang menarik perhatia mata sehingga mengundang pembeli untuk datang ke gerai kami. Warna dari gerai tersebut juga memberikan efek santai kepada konsumen sehingga konsumen semakin tertarik untuk membeli produk kami. 3. 3.1 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN Aspek Organisasi Nama Perusahaan / Usaha Nama Pemilik / Pimpinan Alamat kantor dan tempat usaha : Lovoz : Mulyani : Malang

Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )

Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI ALFHEIM COMPANY

Mulyani sebagai Owner

PEMASARAN

PRODUKSI

SDM

QUALITY CONTROL

Struktur organisasi dalam Lovoz adalah yang pertama yaitu Owner. Owner sendiri bertugas menghandle dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan mulai dari pemilihan bahan dasar, bahan baku produksi sampai dengan pemasaran. Direktur juga bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing divisi seperti marketing, SDM, Produksi, dan Quality Control. Direktur juga mengambil keputusan atas dasar pertimbangan oleh seluruh penanggung jawab tiap divisi, keputusan yang diambil perusahaan demi kelancaran bisnis tidak sepihak dan benarbenar disetujui. Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian Jabatan Uraian Tugas (A) Owner Bertanggung jawab 1 atas kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap divisi Jumlah (B) Gaji / Bulan (C) 2.500.000 Total (BxC) 2.500.000

Staf Div. Pemasaran Bertanggung jawab 1 atas segala kegiatan pemasaran Bertanggung jawab 1 atas segala 2.000.000 2.000.000

Div. Produksi

2.000.000

2.000.000

kegiatan produksi Div. SDM Bertanggung jawab 1 atas segala kegiatan sumber daya manusia 2.000.000 2.000.000

Div. Quality Bertanggung jawab 1 atas kualitas control produk Penjaga stand Bertugas melayani 5 konsumen beserta menjual produk

2.000.000

2.000.000

650.000

3.250.000

Total Gaji / Bulan

13.750.000

3.2 Perijinan Pada dasarnya usaha kami merupakan usaha mikro kecil menengah. Jika dilihat secara fisik dan bangunan usaha kami memang tergolong kecil tapi tentang perijinan Surat Ijin tempat usaha kami sudah mendaftar. Sedangkan pabrik yang kita miliki sudah terdaftar pada data kelurahan yaitu pajak bumi bangunan atau PBB untuk bangunan usaha atau industri. Sedangkan pada badan usaha kerja yang kami bentuk adalah waralaba. Atau perseroan terbuka. Hal ini memungkinkan jika perusahaan ini berkembang maka tak ayal jika ada investor asing atau domestik ikut bekerja sama. Tentang masalah perijinan produk kami sendiri sudah diatur dalam bab sebelumnya.

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

KEGIATAN

1. Survey Pasar 2. Menyusun Rencana Usaha 3. Perijinan 4. Survai tempat usaha 5. Survai Mesin / Peralatan 6. Pemasangan Sarana Penunjang 7. Mencari tempat kerja 8. Uji Coba Produksi 9. Operasional

JADWAL PELAKSANAAN ( Dalam Mingguan ) 1 2 3 4

Dalam rancangan usaha ini kami memerlukan waktu 1 bulan. Oleh kerena itu kami setiap minggu selalu membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan. Survey pasar kami lakukan hampir dua hari sekali dalam jangka waktu tiga minggu. Hal ini kami upayakan guna mengetahui struktur dan mekanisme serta pesaing yang ada di pasar. Uji coba produksi sebenarnya sudah kami lakukan jauh-jauh hari sbebelum rancangan bisnis ini terbentuk. Karena menemukan inovasi baru dalam komoditas ini maka baru muncul ide untuk mengembangkannya ke ranah bisnis. Selain dua rangkaian kegiatan diatas kami melakukan menyusun rencana usaha, perijinan, survey tempat susaha, dll. Kami lakukan seiring produk kami produksi dan pengujian organoleptik. Rangkaian hal tersebut berjalan dengan syarat-syarat yang sudah terlengkapi. Hal ini kami anggap sebagai hal teknis.

