Anda di halaman 1dari 22

OTITIS MEDIA AKUT

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbangan Anatominya juga sangat rumit . Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas

kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan

bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Telinga manusia

terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga bagian dalam. Deteksi awal dan diagnosis akurat gangguan otologik sangat penting. Di antara mereka yang dapat

membantu diagnosis dan atau menangani kelainan otologik adalah ahli

otolaringologi, pediatrisian, internis, perawat, ahli audiologi, ahli patologi wicara dan pendidik. Perawat yang terlibat dalam spesialisasi otolaringologi, saat ini dapat raemperoleh sertifikat di bidang keperawatan otorinolaringologi leher dan kepala (CORLN= cerificate in otorhinolaringology-head and neck nursing).

Anatomi Telinga Luar Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakan membrana timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan

perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut. Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit. Membran timpani atau gendang telinga adalah suatu bangunan berbentuk kerucut dengan puncaknya, umbo, mengarah ke medial. Dari umbo kemuka bawah tampak refleks cahaya (cone of light). Membran timpani untuk disadari bahwa bagian yaitu epitimpanum yang umumnya bulat. Penting

dari rongga telinga tengah mengandung korpus maleus batas atas membran timpani hipotimpanum yang meluas membran timpani. Membran

dan inkus, meluas melampaui dan bahwa ada bagian

melampaui batas bawah dari

timpani tersusun oleh suatu lapisan epidermis bagian luar, lapisan fibrosa di bagian tengah dimana tempat melekatnya tangkai maleus, dan lapisan mukosa bagian dalam. Lapisan fibrosa tidak terdapat diatas prosesus lateralis maleus dan ini menyebabkan bagian membran timpani yang disebut membran Shrapnell menjadi lemas (flaksid).

Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kavum timpani dan memisahkan liang telinga luar dari kavum timpani. Membrana ini panjang vertikal rata-rata 9-10 mm dan diameter anteroposterior kira-kira 8-9 mm, ketebalannya rata-rata 0,1 mm. Permukaan bagian luarnya berbentuk sedikit konkaf. Pinggir membran ini menebal dan melekat pada sebuah alur yang terletak pada sebuah tulang berbentuk cincin tak sempurna, annulus timpani, yang hampir melingkari semua bagiannya dan menahan membran timpani agar tetap terfiksir pada tempatnya. Letak membran timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga akan tetapi miring yang arahnya dari belakang luar kemuka dalam dan membuat sudut 45 dari dataran sagital dan horizontal

Anatomi Telinga Tengah

Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membrana timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.

Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes. Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu hantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingah ke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer. Anatomi Telinga Dalam Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan

keseimbangan. Organ ahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.

Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan organ Corti. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya,Labirin membranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis. Labirin membranosa tersusun atas
Potongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau terang pada tengah diagram.

utrikulus, akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organan Corti. Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe. Terdapat

keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam; banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatan angular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalan sepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitas elektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. Di dalam kanalis auditorius internus, nervus koklearis (akus-dk), yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalis auditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak Persarafan Telinga Dalam Nervus koklearis tersusun oleh sekitar 30.000 sel-sel saraf eferen yang mempersarafi 15.000 sel rambut pada spiral organ di setiap cochlea. Serabut saraf dari nervus koklearis berjalan sepanjang meatus akustikus internus bersama serabut saraf dari nervus vestibularis membentuk nervus vestibulokoklearis (CN VIII). Pada ujung medial dari meatus akustikus internus, CN VIII menembus lempengan tulang tipis bersama CN V (nervus fasialis) dan pembuluh darah menuju dorsal dan ventral coclear nuclei di batang otak. Sebagian besar serabut saraf dari kedua nuclei naik menuju inferior colliculus secara kontralateral, dan sebagian lainnya secara ipsilateral.

Selanjutnya, dari inferior colliculus, saraf-saraf pendengaran berjalan menuju medial geniculate body dan akhirnya menuju korteks auditorius di lobus temporalis.

Vaskularisasi Telinga Dalam Telinga dalam diperdarahi oleh arteri auditori interna cabang dari arteri cerebellaris anterior inferior dan arteri basilaris. Arteri auditori interna membentuk dua cabang yaitu arteri vestibularis anterior yang memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian superior, serta bagian superior dan horizontal dari kanalis semisirkularis. Cabang lain dari arteri auditori interna adalah arteri koklearis komunis yang bercabang menjadi arteri koklearis dan arteri vestibulokoklearis. Arteri koklearis memperdarahi semua bagian koklea kecuali sepertiga bagian basal yang diperdarahi oleh rami koklearis, cabang dari arteri vestibulokoklearis. Cabang lain dari arteri vestibulokoklearis adalah arteri vestibular bagian posterior yang memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian inferior, serta kanalis semisirkularis bagian posterior. Vena dialirkan ke vena auditori interna yang diteruskan ke sinus sigmoideus atau sinus petrosus inferior. Vena-vena kecil melewati vestibular aqueduct dan bermuara di sinus petrosus inferior dan superior.

