180 FK Trisakti
Pendahuluan
Penyakit autoimun kronik yang ditandai adanya bula subepidermal.
Pemphigoid Bulosa
Kortikosteroid
Orang tua
Metode
Kriteria Pasien:
Manifestasi klinis Pemphigoid Bulosa Bula subepidermal pada biopsi kulit Deposit linear IgG dan C3 sepanjang basementmembrane zone
Metode
Study acak membandingkan dua kelompok yang di terapi dengan kortikosteroid oral dan topikal.
Dua kelompok ini dipisahkan kembali berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan munculnya bula baru setiap hari.
Metode
Primer
keseluruhan angka ketahanan hidup pada tahun pertama setelah onset Pemphigoid Bulosa (PB)
Sekunder
kontrol penyakit dalam 21 hari, munculnya bula baru dalam 3 hari pertama keparahan, efek samping berat (derajat 3) dan mengancam nyawa (derajat 4) total lama perawatan di rumah sakit
Hasil
Dari 341 pasien, 153 terdapat 10 bula baru perhari
(moderate ) dan 188 10 bula baru perhari (extensive). 77 pasien dengan sakit sedang diberikan clobetasol propionate cream secara acak dan 76 mendapat prednisone oral dengan 0.5 mg/Kg/hari. 93 pasien dengan sakit berat mendapat clobetasol propionate cream dan 95 mendapat prednisone oral dengan dosis 1 mg/kg/hari.
Efek Samping
Kesimpulan
Prognosis pasien PB yang di terapi dengan prednison oral 1 mg/kg/hari menunjukan angka kematian 41 % /tahun.
Pasien yang di terapi dengan steroid topikal tidak ada perbedaan dalam keseluruhan angka ketahanan hidup baik pada derajat sedang ataupun berat
Ketahanan hidup dan perkembangan pada steroid topikal > oral. Terapi topikal mempunyai toksisitas yang lebih rendah
Hasil penelitian ini menunjukkan seharusnya steroid topikal dapat digunakan untuk terapi standar pada pasien Pemphigoid Bulosa.
Daftar Pustaka
Comparison of Oral And Topikal Corticosteroids in
Patients With Bullous Pemphigoid. N Engl J Med, Vol. 346, No. 5 January 31, 2002 Available at : www.nejm.org . Accesed November 13th, 2012.