Anda di halaman 1dari 10

Profilaksis Pasca Pajanan (PPP)

Adalah terapi antiretrovirus jangka pendek untuk menurunkan potensi infeksi HIV setelah pajanan yang berpotensi, baik karena pekerjaan atau melalui hubungan seksual.

Dalam bidang kesehatan, PPP menjadi salah satu bagian dari universal precaution sehingga dapat menurunkan pajanan pekerja terhadap benda-benda infeksius saat bekerja.

Risiko penularan HIV dari pasien infeksius melalui kulit yang tertusuk jarum suntik adalah kurang dari 1%
PPP menurunkan kejadian kecelakaan kerja terkait infeksi HIV

Meningkatkan motivasi kerja & kepedulian thd risiko penularan

Penggunaan peralatan yang sesuai standar

Edukasi staff kesehatan

Pengawasan

TERJADI KECELAKAAN

Terapi
Follow up Perawatan

MENURUNKAN RISIKO

Konseling

Profilaksis pasca pajanan dengan terapi anti retrovirus

Utama UNIVERSAL PRECAUTION!!! Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui risiko penularan secara seksual sehingga dapat mencegahnya dengan penggunaan kondom dan dapat langsung berobat bila terjadi penularan penyakit seksual.

1.

2. 3.

4.

5.

First AID luka dan daerah kulit yang terpapar darah atau cairan tubuh harus dicuci dengan sabun dan air Pajanan harus dievaluasi karena berpotensi menularkan infeksi HIV Sumber pajanan harus dievaluasi apakah memiliki infeksi HIV (jangan lupa informed consent) Evaluasi klinis dan tes dasar tenaga kesehatan yang terpajan harus dikerjakan hanya jika sudah ada informed consent Penjelasan tentang terjadinya pajanan harus dilakukan oleh konselor dengan cara yang tidak menyinggung dan tidak menghakimi

Waktu yang terbaik adalah diberikan sebelum 4 jam dan maksimal dalam 48-72 jam setelah kejadian Paduan yang dianjurkan adalah AZT + 3TC + EFV atau AZT + 3TC + LPV/r (Lopinavir/Ritonavir) Nevirapine (NVP) TIDAK digunakan untuk PPP ARV untuk PEP diberikan selama 1 bulan Perlu dilakukan tes HIV sebelum memulai PPP

ARV TIDAK diberikan untuk tujuan PPP jika tes HIV menunjukkan hasil reaktif (karena berarti yang terpajan sudah HIV positif sebelum kejadian) Perlu dilakukan pemantauan efek samping dari obat ARV yang diminum Perlu dilakukan Tes HIV pada bulan ke 3 dan 6 setelah pemberian PPP Pada kasus kecelakaan kerja pada petugas yang menderita Hepatitis B maka PPP yang digunakan sebaiknya mengandung TDF/3TC untuk mencegah terjadinya hepatic flare.

Anda mungkin juga menyukai