II. Definisi Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing golongan mempunyai bentuk akut dan kronis III. Epidemiologi Otitis media akut merupakan infeksi pada telinga tengah yang umum terjadi pada anak-anak di Amerika, baik infeksi yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Otitis media akut yang paling sering pada masa anak-anak terutama pada usia 6-12 bulan dan usia 3 tahun, > 80 %. Sedangkan pada beberapa orang dewasa, 75% terjadi pada usia di bawah 44 tahun. Lebih dari 2,2 juta kasus otitis media dengan efusi terjadi di Amerika (Ramakrishnan, 2007). Sedangkan menurut Ibekwe et al di Nigeria menyatakan bahwa Otitis media merupakan penyakit infeksi pada telinga tengah dengan beban kesehatan-ekonomi, terutama di Afrika dan negara-negara berkembang lainnya dimana prevalensi penyakit ini 11% terjadi pada ekonomi yang kurang. Manifestasi klinis yang bervariasi tergantung pada durasi,

keparahan dan perkembangan penyakit. Kejadian otitis media lazim terdapat di seluruh dunia dan dapat berpotensi parah jika tidak teratasi dengan baik, terutama di negara-negara berkembang. Ini merupakan catatan bahwa dalam negara-negara berkembang, kemiskinan, kebodohan, kelangkaan dokter spesialis dan terbatasnya akses perawatan medis dapat memperburuk komplikasi otitis media. Komplikasi yang parah (intrakranial dan extracranial) juga dapat terjadi dari otitis media yang tidak diobati atau perlakuan terhadap otitis media yang buruk. Pengetahuan dari anatomi dan fisiologi telinga diperlukan untuk mengelola penyakit ini. IV. Klasifikasi Otitia Media dapat diklasifikasikan menurut : (1) Durasi : akut dan kronis (2) Gejala/cairan/discharge : supuratif dan non-supuratif (3) Otitis media dengan efusi dan otitis media aero

(4) Kausatif organisme : bakteri dan otitis media spesifik, misalnya, otitis media tuberkulosa dan otitis media sifilitika. Otitis media yang lain adalah otitis media adhesiva Dinamika di bidang Otology lebih menekankan klasifikasi saat ini dengan otitis media "supuratif" dan "non supuratif" (otitis media serosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi/OME. Tetapi standar klasifikasi masing-masing golongan mempunyai bentuk akut dan kronis, yaitu otitis media supuratif akut (otitis media akut) dan Otitis media supuratif kronis (OMSK) dengan efusi dan spesifik.

Sebuah deskripsi singkat dari jenis OM akan diberikan, sedangkan pembahasan rinci akan fokus pada tiga otitis yang sering ditemui, yaitu, otitis media akut (OMA), otitis media kronis dan otitis media dengan efusi (Ome). Otitis media Aero disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara atmosfer dan rongga telinga tengah melalui tuba Eustachio. Kenaikan cepat dari ketinggian atau menyelam laut yang dalam adalah sumber umum. Dalam penelitian telah menunjukkan bahwa peradangan yang dihasilkan dapat memperpanjang luar rongga telinga tengah dan tuba Eustachian dan kadang-kadang rongga hidung dan rongga sinus paranasal.

Gambar 2.1. Skema Pembagian Otitis Media

Gambar 2.2. Skema Pembagian Otitis Media Berdasarkan

V. Patofisiologi

a. Otitis Media Akut


Otitis media akut adalah infeksi/peradangan akut pada mukosa telinga tengah dan paling sering melibatkan sel-sel mastoid. Paling sering terjadi pada masa kanak-kanak dan 75% dari beberapa orang dewasa terjadi pada usia di bawah 44 tahun. Otitis media akut terjadi karena factor pertahanan tubuh yang terganggu. Sumbatan tuba eustachius merupakan faktor penyebab utama dari otitis media. Karena fungsi tuba eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman kedalam telinga tengah juga tergangu, sehingga kuman dapat masuk kedalam telinga tengah dan jadi peradangan Etiologi Laporan secara umum menunjukkan bahwa Hemophilus influenza dan Streptococcus pneumonie merupakan organisme yang biasanya menyebabkan otitis media akut. Namun, kebanyakan studi dari berbagai belahan Afrika menyarankan spektrum bakteriologi berbeda. Oleh karena itu, Staphyloccocus aureus dan Streptococcus pyogenes merupakan organisme kausatif paling dominan di Afrika, dan biasanya sensitif terhadap antibiotik penicillin, Cephalosporins, dan Quinolones. Ruohola et al. menunjukkan bahwa sebagian besar penyebab kasus OMA merupakan campuran infeksi bakteri dan virus; sekitar 60% berasal dari piconavirus spp.

