DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3 A. B. LATAR BELAKANG.......................................................................................................... 3 MAKSUD DAN TUJUAN.................................................................................................. 3
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013.......................................................................................... 4 A. B. C. D. E. DASAR HUKUM ............................................................................................................. 4 HAKEKAT PENETAPAN KINERJA..................................................................................... 4 ISI PENETAPAN KINERJA ................................................................................................ 5 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA ............................................................................. 5 MATRIKS PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 .............................................................. 7
PENUTUP ................................................................................................................................ 10
Halaman| ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik. Adapun yang melatarbelakangi perlunya penyusunan Penetapan Kinerja Tahunan diantaranya adalah laporan pertanggungjawaban selama ini hanya menekankan pada pertanggungjawaban anggaran dan pelaksanaan kegiatan dan juga belum berorientasi hasil. Selain itu masih banyaknya instansi pemerintah yang belum dapat mengukur kinerjanya, karena pada umumnya instansi pemerintah belum memiliki sasaran strategis yang spesifik, jelas, dan terukur, belum mempunyai indicator kinerja untuk mengukur keberhasilannya, belum menetapkan target-target kinerja sebagai bentuk komitmen organisasi bagi pencapaian kinerja yang optimal, belum memiliki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja. Dan juga dilatarbelakangi adanya kebutuhan akan suatu media yang dapat mengikat suatu instansi pemerintah agar mampu mewujudkan suatu kinerja yang telah disepakati dengan menggunakan sumber daya yang dialokasikan.
Halaman| 3
Penetapan Kinerja merupakan turunan dari Perencanaan Strategis, sekaligus merefleksikan kinerja yang sesuai dengan perencanaan anggaran. Sasaran strategis, program, indikator kinerja, dan target dalam Penetapan Kinerja berasal dari Rencana Kinerja Tahunan dan anggarannya dari Rencana Kerja dan Anggaran. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan Kinerja merupakan dokumen yang mencerminkan integrasi system akutabilitas kinerja dengan sistem penganggaran. Penetapan Kinerja mendorong terlaksananya pengukuran kinerja, dan sangat penting untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan. Penetapan kinerja merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), meski belum diatur secara eksplisit dalam Inpres 7 tahun 1999. Berdasarkan rencana kinerja tahunan yang telah disetujui anggarannya, maka ditetapkan suatu Penetapan kinerja yang merupakan kesanggupan dari penerima mandat untuk mewujudkan kinerja seperti yang telah direncanakan. Dalam tahun berjalan, pelaksanaan Penetapan kinerja ini akan dilakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang dapat diwujudkan oleh organisasi serta dilaporkan dalam suatu laporan kinerja yang biasa disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
A. DASAR HUKUM
Yang mendasari Penetapan Kinerja Tahunan adalah Instruksi Presiden nomor 5 Tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi; dan Surat Edaran Menteri Negara PAN nomor SE-31/M.PAN/XII/ 2004 tentang Penetapan Kinerja;
b. Kinerja yang dijanjikan tercermin dalam seperangkat Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) yang menggambarkan keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi c. Penetapan Kinerja merupakan kesepakatan antara pengemban tugas (penerima amanah) dengan atasannya (pemberi amanah) d. Penetapan Kinerja merupakan ikhtisar Rencana Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya. e. Penetapan Kinerja menjadi dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP).
Halaman| 5
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Drs. H. M. KAHFI, SH : Ketua Pengadilan Agama Klaten
Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : EDY ISKANDAR, SH., MH. Jabatan : Panitera / Sekretrais Pengadilan Agama Klaten. Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak Kedua pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai
lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak Pertama akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Drs. H. M. Kahfi, SH
NIP. 19590827 198803 1 003
Halaman| 6
Halaman| 7
SASARAN STRATEGIS
2
INDIKATOR KINERJA
3
TARGET
4
Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak, berhasil dimediasi oleh Mediator Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak, berhasil dimediasi dalam persidangan Prosentase Optimalisasi peran hakim dalam pemeriksaan dan penyelesaian perkara Prosentase Penyampaian Relaas (Pemanggilan Sidang) Tepat Waktu Prosentase Penyampaian Pemberitahuan Isi Putusan Tepat Waktu kepada salah satu pihak tidak hadir Prosentase Penyelesaian pembuatan BAP pada hari persidangan berlangsung Prosentase Pengetikan putusan tidak lebih tujuh hari setelah perkara dinyatakan putus Prosentase Penyelesaian perkara kurang 6 bulan sesuai dengan KMA No. 006 tahun 1992 Prosentase Pembuatan Akta Cerai, putusan dan penetapan kepada pencari keadilan secara tepat waktu Prosentase sisa perkara yang diselesaikan Prosentase Pelaksanaan Sita dan Eksekusi yang efektif Prosentase perkara Prodeo yang dikabulkan oleh majelis Hakim Prosentase perkara yang telah di input dalam aplikasi SIADPA Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis Prosentase Minutasi berkas perkara dan pengarsipan Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Bundel A dan B Halaman| 8
2% 5% 100% 100% 100% 100% 100% 96% 97% 98% 100% 100% 100% 100% 90% 100%
Peningkatan pengunaan IT dalam Pengelolaan administrasi Meningkatan sistem pengelolaan tata persuratan
10
Prosentase pengembalian sisa panjar tepat waktu Prosentase pengawasan Hakim pengawas bidang Prosentase evaluasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan Internal dan Eksternal Prosentase pembinaan sesuai dengan analisis hasil pengawasan Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Prosentase pegawai yang dapat memahami IT Prosentase Pengiriman pegawai dalam pelatihan pengunaan aplikasi IT dalam memndukung pekerjaan administrasi perkara dan kesekretariatan Prosentase Pendistribusian surat masuk dengan baik dan tertib Prosentase Pengiriman surat keluar sesuai dengan jangka waktu Prosentase Penyimpanan arsip surat masuk dan keluar dengan rapi, tertib dan aman Prosentase Tertib pengelolaan barang inventaris milik negara Prosentase Tersedianya informasi barang inventaris milik Negara dengan jelas dan transparan Prosentase Tersusunnya data barang inventaris milik Negara dengan tertib dan rapi Prosentase Tertib tata kelola perpustakaan dan tersedianya ruang perpustakaan Prosentase tersedianya buku buku yang memadai sesuai kebutuhan Prosentase Pendataan kepegawaian berkelanjutan secara akurat Prosentase pegawai yang mengikuti diklat / pelatihan teknis yudisial dan non yudisial Prosentase penggunaan aplikasi SIMPEG dalam pengelolaan administrasi kepegawaian Prosentase tertib absensi pegawai Prosentase pengelolaan system manajemen keuangan yang tertib, efektif dan akuntabel Prosentase Penyusunan rencana kebutuhan dan pengunaan anggaran sesuai dengan skala prioritas yang mampu menjamin terlaksananya kegiatan operasional kantor Prosentase penyerapan anggaran yang maximal Prosentase pelaporan keuangan secara periodik dan tepat waktu Halaman| 9
100% 95% 100% 100% 85% 95% 100% 100% 100% 96% 100% 100% 100% 96% 96% 99% 100% 100% 100% 100%
JUMLAH ANGGARAN KEGIATAN : Rp. 2.656.450.000 Klaten, Januari 2013 KETUA PENGADILAN AGAMA KLATEN PANITERA/SEKRETARIS
Drs. H. M. Kahfi, SH
NIP. 19590827 198803 1 003
Halaman| 10
Klaten,
Januari 2013
Panitera/Sekretaris
Halaman| 10