3.4

Inventaris Kantor dan Supply Kantor

Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun Inventaris / Perangkat Kerja Berkakas untuk Olah Bahan Kompor Gas Alat Penyimpanan Kulkas Total Inventaris Kantor 4. 4.1. ASPEK PRODUKSI Produk A. Dimensi Produk Produk yang ditawarkan oleh Lovoz adalah sebuah produk minuman yang terbuat dari biji salak. Biji salak yang biasanya terbuang dengan percuma, kami olah menjadi produk yang bisa dikonsumsi. Memang mengkonsumsi biji salak belum terllau dikenal oleh masyarakat luas, oleh karena itu, Lovoz mengenalkan biji salak yang diolah menjadi kopi sebagai alternatif biji kopi. Seberapa baik suatu produk tentu harus sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran yang disyaratkan oleh rancangan itu. Tiap produk mempunyai unsur yang sama-sama menggambarkan kecocokan penggunanya. Parameter-parameter ini biasanya dinamakan ciri-ciri kualitas, yaitu: 1. Fisik, panjang, berat, voltase, dan kekentalan Merk Maspion Quantum Tupperware Panasonic Jumlah unit 6 2 9 1 Harga 50,000 400,000 90,000 1,340,00 Jumlah harga 300,000 800,000 810,000 1,340,000 3,250,000

2. Indera, penampilan, rasa, dan warna: Pada dasarnya biji buah salak tidak bisa dikonsumsi. Tapi karena melewati proses pemasakan, biji salak tersebut bisa dinikmati oleh konsumen. penampilan dari produk kami sendiri dibuat sessederhana mungkin supaya konsumen mudah membawanya kemanapun. 3. Orientasi waktu: zalacca ice bubble cffee tidak menggunakan bahan pengawet, jadi ontongs ring tidak bisa tahan lama sampai berhari-hari

B. Nilai/Manfaat Produk Manfaat yang ditawarkan dari produk Lovoz ini ialah menyajikan minuman kopi yang bisa dinikmati oleh semua kalangan dengan tidak mengurangi nilai kesehatan dari salak.

C. Kegunaan/Fungsi Produk Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu: Bahan baku dan suku cadang: biji salak Barang modal: kompor gas, penggorengan (alat-alat memasak), kulkas, dsb Perlengkapan dan jasa bisnis: cream, susu, ketan hitam

4.2.

Proses Produksi
Sangrai biji salak

Tumbuk biji salak

seduh

tambahkan cramer, gula, bubble Penyajian & penambahan es

Untuk menghasilkan zalacca ice bubble coffee proses yang dilakukan pertama kali ialah proses sangrai biji salak. Setelah disangrai, biji salak ditumbuk dan diseduh. Kemudian ditambahkan creamer, gula dan bubble yang berasal dari ketan hitam. Lalu tambahkan es dan zalacca ice bubble coffee pun siap disajikan. 4.3. Kapasitas Produksi Untuk perencanaan strategis Lovoz pada produk zalacca ice bubble coffee, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya adalah sebagai berikut: Tahun 2013 2014 2015 Rencana produksi (dalam unit) 528 550 625

4.4.

Tanah dan Bangunan Lovoz memiliki satu gerai yang digunakan untuk tempat produksi dari zaalacca ice bubble coffee. Gerai ini dibuat denga gaya yang unik sehingga konsumen mendapatkan kesan santai saat menggunjungi gerai Lovoz.

4.5 Pemasangan Sarana Penunjang Jenis Biaya 1. Pemasangan instalasi listrik 2. Pemasangan instalasi air (PAM) 3. Pemasangan instalasi telepon 4. Pemasangan instalasi internet 5. Dan lain-lain Total biaya pemasangan sarana penunjang: Jumlah Biaya -

4.6 Mesin Peralatan

Nama Mesin/Peralatan Kompor Gas blender -

Merk

Jumlah Unit

Harga

Jumlah Harga

Quantum LPG

2 2 1

Rp.400.000,Rp 13.000,Rp 170.000,-

Rp.800.000,Rp 26.000,Rp 170.000,-

4.7 Bahan Baku dan Bahan Pembantu Nama Baku Biji salak Ketan hitam Tepung tapioka creamer gula 4.8 Tenaga Kerja Produksi Jenis Kegiatan Tarif/Upah Perhari Produksi Penjaga Stand Rp.10.000,Rp.10.000,Jumlah Tenaga Jumlah hari Kerja 5 3 kerja/tahun 240 240 Rp.12.000.000,Rp.7.200.000,Jumlah (Rp) 1 kg 1 kg 1 kg 1kg Rp.12.000,Rp.8.000,Rp.3.000 Rp.20.000,Rp.9.000,Rp.12.000,Rp.8.000,Rp.3.000,Rp.20.000,Rp.9.000,Bahan Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga

4.9 Biaya Umum Usaha/Pabrik Jenis Baya Umum Usaha/Pabrik 1. Pemeliharaan mesin dan peralatan 2. Suku cadang, bahan bakar, oli dsb 3. Rekening, air, listrik, telepon 4. Pemeliharaan bangunan Total pertahun biaya umum usaha/pabrik Jumlah Biaya Tahun Rp 32.000,Rp 2.400.000,Rp. 3.000.000,Rp 5.432.000,-

5. 5.1.

