A. Analisi Situasi Peranan Perguruan Tinggi pada pembangunan tidak saja mendidik mahasiswa dalam menyiapkan diri menjadi manusia pembangunan tetapi juga mampu mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang relefan dengan kebutuhan pembangunan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat pada umumnya. Sejak hadirnya Perguruan Tinggi, mahasiswa Indonesia selalu aktif berperan serta dalam pembanguna nasional. Peran mahasiswa sangat menonjol, baik secara intrakurikuler (misalnya melalui Kuliah Kerja Amaliah, Praktek Kerja Lapangan, dan Pengabdian Pada Masyarakat) maupun ko-kurikuler melalui karya alternatif mahasiswa. Untuk memberi peran kepada mahasiswa terutama memecahkan masalah aktual melalui pengatasan kemiskinan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, maka hal ini dilakukan melalui Kuliah Kerja Amaliah (KKA) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi masing-masing yang disesuaikan dengan program pemerintah. Sesuai dengan kondisi yang ada agar kegiatan yang dilakukan mahasiswa lebih mengarah kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung upaya tersebut, Universitas Muhammadiyah Buton akan berusaha untuk berperan serta dan turut peduli serta tanggap akan masalah ini melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Amaliah (KKA) sebagai bagian dari kurikulumnya dan bekerja sama dengan instansi terkait. Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Amaliah (KKA) Muhammadiyah Buton memiliki ciri sebagai berikut: 1. Melaksanakan fungsinya sebagai Hamba dan Khalifah di bumi dalam membina kesejahteraan umat. ini Universitas
2. Pelaksanaan Kuliah Kerja Amaliah (KKA) sebagai bagian dari pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi kepada masyarakat yang sekaligus sebagai pelaksanaan dakwah BIL HALAL. 3. Masyarakat dan Desa merupakan mitra dalam membangun dan bukan merupakan objek semata. Sebelum mahasiswa terjun ke lokasi Kuliah Kerja Amaliah (KKA) maka terlebih dahulu dipersiapkan dengan berbagai pengetahuan praktis, keterampilan sehingga keahlian menurut disiplin ilmu yang dimiliki, juga diharapkan mampun untuk memecahkan masalah yang dihadapi di lokasi Kuliah Kerja Amaliah (KKA). Selain melalui Kuliah Kerja Amaliah (KKA) ini juga merupakan persiapan mahasiswa agar setelah menyelesaikan program pendidikan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi wirausaha yang sukses. Dengan demikian peran Universitas Muhammadiyah Buton melalui Kuliah Kerja Amaliah (KKA) akan menjadi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang baru, Universitas Muhammadiyah Buton beserta warga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat yang tumbuh secara dinamis dan secara bersama-sama mengangkat keluarga dan masyarakat ke taraf kehidupan yang lebih sejahtera. Untuk tidak menimbulkan salah persepsi dan penafsiran dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Amaliah (KKA) di lokasi tempat Kuliah Kerja Amaliah (KKA) maka kegiatan Kuliah Kerja Amaliah (KKA) adalah merupakan kegiatan intra kurikuler bagi mahasiswa Program Sarjana pada tingkat tertentu dengan tujuan mendarmabaktikan secara nyata di masyarakat tentang kegiatan pendidikan, pengajaran, dan pengamalan di kampus atau di Perguruan Tinggi. Kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Amaliah (KKA) di lokasi bermaksud mengambil alih pekerjaan masyarakat, dinas/instansi yang bersangkutan, tetapi mahasiswa dipandang sebagai penggerak, pemrakarsa, dan pelaksana dalam membantu memecahkan dalam setiap masalah di lokasi Kuliah Kerja Amaliah (KKA) yang didasarkan atas hasil yang telah ditetapkan
23
B. Perumusan Masalah Dari analisis situasi di atas dapat kami rumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan IPTEK pada keadaan nyata di lapangan sebagai laboratorium sosial, yang sekaligus dapat meningkatkan cara almamater Universitas Muhammadiyah Buton di mata masyarakat? 2. Bagaimana Melatih mahasiswa agar mampu mengolah program kewirausahaan yang berkesinambungan berdasarkan pemikiran yang berkonprehensif, analisis, dan proyektif? 3. Bagaimana Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antar Universitas Muhammadiyah Buton dengan sektor-sektor terkait dalam rangka pengembangan usaha ekonomi produktif keluarga melalui berbagai kegiatan? C. Tujuan dan Manfaat Tujuan pelaksanaan KKA Universitas Muhammadiyah Buton terbagi atas tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum pelaksanaan Kuliah Kerja Amaliah (KKA) adalah memacu percepatan pelaksanaan roda pembangunan dengan menerapkan IPTEK yang sesuai budaya masyarakat. Tujuan khusus pelaksanaa Kuliah Kerja Amaliah (KKA) 1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan IPTEK pada keadaan nyata di lapangan sebagai laboratorium sosial, yang sekaligus dapat meningkatkan cara almamater Universitas Muhammadiyah Buton di mata masyarakat. 2. Melatih mahasiswa agar mampu mengolah program kewirausahaan yang berkesinambungan berdasarkan pemikiran yang berkonprehensif, analisis, dan proyektif.
23
3. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antar Universitas Muhammadiyah Buton dengan sektor-sektor terkait dalam rangka pengembangan usaha ekonomi produktif keluarga melalui berbagai kegiatan.
D. Sasaran Untuk mencapai tujuan sasaran yang telah disusun dan ditetapkan dalam program Kuliah Kerja Amaliah (KKA) melalui seminar Kelurahan maka dapat dilakukan melalui pendekatan Koordinatif. Melalui pendekatan ini mahasiswa selalu berusaha menggalang dan membina kerjasama yang baik dengan masyarakat, pemerintah dengan tujuan agar kegiatan yang diprogramkan dapat dilaksanakan secara tuntas sehingga melalui pendekatan ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan kegiatan pembangunan baik fisik maupun non fisik yang ada di Kelurahan Kalialia. E. Metode yang Digunakan Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalan Program KKA melalui Seminar Kelurahan, maka dilakukan beberapa pendekatan yaitu : 1. Pendekatan Kelembagaan Kegiatan yang dilakukan Mahasiswa dalam upaya pengembangan usaha produktif dalam gerakan pembangunan keluarga sejahtera merupakan kegiatan kelembagaan, artinya kegiatan yang dilakukan bukanlah kegiatan individu tetapi merupakan kegiatan lembaga (Perguruan Tinggi) dalam mengembangkan UPPKS.
2. Pendekatan Partisipatif Mahasiswa dan Dosen yang tergabung dalam tim Asistensi untuk membantu kelompok dapat mendorong dan merangsang berbagai inovasi dalam bentuk pengembangan dan penerapan IPTEK, maupun keterampilan yang dapat dilakukan atau digunakan masyarakata sesuai dengan potnsinya. 23
3. Pendekatan Kemnitraan. Mahasiswa hendaknya meemandang dan memperlakukan setiap keluarga sebagai mitra sejajar dalam merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan.
4. Pendekatan Koordinatif Mahasiswa hendaknya selalu menggalang dan membina kerja sama yang baik dalam masyarakat, Pemerintah agar kegiatan yang diprogramkan dapat berhasil sehingga melalui pendekatan ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan kegiatan-kegiatan pembangunan.
