Anda di halaman 1dari 19

1.

Nama Usaha Bidang Usaha

Ringkasan Eksekutif

: Kerudung bermotif kain sasirangan : Pakaian (busana muslim)

Jenis Produk / Jasa

: Kerudung dengan motif kain sasirangan berbagai bentuk dan warna

Visi Usaha : 1. 2. 3.
Misi Usaha :

Memproduksi dan memasarkan kerudung bermotif kain sasirangan di seluruh Indonesia. Membudayakan penggunaan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Memperkenalkan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan di daerah lain di Indonesia.

1. 2. 3. 4.

Melakukan Strategi Promosi Membuat Strategi Harga Memberikan Kualitas Terbaik Kepada Konsumen Melakukan Evaluasi dan Peningkatan Wirausaha dalam range waktu pertiga bulan 5. Mengutamakan pelayanan lebih khusus lagi kejujuran dalam berwirausaha 6. Senantiasa berdoa kepada Tuhan
Strategi Pemasaran dilakukan dengan melihat peluang di Banjarbaru sendiri dan melakukan strategi promosi melalui Pamflet, blog, facebook dan lobby. Usaha kerudung ini dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,288 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 288 % dari biaya yang dikeluarkan. Jumlah pinjaman sebesar Rp 10.000.000,Kebutuhan dana sebesar Rp 4.605.000,Pengembalian modal secara bertahap per 6 bulan.

2. Pendahuluan
2.1 Visi
1. Memproduksi dan memasarkan kerudung bermotif kain sasirangan di seluruh Indonesia. 2. Membudayakan penggunaan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan bagi masyarakat Kalimantan Selatan. 3. Memperkenalkan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan di daerah lain di Indonesia.

2.2 Misi
1. Melakukan Strategi Promosi 2. Membuat Strategi Harga 3. Memberikan Kualitas Terbaik Kepada Konsumen 4. Melakukan Evaluasi dan Peningkatan Wirausaha dalam range waktu pertiga bulan 5. Mengutamakan pelayanan lebih khusus lagi kejujuran dalam berwirausaha 6. Senantiasa berdoa kepada Tuhan

2.3 Gambaran Sekilas Tentang Produk/Jasa


Produk yang akan dijual berupa : Kerudung pashmina dari bahan chifon beragam warna Kerudung dari bahan kain kaos Kerudung dari bahan spandex Kerudung dari bahan paris Masing-masing dengan variasi motif kain sasirangan dan jenis kain sasirangannya ( kain sasirangan asli atau printing)

Keunggulan yang dimiliki : 1. Kerudung dipadukan dangan motif dari kain sasirangan, dimana belum ada yang memproduksi kerudung jenis ini. 2. Hasil jahitan kerudung rapi. 3. Desain motif sasirangan pada kerudung dapat dipesan sesuai keinginan konsumen. 4. Konsumen dapat memilih jenis kain sasirangan (kain sasirangan asli atau printing) dan jenis kerudung serta warna sesuai dengan selera konsumen. 5. Dikemas dengan plastik.

2.4 Tujuan dan Budaya


Tujuan produksi dan pemasaran dari kerudung dengan motif kain sasirangan adalah mempercantik kerudung sehingga muslimah dapat lebih percaya diri menggunakannya. Di samping itu juga memperkenalkan kain sasirangan khas kalimantan Selatan di Indonesia juga membudayakan penggunaannya di masyarakat Kalimantan Selatan sendiri. Budaya penggunaan kain sasirangan di Kalimantan Selatan sendiri mulai digencarkan oleh pemerintah. Hampir semua instansi baik negeri maupun swasta mempergunakan sasirangan. Di sekolahpun tak luput juga, baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas wajib menggunakan sasirangan. Namun kebanyakan para remaja lebih menyukai pakaian-pakaian yang menjadi tren saat ini. Sehingga kami berinisiatif utuk memadukan kerudung dan kain sasirangan agar khususnya remaja Kalimantan Selatan merasa percaya diri untuk mempergunakan kain sasirangan sebagai bagian dari budaya mereka. Selain itu kerudung adalah alat penutup aurat bagi para muslimah. Para muslimah juga pasti ingin terlihat cantik, sehingga dengan sangatberkembangnya zaman sekarang, jenis, bentuk dan motif kerudung sudah semakin berkembang. Banyak jenis dan bentuk kerudung yang tren dan menjadi pakaian yang disukai oleh banyak muslimah.

3. Rencana Organisasi dan Manajemen


3.1 Tujuan Usaha Jangka Panjang
1 tahun : Mencari agen bahan baku untuk berlangganan Memasarkan produk dengan bekerjasama dengan toko busana muslim dan mencari pelanggan Membeli mesin jahit dan menyewa tenaga kerjanya

2 tahun : Pengembangan produk dan penambahan mesin jahit Perluasan usaha produksi dan pemasaran busana muslim Peningkatan jumlah produksi Penambahan sumber daya manusia

3 tahun : Pengembangan usaha menjadi Toko Busana Muslim

4 tahun : Pengembangan wilayah pemasaran

3.2 Struktur Organisasi


Ketua Tim Bendahara Divisi Pemasaran : Isra Hidayani : Imania Shaumi : Imania Shaumi Isra Hidayani Divisi Produksi : Isra Hidayani Imania Shaumi Divisi Desain : Imania Shaumi

Divisi Pengembangan : Isra Hidayani

3.3 Konsultan
Para dosen pembimbing yang disiapkan oleh panitia PMW untuk membimbing dan sebagai tempat untuk berkonsultasi

3.4 Implementasi
Strategi promosi : 1. Promosi Penjualan : Beli 2 gratis asesoris kerudung cantik Intensifikasi pameran/bazaar juga acara-acara Discount khusus bagi yang membeli banyak (1/2 lusin atau lebih) Jaminan produk (mutu kain dan jahitan rapi) Desain dapat dipesan oleh konsumen 2. Iklan : Pamflet dan daftar harga Pembuatan account facebook Selebaran Sticker Blog 3. Personal Selling : Menawarkan produk ke kerabat, teman-teman, dan kenalan Strategi Produk dan Harga :
Produk Kerudung pasmina chifon Jenis Asli Printing Asli Printing Asli Harga Rp 60000,Rp 57000,Rp 60000,Rp 57000,Rp 75000,-

Kerudung bahan kaos Kerudung bahan Spandex

Printing Kerudung bahan paris Asli Printing

Rp 72000,Rp 60000,Rp 57000,-

Potongan Harga (Discount) Pembelian antara : 6 - 12 = 2,5% dari harga total 12 24 = 5% dari harga total Bonus asesoris kerudung cantik pada pembelian 2 buah kerudung (tidak berlaku kelipatan)

3.5 Evaluasi risiko


Analisis Resiko Usaha : Kekurangan sumber daya manusia untuk menjahit Kerusakan alat menjahit Penurunan daya beli masyarakat Kenaikan harga bahan baku

Antisipasi Resiko Usaha : Mencari sumber daya manusia lebih banyak atau melatih sumber daya manusia yang ada Melakukan maintenance secara berkala Melakukan strategi pemasaran Pembelian stok bahan baku untuk jangka waktu tertentu

3.6 Kontrol Keuangan


Kontrol keuangan dilakukan berdasarkan pada prinsip managemen keuangan, yaitu : 1. Transparansi, yaitu keterbukaan sumber keuangan, jumlah, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya. 2. Akuntabilitas

3. Efektivitas 4. Efisiensi

3.7 Rencana Desain dan Pengembangan


Pengembangan produk dilakukan dengan beberapa tahap. Setiap tahapan dilakukan per 3 bulan. Selama 3 bulan tersebut melihat perkembangan usahanya dan melakukan evaluasi untuk kemudian meningkatkan usaha itu sendiri dengan menambah jumlah motif desain pada kerudung dan menambah jenis maupun bentuk kerudung yang diproduksi sesuai perkembangan pasar. Target kapasitas produksi perbulan 3 lusin kerudung.

