Anda di halaman 1dari 1

PERAN METODE ANTROPOLOGI DALAM MASYARAKAT-BERBASIS PENGGUNAAN JARING (KELAMBU) DI DISTRIK BAGAMOYO, TANZANIA

BBNP (Bagamoyo Bed Net Project) merupakan bentuk pengendalian malaria berbasis masyarakat yaitu suatu proyek penlitian yang bertujuan untuk mengembangkan system berkelanjutan untuk mendistribusikan dan mempromosikan penggunaan dan perawatan rutin kelambu. Proyek ini juga meneliti bagaimana tingkat kematian anak yang rentan terhadap penyakit serta membahas tentang perkembangbiakan nyamuk malaria. Sebagai langkah awal, pemerintah setempat menjual kelambu seharga 3-5 dolar, dengan perawatan yang awalnya gratis, sedangkan untuk selanjutnya dipatok dengan harga 40 sen per jaring. Namun, muncul masalah yang berkaitan dengan masalah ini dan antropologi sangat berperan dalam hal ini. Proyek ini dilakukan di desa proyek yang berlokasi di area endemic malaria yang malaria ditularkan setiap bulan dalam setahun. Di area endemic ini, kematian rentan sekali pada anak-anak muda dan wanita hamil. Sehingga karena inilah Proyek Kelambu Tidur Bagamoyo ini memfokuskan pada kesehatan anak-anak. Menurut pemantauan terhadap anak-anak yang berumur 2-36 bualn di daerah Bagamoyo ditemukan bahwa 86% terinfeksi parasit malaria utamanya Plasmodium falciparum. Mayoritas dari anak-anak muda mengalami defisien yang keras dan malaria adalah penyebab utamanya. Lalu keuntungan menggunakan tirai (jaring) adalah perlindungan dari nyamuk dan kutu, pencegahan malaria, keleluasaan pribadi, dekorasi, dan perlindungan dari kotoran atap yang turun di atas tempat tidur. BBNP lebih fokus pada jaring yang digunakan sebagai cara untuk mencegah malaria. Selanjutnya dilakukan pengelompokan demam rutin meliputi 5 hal yaitu demam malaria (homa ya malaria), demam karena masalah pribadi, demam periodik, demam biasa, dan demam akibat pembengkakan. Degedege adalah istilah penyakit anak-anak yang sesuai dengan malaria berat. Orang-orang sedikit mengalami kesulitan dalam menerima bahwa kelambu merupakan cara yang efektif untuk mencegah homa ya malaria. Beberapa metode yang digunakan dalam hal meyakinkan masyarakat menggunakan kelambu pada kondisi apa pun, terutama saat puncak kematian anak meningkat ataupun saat intensitas hujan dan infeksi nyamuk meningkat. Metode yang digunakan, pertama membuat daftar informasi mengenai kegiatan musiman atau peristiwa musiman yang terjadi di desa yang berbeda-beda. Kedua mempunyai tujuan untuk mengetahui kesan nyata dari setiap perubahan yang terjadi sepanjang tahun. Setelah itu informan dituntut untuk menganalisa setiap bulannya terjadi peristiwa musiman seperti apa di desa tersebut atau bagaimanakah kondisi cuaca pada desa tersebut setiap bulannya. Ketiga pertanyaan tentang persepsi musiman ditempatkan pada survei untuk mengkonfirmasi hasil penelitian kualitatif dalam suatu sampel, yang lebih luas yaitu sistematis penduduk. Januari1993, survei penggunaan jaring telah dilakukan di kelompok kedua desa untuk menerima jaring. Satu tujuan dari survei ini adalah untuk melihat apakah pesan tentang pentingnya menggunakan jaring bahkan selama bulan-bulan panas yang memiliki efek. Selama beberapa bulan diadakan wawancara secara rutin sehingga diperoleh beberapa data tentang alasan rendahnya perawatan jaring, rendahnya cakupan dan tak mencukupinya beberapa sarana di desa tersebut. Jadi, didapat kesimpulan bahwa pendekatan secara antropologi sangat penting diperlukan untuk mempromosikan penggunaan tirai di Afrika. Selain itu, antropologi dapat digunakan untuk mengubah sikap petugas kesehatan agar lebih sesuai dengan kebiasaan masyarakat dan lebih meningkatkan promosi agar penggunaan tirai meningkat.

Anda mungkin juga menyukai