Anda di halaman 1dari 18

Oleh: Erlina Septiyaningrum, S.

H Akademi Pariwisata Mandala Bhakti Surakarta Surakarta, 02 Januari 2010

Silabi Perkuliahan:
1. 2. 3. Pengantar pendidikan pancasila dan tujuan pendidikan pancasila Pancasila dalam SEJARAH perjuangan bangsa Pancasila sebagai filsafat, etika moral, dan ideologi bangsa Sistem ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945 Pancasila sebagai paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara a. Kewaspadaan Nasional b. Hak Asasi Manusia

4.
5.

Literatur: B. Sukarno. 2005. Pancasila dalam Tinjauan Historis, Yuridis, dan Filosofis. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Darji Darmodiharjo, dkk. 1991. Santiaji Pancasila (Suatu Tinjauan Filosofis, Historis, dan Yuridis Konstitusional). Surabaya: Usaha Nasional. H.A.W. Widjaja. 2002. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila pada Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

TUJUAN

Mempelajari Pancasila yang Benar

Dapat dipertanggungjawabkan Yuridis Konstitusional karena Pancasila adalah dasar negara yang dipergunakan sebagai dasar mengatur/menyelenggarakan pemerintahan negara Obyektif Ilmiah karena Pancasila adalah suatu paham filsafat sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh akal sehat

TUJUAN

TUJUAN

Mengetahui dan memahami yang benar

kecenderungan pada dirinya untuk berusaha menjaga agar sesuatu itu tetap baik keadaannya.

memanfaatkan atau mengamalkan sesuatu yang benar itu untuk kepentingannya atau kepentingan orang lain.

Mengamankan Pancasila

Mengamalkan Pancasila

TONGGAK-TONGGAK SEJARAH PEJUANGAN BANGSA Abad VII-XVI Unsur-unsur yang terdapat dalam Pacasila, telah ada sebagai asas yang menjiwai bangsa Indonesia. Hanya saja belum dirumuskan scara konkret.

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Majapahit

Menjadi tonggak sejarah karena pada waktu itu Indonesia sudah memenuhi syarat-syarat sebagai bangsa yang mempunyai negara

PANCASILA

Empu Prapanca Negarakertagama Pertengahan Abad XVI S.M

Empu Tantular Sutasuma 1365

Berbatu Sendi yang kelima (Bahasa Sansekerta)

1) 2) 3) 4) 5)

pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila krama), yaitu: Tidak boleh melakukan kekerasan Tidak boleh mencuri Tidak boleh berjiwa dengki Tidak boleh berbohong Tidak boleh mabuk minuman keras.

PENJAJAHAN BARAT (ABAD XVII-XX)


Hasil Bumi Indonesia yang melimpah

Bangsa barat yang membutuhkan sekali rempahrempah Indonesia dari pedagang-pedagang Asia, mulai berusaha untuk mengambil secara langsung rempah-rempah dari Indonesia

Mulainya penjajahan oleh bangsa-bangsa barat

Kedaulatan negara hilang, persatuan dihancurkan, kemakmuran lenyap, wilayah diinjak-injak penjajah.

Pada masa ini apa yang telah telah dimiliki oleh bangsa Indonesia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit hilang.

PERLAWANAN FISIK BANGSA INDONESIA (ABAD XVII-XX) Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak dibiarkan begitu saja oleh segenap bangsa Indonesia.

KEBANGKITAN NASIONAL (ABAD XX)

Kesadaran Bangsa Indonesia Bentuk perlawanan menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara.

Perlawanan terhadap penjajahan belanda tersebut terjadi di setiap daerahdi Indonesia

Lahir organisasi-organisasi politik Budi utomo (20 Mei 1908) Indische Partij 1912 dll

Tapi tidak adanya persatuan serta koordinasi perlawanan itu mengakibatkan tidak berhasilnya bengsa Indonesia menghalau penjajah

Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) pemuda-pemuda Indonesia yang dipelopori oleh Muh. Yamin, Kuntjoro Purbopranoto, Wongsonegoro, dll.

mengumandangkan sumpah pemuda

Dengan sumpah pemuda ini tegaslah apa yang diingikan oleh bangsa Indonesia.

Penjajahan Jepang (9 Maret 1942)


7-12-1941 Perang Pasifik

Jepang menduduki daerah-daerah jajahan sekutu (Amerika, Inggris, Belanda) di daerah pasifik.

Janji Kemerdekaan

Jepang masuk ke Indonesia

9-3-1942

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha persiapan Kemerdekaan Indonesia)

Dengan terbentuknya BPUPKI bangsa Indonesia dapat secara legal mempersiapkan kemedekaannya

SIDANG BPUPKI 29 Mei 1945 Mr. Muh Yamin Lima asas dasar Indonesia
Pancasila dalam Rancangan UUD: Ketuhanan YME Kebangsaan Persatuan Indonesia Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1.
2. 3. 4. 5.

Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat

Usul Tertulis

Sidang BPUPKI

1 Juni 1945

Ir. Soekarno

1. 2. 3. 4. 5.

DASAR-DASAR NEGARA Kebangsaan Indonesia Internasionalisme/ Perikemanusiaan Mufakat/Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan yang berkebudayaan

Sejak tahun 1970 hingga sekarang 1 Juni tidak lagi diperingati sebagai hari lahir Pancasila

PANCASILA

Hari lahir PANCASILA

Piagam Jakarta
22 Juni 1945

9 Tokoh Nasional yang juga tokoh BPUPKI mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai asas dasar negara yang telah dikemukaan dalam sidang-sidang BPUPKI.
14 Juli 1945 Diterima oleh BPUPKI 9 Agustus 1945 PPKI Sistematika Pancasila 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

14 Agustus 1945

Jepang menyerah kalah kepada sekutu


Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Pengesahan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945


18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan UUD 1945

1.
2. -

Pembukaan Batang Tubuh 37 Pasal 1 Aturan Peralihan (4 Pasal) 1 Aturan Tambahan (2 ayat)

Pembukaan (Alenia 4) 1. Ketuhanan YME 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dilihat dari fungsinya, secara yuridis kenegaraan pancasila mempunyai fungsi sebagai dasar negara, sumber dari segala sumber hukum (philosofische Grondslag/Staadside). Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang terbentuk dalam tata susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Pancasila dalam pengertian ini disebutkan pula dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 jo Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978.

Dilihat dari kedudukannya, Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi, yakni sebagai cita-cita dan pandangan Hidup Bangsa (Weltanschauung atau way of life)

Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Von savigny bahwa setiap bangsa memiliki jiwanya masing-masing yang disebut volkgeist (jiwa rakyat/jiwa bangsa). A.G. pringgodigdo tanggal 1 Juni 1945 adalah hari lahir istilah Pancasila, sedangkan pancasila itu sendiri telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai Cita-cita dan Tujuan bangsa Indonesia cita-cita luhur negara kita tegas dimuat dalam pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa pancasila, sehingga pancasila juga merupakan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Pancasila adalah falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana, baik, dan paling sesuai dengan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai petunjuk hidup sehari-hari Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas dalam segala bidang

Pancasila sebagai norma fundamental Pancasila berfungsi sebagai cita-cita atau ide. Sebagai cita-cita, sudah semestinya kalau ia selalu diusahakan untuk diwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai