Anda di halaman 1dari 3

1. Jaringan Periodontal a.

Pregnancy Ginggivitis / gingivitis gravidarum Ginggivitis adalah inflamasi pada ginggiva akibat plak pada sebagian dari mukosa mulut yang mengelilingi gigi dan yang menutupi tulang alveolar. Selama hamil respon inflamai terhadap plak pada gigi meningkat, ginggiva menjadi semakin membengkak dan b erdarah ketika menyikat gigi. Pregnancy gingivitis dengan puncaknya pada umur kehamilan delapan bulan. (http://www.slideshare.net/rajafnaiv/manajemen-kesehatan-gigi-pada-kehamilan) Faktor penyebab timbulnya gingivitis pada masa kehamilan dapat dibagi 2 bagian, yaitu 1) Penyebab primer Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer gingivitis masa kehamilan, tetapi perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal. Iritasi lokal tersebut adalah kalkulus/plak yang telah mengalami pengapuran, sisa -sisa makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik. Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang bisa disebabkan oleh timbulnya perasaan mual, muntah, perasaan takut ketika meng gosok gigi karena timbul perdarahan gusi sehingga membuat malas menggosok gigi. 2) Penyebab sekunder Kehamilan merupakan keadan fisiologis yang menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pe mbuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan. (Maulid G.A, 2008)
Secara klinis, gingivitis kehamilan ditandai dengan warna merah pada tepi gingiva dan papilla interdental. Gingiva memperlihatkan kecenderungan yang meningkat terhadap pendarahan terutama pada saat menyikat gigi. Kadang-kadang penderita mengalami sedikit rasa sakit. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16846/4/Chapter%20II.pdf)

Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamil dibagi dalam 4 tahap, yaitu: 1. Tahap jaringan lunak, iritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis. Oleh karena itu, tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurng b aik. 2. Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dll. 3. Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan ibu hamil secara menyeluruh, melakuka n perawatan dan pencegahan gingivitis selama kehamilan. 4. Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. Tindakan yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan secara periodik kesehatan jaringan periodontal. (http://www.slideshare.net/rajafnaiv/manajemen-kesehatan-gigi-padakehamilan)

b. Pregnancy Epulis (Pyogenic Granuloma of Pregnancy) Pregnancy epulis adalah terlokalisasi, lesi jinak hiperplasi yang berkembang pada gusi wanita hamil. Warna merah terang, vaskularisasi yang banyak, terdapat bintik putih pada permukaannya, bisanya menonjol dengan ukuran hingga berdiameter 2 cm. meskipun ini dapat mengenai beberapa gusi, kebanyakan terjadi pada tonjolan gusi antar gigi., terutama pada sisi labial dan kebanyakan terdapat pada rahang atas. Gigi yang berdekatan dengan pregnancy epulis mungkin terlihat menyimpang dan menjadi mudah bergerak.Kehamilan berhubungan dengan perubahan produksi hormon dan respon berlebih dari gusi terhadap plak yang mendasari terbentuknya pregnancy epulis. Penanganan penanganan untuk mengeliminasi tanpa pembedahan, atau paling tidak mengurangi secara signifikan plak gigi terutama pada daerah sekitar epulis. pembedahan hanya diperbolehkan dalam kehamilan jika epulis menimbulkan trauma gigi pada gigi yang berlawanan dan menimbulkan nyeri dan perdarahan., jika mengganggu dalam berbicara dan/atau mengunyah, atau jika perdarahan terus menerus dan/atau semakin bertambah nyeri. (http://www.slideshare.net/rajafnaiv/manajemen-kesehatan-gigi-pada-kehamilan)
c. . Karies Kehamilan tidaklah langsung menyebabkan karies gigi. Meningkatnya karies gigi atau menjadi lebih cepatnya proses karies yang sudah ada pada rnasa kehamilan lebih disebabkan karena perubahan lingkungan di sekitar gigi dan kebersihan mulut yang kurang. Adanya rasa mual dan muntah akibat adanya hormone hCG membuat wanita hamil malas memelihara kebersihan rongga mulutnya, akibatnya serangan asam pada plak yang dipercepat dengan adanya asam dari mulut karena mual atau muntah tadi dapat mempercepat proses terjadinya karies gigi. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16846/4/Chapter%20II.pdf)

