Anda di halaman 1dari 12

JENIS JENIS ALAT UKUR MEKANIK LINIER MANUAL

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 5 BALIKPAPAN 2012

DAFTAR ISI
halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................................... KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... BAB II MATERI 2.1 Jangka Sorong ............................................................................................................ 2.2 Mikrometer Sekrup ..................................................................................................... 2.3 Height Gauge ............................................................................................................. 2.4 Coordinate Measuring Machine .................................................................................. 2.5 Dial Gauge .................................................................................................................

5 6 7 8 9

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................

12

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim ,

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, kasih sayang dan anugrah-Nya sehingga dengan petunjuk Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul Jenis Jenis Alat Ukur Mekanik Linier Manual dengan baik. 2

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis.
Namun demikian di harapkan agar makalah ini dapat memenuhi syarat yang diperlukan. Dalam kesempatan ini , sudah sewajarnya penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan yang sangat berharga dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.

Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dijadikan dasar untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Balikpapan, 04 Oktober 2012

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

Pada saat ini di era digital, banyak perusahaan telah banyak membuat alat-alat ukur digital yang memudahkan pengguna untuk melakukan pengukuran dalam menjalankan pekerjaan. Seperti termometer digital, timbangan digital, dll. 3

Akan tetapi masih ada alat ukur dalam bidang mekanik yang dapat mengukur suatu benda lebih spesifik dalam hal engineering. Contohnya : Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, Height Gauge, Coordinate Measuring Machine, Dial Gauge. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang beberapa alat ukur tersebut diatas secara detail.

BAB II MATERI
2.1 Jangka Sorong

Skala tetap pada jangka sorong disebut skala dasar (SD) dengan batas skala 10 cm. Skala geser pada Jangka Sorong disebut skala pembantu (SP) dengan batas skala10 mm.

Kegunaan Jangka Sorong: Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tebal, atau pun kedalaman benda/zat . Ketelitian Jangka Sorong: Paling tidak ada 2 jenis jangka sorong, yakni jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm dan yang memiliki ketelitian 0,1 mm. Contoh penggunaan Jangka Sorong: Pada pengukuran panjang sebuah balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong dengan ketelitian 0.01 mm diperoleh penunjukan sebagai berikut: 1 mm + 2 (ketelitian) = 1 mm + 2 x 0.0 mm = 1,01 mm

2.2

Mikrometer Sekrup

Kegunaan mikrometer sekrup: Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja. Ketelitian mikrometer sekrup: Micrometer sekrup hanya ada satu macam, yakni yang berketelitian 0.01 mm. Contoh penggunaan mikrometer sekrup: Pada pengukuran panjang sebuah balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong dengan ketelitian 0.01 mm diperoleh penunjukan sebagai berikut: Alat Ukur dan Ketelitian Jadi panjang balok kayu tersebut adalah p = 4,5 mm + 12 x (ketelitian) = 4,5 mm + (12 X 0.01 mm) = 4,62 mm

2.3

Height Gauge 6

Height gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Height gauge memiliki dua buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan oleh pengukur. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan mengurangi defleksi pada benda kerja, height gauge sering dipasangkan dengan dual probe dial indicator. Selain itu dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam posisi horisontal.

2.4 Coordinate Measuring Machine 7

Coordinate Measuring Machine (mesin pengukur kordinat) adalah sebuah alat pengukur multi fungsi berkecepatan tinggi yang menghasilkan akurasi dan efisiensi pengukuran yang tinggi. Pada prinsipnya CMM adalah kebalikan dari CNC. Pada CNC kordinat yang dimasukkan menghasilkan gerakan pahat pada sumbu X, Y dan Z. Sedangkan pada CMM kontak antara probe dengan benda kerja menghasilkan kordinat. Selain itu jika pada mesin CNC menggunakan bantalan peluru bersirkulasi (circulated ball bearing) maka pada mesin CMM menggunakan batalan udara (air pad bearing) sehingga gerakannya sangat halus. Untuk menjamin keakuratan konstruksi CMM dibuat sangat kaku (rigid). Salah satu caranya dengan menggunakan granit sebagai meja atau bidang acuan.

2.5

Dial Gauge 8

Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik , hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas DIAL GAUGE.

DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.

CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.

Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.

Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari : skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Metode Pengukuran 1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block. 2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros. 10

3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0". 4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer. Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: (a) Benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam. (b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

11

BAB III KESIMPULAN


Dari uraian makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam dunia pekerjaan khusus mekanik, kita pasti berhadapan dengan benda yang berukuran kecil sehingga kita pasti memerlukan beberapa alat ukur seperti di atas yang dapat mengukur lebih detail.

Kami sebagai penulis menyarankan agar makalah ini dapat diperbaiki dan disempurnakan dalam hal apapun. Baik cara penulisan, materi yang kurang detail, alat ukur yang belum dijelaskan, dsb.

12

Anda mungkin juga menyukai