Anda di halaman 1dari 4

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SMU PETRA I SURABAYA DENGAN BETON PRATEKAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Tugas akhir ini meninjau hasil perencanaan proyek yang ada di lingkungan

PPPK Petra Surabaya, yaitu pembangunan gedung SMU Petra I Surabaya, dalam hal ini perencanaan yang ada menggunakan bahan struktur beton bertulang. Untuk beberapa ruangan, dimodifikasi menjadi ruangan bebas kolom atau hanya terdapat kolom ditepi, yang berfungsi sebagai ruang aula, perpustakaan dan kesenian/ kegiatan siswa. Dari modifikasi tersebut, diperlukan suatu struktur balok yang dapat menjangkau bentang panjang namun mempunyai dimensi yang relatif kecil. Alternatif yang dipilih adalah balok beton pratekan, karena dapat menahan lendutan yang besar dan dimensi dapat diminimalkan. Beton pratekan merupakan teknologi konstruksi beton yang mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dengan baja mutu tinggi. Perbedaan utama antara beton bertulang dan beton pratekan pada kenyataannya adalah beton bertulang

mengkombinasikan beton dan tulangan baja dengan cara menyatukan dan membiarkan keduanya bekerja bersama-sama sesuai dengan keinginannya, sedangkan beton pratekan mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan baja mutu tinggi dengan cara aktif. Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih baik dari kedua bahan tersebut. Baja adalah bahan yang liat dan dibuat untuk bekerja dengan kekuatan tarik yang tinggi oleh pratekan. Beton adalah bahan yang getas dan kemampuannya menahan tarikan diperbaiki dengan memberikan tekanan, sementara kemampuannya menahan tekanan tidak dikurangi. Jadi beton pratekan merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan modern yang berkekuatan tinggi. Dalam uraian singkat di atas serta dari segi-segi positif lainnya dapat disimpulkan bahwa beton pratekan layak diandalkan dan mempunyai masa depan yang sangat prospektif. Dengan modifikasi menggunakan bahan beton pratekan ini maka kualitas pekerjaan dilapangan diharapkan dapat dikontrol dengan baik. Untuk hal

TUGAS AKHIR TEKNIK SIPIL ITS SURABAYA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SMU PETRA I SURABAYA DENGAN BETON PRATEKAN

tersebut perlu dilakukan pengkajian terhadap kondisi dilapangan serta aspek-aspek yang berpengaruh, sehingga dapat dipilih pola struktur yang tepat untuk dilaksanakan.

1.2

Perumusan Masalah Beberapa permasalahan yang akan diselesaikan dalam tugas akhir ini, antara lain

sebagai berikut: a. Perhitungan struktur sekunder meliputi perhitungan pelat, modifikasi atap galvalum menjadi atap baja profil WF, perhitungan tangga serta balok anak. b. Analisa sistem yang paling tepat untuk struktur penahan gempa yang terdapat pada gedung tersebut, sehingga dapat dilakukan asumsi-asumsi dalam perhitungan gempa. c. Melakukan analisa model struktur, sebelum melakukan perhitungan gaya-gaya yang terjadi dengan bantuan komputer, sehingga asumsi yang ada tetap berhubungan. Input yang dimasukkan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dilakukan pengecekan pada out put. d. Perhitungan struktur utama meliputi perhitungan balok pratekan, balok induk dan kolom. Asumsi-asumsi yang diambil harus ditinjau dalam perhitungan. e. Perhitungan pondasi, dalam hal ini direncanakan dengan pondasi tiang pancang. Dalam perhitungan ini diperlukan data tanah serta kekuatan tiang pancang, sedangkan perhitungannya disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. f. Penggambaran hasil perhitungan dengan jelas dan dapat dipahami dilapangan.