Faktor resiko otitis media akut Usia Insidensi terbanyak pada usia antara 6-12 bulan Jenis kelamin Lebih banyak laki-laki daripada perempuan Menyusui Menyusui kurang dari 3 bulan dapat meningkatkan insidensi otitis media Penggunaan antibiotic Dapat meningkatkan resiko kegagalan terapi karena resistensi terhadap antibiotic Merokok Meningkatkan insidensi karena asap rokok dapat menyebabkan polusi udara, terutama jika orang tua perokok Cuaca atau musim

Meningkatkan insidensi pada cuaca yang panas dan dingin Otitis media sebelumnya Meningkatkan resiko terjadinya kegagalan terapi Kelainan kelainan lain seperti rhinitis alergika, sindrom down

Stadium otitis media akut Stadium otitis media akut berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah terdiri dari : 1. Stadium Oklusi Tuba Eustachius Tanda adanya oklusi tuba eustachius ialah adanya gambaran retraksi membrane timpani akibat tekanan negative didalam telinga tengah, karena adanya absorpsi udara. Kadangkadang membrane timpani tampak normal atau berwarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini sukar dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau alergi. 2. Stadium Hiperemis (presupurasi) Pada stadium ini tampak pembuluh darah yang melebar di membrane timpani atau seluruh membrane timpani tampak hiperemis serta edem. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

Gambar Membran Timpani Hiperemis

3. Stadium Supurasi Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superficial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di cavum timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar. Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat.

Apabila tekanan nanah di cavum timpani tidak berkurang maka terjadi iskemia akibat tekanan pada kapiler-kapiler, kemudian timbul tromboflebitis pada vena-vena kecil serta nekrosis pada mukosa dan submukosa. Nekrosis ini pada membrane timpani terlihat sebagai daerah yang lembek dan berwarna kekuningan. Di tempat ini akan terjadi rupture. 4. Stadium Perforasi Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotic atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi rupture membrane timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar. Anak-anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badan turun dan anak-anak dapat tidur nyenyak. 5. Stadium Resolusi Bila membrane timpani tetap utuh maka keadaan membrane timpani perlahan-lahan akan normal kembali bila sudah terjadi perforasi, kemudian secret akan berkurang dan akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan. Otitis media akut dapat menimbulkan gejala sisa (sequele) berupa otitis media serosa bila secret menetap di cavum timpani tanpa terjadinya perfoasi

Gejala klinis Gejala klinis biasanya berupa tanda sistemik (umum) dan lokal (telinga). Gambar khas adalah seorang anak dengan demam tinggi (40-41oc), menolak makan, terus-menerus berteriak dan mudah marah. Ada rasa sakit telinga dan kadang-kadang kebisingan telinga (tinnitus) dengan kesulitan mendengar (pendengaran konduktif). Gambaran klinis lainnya yang terdeteksi melalui otoscopy [gambar 1] termasuk mukus hyperemic membran dan kadang-kadang terdapat bulging.

Kriteria Diagnosis OMA Menurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu: 1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut. 2. Ditemukan adanya tanda efusi. Efusi merupakan pengumpulan cairan di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti menggembungnya membran timpani atau bulging, terbatas atau tidak ada gerakan pada membran timpani, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, dan terdapat cairan yang keluar dari telinga. 3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

Menurut Rubin et al. (2008), keparahan OMA dibagi kepada dua kategori, yaitu ringansedang, dan berat. Kriteria diagnosis ringan-sedang adalah terdapat cairan di telinga tengah, mobilitas membran timpani yang menurun, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, membengkak pada membran timpani, dan otore yang purulen. Selain itu, juga terdapat tanda dan gejala inflamasi pada telinga tengah, seperti demam, otalgia, gangguan pendengaran, tinitus, vertigo dan kemerahan pada membran timpani. Tahap berat meliputi semua kriteria tersebut, dengan tambahan ditandai dengan demam melebihi 39,0C, dan disertai dengan otalgia yang bersifat sedang sampai berat.

Penatalaksanaan otitis media akut Tujuan terapi pada otitis media akut adalah menyembuhkan gejala-gejala dan menurunkan kekambuhan. Banyak anak dengan otitis media akut (70-90%) sembuh spontan selama 7-14 hari. Oleh karena itu, penggunaan antibiotic sebagai pengobatan awal tidak secara rutin diberikan pada semua anak. Penundaan pemberian antibiotic pada pasien yang sudah diseleksi dapat menurunkan efek samping, biaya pengobatan dan meminimalkan terjadinya resistensi. Manajemen rasa nyeri merupakan hal terpenting setelah diagnosis. Dapat diberikan acetaminophen (15 mg perkgBB tiap 4-6 jam) dan ibuprofen (10 mg perkgBB tiap 6 jam). Antipirin atau benzocaine dapat digunakan sebagai analgetik local. Antihistamin dapat digunakan jika ada alergi tetapi dapat memperpanjang efusi telinga tengah. Namun, penggunaan antihistamin ataupun dekongestan tidak meningkatkan kesembuhan atau meminimalkan komplikasi pada otitis media akut dan keduanya tidak direkomendasikan secara rutin. Penggunaan kortikosteroid tidak bermanfaat pada otitis media akut. Sebuah penelitian meta analisis menyebutkan bahwa antibiotic sangat bermanfaat pada anak usia > 2 tahun dengan otitis media akut bilateral dan pada anak dengan otitis media akut dengan otorrhea. Antibiotic direkomendasikan pada semua anak > 6 bulan dan untuk anak > 2 tahun dengan infeksi berat ( nyeri telinga atau demam dengan suhu 390c). antibiotic dapat ditunda pemberiannya pada anak usia 6 bulan sampai 2 tahun dengan otitis yang belum pasti diagnosisnya. Amoksisilin dosis tinggi 80-90 perkgBB perhari, 2 kali dalam sehari selama 10 hari direkomendasikan sebagai obat lini pertama untuk otitis media akut pada anak-anak. Pada anak usia > 6 tahun dengan penyakit ringan sampai berat dapat diberikan antibiotic selama 5-7 hari. Golongan sefalosporin dapat digunakan pada anak yang alergi dengan penisilin, jika tidak ada riwayat urtikaria dan anafilaksis karena penisislin. Jika terdapat riwayat anafilaksis atau urtikaria akibat penisilin, dapat menggunakan golongan macrolide seperti azitromicin, clindamycin atau clarithomicin. Dosis tunggal parenteral ceftriakson dapat diberikan pada anak dengan mual muntah. Dosis tunggal azitromicin aman dan efektif diberikan pada otitis media akut tanpa komplikasi dan dapat diberikan bersamaan dengan antibiotic.

b. Otitis Media dengan efusi Otitis media dengan efusi ini adalah suatu kondisi yang patologis berupa akumulasi cairan (non-purulent) dalam telinga tengah dengan mukus membran. Paling sering, fluida adalah lendir dan tebal, tapi kadang-kadang serous dan tipis dalam konsistensi. OME juga dirujuk sebagai telinga % u201Cglue % u201D, [37] [38,39] % u201Csecretory otitis media % u201D % u201Cmucoid % otitis media u201D, [40] dan % u201Cserous otitis media % u201D.[41] Patogenesis kondisi ini dianggap menjadi dua cabang: pertama, dari tabung saluran Eustachio gangguan, yang menyebabkan miskin aerasi telinga tenga h dan drainase miskin pengeluaran cairan.[9,42] Kedua, dapat berakibat dari hiperaktivitas dari kelenjar telinga tengah yang mengarah ke akumulasi berlebihan lendir sekresi. Histologis bukti menunjukkan peningkatan dalam jumlah lendir atau mengsekresikan serous sel dalam situasi seperti itu.[8] Hanya seperti AOM, OME adalah didominasi masalah masa kanak-kanak. Sekitar 85% kasus OME terjadi pada anak-anak, menjadikannya kelainan langka pada orang dewasa.[4Sebaliknya, namun, OME telah dilaporkan untuk menunjukkan beberapa ras bias. Ini biasa di antara Kaukasia, terutama Kanada, Aborigin Australia dan penduduk asli Amerika anak dibandingkan dengan Afrika.[44,45] Etiologi ada variasi dalam etiologi di anak-anak dan orang dewasa. Saluran Eustachio tabung disfungsi dari adenoid perluasan, infeksi saluran pernafasan atas, cacat bawaan (misalnya Sumbing bibir dan selera) adalah faktor etiological umum pada anak-anak, [46-48] sedangkan alergi, barotraumas, tumor nasofaring dan rhinosinusitis terkait dengan OME pada orang dewasa.[49-51] Faktor lain yang bisa predisposisi untuk OME termasuk berkepanjangan nasotracheal intubation, kepala dan leher bedah seperti maxillectomy, radioterapi kepala dan leher dan immunodeficiency gangguan seperti beberapa myeloma, cystic fibrosis dan HIV / AIDS. Klinis OME biasanya menyajikan dengan pendengaran konduktif. Besarnya pendengaran biasanya ringan untuk moderat (& amp; # 8804; 40 dB). It's biasanya paling lazim pada anak di bawah usia 5 tahun.[45] Kadang-kadang pendengaran dapat dideteksi kebetulan selama rutin audiometric evaluasi (misalnya prasekolah umur skrining tes). Tekanan efek efusi bisa menimbulkan Earache Records (sakit telinga). Selain itu, sangat awal onset OME dapat menimbulkan kesulitan pidato sejak anak memerlukan pendengaran tepat untuk pidato akuisisi.

