Anda di halaman 1dari 8

Rokok Dan Kesehatan Rongga Mulut

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Pasien-pasien perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi atau sukarnya penyembuhan luka setelah pembedahan termasuk bedah plastik dan rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara dan operai yang menyangkut anggota tubuh, bagian bawah. Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi. Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah). Sebetulnya apa saja yang terkandung dalam asap sebatang rokok yang dihisap ? Tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok. Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen). Sebetulnya apa sih zat-zat tersebut dan bagaimana mereka membahayakan tubuh ? (1) Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. (2) Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2

bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh. (3) Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya "di sisi" hemoglobin. Jadilah hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok mencapai 4-15 persen. (4) Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengedapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg. Antibodi Menurun Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok. Tejadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk diakal karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat hasil pembakaran rokok. Temperatur rokok pada bibir adalah 30 derajat C, sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900 derajat C. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludan. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zar asam) sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok berisiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok. Pengaruh asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi dan secara tidak langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin yang sudah masuk melalui aliran darah dan ludah, jaringan pendukung gigi yang sehat seperti gusi, selaput gigi, semen gigi dan tulang tempat tertanamnya gigi menjadi rusak karena terganggunya fungsi normal mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat merangsang tubuh untuk menghancurkan jaringan sehat di sekitarnya. Pada perokok terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga terhadap infeksi. Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi. Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering tejadi yang disebabkan oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada

perokok daripada bukan perkok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukung gigi pasien perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan pada keadaan yang sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi. Keparahan penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti. Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi. Perlekatan jaringan ikat dan serat-serat kolagen terhambat, sehingga proses penyembuhan dan regenerasi jaringan setelah perawatan terganggu. Tembakau kunyah sering disebut juga tembakau tanpa asap, tampaknya juga telah menjadi tren dan produknya banyak dimanfaatkan oleh kalangan muda, atletik dan wanita usia lanjut di Amerika. Di Indonesia mengunyah tembakau telah menjadi kebiasan sejak dulu. Walaupun tanpa asap kebiasaan mengunyah tembakau ini diduga sebagai penyebab terjadinya 'bercak putih' (leukoplakia) dan terjadinya kanker rongga mulut. Kelainan biasanya terjadi di daerah pipi, tempat tembakau tanpa asap ini biasa disi

Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 Senyawa Kimia, 200 diantaranya Beracun dan 43 lagi Pemicu Kanker. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Dibalik itu semua rokok yang secuil terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu Tar, Nikotin, Karbon Monoksida, dsb. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.Asap yang terbit dari pangkal rokok menjelang rokok habis paling berbahaya. Kandungan kimia beracun dari asap jenis ini belipat lipat ketimbang asap sebelumnya. Asap rokok yang baru mati di asbak juga mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang di penuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. Beberapa efek merokok (selain kanker) terhadap tubuh yang tidak banyak diketahui orang, dari kepala hingga kaki. 1. Merontokkan rambut Merokok menurunkan sistem kekebalan sehingga perokok lebih mudah terserang penyakit seperti lupus erimatosis yang dapat menyebabkan kerontokan rambut, ulserasi/bisul atau sariawan di mulut, serta rash (ruam) di wajah, kepala dan tangan. 2. Katarak Perokok mempunyai resiko 40 persen lebih tinggi terkena katarak buramnya lensa mata yang