23
masyarakatnya bermata pancarian sebagai nelayan budi daya rumput laut . Luas wilayah Kelurahan Kalialia terdiri dari 7 (tujuh) RT dan 3 (tiga) RW secara keseluruhan luasnya 366,6 ha/m2. 23
Secara geografis Kelurahan Kalialia pada posisi dengan batas-batas: 1. 2. 3. 4. Sebelah utara berbatasan dengan Palabusa Sebelah selatan berbatasan dengan Lowu-lowu Sebalah timur berbatasan dengan Kantalai Sebelah barat berbatasan dengan Selat Buton
B. Profil Kelurahan Jumlah penduduk di Kelurahan Kalialia secara kesuluruhan berdasarkan sensus penduduk dan catatan kantor Lurah berjumlah 1.427 jiwa yang terdiri dari 766 jiwa laki-laki dan 661 jiwa perempuan dengan jumlah 365 KK. a. Mata Pencaharian Mata pencaharian pokok masyarakat Kalialia adalah nelayan,budi daya rumput laut,petani,PNS,Pedagang dan sebagian besar penduduk Kalialia bermata pencaharian perantau. b. Agama dan Adat Istiadat Penduduk Kelurahan Kalialia beragama Islam, Hal ini terbukti dengan adanya 2 (dua) buah masjid. c. Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi sosial ekonomi masyarakat sangat potensial untuk dikembangkan agar mencapai taraf kehidupan yang layak.
C. Program Kerja Kelurahan Lokasi KKA a. Program Pembangunan Fisik Dari 16 program kerja pokok seperti yang telah dikemukakan di atas terdiri atas 11 kerja fisik dan 9 program kerja non fisik. Adapun ke-8 program kerja fisik yang dimaksud adalah sebagai berikut ini: 1. Pembuatan Papan Nama Jalan di Kelurahan 2. Pembuatan Papan Nama Tempat Pemakaman Umum
23
3. Pembuatan Papan Nama Puskesmas Pembantu 4. Pembuatan Papan Nama RT/RW 5. Pengecatan pagar rumah 6. Pengecatan Tempat rekreasi Dermaga 7. Pembuatan Tapal Batas RT/RW 8. Baksos di Mesjid Rahman Kalialia 9. Baksos di Kelurahan Kolese ( seluruh posko Kecamatan Lea-lea) 10. Baksos di Kuburan bersama Warga masyarakat Kalialia 11. Baksos di Kantor Kelurahan Kalialia Demikian kerja fisik yang kami programkan dan telah dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya selama berada dilokasi sesuai jadwal program dilihat hasilnya pada evaluasi program yang dipadukan dengan kenyataan lapangan. b. Program Nonfisik Selain program kerja fisik, juga tidak kalah pentingnya program kerja nonfisik, antara lain sebagai berikut: 1. Pembuatan Proposal Bantuan Dana. 2. Pengajian Bersama Siswa/Siswi di TPA Al-Ikhlas 3. Mengikuti Kegiatan Majelis Taalim Sekecamatan Lea-lea 4. Les Privat 5. Mengajar Di SD Negeri Kalialia. 6. Mengadakan Penyuluhan Kesehatan 7. Mengadakan Penyuluhan Hukum 8. Kunjungan Tim Supervisi 9. Mengisi Jadwal Khotbah Jumat di Masjid Rahman Dari hasil sekian banyak kerja non fisik yang telah diprogramkan ini semuanya telah dapat diselesaikan dengan baik selama kami berada di lokasi Kuliah Kerja Amaliah (KKA).
23
23
Setelah mahasiswa mempelajari gambaran umum di lokasi Kuliah Kerja Amaliah (KKA) di Kelurahan Kalialia baik menyangkut sejarah singkat terbentuknya Kelurahan ini, potensi geografis dan demografis serta seluruh unsur yang ada termaksuk sumber daya manusianya. Maka hal yang diinginkan untuk dikembangkan di Kelurahan baik unsur fisik maupun non fisik sebagai berikut ini: 1. Masalah Pendidikan Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Kalialia rata-rata tamatan sekolah dasar sampai sarjana. Diharapkan ke depan perlu diadakan sosialisasi agar tingkat pendidikan seperti ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan. 2. Masalah Sosial Masyarakat Kelurahan Kalialia memiliki semangat dan jiwa sosial yang tinggi serta gotong royong yang masih dipertahankan, hal ini terlihat di setiap kegiatan-kegiatan social, masyarakat sangat kooperatif satu sama lainnya. 3. Masalah Keagamaan Mayoritas penduduknya beragama Islam. untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, maka perlu pemahaman agama yang baik dan benar. Sehingga berdampak pada akhlak masyarakat itu sendiri. Diharapkan kedepannya diadakan penyuluhan-penyuluhan agama. 4. Masalah Sarana dan Prasarana Hal yang diinginkan menyangkut sarana dan prasarana yaitu segala yang telah ada baik bersumber dari swadaya masyarakat maupun dari pihak pemerintah tetap terjaga dan dipertahankan dan yang belum ada harus berusaha untuk selalu berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten dengan sarana yang dimaksud.