Risiko caries akan semakin meningkat ketika hamil akibat estrogen yang meningkatan proliferasi dan deskuamasi mukosamulut. Hasil dari deskuamasi sel meningkatkan sediaan nutrisi bagi bakteri dan merupakan lingkungan yang cocok untuk tumbuhnya bakteri yang merupakan faktor predisposisi terjadinya caries. d. Hilangnya Permukaan Gigi Hilangnya permukaan gigi, terutama melalui erosi akibat asam, terkait mual dan muntah yang berulang selama kehamilan. Permukaan palatal gigi seri atas dan taring paling sering terkena (Gambar 4). Wanita umumnya mengeluh giginya lebih sensitif, yang merupakan akibat erosi sudah mencapai lapisan dentin . (http://www.slideshare.net/rajafnaiv/manajemen-kesehatan-gigi-pada-kehamilan)
e.

Gigi Goyah Meningkatnya mobilitas gigi telah terdeteksi dalam kehamilan bahkan pada periodontal wanita sehat. Gigi seri atas paling goyah teutama ketika akhir bulan kehamilan. Mobilitas seperti ini mungkin karena pergeseran mineral dalam lamina dura dan bukan modifikasi dari

tulang alveolar. (http://www.slideshare.net/rajafnaiv/manajemen-kesehatan-gigi-padakehamilan)


f.

Candidiasis Biasanya asimtomatik etapi kadang -kadang juga terasa seperti terbakar. Perawatan dengan anti jamur topikal atau sistemik. (http://www.slideshare.net/rajafnaiv/manajemenkesehatan-gigi-pada-kehamilan)

g. Tumor jaringan gusi Tumor jaringan pada gusi dapat terbentuk bila wanita hamil mengalami radang gusi dan radang jaringan penyangga gigi. Penyakit ini sering juga disebut granuloma piogenik, tumor radang jaringan yang mengeluarkan nanah. Keluhan yang muncul dari penyakit ini adalah kesulitan dalam berbicara, menelan dan tentunya menimbulkan rasa nyeri dan sakit. http://informasitips.com/waspadai-masalah-gigi-berlubang-pada-wanita-hamil 2. Perawatan pada kehamilan 1. Waktu Trimester 1 Jenis perawatan yang bisa dilakukan: Plak kontrol, Oral higieni instruksi, Scaling, polishing, kuret, hindari pilihan pengobatan. Keguguran spontan lebih sering terjadi - Sebisa mungkin menghindari perawatan gigi yang bisa ditunda 2. Trimester II Jenis perawatan yang bisa dilakukan: plak kontrol, oral higieni instruksi, scaling, polishing, kuret, rutin perawat an gigi Waktu yang optimal untuk perawatan gigi - Organogenesis lengkap dan janin belum terlalu besar -. - Menurut penelitian bahwa pada umur kehamilan 13 -21 minggu perawatan Esential Dental Treatment (EDT) tidak berhubungan dengan peningkatan risiko dampak buruk secara medis pada ibu hamil atau janin. 3. Trimester III Jenis perawatan yang bisa dilakukan: plak kontrol, oral higieni instruksi, scaling, polishing, kuret, rutin perawatan gigi Pasien sering merasa tidak nyaman ketika perawatan karena janin sudah membesar - Ketika perawatan pada dental chair pasien diposisikan miring kekiri untuk menghindari supine hypotension syndrom (http://www.slideshare.net/rajafnaiv/manajemen-kesehatan-gigi-pada-kehamilan)

Anda mungkin juga menyukai