4. Rencana Produksi
4.1 Alat dan Bahan Baku Produksi
1. Mesin jahit dan peralatannya 2. Kain chifon berbagai warna 3. Kain kaos berbagai warna 4. Kain spandex berbagai warna 5. Kain paris berbagai warna 6. Kain sasirangan asli dan printing 7. Plastik pembungkus 8. Manik-manik

4.2 Proses produksi


1. Disiapkan kain kerudung (bahan chifon, kaos, spandex, paris), kain sasirangan, peralatan menjahit (benang, jarum, dll).

2. Motif yang diinginkan di buat di kertas sebagai pola. Pola di letakkan di atas kain sasirangan. 3. Potong kain sasirangan sesuai dengan pola yang sudah ada. 4. Kain sasirangan yang telah berbentuk motif yang diinginkan lalu di neci, agar tidak berserat kainnya. 5. Kemudian kain sasirangan tadi dijahitkan pada kain kerudung yang telah disiapkan. 6. Setelah itu dapat dipadukan dengan manik-manik untuk mempercantik kerudung yang telah dibuat.

4.3 Pengendalian persediaan


Bahan Baku
Kain chifon Kain kaos Kain spandex Kain paris Kain sasirangan asli Kain sasirangan printing Manik-manik Plastik pembungkus

Rencana Kebutuhan Perbulan


10 meter 10 meter 10 meter 10 meter 5 meter 5 meter 5 bungkus 3 lusin

4.4 Pasokan dan Distribusi


Sebelum mulai dipasarkan produk kerudung ke pasaran, bahan baku yang dimiliki haruslah berlebih atau menyetok. Pada table di atas pasokan dibuat berlebih sehingga kalau-kalau terjadi pesanan mendadak dan ini juga berfungsi untuk mengurangi ongkos kirim. Untuk pasokan dapat membeli pada toko kain di pasar

Sudimampir Banjarmasin, diharapkan dalam 3 bulan dapat menjadi agen sehingga akan mudah untuk pasokan.

5. Rencana Pemasaran
5.1 Gambaran Pasar
Saat ini di Kota Banjarbaru masih belum ada toko busana muslim atau kerudung yang memproduksi kerudung dengan motif kain sasirangan. Kebanyakan toko busana muslim hanya menjual dan tidak memproduksinya sendiri, kebanyakan menyuplai dari daerah Jawa. Belum lagi kain sasirangan yang saat ini semakin digalakkan untuk membudayakan penggunaan nya pada masyarakat Kalimantan Selatan sebagai icon kebanggaan daerah. Sehingga peluang pasar yang sangat besar untuk memproduksi dan memasarkan kerudung di wilayah Banjarbaru. Selain itu wilayah Banjarbaru yang dominan masyarakatnya beragama muslim dimana setiap wanitanya wajib menutup aurat maka akan memperbesar peluang pasar usaha ini. Di samping itu karena banyak mahasiswa dari berbagai daerah juga banyak di daerah Banjarbaru secara tidak langsung ini akan mempermudah sarana promosi di daerah lain.

5.2 Trend Perkembangan Pasar


Setiap wanita yang beragama Islam (muslimah) memiliki kewajiban untuk menutup aurat. Alat penutup aurat yang digunakan salah satunya adalah kerudung. Seiring kepentingan dan kebutuhan akan kerudung bagi muslimah, maka untuk mempercantik dan meningkatkan percaya diri penggunanya maka berbagai jenis dan warna kerudung di buat. Seiring berkembangnya zaman juga, maka bentuk dan jenis kerudung yang dijual dan dipakai muslimah juga semakin beragam dalam penggunaanya dan beraneka motif juga asesoris ditambahkan. Bahkan saat ini tren kerudung sudah menjadi gaya hidup (life Style) dikalangan wanita muslim, membuat semakin terpicunya

eksplorasi terhadap bagaimana bentuk kerudung yang akan mereka kenakan. Mereka mencari cara yang kreatif untuk dapat memperoleh kerudung yang tepat untuk dikenakan dalam berbagai acara yang berbeda. Kerudung yang saat ini banyak digunakan kaum muslimah adalah kerudung yang berbahan kain chifon, bahan kaos, bahn paris dan bahan spandex. Kain chifon dipilih karena kainnya yang lembut, tidak mudah kusut dan tidak panas saat dipakai. Juga kain kerudung lainnya disesuaikan dengan kesukaan pembeli saat ini. Motif yang banyak berkembang di pasaran saat ini adalah bunga, kupu-kupu, bentuk bulat-bulat dan berbagai motif lain. Umumnya motif dibuat dari menjahitkan manik-manik sesuai pola pada kerudung. Akan tetapi disadari bahwa kerudung dengan manik-manik kadang akan mudah terlepas sehingga dalam beberapa waktu maka pola akan hilang dan kerudung tidak tampak baik lagi. Kain sasirangan saat ini mulai banyak dikenakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan untuk menunjukkan identitas kebanggaan daerah ini. Sasirangan sudah mulai digalakkan penggunaannya oleh pemerintah pada instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tidak ketinggalan pula sekolah, dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Kain sasirangan yang memang telah memiliki motif unik akan dipadukan dengan pola yang dibuat kemudian diserasikan dengan kerudung pasti akan menjadi gabungan yang sangat bagus. Memang pada kerudung yang dibuat akan ditambahkan manikmanik, tetapi jumlahnya tidak akan banyak, juga akan diusahakan jahitan rapi dan kuat. Manik-manik ditambahkan untuk menambah kecantikan kerudung yang diproduksi. Kerudung ini akan dapat memenuhi kebutuhan muslimah yang menginginkan menjalankan syariat Islam mereka dan tetap terlihat cantik dan percaya diri. Dalam pemasarannya konsumen dapat memesan dengan desain yang mereka kehendaki. Sehingga peluang usaha ini sangat besar mengingat gambaran pasar dan tren pasar saat ini.

10

5.3 Peluang Strategi


Peluang sendiri cukup besar karena di daerah Banjarbaru belum ada yang memproduksi kerudung dengan motif kain sasirangan dan memasarkannya. Kegiatan Pemasaran dan Promosi : 1. Pamflet 2. Facebook 3. Blog 4. Loby ke toko-toko busana muslim 5. Ikut Pameran-pameran Ini akan sangat berpeluang jika dipadukan dengan strategi pemasaran dan promosi di atas.

5.4 Target Pasar


1. Pembeli individu yaitu orang ingin memesan desain sendiri atau tertarik pada desain yang kami buat pada kerudungnya. 2. Distributor ke toko busana muslim di daerah Banjarbaru. 3. Menawarkan pada event-event keagamaan.

5.5 Analisis Persaingan Pesaing


Toko busana muslim di daerah Banjarbaru dan Banjarmasin

Produk
Kerudung dengan motif kain sasirangan

Kelemahan
Tidak langsung Motif pada kerudung sudah tetap, tidak memproduksi

dapat di pesan sesuai dengan keinginan

11

konsumen Promosi kurang

Posisi Dalam Persaingan


1. Lebih unggul pada motif kain sasirangan pada kerudung 2. Memproduksi kerudung sendiri sehingga motif dapat dipesan 3. Pilihan jenis produk bervariasi 4. Promosi lebih gencar

Kelebihan dibanding pesaing


1. Kerudung dangan jenis yang saat ini menjadi tren di masyarakat juga motif kain sasirangannya 2. Hasil jahitan rapi 3. Desain dapat dipesan

6. Aspek Keuangan
6.1 Sumber Modal
Pinjaman Modal = Rp 10.000.000,-

6.2 Rencana Pengembalian


Pengembalian bertahap per 6 bulan.

6.3 Penggunaan Modal


Rencana Penggunaan : 1. Kain Kerudung berbahan chifon = Rp 20.000,- /meter x 10 meter = Rp 200.000,-

12

2. Kain Kerudung berbahan kaos = Rp 20.000,- /meter x 10 meter = Rp 200.000,3. Kain Kerudung berbahan spandex = Rp 25.000,- /meter x 10 meter = Rp 250.000,4. Kain Kerudung berbahan paris = Rp 15.000,- /meter x 10 meter = Rp 150.000,5. Kain sasirangan printing = Rp 25.000,- /meter x 5 meter = Rp 125.000,6. Kain sasirangan asli = Rp 40.000,- /meter x 5 meter = Rp 200.000,7. Manik-manik = Rp 10.000,- /bungkus x 5 bungkus = Rp 50.000,8. Upah menjahit dan neci = Rp 20.000,-/kerudung x 70 kerudung = Rp 1.400.000,9. Plastik pembungkus = Rp 10.000,-/lusin x 3 lusin = Rp 30.000,10. Sewa Rumah = Rp 500.000,- /bulan x 3 bulan = Rp 1.500.000,11. Promosi = Rp 500.000,Total Kegunaan = Rp 4.605.000,Sisa Modal = Rp 5.395.000,-

6.4 Analisis Break-Even


1. Modal kerja

Biaya Tetap Listrik Sewa Toko Total : Rp 50.000,: Rp 500.000/ bulan + : Rp 1.000.000,-

Biaya Variabel Chifon Kain kerudung chifon 10 meter @ Rp 20.000,Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,: Rp 200.000,: Rp 50.000,-

Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,- : Rp 31.250,Upah menjahit Ongkos Kirim Total : Rp 400.000,: Rp 50.000,: Rp 731.250,+

13

Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 250.000,- + 731.250,= Rp 981.250,Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 60.000,= Rp 1.200.000,Total Pendapatan = Rp 1.200.000,Keuntungan = Total Pendapatan Total Pengeluaran = Rp 1.200.000,- - Rp 981.250,= Rp 218.750,Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut. 1. Return cost ratio (R/C) Nilai R/C 1,222 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.222. 2. Benefit Cost Ratio (B/C) Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,222 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 222 % dari biaya yang dikeluarkan. 3. Break Even Point (BEP)

Kaos Kain kerudung kaos 10 meter @ Rp 20.000,Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,-

: Rp 200.000,: Rp 50.000,-

14

Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,- : Rp 31.250,Upah menjahit Ongkos Kirim Total Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 250.000,- + 731.250,= Rp 981.250,Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 60.000,= Rp 1.200.000,Total Pendapatan = Rp 1.200.000,Keuntungan = Total Pendapatan Total Pengeluaran = Rp 1.200.000,- - Rp 981.250,= Rp 218.750,Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut. 1. Return cost ratio (R/C) Nilai R/C 1,222 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.222. 2. Benefit Cost Ratio (B/C) Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,222 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 222 % dari biaya yang dikeluarkan. 3. Break Even Point (BEP) : Rp 400.000,: Rp 50.000,: Rp 731.250,+

15

Spandex Kain kerudung spandex 10 meter @ Rp 25.000,Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,: Rp 250.000,: Rp 50.000,-

Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,- : Rp 31.250,Upah menjahit Ongkos Kirim Total Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 250.000,- + 781.250,= Rp 1.031.250,Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 75.000,= Rp 1.500.000,Total Pendapatan = Rp 1.500.000,Keuntungan = Total Pendapatan Total Pengeluaran = Rp 1.500.000,- - Rp 1.031.250,= Rp 468.750,Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut. 1. Return cost ratio (R/C) Nilai R/C 1,454 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.454. 2. Benefit Cost Ratio (B/C) : Rp 400.000,: Rp 50.000,: Rp 781.250,+

16

Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,454 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 454 % dari biaya yang dikeluarkan. 3. Break Even Point (BEP)

Paris Kain kerudung paris 10 meter @ Rp 15.000,Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,: Rp 150.000,: Rp 50.000,-

Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,- : Rp 31.250,Upah menjahit Ongkos Kirim Total Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 250.000,- + 681.250,= Rp 931.250,Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 60.000,= Rp 1.200.000,Total Pendapatan = Rp 1.200.000,Keuntungan = Total Pendapatan Total Pengeluaran = Rp 1.200.000,- - Rp 931.250,= Rp 268.750,Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut. 1. Return cost ratio (R/C) : Rp 400.000,: Rp 50.000,: Rp 681.250,+

17

Nilai R/C 1,288 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.288. 2. Benefit Cost Ratio (B/C) Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,288 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 288 % dari biaya yang dikeluarkan. 3. Break Even Point (BEP)

18

LAMPIRAN (Kontak, Rekomendasi, Foto-foto, Rincian Keuangan, Resume)


Berbagai contoh kain sasirangan yang akan digunakan :

19

Anda mungkin juga menyukai