1.3

Tujuan Maksud dan tujuan Proyek Akhir ini secara umum adalah untuk

mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat sebelumnya dalam perhitungan yang sebenarnya, serta mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin akan timbul. Secara garis besar tujuan dari penyusunan Proyek Akhir dengan mengambil obyek gedung SMU Petra I Surabaya ini adalah untuk : Dapat merencanakan struktur beton pratekan yang sesuai dengan kebutuhan serta efisien pada gedung SMU Petra I Surabaya yang didasarkan pada metode pelaksanaan dilapangan. Perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan

TUGAS AKHIR TEKNIK SIPIL ITS SURABAYA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SMU PETRA I SURABAYA DENGAN BETON PRATEKAN

kekuatan dan perilaku komponen struktur pada tahap yang kritis sejak saat prategang diberikan. Dapat merencanakan struktur gedung keseluruhan secara rasional dengan memenuhi persyaratan keamanan struktur, berdasarkan kekuatan dan deformasi yang timbul akibat beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dapat menganalisa perhitungan gempa menurut peraturan yang baru. Berdasarkan pembagian zona gempa, perhitungan pertemuan balok dan kolom dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB). Dapat menerapkan perhitungan struktur dengan komputerisasi dalam hal ini menggunakan batuan program SAP 2000 dan ETABS. Dapat menyajikan hasil-hasil dari perhitungan perencanaan melalui gambar rencana, dengan menggunakan program autocad. Secara khusus, maksud dari penulisan Proyek Akhir ini adalah untuk menerapkan sistem pratekan dalam perhitungan dan perencanaan struktur bangunan gedung SMU Petra I Surabaya.

1.4

Lingkup Pembahasan

a. Perencanaan ini tidak meninjau analisa biaya dan manajemen konstruksi didalam penyelesaian pekerjaan proyek. b. Untuk perencanaan struktur pratekan hanya pada balok lantai 7 dan 8 sedangkan untuk pelat lantai dan atap, kolom, tangga, dan poer menggunakan cor setempat. c. Modifikasi jumlah lantai dari 4 lantai menjadi 8 lantai tanpa menghitung gedung bagian kiri (gedung bagian kiri dihilangkan). d. Untuk kuda-kuda galvalum (rangka atap) diganti dengan kuda-kuda baja profil WF dengan model pelana dan sebagian atapnya yang lain direncanakan dengan atap pelat beton. e. Untuk Perhitungan gempa menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB).

TUGAS AKHIR TEKNIK SIPIL ITS SURABAYA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SMU PETRA I SURABAYA DENGAN BETON PRATEKAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Tugas akhir ini meninjau hasil perencanaan proyek yang ada di lingkungan

PPPK Petra Surabaya, yaitu pembangunan gedung SMU Petra I Surabaya, dalam hal ini perencanaan yang ada menggunakan bahan struktur beton bertulang. Untuk beberapa ruangan, dimodifikasi menjadi ruangan bebas kolom atau hanya terdapat kolom ditepi, yang berfungsi sebagai ruang aula, perpustakaan dan kesenian/ kegiatan siswa. Dari modifikasi tersebut, diperlukan suatu struktur balok yang dapat menjangkau bentang panjang namun mempunyai dimensi yang relatif kecil. Alternatif yang dipilih adalah balok beton pratekan, karena dapat menahan lendutan yang besar dan dimensi dapat diminimalkan. Beton pratekan merupakan teknologi konstruksi beton yang mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dengan baja mutu tinggi. Perbedaan utama antara beton bertulang dan beton pratekan pada kenyataannya adalah beton bertulang

mengkombinasikan beton dan tulangan baja dengan cara menyatukan dan membiarkan keduanya bekerja bersama-sama sesuai dengan keinginannya, sedangkan beton pratekan mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan baja mutu tinggi dengan cara aktif. Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih baik dari kedua bahan tersebut. Baja adalah bahan yang liat dan dibuat untuk bekerja dengan kekuatan tarik yang tinggi oleh pratekan. Beton adalah bahan yang getas dan kemampuannya menahan tarikan diperbaiki dengan memberikan tekanan, sementara kemampuannya menahan tekanan tidak dikurangi. Jadi beton pratekan merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan modern yang berkekuatan tinggi. Dalam uraian singkat di atas serta dari segi-segi positif lainnya dapat disimpulkan bahwa beton pratekan layak diandalkan dan mempunyai masa depan yang sangat prospektif. Dengan modifikasi menggunakan bahan beton pratekan ini maka kualitas pekerjaan dilapangan diharapkan dapat dikontrol dengan baik. Untuk hal

TUGAS AKHIR TEKNIK SIPIL ITS SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai