Anda di halaman 1dari 13

UTS P3 Produk yang dipilih dalam tugas: Helm Motor

Venska Stefani/222010003

1. Trade Off Jawab: Trade off merupakan akibat dari kondisi yang saling berlawanan antara biaya, kualitas, nilai, dan atribut lainnya yang menentukan spesifikasi produk hasil akhir (pertentangan aspekaspek teknis). Dalam menentukan spesifikasi produk yang dipilih (helm), trade off yang terjadi antara lain: Bahan material (shell/batok) dengan harga. Pemilihan bahan batok helm sangat penting sebagai pelindung kepala karena itu dipilih bahan yang kuat namun juga harus ringan agar tidak mengganggu fisiologis pengendara motor jika terlalu berat. Salah satu bahan yang tepat adalah kevlar. Kevlar memiliki kekuatan yang cukup tinggi tapi ringan, bahkan kevlar 5x lebih kuat dari baja (pada bobot ringan yang sama dan dimensi yang sama). Namun harga bahan serat Kevlar masih terbilang cukup mahal. Karena itu, kevlar dicampur dengan carbon fiber sebagai bahan pembuat batok (tidak sepenuhnya terbuat dari bahan kevlar karena akan menjadi mahal). Selain itu produksi helm yang mengandung serat kevlar juga masih terbatas karena harganya yang kurang menjangkau seluruh lapisan masyarakat pengendara motor. Saat ini, harga helm yang mengandung bahan kevlar di pasaran masih di atas 1 juta rupiah. Fitur tambahan (Double Visor) dengan berat helm Penggunaan double visor agar lebih memudahkan pengendara motor berkendara di berbagai kondisi malam atau siang hari yang terik. Namun penambahan kaca visor ini tentunya akan menambah berat total dari helm itu sendiri. Berat helm yang wajar kurang lebih 1,5 kg, lebih dari itu bukan hanya mengurangi kenyaman tapi juga akan membuat kesakitan saraf leher. Karena itu harus dipilih bahan visor yang berbahan ringan agar berat total helm tidak terlalu berlebihan. Selain itu penambahan konsep/fitur double visor ini harus benar-benar dipertimbangkan apakah jenis visor yang ditambahkan memang penting dan dibutuhkan karena jika tidak terlalu perlu maka hanya akan menjadi fitur yang sia-sia (tidak terpakai).

UTS P3 2. Enam Fase Pengembangan Jawab:

Venska Stefani/222010003

0. Perencanaan: Kegiatan perencanaan sering disebut sebagai zerofase karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual. 1. Pengembangan konsep: Fase ini terdiri dari kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan perconaan lebih jauh 2. Perancangan tingkat sistem : Fase perancnagan tingkatan sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraina produk menjadi subsistem-subsistem serta komponenkomponen. Gambar rakitan akhir didefiniskan selama fase ini 3. Perancangan Detail : mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. Output dari fase ini adalah pencatatn pengendalian untuk produk. 4. Pengujian dan perbaikan : Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. 5. Produksi Awal : Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Keenam fase pengembangan penting dalam merancang produk, namun fase yang paling berperan adalah fase pengembangan konsep karena proses pengembangan konsep itu sendiri merupakan tahap yang membutuhkan lebih banyak koordinasi dan analisa dibanding tahaptahap lainnya. Pemilihan Konsep pada produk helm didasarkan pada pandangan bahwa helm bukan sekedar alat proteksi belaka, tapi juga harus dapat memberikan kenyamanan dan keindahan estetika bagi pemakainya.

Proses pengembangan konsep itu terdiri dari:

Identifikasi kebutuhan pelanggan: memahami kebutuhan pelanggan dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan. Outputnya adalah pernyataan kebutuhan pelanggan. Penetapan spesifikasi target: spesifikasi memberikan uraian yang tepat mengenai bagaimana produk bekerja. Merupakan terjemahan dari kebutuhan pelanggan menjadi kebutuhan secaa teknis. Penyusunan konsep: menggali lebih jauh area konsep-konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pemilihan konsep: merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis dan secara berturut-turut dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan Pengujian konsep: satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan pelanggan telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk

UTS P3

Venska Stefani/222010003

Penentuan Spesifikasi Akhir : Spesifikasi target yang telah ditentukan diawal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji Perencanaan proyek : Pada kegiatan akhir pengembangan konsep, tim membuat suatu jadwal pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan mengidentifikas sumberdaya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek Analisis ekonomi: tim sering didukung oleh analisis keuangan membuat model ekonomis untuk produk baru Analisa Produk-produk Pesaing; perlu dilakukan untuk penentuan posisi produk baru Pemodelan dan Pembuatan Prototipe : menunjukkan kelayakan model untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya

Contoh prototipe helm

3. Identifikasi pelanggan Jawab: Identifikasi kebutuhan pelanggan berguna untuk memfokuskan produk terhadap kebutuhan pelanggan (customer needs). Identifikasi pelanggan terdiri dari lima tahap yaitu: 1. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan 2. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan. 3. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki (primer, sekunder, dan tersier) 4. Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan. 5. Menganalisa hasil dan proses.

Identifikasi kebutuhan pelanggan produk helm Sepeda motor adalah alat transportasi yang memiliki tingkat resiko tinggi dalam kecelakaan lalu-lintas tapi juga memiliki tingkat proteksi yang rendah terhadap pengendaranya, terutama proteksi terhadap kepala pengendara, yang merupakan bagian vital tubuh manusia. Di sini

UTS P3

Venska Stefani/222010003

perusahaan hadir untuk memenuhi kebutuhan akan alat proteksi pengendara tersebut, yaitu helm. Pengguna utamanya adalah pengendara sepeda motor.

Organisasi Kebutuhan menjadi hierarki Disini, kebutuhan-kebutuhan pelanggan (customer; masyarakat luas sebagai pengguna akhir/end user produk) akan diorganisasikan menjadi beberapa hierarki. Daftar kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan primer, di mana masing-masing kebutuhan primer akan tersusun dari beberapa kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder mungkin dipecah lagi menjadi menjadi kebutuhan tertier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang paling umum sifatnya, sementara kebutuhan sekunder dan tertier diekspresikan secara lebih terperinci. Contoh penyusunan kebutuhan menjadi hierarki untuk produk helm motor. Primer: Melindungi Kepala dari benturan. Sekunder: ** Melindungi kepala dari gesekan ketika terjadi kecelakaan. ** Melindungi kepala dari jatuhan benda keras. * Melindungi kepala dari panas terik matahari ketika siang hari. * Melindungi kepala dari basah ketika hujan. Tertier: Thermal Helm, dilengkapi peralatan built-in yang bertindak seperti es pendingin sesaat setelah terjadi tabrakan. Dengan mendinginkan otak melalui serat karbon helm, maka akan mengurangi resiko kerusakan otak dan bisa menyelamatkan nyawa pengendara yang mengalami guncangan kuat pada saat terjadi kecelakaan.

Thermal Helm

4. Analisa Produk Pesaing Jawab: Pemahaman produk pesaing penting untuk penentuan poisi produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide untuk rancangan produk dan proses produksi.

UTS P3

Venska Stefani/222010003

Contoh analisa produk pesaing helm antara merk Shoei dan Arai helmet:

5. Jenis Adaptasi Produk Generik Jawab: Produk helm dikategorikan ke dalam produk generik: market pull karena produk timbul berdasarkan kebutuhan manusia akan proteksi kepala ketika mengendarai sepeda motor yang memeiliki resiko kecelakaan lalu lintas tinggi. Setelah itu, barulah perusahaan mendapatkan teknologi yang sesuai untuk memproduksi helm dengan teknologi injection molding yang memang sudah dikenal dari tahun 1940an (sementara helm sepeda motor berbahan thermoplastic mulai diproduksi akhir 1950an).

6. Strategi Bersaing dan Segmentasi Pasar Jawab: Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk yang mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Beberapa strategi yang dilakukan antara lain: 1. Kepemimpinan teknologi (dengan memproduksi helm dengan teknolgi yang memadai, melakukan otomasi yang diperlukan. 2. Kepemimpinan biaya 3. Fokus pelangga 4. Tiruan Pelanggan dapat dipisahkan ke dalam segmen pasar yang berbeda. Disini segmen pasar helm adalah para pengendara sepeda motor.