23
23
B. Faktor Pendorong Dari realisasi pemecahan diatas kami menemukan berbagai permasalahan, akan tetapi dari permasalahn yang ada kami dapat menyelasaikan permaslahan tarsebut. Adapun factor-faktor pendorong dari realisasi program dan hasil yakni sebagai berikut: 1. Dari Aspek Universitas, universitas memiliki peran yang cukup baik hal ini diliahat dari peran dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan serta bantuan-bantuan yang bias mengurang beban kami para mahasiswa pesrta KKA. 2. Dari Aspek Pemerintahan, lurah beserta staf-staf kelurahan ikut andil dan memberiakan motivasi serta bantuan pemikiran dan materil yang membantu cukup besar dalam proses KKA sehingga dapat berjalan dengan baik. 3. Dari Aspek Masyrakat, masyarakat yang ada di lokasi KKA juga berperan aktif dalam keberhasilan Progran yang kami berikan, dimana masyarakat mengapresiasi program kerja yang kami tawarkan sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancer. 4. Dari Aspek Lingkungan, lingkungan di lokasi KKA yang kami di tempatkan begitu nyaman, kondusif serta strategis untuk menjalankan program kami, sehingga kami tidak mengalami permasalahan yang begitu menyulitkan buat kami.
23
C. Faktor Penghambat realisasi pemecahan diatas kami menemukan berbagai permasalahan, akan tetapi dari permasalahn yang ada kami dapat menyelasaikan permaslahan tarsebut. Adapun factor-faktor penghambat dari realisasi program dan hasil yakni sebagai berikut: 1. Dari Aspek Ekonomi, kesulitan yang kami alami yakni ketersediaan kebutuhan hidup kami yang kami masih anggap kurang, serta dalam pemenuhan kebutuhan kami mengalami kesulitan karena pasar rakyat yang ada di lokasi tidak setiap hari dibuka 2. Dari Aspek Transportasi dan Jarak, taransportasi yang ada di lokasi tidak mendukung untuk mobilisasi yang kami lakukan, sehingga cukup menghambat kami dalam melakukan pergerakan dalam hal pengerusan yang kami anggap perlu, adapun jarak dari universitas kami rasa cukup jauh.
23
23
1. Semoga kerjasama yang baik selama ada mahasiswa Kuliah Kerja Amaliah (KKA) di Kelurahan Kalialia dapat dipertahankan bila perlu ditingkatkan; 2. Dengan adanya mahasiswa Kuliah Kerja Amaliah (KKA) dari Universitas Muhammadiyah Buton (UMB) yang berada di lingkungannya sendiri, masyarakat mengharapkan dapat mengembangkan dengan cara memotivasi putra-putrinya masuk dan membesarkan Universitas Muhammadiyah Buton pada masa yang akan datang.
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA AMALIAH (KKA) ANGKATAN XI TAHUN AKADEMIK 2012/2013 KELURAHAN KALIALIA
23
FOTO-FOTO
23
STRUKTUR ORGANISASI MAHASISWA KULIAH KERJA AMALIYAH (KKA) ANGKATAN XI TAHUN AKADEMIK 2012/2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON KELURAHAN KALIALIA KECAMATAN LEA-LEA KOTA BAUBAU
23
ANGGOTA SAFRIN ALUDIN SJAMSUL BACHRY JUNAIDA MARDINA. M NURSIA SANGKA ROMI ABDUL HAMID. S JUFRI RASYID MARIATI JUARNI
23