menghalangi masuknya cahaya, bahkan menyebabkan kebutaan. Semburan zat kimia beracun dari asap rokok mengiritasi mata atau menghambat aliran oksigen dalam darah ke otak. 3. Keriput Asap rokok membakar protein dan merusak vitamin A yang memelihara elastisitas kulit, serta menurunkan kelancaran aliran darah.Kulit perokok khususnya sekitar bibir dan mata, menjadi kering, kasar dan bergaris-garis. 4. Merusak Pendengaran Rokok menyebabkan plaque (plak) pada pembuluh darah sehingga menganggu aliran oksigen dalam darah yang menuju ke telinga dalam. Perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal daripada mereka yang perokok serta lebih mudah terkena infeksi telinga tengah yang diikuti komplikasi seperti meningitis dan kelumpuhan otot wajah. 5. Merusak gigi Zat-zat kimia beracun asap rokok menimbulkan plak yang aktif berkontribusi merusak gigi. Perokok satu setengah kali lebih mudah kehilangan gigi. 6. Emfisema Pecahnya kantong pernafasan yang mengurangi kapasitas paru menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Pada kondisi ekstrim, penderita emfisema memerlukan operasi trakheostomi pemasangan pipa terbuka pada trachea untuk membantu masuknya udara kedalam paru agar tetap bisa bernafas. 7. Osteoporosis Karbonmonoksida zat kimia utama yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor dan asap rokok mempunyai daya ikat lebih besar terhadap sel darah merah daripada oksigen, mengurangi daya angkut oksigen darah perokok 15 persen. Akibat, densitas tulang para perokok pun menurun sehingga mudah retak dan membutuhkan 80 persen lebih lama untuk sembuh. Perokok juga lebih mungkin menderita sakit tulang belakang. 8. Sakit jantung Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang faktor resiko terbesarnya adalah asap rokok. Setiap tahun, lebih dari 1 juta orang di negara berkembang dan 600 ribu orang di negara maju tewas karena penyakit jantung. Berbagai studi membuktikan merokok mempercepat denyut jantung dan menaikkan tekanan darah (sehingga meningkatkan resiko hipertensi) dan menyumbat pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke. 9. Tukak lambung Merokok menurunkan pertahanan tubuh terhadap bakteri penyebab tukak lambung sekaligus merusak kemampuan lambung menetralisir asam sehabis makan. Tukak perokok lebih susah diobati dan lebih mudah kambuh lagi. 10. Kanker rahim dan keguguran Merokok meningkatkan resiko kanker lever karim (serviks) dan kanker rahim, serta merusak kesuburan wanita dan menyebabkan komplikasi kehamilan. Merokok selama kehamilan mempertinggi resiko berat badan bayi rendah, yang menyebabkan si kecil rentan berbagai gangguan kesehatan. Keguguran didapati dua sampai tiga kali lebih sering pada perokok 11. Kelainan sperma Berbagai racun rokok dapat merusak DNA dan mengubah bentuk sperma, yang kemudian menyebabkan keguguran atau kelahiran cacat. Merokok juga mengurangi kesuburan pria serta mengurangi aliran darah ke zakar yang menyebabkan impotensi 12. Penyakit Burger Juga disebut thromboangitis obliterans suatu peradangan pembuluh nadi dan pembuluh balik, serta saraf pada kaki dan secara keseluruhan mengurangi lairan darah. Jika tidak ditangani, penyakit burger dapat menyebabkan gangrene (pembusukan) jaringan tubuh, yang hanya dapat dihentikan penyebarannya dengan amputasi. -----------------------------------------

Nasib Indonesia Indonesia adalah surga perokok terbesar kelima di dunia setelah Rusia. Sebanyak 62 juta jiwa atau 31,4 persen penduduk negeri ini adalah pengepul nikotin. Sudah saatnya Indonesia untuk lebih serius menerapkan perda antirokok dan mengukir satu kalimat TAK ADA KOMPROMI BUAT ASAP ROKOK layaknya negara-negara luar seperti Dublin dan California. Akibat Terpapar Asap Rokok -Anak-anak: Meningkatkan frekuensi flu Memberi peluang infeksi telinga Risiko tinggi pneumonia dan bronkhitis Risiko membuat paru-paru lemah Menumbuhkan asma -Bayi: Meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS) -Dewasa: Memicu kanker Memberi jalan problem paru-paru Serangan jantung Peluang stroke Dari berbagai sumber.

Komponen Asap Rokok Sebetulnya apa saja yang terkandung dalam asap sebatang rokok yang dihisap? Tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hydrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldihid, urethane, benzene, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu ribu zat dalam rokok. Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, bikotin, karbazol dan krezol. Zat zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinoegen). Bagaimana Zat zat Tersebut Membahayakan Tubuh? 1. Nikotin, zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepid an menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diiisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bias membuat seseorang ketagihan. 2. Timah Hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang dalam satu hari mengahasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bias dibayangkan bila perokok berat menghisap rata rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyal zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh. 3. Gas Karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya di sisi hemoglobin. Jadilah hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok mencapai 4 15 persen. 4. Tar adalah kumpulan dari beribu ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan

bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafapsan dan paru paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3 40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 25 mg. Racun Pada Rokok Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen elemen, dan sekitar 200 diantaranya dinayatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen dan mampu memicu kanker paru paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Efek racun pada rokok ini membuat penghisap asap rokok mengalami resiko (disbanding yang tidak menghisap asap rokok) : 14X menderita kanker paru paru, mulut dan tenggorokan 4X menderita kanker esophagus 2X kanker kandung kemih 2X serangan jantung Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi. Tentang Kanker Paru Anak anak yang lahir tahun 1985, diperkirakan sepertiganya akan pernah menderita kanker dan kira kira seperempatnya akan meninggal karena kanker. Kita semua memiliki keluarga atau teman yang mengidap kanker. Daftar dibawah ini memaparkan jumlah pengidap kanker di US tahun 1993 Prosentasi Kematian Akibat Kanker Paru paru 170.000 149.000 28% Usus besar 152.000 57.000 11% Payudara 183.000 46.300 9% Leukemia 93.000 50.000 9% Prostate 165.000 35.000 7% Kanker pembunuh terbesar, yaitu kanker paru paru, membunuh hampir 90% penderitantya atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya justru kanker paru parulah yang paling mudah dicegah. Survey dalam beberapa decade menunjukkan bahwa satu satunya penyebab mayoritas kanker paru paru adalah asap rokok. Efek Kanker Paru Paru Kematian umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang diakibatkan oleh membesarnya kanker, tetapi karena posisi paru paru dalam system peredaran darah menjadi kanker mudah menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran metastase kea rah otak dan bagian kritis lainnya lah yang mengakibatkan kematian itu 90& penderita meninggal dalam 3 tahun setelah diagnosis. Rokok Mengancam Kesuburan Wanita Berdasarkan penelitian 1 dari 3 wanita yang merokok lebih dari 20 batang sehari akan melahirkan bayi dengan berat badan kurang. Resiko meningkatnya kelahiran premature pun dua kali lebih banyak dialami oleh wanita perokok. Pada wanita perokok efek nikotin sangat merugikan. Misalnya menghambat pembentukan hormon estrogen yang sangat vital bagi wanita dalam

proses pematangan telur/ovum. Begitu juga pada perkembangan lapisan endometrium rahim (uterus). Akibat lainnya, terbentuknya folikel atresia, yaitu sel telur yang gagal berkembang yang meningkatkan tingginya resiko kemandulan. Selain itu hormon progesterone yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan menurun. Jika tidak segera ditolong dapat mengganggu perkembangan janin dan rahim. Rokok & Jantung Hal yang paling berbahaya dari rokok adalah nikotin dan gas CO (karbon monoksida). Nikotin dalam asap rokok akan mempercepat detak jantung, meningkatkan tekanan darah dan mengganggu aliran darah dan udara dalam paru paru. Penjelasannya sebagai berikut : nikotin meningkatkan produksi adrenalin yaitu hormone yang menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan bekerja lebih kuat. Ini berarti jantung anda memerlukan lebih banyak oksigen untuk terus berdenyut. Nikotin juga menyebabkan darah anda lebih cepat membeku, beresiko tinggi terhadap serangan jantung kepada perokok. Sedangkan karbon monoksida dalam asap akan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa dalam darah ke bagian badan lain termasuk jantung dan otak. Selain itu, setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia, 400 diantaranya beracun dan kira kira 40 diantaranya bisa menyebabkan kanker. Apabila sudah terkena serangan jantung, maka hal tersebut tak dapat dicegah, jadi harus diobati sesuai dengan kondisi pasien saat itu. Antibodi Menurun Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok. Terjadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk akal, karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat zat hasil pembakaran rokok. Temperatur rokok pada bibir adalah 30 derajat C, sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900 derajat C. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludah. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zat asam) sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok beresiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok. Pada perokok terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibody) yang terdapat di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri bakteri penyerang tubuh sehingga sel pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga terhadap infeksi. Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi. Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering terjadi disebabkan oleh plak bakteri dan factor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari perbedaan penelitian yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada bukan perokok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukund gigi pasien perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan pada

keadaan yang sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi. Keparahan penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti. Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi

Anda mungkin juga menyukai