UTS P3 7. Spesifikasi Produk Jawab:

Venska Stefani/222010003

Spesifikasi produk adalah hal yang menjelaskan tentang hal-hal yang hars dilakukan oleh sebuah produk. Disebut juga sebagai karakteristik engineering. Proses pembuatan target spesifikasi ada 4 langkah yaitu: 1. Menyiapkan daftar metrik 2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing 3. Menetaptak nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik 4. Merefleksikan hasil dan proses. Daftar metrik kebutuhan helm Metrik yang baik adalah yang merefleksikan secara langsung kebutuhan pelanggan menjadi sekumpulan nilai speksifikasi yang tepat dan terukur dapat dilakukan, dan upaya memenuhi speksifikasi dengan sendirinya akan menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan pelanggan yang terkait. Derajat kepentingan metrik diturunkan dari derajat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya. Contoh metrik kebutuhan helm:

Contoh spesifikasi teknis pada helm:

UTS P3 CONTOH SPESIFIKASI PRODUK

Venska Stefani/222010003

Tipe helm Berat Dimensi item Barcode Harga Shell Painted Number of shells

: Full face SNI : 1,4 Kg : 29cm x 28cm x 36cm : 8997007854533 : Rp. 450.000,00 : HIR-TH (high resistant thermoplastic) resin : 1 shell sizes

Ventilation System : Adjustable Front Air Intakes and Rear Extractors Fabrics Inside padding Visor : Dry Comfort with hygienic treatment : Removable and washable inside padding : Double Visor Clear and anti-schratch polycarbonate anti UV Visor

Retention System : Metal Quick Release Buckle Certified Standard : SNI 1811-2007 (INA) , DOT (USA), E2205 (EUR), SNELL (USA)

8. Penyusunan Konsep Jawab: Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggn dan target spesifikasi produk yang menghasilkan serangkaian konsep produk dimana tim akan membuat seleksi akhir. Metode penyusunan konsep terdiri dari 5 langkah yaitu:

UTS P3 1. Memperjelas masalah 2. Pencarian secara eksternal 3. Pencarian secara internal 4. Menggali secara sistematis 5. Merefleksikan pada hasil dan proses Penyusunan konsep helm Kebutuhan pelanggan untuk penggunaan sebuah helm: 1. Keamanan 2. Kenyamanan 3. Melindungi wajah 4. Desain menarik 5. Sirkulasi udara 6. Bahan berkualitas 7. Kaca tidak menggangu pandangan 8. Ukuran yang sesuai 9. Ringan 10. Tidak mudah kotor 11. Tahan lama 12. Optional fitur (fitur tambahan yang mmemudahkan) 13. Harga terjangkau 14. Mudah dibersihkan 15. Tali penahan Dekomposisi Masalah

Venska Stefani/222010003

Dekomposisi masalah dilakukan berdasarkan kebutuhan utama pelanggan. Masalah utama: Penggunaan helm tetap memberikan kenyamanan saat berkendara motor. Submasalah: Sirkulasi udara dalam helm tetap terjaga. Kaca tidak mengganggu pandangan saat berkendara. Ukuran sesuai dengan kepala pengguna. Tidak memberikan beban berlebih pada kepala pengguna.

Fokus pada Submasalah Kritis Dipilih submasalah yang paling kritis dan bermanfaat untuk keberhasilan produk yaitu sirkulasi udara dalam helm.

UTS P3 Pencarian secara internal: konsep solusi

Venska Stefani/222010003

Cara dengan menghasilkan konsep solusi dilakukan dengan analogi. Ventilasi udara sebagai sirkulasi udara pada helm dirasa belum cukup, karena pengguna helm akan tetap merasa pengap di dalam helm ketika motor sedang berhenti (misalnya ketika terjebak macet). Dengan membuka visor juga sringkali dirasa masih belum cukup karena angin yang melewati visor tidak dapat menjangkau bagian-bagian yang tertutup helm seperti bagian belakang kepala. Karena itu perlu adanya sirkulasi udara bergerak di dalam helm agar temperatur di dalam helm tetap terjaga. Sirkulasi udara bergerak membutukan sumber energi untuk bergerak yaitu: baterai. Untuk menghemat biaya maka digunakan baterai yang dapat di charge.

Tabel penyelesaian beberapa submasalah

Penyelesaian untuk sirkulasi udara Menggunakan Kipas Menambah lubang ventilasi

submasalah Penyelesaian untuk submasalah sumber energi gerak Baterai Membantu sirkulasi udara ketika kendaraan melaju

Hal utama dari penyusunan konsep adalah langkah keempat menggali secara sistematis, dimana dilakukan: POHON KLASIFIKASI KONSEP

Ventilasi udara

Sirkulasi udara Pada helm

Pneumatic

Hidrolik Kipas

Charge Listrik Baterai

Gambar Pohon Klasifikasi Konsep

TABEL KOMBINASI KONSEP Tabel kombinasi konsep menyediakan sebuah cara untuk mempertimbangkan kombinasi solusi secara sistematis. Solusi untuk keseluruhan masalah diperoleh dengan mengkombinasikan satu penggalan dari tiap kolom. Memilih sebuah kombinasi dari

UTS P3

Venska Stefani/222010003

penggalan tidak lantas membawa pada penyelesaian keseluruhan masalah. Kombinasi dari penggalan biasanya harus dikembangkan dan disaring sebelum timbul suatu penyelesaian yang terintegrasi. Pengkombinasian untuk tabel kombinasi konsep dibagi menjadi 3 bagian yaitu posisi kipas, posisi charge, dan jenis baterai. Berikut adalah tabel kombinasi yang didapat dari pembagian ketiga kelompok tersebut.
Tabel Kombinasi Konsep Helm
Posisi Kipas Posisi Charge Jenis Baterai

Samping

Samping

AA HRG Ni-Mh 1,2 v

Atas

Belakang

Li-ion 12 v

Belakang

Dari kriteria-kriteria yang terdapat pada tabel kombinasi, maka dapat diperoleh 2 buah konsep yang memungkinkan untuk dapat dikembangkan. Kombinasi Konsep 1
Posisi Kipas Posisi Charge Jenis Baterai

Samping

Samping

AA HRG Ni-Mh 1,2 v

Atas

Belakang

Li-ion 12 v

Belakang

UTS P3

Venska Stefani/222010003

Sketsa Konsep 1

Kombinasi Konsep 2
Posisi Kipas Posisi Charge Jenis Baterai

Samping

Samping

AA HRG Ni-Mh 1,2 v

Atas

Belakang

Li-ion 12 v

Belakang

Sketsa konsep 2

Penyusunan kedua konsep ini merupakan pengembangan dari submasalah sirkulasi udara dalam helm. Pengkombinasian kedua konsep didasarkan pada posisi kipas, posisi baterai, dan jenis baterai yang digunakan.

UTS P3 9. Seleksi Konsep Jawab:

Venska Stefani/222010003

Seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep, dan memilih satu atau leb ih konsep untuk penyelidikan, pengujian dan pengembangan selanjutnya. Metode seleksi konsep pada proses ini didasarkan pada penggunaan matriks keputusan untuk mengevaluasi masing-masing konsep dengan mempertimbangkan serangkaian kriteria seleksi. Pengambilan keputusan dalam penyaringan dan penilaian konsep

berdasarkan keputusan bersama di dalam team work. Penyaringan Konsep Dengan metode ini responden menilai dengan cara kode yang sederhana yaitu tanda plus (+) untuk lebih baik, tanda nol (0) untuk sama dengan, dan tanda minus (-) untuk kurang baik. Artinya untuk setiap kriteria seleksi yang ditanyakan, responden memberi tanda (+) bila konsep tersebut dinilai lebih baik dari konsep yang lainnya, tanda (0) bila konsep tersebut tidak berbeda dengan konsep yang lainnya dan tanda (-) jika konsep tersebut kurang dari konsep yang lainnya dalam hal kriteria tersebut.

10. Contoh Keuntungan Potensial produk Jawab: Fitur spion Kebutuhan pelanggan dapat diwujudkan helm melalui fitur spion untuk menghindari blind spot. Helm dengan spion akan memiliki cermin model periskop seperti layaknya spion tengah pada mobil. Sistem ini memungkinkan pengendara melihat ke belakang tanpa harus menggerakan leher sebelum berbelok atau menyalip kendaraan didepannya. Dengan ini maka mereduksi gerakan yang tidak perlu dan efisien waktu. Sistem dan prinsip kerjanya sama dengan kaca spion dalam mobil yang menunjukan gambaran situasi dibelakang mobil. Kaca spion (cermin) di dalam terintegrasi dengan kamera dibelakang, sehingga dapat membantu pengendara untuk mengawasi posisi belakang mereka saat berkendara. Cermin tersebut dibuat dari bahan polycarbonate, menjadikannya tidak dapat pecah ketika berbenturan, dan dilengkapi pelindung pada bagian atas untuk menghindari guncangan.
Reevu MSX1- helm dengan fitur spion

UTS P3

Venska Stefani/222010003

Vision system yang terletak pada padding bagian depan

Pandangan dari dalam helm

Jangkauan pandang pengendara menjadi lebih luas dengan fitur spion

Anda mungkin juga menyukai