Temuan otoscopic termasuk utuh tetapi membosankan mukus membran kurang dalam cahaya refleks, dengan batasan yang jelas dalam mobilitas. Tampilan dapat berkisar dari cokelat ke kuning. Membran mukus dapat menunjukkan fluida gelembung tingkat dan/atau udara Apakah efusi serous dan TM tembus. Mungkin tampak bulgy. Sebaliknya, TM mungkin memperlihatkan derajat tertentu dari retractions ketika ada minim cairan kental dalam telinga tengah. Sequelae akut OME akibat infeksi pernafasan atas yang berulang dan alergi biasanya resolve secara spontan setelah beberapa hari dari onset tanpa komplikasi. Namun, jika OME gagal untuk menyelesaikan dalam 6 minggu, menjadi kronis dengan kemungkinan konsekuensi serius.[52] Sebagai akibatnya, atrophic mukus membran dapat hasil dari menipis dan degenerasi lapisan berserat TM, menimbulkan atelectasis telinga tengah dan penyusutan mukus membran. Keterlibatan tensa pars TM akan mengakibatkan pembentukan saku penyusutan dekat loteng dan ini predisposes untuk pembentukan choleasteatoma dengan bahaya berikutnya. Komplikasi OME kronis lainnya mungkin termasuk tulang ossicular nekrosis, terutama proses panjang tulang landasan, tympanosclerosis (endapan kalsium sarat pada membran mukus dan ossicle dengan sendi yang) menuju fiksasi dalam gerakan. Stasis di sekresi di telinga tengah dan mastoideus juga dapat mengakibatkan pembentukan kolesterol granuloma Manajemen setelah klinis penilaian pasien, investigasi audiometric tertentu dan pencitraan diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Murni nada Audiogram (subjektif tes) menetapkan konduktif pendengaran dari biasanya & amp; # 8804; 40 dB, sedangkan impedansi Audiometri (Timpanometri), yang merupakan tujuan yang menguji juga berguna dalam anak-anak, menetapkan kurva datar tipe B Timpanometri untuk konfirmasi. Sinar-X Sinus paranasal (occipitomental, occipitofrontal dan lateral views) menetapkan mungkin fokus infeksi dari paranasal sinusitis. Mastoid dilihat (Towne % u2019s dan Owen % u2019s) mungkin diperlukan untuk mengesampingkan mastoiditis dan komputerisasi scan tomographic, di mana tersedia, menawarkan lebih baik resolusi dan sangat penting dalam kasus OME dari tumor nasofaring, meskipun pengalaman telah menunjukkan bahwa kebanyakan pasien di negara berkembang tidak mampu ini, dan oleh karena itu, sinar-X masih relevan di ini bagian dari dunia. Prinsip

pengobatan pada dasarnya adalah identifikasi penyebab OME, evakuasi fluida, pengobatan penyebab dan Pencegahan terulangnya. Ini dapat dicapai melalui medis, bedah manajemen atau kombinasi dari keduanya medical treatment Pengobatan penggunaan topikal vasoconstrictors/sengau Dekongestan untuk mengurangi busung dalam tabung saluran Eustachio, sengau dan mukosa telinga tengah dan dengan demikian mendorong aerasi telinga tengah dan penggunaan antibiotik yang sesuai untuk mengobati infeksi yang mendasari dianjurkan. Penggunaan obat-obatan anti-allergic untuk kasus-kasus diidentifikasi alergi/Atopi dan latihan fisik relevan [misalnya rahang latihan (melalui permen karet)] dan manuver Valsava untuk meningkatkan aerasi telinga tengah dianggap berguna. Namun perlu diperhatikan adalah bahwa saat ini penelitian berbasis bukti mempertanyakan kegunaan vasoconstrictors dan hidung Dekongestan dalam perawatan OME.[54,55]

Perawatan bedah ketika konservatif manajemen tidaklah cukup untuk penyelesaian masalah, operasi yang ditunjukkan.[56] Pertama, faktor-faktor kausatif disembuhkan melalui operasi mungkin memerlukan perbaikan bedah tertentu atau manuver untuk menyelesaikan OME dan mencegah kejadian mendatang. Contoh Sumbing bibir / perbaikan langit-langit, antrostomy dan mencuci out (di mana perlu di rhinosinusitis), adenoidectomy/tonsillectomies.[57-60] Kedua, dalam situasi di mana efusi adalah lengket atau besar, myringotomy ini ditunjukkan untuk evakuasi tersebut. Sayatan vertikal biasanya ditempatkan di antero-lebih rendah atau di segmen anterosuperior mukus membran untuk prosedur ini, sementara suctioning mikro diterapkan untuk evakuasi cairan dan tympanostomy tabung penyisipan untuk aerasi. Bukti telah menunjukkan hasil yang lebih baik dan lebih rendah komplikasi dalam OME dikelola dengan tympanostomy tabung dibandingkan dengan orang-orang yang berhasil konservatif.[61] Chroni c Otitis Media dasarnya, kronis otitis media (COM) adalah kelainan u201D % u201Cpermanent % pada membran mukus setelah infeksi telinga tengah berlangsung lama yang berasal dari AOM sebelumnya,

OME atau tekanan negatif ke telinga tengah.[62] Beberapa membagi waktu antara akut dan kronis OME telah diusulkan, mulai dari 2 minggu sampai 3 bulan. [6,9,63] Itu mungkin akan aktif pemakaian atau tidak, dan oleh karena itu dalam kebanyakan teks, COM dirujuk sebagai % u201Cchronic % suppurative otitis media u201D atau % u201Cchronic % non-suppurative otitis media u201D. Namun, untuk alasan sebelumnya dikutip, saran saat ini adalah bahwa % u201Cactive % u201D, % u201Cinactive % u201D atau % u201Chealed % u201D COM tergantung pada kondisi klinis penyakit adalah istilah yang disukai. Patologis, entitas penyakit ini lebih lanjut dibagi menjadi % u201Cmucosal % u201D dan % u201Csquamous % u201D COM [62] berdasarkan fitur histologis mukosa telinga tengah dan tepi berlubang TM. Selain itu, COM sebelumnya diklasifikasikan sebagai tubotympanic % u2013% u201Csafe % u201D dan atticoantral % u2013% u201Cunsafe % u201D berdasarkan lokasi anatomi perforasi TM.[9] Sedangkan marginal terletak TM perforations, terutama pada pars flaccida, awalnya dianggap sebagai % u201Cunsafe % u201D dan pusat perforations % u201Csafe % u201D didasarkan pada kecenderungan mereka menuju pembentukan cholesteatoma, informasi berbasis bukti telah menunjukkan cholesteatoma yang dapat membentuk dalam kondisi baik, sehingga membatalkan klasifikasi sebelumnya.[64] Tabel 1 meringkas saat ini klinis dan histologis klasifikasi COM menurut Browning. [65] Catatan: COM disembuhkan hasil akhir yang diinginkan setelah pengobatan aktif COM atau hasil akhir dari penyembuhan alami dari AOM atau COM. COM rakyat biasa di negara-negara berkembang, di mana prevalensi sebagai tinggi sebagai 6%u201311.1% di berbagai kelompok usia, [1,66-68] daripada di negara-negara berkembang. Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa orang kelas sosial ekonomi yang lebih rendah dipengaruhi lebih dari membagi atas.[2,69] Ini mempengaruhi semua kelompok usia, menunjukkan kelebihan dalam orang dewasa, tetapi tidak ada seks diskriminasi. Variasi musiman dengan penyakit kemajuan telah tercatat di daerah tropis dan hangat. Di sub-wilayah Afrika Barat, telah dicatat bahwa beberapa COM tidak aktif menjadi aktif selama musim hujan.[36] Serupa juga pengamatan di Amerika dan Eropa selama musim dingin.[70

Etiologi COM dapat sequela untuk AOM dan OME mengikuti buruk [71] kasus dikelola. Faktor lingkungan dan negara kebersihan telah diidentifikasi sebagai faktor predisposing menuju

mengembangkan COM seperti yang terlihat di AOM. Juga telah ditemukan bahwa prevalensi COM cenderung lebih signifikan pada pasien yang menderita penyakit gastroesophageal (GERD). Selain itu, lebih banyak pasien dengan kelainan perubahan (misalnya Sumbing bibir/selera, velopalatine otot ketidakmampuan) cenderung lebih cenderung.[58] Genetik / rasial link disarankan untuk menjelaskan perbedaan dalam kelebihan dari penyakit ini di antara kelompok-kelompok tertentu orang dengan kondisi hidup cukup mirip.[72,73] Jauh Terlebih lagi, kuat, autoimun dan Serikat defisiensi imun juga menyarankan agar faktor-faktor yang predisposing ke arah pengembangan COM Para agen penyebab bakteriologis paling sering terkait dengan COM Pseudomonas aeruginosa meliputi, proteus spp, Escherichia coli dan Staphylococcus St.. [15,16] Umum anaerob termasuk Peptostreptococcus spp, Prevotella. melaninogenica dan Bacteroides fragilis [74]. Gambaran klinis Gambaran klinis COM tidak rumit khas adalah tidak biasa seperti dalam kasus AOM. Pasien biasanya afebris, dengan sejarah lama atau berulang telinga debit di COM aktif dengan berbagai karakteristik fitur otorrhea tersebut. Berlebihan mukopurulen otorrhea biasanya fitur COM mukosa aktif, sedangkan hanya sedikit, Ibekwe dan Nwaorgu: O media di negara miskin sumber daya berbau busuk, dan kadang-kadang, varietas periang adalah terlihat pada COM skuamosa aktif (cholesteatoma) [75] Ini. mungkin unilateral atau bilateral. Otalgia bukan umum fitur kecuali dalam kondisi yang rumit. Gangguan pendengaran, dari konduktif jenis dan kadang-kadang campuran (konduktif dan sensorineural), juga merupakan fitur umum dari COM [76,77]. Pemeriksaan Otoscopic [Gambar 2a dan b] biasanya menunjukkan TM perforasi dari berbagai fitur - lokasi, ukuran, bentuk, kekeringan atau kebasahan [36] polip. Aural, koalisi riang jaringan granulasi terbentuk setelah iritasi kronis mukosa telinga tengah, bisa hadir. Kadangkadang menyumbat perforasi seluruh pada TM dan prolapses ke kanal auditori eksternal. Sekali lagi kantong retraksi, dan neo-selaput (membran timpani dimer kurang di lapisan berserat tengah) dapat menjadi ciri yang menonjol dari COM sembuh. Gambaran klinis komplikasi dapat juga dilihat sebagai dihitung di bawah ini.

Gejala sisa cOM aktif dapat menjadi aktif atau COM sembuh dan sebaliknya tergantung pada keadaan yang berlaku dan tingkat intervensi. Namun, bisa berkembang menjadi berat dan kadang-kadang komplikasi yang mengancam jiwa yang luas diklasifikasikan sebagai "ekstrakranial" dan "intrakranial", masing-masing [78]. Komplikasi ekstrakranial lebih lanjut dibagi lagi ke extratemporal dan intratemporal. Para extratemporal komplikasi termasuk yang Luc (temporalis wilayah), Citelli (Sub-periosteal), Bezold itu (sternokleidomastoid) abses. Ini adalah abses yang terbentuk melalui pelacakan nanah melalui telinga tengah melalui saluran anatomis alami kepala dan leher menumpuk di atas yang ditunjuk situs. Para intratemporal komponen ekstrakranial komplikasi meliputi: mastoiditis, petrositis, wajah kelumpuhan dan labyrinthitis. Para intrakranial komplikasi Gambar 2: (a) COM mukosa aktif dengan perforasi kering berbentuk ginjal. (B) COM mukosa Aktif dengan perforasi besar mengekspos mukosa telinga tengah dan debit mukopurulen nya. (Video-otoscopic gambar yang diambil di Klinik THT ISTH, Irrua, Nigeria, pada tahun 2008 penulis 1) adalah sama dengan yang dari AOM sebagai disebutkan sebelumnya, dengan hidrosefalus otitic sebagai intrakranial paling umum komplikasi [79]. Pengelolaan Mirip dengan diagnosis AOM, usap telinga yang sesuai harus diambil untuk tes mikroskop, kultur dan sensitivitas. Mikropipet teknik otorrhea sangat duduk dalam rongga telinga tengah rute en perforasi pada TM di COM aktif adalah metode pilihan untuk menghindari kontaminan. Ini adalah panduan yang berguna untuk identifikasi penyebab agen dan pilihan yang tepat dari antibiotik. Sesuai pandangan pencitraan radiologi (sinar-X, CT scan) [80,81] seperti dalam AOM sangat penting untuk penilaian dari tingkat penyakit dan untuk memberikan bimbingan selama operasi, di tempat yang ditentukan. Audiologi penyelidikan (Nada Murni audiogram, Pidato Audiometry) menilai jenis dan jenjang mendengar kerugian adalah penting karena ini berfungsi sebagai prediktor untuk modus rehabilitasi dan manajemen pilihan. Prinsip-prinsip manajemen memerlukan pemberantasan penyakit dan pemulihan fungsi sebagai mendekati normal mungkin. Di sini, pengobatan bisa menjadi medis, bedah atau keduanya. Aktif COM mukosa dapat dikelola melalui toilet aural dan tepat antibiotik (topikal

dan sistemik), hidung dekongestan dan suplemen vitamin (vitamin C dan A) untuk meningkatkan penyembuhan. [82-84] Setelah pemberantasan penyakit Total dan kekeringan ini dicapai, tingkat kehilangan fungsi dinilai untuk memutuskan apakah ada kebutuhan untuk lebih lanjut bedah intervensi (misalnya miringoplasti dan tympanoplasties) atau tidak. Sebuah argumen antara otologists pada apakah atau tidak total kekeringan harus dicapai sebelum operasi rekonstruktif yang memulai pada menonjol dalam literatur [85-89]. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa telinga kering sebelum rekonstruksi mungkin lebih baik disukai di lingkungan kita (Negara berkembang) mempertimbangkan membatasi lingkungan faktor (seperti tenaga kerja terbatas dan sumber daya) dan parah biaya kegagalan dalam rekonstruksi tersebut. Dipulihkan COM (yakni telinga kering dengan pusat permanen perforasi) tidak memerlukan intervensi aktif lebih lanjut, selain kajian rutin pasien. Namun, intervensi medis saja tidak cukup dalam skuamosa aktif COM (discharge telinga kronis, biasanya berbau busuk dan langka, dengan perforasi TM marjinal dan lainnya otoscopic temuan seperti pada Tabel 1). Sebuah agresif manajemen dan eksisi total jaringan skuamosa dalam telinga tengah adalah wajib untuk mencegah berat gejala sisa pembentukan cholesteatoma [89]. seperti situasi memerlukan intervensi bedah berdasarkan luasnya penyakit dan keadaan pasien. Dengan demikian, saluran dinding-down dan kanal dinding-up prosedur, selain mastoidectomies dari berbagai kelas, yang diperlukan untuk memastikan jumlah exenteration sel mastoid yang terinfeksi dan pemberantasan penyakit jaringan telah dijelaskan di masa lalu. Seiring waktu, lebih lanjut modifikasi mulai dari radikal, melalui dimodifikasi untuk intervensi selektif telah dikembangkan untuk melestarikan fungsi pendengaran sementara pada saat yang sama memastikan pemberantasan total penyakit. Rincian prosedur bisa dibaca dalam buku teks Otology operasi standar. Spesifik Oti tis Media TB OM jarang terjadi. Namun, setelah dunia munculnya kembali TBC, tren mungkin meningkat lagi. [90] Dokumentasi pertama dari fitur klinis penyakit ini dibuat pada tahun 1853, sedangkan isolasi pertama organisme (Mycobacterium tuberculosis spp.) dari telinga debit adalah pada tahun 1883 [91,92]. Hal ini biasanya ditandai oleh debit tanpa rasa sakit pada telinga timpani multi berlubang membran dan mempengaruhi semua kelompok umur, terutama anakanak dan dewasa muda (84% dari kasus) [93,94] Diagnosa. dikonfirmasi oleh isolasi organisme dari otorrhea dan pengobatan adalah dengan anti-TB terapi. Sifilis OM disebabkan oleh

spirochete yang mempengaruhi baik liang koklea dan berbentuk setengah lingkaran. Oleh karena itu, biasanya ditandai dengan gangguan pendengaran sensorineural berat dan vertigo [95] Diagnosa. dibuat melalui gelap-bidang mikroskopis pemeriksaan discharge telinga. Pengobatan ini dengan anti sifilis obat (Penisilin G, Aminoglikosida atau Azitromisin). [96] Kesimpulan OM adalah lazim di seluruh dunia, dengan berpotensi parah komplikasi jika tidak berhasil, terutama di negara-negara berkembang. Perlu dicatat bahwa dalam pengembangan negara, kemiskinan, kebodohan, kelangkaan spesialis dan terbatasnya akses ke perawatan medis antara lain bersekongkol untuk memperburuk perjalanan OM. Dengan demikian, gangguan pendengaran dengan risiko pengembangan perilaku, ucapan, bahasa dan kognitif masalah tidak komplikasi jarang dari OM di negara-negara berkembang. Rekomendasi OM (berbagai kelas) adalah penyakit umum yang mempengaruhi semua kelompok usia dan ras. Ada kekuatan yg lebih besar dari akut berbagai kalangan anak-anak dan kelompok usia yang lebih muda dan ini respons yang baik dengan manajemen konservatif awal. Namun, COM lebih bandel kepada manajemen dan rentan terhadap komplikasi parah dan sering mengancam jiwa. Oleh karena itu, sebaiknya semua kasus COM, gigih / AOM berulang, Ome dan OM spesifik dirujuk ke otorhinolaryngologist untuk manajemen prompt.

Anda mungkin juga menyukai