ASPEK KEUANGAN Strategi Sumber Pendanaan Usaha

Pendanaan pertama dalam proses trial and error adalah mandiri. Kami menggunakan dana mandiri karena belum adanya kesiapan dan masih melakukan riset untuk membuat zalacca ice bubble coffee yang enak. Setelah itu Lovoz mencari sumber dana lewat kredit UMKM, karena pemerintah sendiri telah menyiapkan danabagi pengusaha UMKM untuk meningktkan taraf hidup dan perekonomian mereka. Sumber pendanaan Lovoz setelah produk sesuai dengan kriteria perusahaan dan telah diuji oleh BPOM adalah dengan melakukan peminjaman ke bank BNI karena memiliki bunga yang rendah dan proses yang tidak memberatkan produsen sehingga dapat memuaskan pelanggan. 5.2. Proyeksi Keuangan A. Sumber Pendanaan Uraian 1. Modal Sendiri 2. Pinjaman Jumlah (1+2) Persentase (%) (a) 100% (b) 0 Jumlah (c = a + b) Rp 175.000

B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Banyaknya Harga/Unit Uraian a. Sewa Tempat b. Bangunan c. Mesin/Peralatan d. Peralatan Kantor e. Alat angkut f. Infrastruktur berkakas utk bahan kompor gas alat penyimpanan kulkas g. Biaya pra operasi Jumlah (1) 1 1 6 2 9 1 (2) 300.000 @Rp 400.000 Rp 50.000 Rp 400.000 Rp 90.000 Rp 1.340.000 -

Jumlah (3 = 1 x 2) 300.000 Rp 400.000 Rp 300.000 Rp 800.000 Rp 810.000 Rp 1.340.000 Rp 3.450.000

C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja Banyaknya Uraian a. Bahan Baku b. Persediaan Bahan (1) 1 kg

Harga/Unit (2) Rp 12.000

Jumlah (3 = 1 x 2) Rp 12.000 50.000

c. Produk dalam proses d. Piutang e. Uang Kas Jumlah D. Analisa Biaya Tetap Uraian a. Gaji b. Penyusutan c. Bunga Pinjaman d. Biaya Pemasaran e. Biaya Lainnya Jumlah

Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.062.000

Banyaknya (1) 5 -

Harga/Unit (3) Rp 300.000 -

Jumlah (3 = 1 x 2) Rp 1.500.000 Rp 2.503.000 Rp 750.000 Rp 4.753.000

E. Analisa Biaya Tidak Tetap Banyaknya Uraian a. Upah b. Biaya Bahan Jumlah (1) 5 5

Harga/Unit (2) Rp 3.00.000 Rp 100.000

Jumlah (3 = 1 x 2) Rp 1.500.000 Rp 500.000 Rp 2.000.000

F. Proyeksi Aliran Kas Usaha Uraian 1 a. Sumber Rp 100.000.000 dana (in flow) b. Rp 75.000.000 Penggunaa n dana (out flow) c. Arus Rp 25.000.000 kas bersih (net flow = a b) d. Rp 5.000.000 2 Rp 95.000.000 Tahun 3 Rp 90.000.000 4 Rp 85.000.000 5 Rp 80.000.000

Rp 47.250.000

Rp 47.250.000

Rp 47.250.000

Rp 47.250.000

Rp 47.750.000

Rp 42.750.000

Rp 37.750.000

Rp 32.750.000

Rp 5.000.000

Rp 5.000.000

Rp 5.000.000

Rp 5.000.000

Keadaan kas awal e. Rp 30.000.000 Keadaan kas akhir (c + d) 5.3.

Rp 52.750.000

Rp 47.750.000

Rp 42.750.000

Rp 37.750.000

Analisa Kelayakan Usaha Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah : A. Metode Non-Discounted Cash Flow Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method. Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah: Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali. Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang. 1. Net Present Value (NPV)

NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan: NPV = PV of Benefit PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), di mana: i N = bunga tiap periode = periode (tahun, bulan)

-C = modal (capital) C = hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb: 1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas). 2). Jika NPV = (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai. 3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai. Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda. 2. Profitability Index (PI) Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut: - Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak - Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak

- Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP 3. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasilhasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri. Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai: di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0) NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0) 5.4. Analisa Keuntungan Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.

1.

Break Even Point (BEP) Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang

mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi: - Biaya semi variabel,

yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel. - Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi. - Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

DAFTAR PUSTAKA Anonymousa. Kopi biji salak. Online: http://adekrawie.wordpress.com/. Di akses pada : 20 Maret 2012 Hakim, rusman. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep Membangun Masyarakat Intrepreneur Indonesia). PT Elex media Komputindo Gramedia.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai