Anda di halaman 1dari 25

CA-MAMAE

CA. MAMAE A.PENGERTIAN Ca. Mamae merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita., disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker). B.ETIOLOGI Sebab keganasan pada mamae masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor hormonal dan familiar; 1.Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)

2.Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun


3.Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan 4.Riwayat meanstrual: -early menarche (sebelum 12 thun)

-Late menopouse (setelah 50 th)


5.Riwayat kesehatan: Pernah mengalami / sedang menderita otipical hiperplasia atau benign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial. 6.Menikah tapi tidak melahirkan anak 7.Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun. 8.Tidak menyusui 9.Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen 10.Mengalami trauma berulang kali pada payudara 11.Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen 12.Obesitas 13.Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), merokok. 14.Stres hebat. C. PATOFISIOLOGI PENYAKIT Proses terjadinya kanker karena terjadi perubahan struktur sel, dengan ciri : proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan menggangu fungsi jaringan normal dengan

menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal. D. TANDA DAN GEJALA 1.Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi 2.Nyeri di daerah massa 3.Perubahan bentuk dan besar payudara, Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada areola mammae 4.Edema dengan peant d orange (keriput seperti kulit jeruk) 5.Pengelupasan papilla mammae 6.Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting, 7.Keluar cairan abnormal dari putting susu berupa nanah, darah, cairan encer padahal ibu tidak sedang hamil / menyusui. 8.Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan
sitologis

2.Test diagnostik lain: a.Non invasive; -Mamografi -Ro thorak -USG -MRI -PET b.Invasif -Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan pembedahan - Aspirasi biopsy (FNAB) -Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa dibedakan antar kistik atau padat -True cut / Care biopsy

-Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk memandu jarum pada massa -Incisi biopsy -Eksisi biopsy
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara froxen section F. KOMPLIKASI Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan hati. G. PENATALAKSANAAN MEDIS Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan paliatif (non pembedahan). Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran kanker. Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal. H. CARA PENCEGAHAN 1.Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan. 2.Berikan ASI pada Bayi. Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone tersebut. Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen. 3.jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter. 4.Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 % dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen. 5.Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan estrogen. 6.Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara. 7.Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga, semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh. 8.Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan risiko penyakit. 9.Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia > 50 th 10.Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara. K. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:

1.Nyeri akut / kronis b/d agen injuri fisik 2.Risiko infeksi b/d imunitas tubuh primer menurun, prosedur invasive, penyakit 3. PK: Perdarahan

4.Cemas b.d status kesehatan 5.Deficite Knolage b.d Kurang paparan sumber informasi 6.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis 7.Sindrom deficite self care b.d nyeri, kelemahan

RENPRA CA. MAMAE

No 1

Diagnosa Nyeri Akut b/d agen injuri fisik

Tujuan Setelah dilakukan askep . jam tingkat kenyamanan klien meningkat, nyeri terkontrol dengan KH: Manajemen nyeri :

Intervensi

-Kaji nyeri secara komprehensif ( Lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi ).

-klien melaporkan nyeri -Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.


berkurang, skala nyeri 2-3

-Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk


mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya.

-Ekspresi wajah tenang


& dapat istirahat, tidur.

-Berikan lingkungan yang tenang -Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi
dll) untuk mengatasi nyeri.

-v/s dbn (TD 120/80


mmHg, N: 60-100 x/mnt, RR: 16-20x/mnt).

-Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi


nyeri.

-Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri. -Monitor penerimaan klien tentang manajemen
nyeri.

-Monitor V/S -Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek


samping.

Risiko infeksi b/d adanya luka operasi, imunitas tubuh menurun, prosedur invasive

Setelah dilakukan askep . jam tidak terdapat infeksi Terkontrol dg KH:

Konrol infeksi :

-Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain. -Batasi pengunjung bila perlu dan anjurkan u/
istirahat yang cukup

-Bebas dari tanda &


gejala infeksi

-Anjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum dan -Angka lekosit normal
(4-11.000) setelah kontak dengan klien.

-Gunakan sabun anti microba untuk mencuci tangan. -Suhu normal (36-37 c) -Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan.

-Gunakan baju, masker dan sarung tangan sebagai


alat pelindung.

-Pertahankan lingkungan yang aseptik selama


pemasangan alat.

-Lakukan perawatan luka dan dresing infus,DC setiap


hari.

-Tingkatkan intake nutrisi. & cairan yang adekuat -Berikan antibiotik sesuai program.

Proteksi terhadap infeksi

-Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. -Monitor hitung granulosit dan WBC. -Monitor kerentanan terhadap infeksi. -Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan. -Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase.

-Inspeksi keadaan luka dan sekitarnya -Monitor perubahan tingkat energi. -Dorong klien untuk meningkatkan mobilitas dan
latihan.

-Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai

program.

-Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala


infeksi.dan melaporkan kecurigaan infeksi.

PK: Perdarahan

setelah dilakukan perawatan .. jam perawat akan mengurangi komplikasi dari perdarahan dg KH:

-Pantau tanda dan gejala perdarahan pada luka / luka post operasi.

-Pantau laborat Hb, HMT. AT -Kolaborasi untuk tranfusi bila terjadi perdarahan
(hb < 10 gr%)

-Perdarahan
berkurang.

-Kelola terpi sesuai order -HB > /= 10 gr % -Pantau daerah yang dilakukan operasi -Lakukan perawatan luka dengan hati-hati dengan
menekan daerah luka dengan kassa steril dan tutuplah dengan tehnik aseptic basah-basah / keringkering sesuai indikasi

-Pantau keadaan umum secara klinis

Cemas b.d status kesehatan

setelah dilakukan perawatan selama .. jam cemas ps terkontrol dg KH :

Penurunan kecemasan

-Bina Hub. Saling percaya -Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan /


suport mental dan spiritual -Jelaskan semua Prosedur tindakan yang akan dilakukan

-Ps

Mengungkapkan cemas berkurang

-Dapat tidur dan rileks


dilakukan tindakan

-Pasien kooperatif saat -Hargai pengetahuan ps tentang penyakitnya -Bantu ps untuk mengefektifkan sumber support -Berikan reinfocement untuk menggunakan Sumber
Coping yang efektif 5 Deficite pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b.d Kurang paparan setelah diberikan penjelasan selama . pengetahuan klien dan keluarga meningkat dg Teaching : Dissease Process -Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit

thdp sumber informasi, terbatasnya kognitif

KH:

-Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya

-Ps mengerti proses


penyakitnya dan Program prwtn serta Th/ yg diberikan dg:

-Sediakan informasi tentang kondisi klien -Berikan informasi tentang perkembangan klien -Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit

-Ps

mampu: Menjelaskan kembali tentang apa yang dijelaskan

-Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau -Pasien


kooperatif / keluarga pengobatan

-Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau


terapi

-Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi -Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari
penyakit

-Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada -Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala
yang muncul pada petugas kesehatan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis, biologis ( mual, muntah )

Setelah dilakukan asuhan keperawatan jam klien menunjukan status nutrisi adekuat dengan KH:

Manajemen Nutrisi

-Kaji adanya alergi makanan. -Kaji makanan yang disukai oleh klien. -Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi TKTP -Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisi
TKTP dan banyak mengandung vitamin C

-BB stabil -tingkat energi adekuat -masukan


adekuat nutrisi

-Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup


serat untuk mencegah konstipasi.

-Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori. -Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.

Monitor Nutrisi

-Monitor BB jika memungkinkan -Monitor respon klien terhadap situasi yang


mengharuskan klien makan.

-Jadwalkan

pengobatan dan tindakan bersamaan dengan waktu klien makan.

tidak

-Monitor adanya mual muntah. -Kolaborasi untuk pemberian terapi sesuai order -Monitor adanya gangguan dalam input makanan
misalnya perdarahan, bengkak dsb.

-Monitor intake nutrisi dan kalori. -Monitor kadar energi, kelemahan dan kelelahan.
7 Sindrom defisit self care b/d kelemahan, penyakitnya Setelah dilakukan askep jam klien dan keluarga dapat merawat diri : activity daily living (adl)dengan kritria : Bantuan perawatan diri

-Monitor kemampuan pasien terhadap perawatan


diri yang mandiri

-Monitor

kebutuhan akan personal berpakaian, toileting dan makan, berhias

hygiene,

-Kebutuhan

klien sehari-hari terpenuhi (makan, berpakaian, toileting, berhias, hygiene, oral higiene)

-Beri bantuan sampai klien mempunyai kemapuan


untuk merawat diri

-Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya seharihari.

-Klien bersih dan tidak


bau.

-Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari


sesuai kemampuannya -Pertahankan aktivitas perawatan diri secara rutin

-Dorong untuk melakukan secara mandiri tapi beri


bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.

-Berikan reinforcement positif atas usaha yang


dilakukan.

http://ppni-klaten.com

Tumor Mammae, diagnosis dan stadium


Kelly5.0Tumor Mammae, diagnosis dan stadium

DIAGNOSIS Diagnosis tumor atau kanker payudara dapat diperoleh dengan : 1. Pemeriksaan Payudara Sendiri Pemeriksaan ini dapat dilakukan sejak seorang wanita mulai usia subur. Dilakukan setiap 1 minggu setelah hari pertama menstruasi. Setiap ketidaknormalan yang muncul harus segera diperiksakan ke klinik. 2. Pemeriksaan Payudara oleh tenaga kesehatan Wanita yang sudah mencapai usia sekitar 20-30 tahun dianjurkan untuk memeriksakan payudaranya secara teratur di klinik oleh tenaga kesehatan, setidaknya setiap 3 tahun. Setelah umur 40 tahun, seorang wanita sebaiknya memeriksakan payudaranya di klinik setiap tahun. 3. Pemeriksaan dengan alat penunjang Pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk mendeteksi adalah dengan mammogram. Selain itu mammogram juga dapat digunakan sebagai alat diagnosis. Pemeriksaan radiologi yang lain adalah dengan Nuclear medicine, CT scan, dan USG. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat digunakan adalah dengan pemeriksaan patologi anatomi dengan sitologi, potong beku (vriescoupe), immunohistokimia, dan histopatologi, pemeriksaan biopsi dengan jarum halus (FNAB), dan pemeriksaan kimia klinik serta tumor marker. Penegakan Diagnosis Kanker Payudara Berdasarkan Protokol Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia, diagnosis kanker payudara dapat ditegakkan melalui tahapan-tahapan berikut: A. a. * * * * * * * * * * b. * * * * * a. b. * Pemeriksaan Klinis Keluhan pada payudara atau ketiak beserta perjalanan penyakitnya: Benjolan Kecepatan tumbuh Rasa sakit Nipple discharge Nipple retraction (ditanyakan pula mengenai onsetnya) Krusta di areola Kelainan pada kulit, misalnya dimpling, peau dorange, ulserasi, venektasi Perubahan warna kulit Benjolan di ketiak Edema lengan bawah Keluhan di tempat lain (berhubungan dengan metastasis), antara lain: Nyeri tulang (vertebra, femur) Rasa penuh di ulu hati Batuk Sesak Sakit kepala hebat Status generalis, cantumkan perform status Status lokalis : Pemeriksaan terhadap kedua payudara Anamnesis, hal-hal yang perlu dicari adalah informasi mengenai:

Pemeriksaan Fisik

* ? ? ? ? ? ? ? * ? ? * ? ? ? ? * ? ? ? ? B. 1. a. b. c. 2. a. b. C. D. * * * * * E.

Massa tumor Lokasi Ukuran Konsistensi Permukaan Bentuk dan batas tumur Jumlah tumor Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m. Pectoralis, dan Perubahan kulit Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit Peau dorange, ulserasi Nipple Tertarik Erosi Krusta Discharge Status KGB (jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan KGB aksila KGB infraklavikula KGB supraklavikula Lokasi organ Pemeriksaan radiodiagnostik/imaging Recommended (diharuskan) USG payudara dan mamografi untuk tumor > 3 cm Foto thorax USG abdomen (hepar) Optional (atas indikasi) Bone scanning/Bone survey (bilaman sitologi atau klinis sangat mencurigai CT-scan Pemeriksaan sitologi (FNAB = Fine Needle Aspiration Biopsy) Pemeriksaan histopatologi Core biopsy Biopsi eksisional Biopsi insisional Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, P53, dll Laboratorium

dinding dada

sekitar)

pada lesi > 5 cm)

Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologis curiga ganas Dilakukan potong beku dan atau parafin, bahan pemeriksaan diambil melalui :

Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah yang sesuai dengan perkiraan metastasis.

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN a. b. c. Bagaimana penegakan diagnosis pada pasien ini ? Bagaimana rencana penatalaksanaan pada pasien ini ? Bagaimana deteksi dini kanker payudara?

Penegakan diagnosis : Dari keterangan umum didapatkan pasien berusia 54 tahun. Dari anamnesa khusus didapatkan adanya keluhan utama ulserasi bernanah pada payudara kanan yang dimulai sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ulkus tersebut didahului dengan adanya benjolan yang terasa nyeri dan keras pada payudara kanan sekitar 1 tahun SMRS, benjolan awalnya sebesar kemiri, semakin bertambah besar hingga sebesar biji salak berjumlah 2 buah, yang kemudian benjolan tersebut pecah mengeluarkan nanah dan terasa nyeri. Ditemukan pula benjolan di kgb aksila kanan yang mobile, konsistensi keras. Keluhan tidak disertai dengan demam, batuk, sesak, sakit kepala hebat, rasa penuh di ulu hati, nyeri pada tulang. Dari anamnesa tambahan didapatkan bahwa penderita haid pertama pada usia 13 tahun, siklus 28 hari, teratur. Riwayat benjolan di payudara tidak ada . Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditarik beberapa kemungkinan diagnosis yaitu : A. a. b. c. Carcinoma mammae a/r mammae dextra (T4bN1Mx) Wanita, usia 54 tahun Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal (-) Riwayat benjolan di payudara (+) konsistensi keras, nyeri (+), ukuran sebesar biji Kemungkinan diagnosis carcinoma mammae (T4bN1Mx) adalah :

salak berjumlah 2 buah. Yang kemudian disertai ulserasi. Sehingga dapat diklasifikasikan ke dalam T4b. d. e. Ditemukan benjolan di kgb aksila dekstra ipsilateral yang mobile, maka Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik mengenai adanya metastase belum dapat diklasifikasikan ke dalam N1. dipastikan maka diklasifikan ke dalam Mx Maka untuk menyingkirkan diagnosis banding pada pasien ini direncanakan pemeriksaan secara histopatologis sebagai diagnosis pastinya. STADIUM Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka dapat menentukan stadium dari kanker. Mengidentifikasikan stadium kanker sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Untuk menentukan stadium kanker, American Joint Committee on Cancer menggunakan kategori berdasarkan sistem klasifikasi TNM, yang terdiri dari ukuran tumor (Tumor Size), nodul yang teraba (Palpable Nodes), dan penyebaran kanker (Metastasis). Klasifikasi stadium TNM (UICC/AJCC 2002) T (ukuran tumor primer) Tx : tumor primer tidak dapat dinilai To : tidak terdapat tumor primer Tis : karsinoma in situ T1 : tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang T1mic : adanya mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang

T1a: tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 cm T1b: tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm T1c : tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm T2 : tumor dengan ukuran terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm T3 : tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm T4 : ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit T4a: ekstensi ke dinding dada (tidak termasuk otot pektoralis) T4b: edema (termsuk peau dorange), ulserasi, nodul satelit pada kulit yang terbatas pada satu payudara T4c: mencakup kedua hal di atas T4d: mastitis karsinomatosa N (kelenjar getah bening regional ) Nx : kelenjar getah bening regional tidak bisa dinilai (karena telah diangkat sebelumnya) No : tidak terdapat metastasis kelenjar getah bening N1 : metastasis ke KGB axilla ipsilateral yang mobile N2 : metastasis ke KGB axilla ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya pembesaran KGB mamaria interna ipsilateral tanpa adanya metastasis ke KGB axilla N2a : metastasis ke KGB axilla terfiksir atau melekat ke struktur lain N2b : metastasis hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral secara klinis dan tidak terdapat metastasis ke KGB axilla N3 : metastasis ke KGB infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa adanya metastasis KGB axilla atau klinis terdapat metastasis pada KGB mamaria interna ipsilateral klinis dan metastasis pada KGB axilla N3a : metastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral N3b: metastasis ke KGB mamaria interna dan KGB axilla N3c : metastasis ke KGB supraklavikula M (metastasis jauh) Mx : metastasis jauh belum dapat dinilai Mo : tidak terdapat metastasis jauh M1 : terdapat metastasis jauh Stadium kanker berdasarkan sistem TNM dibedakan menjadi stadium I, IIA, IIB, IIIA, IIIB, dan stadium IV dengan karakteristiknya masing-masing : * Stadium I dengan 2 cm dan tidak ada penyebaran ke kelenjar getah bening. Stadium I terdiri dari T1 N0 M0, tumor primer berukuran kurang dari atau sama * Stadium II A

Stadium II A terdiri dari T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0, tumor primer tidak ditemukan dan ada nodul pada ketiak yang teraba berjumlah 1 sampai 3, atau ditemukan tumor primer berukuran kurang dari 2 cm dan teraba nodul pada ketiak berjumlah 1 sampai 3 atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan hasil biopsi dari kelenjar mamaria yang tidak terdeteksi dengan pemeriksaan fisik, atau ditemukan tumor primer berukuran antara 2 cm -5 cm tapi tidak ada penyebaran ke kelenjar getah bening. * Stadium II B

Stadium II B terdiri dari T2 N1 M0/ T3 N0 M0, tumor primer berukuran antara 2 cm -5 cm tapi ada penyebaran nodul pada ketiak berjumlah 1-3 buah atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan hasil biopsi dari kelenjar mamaria, atau tumor primer berukuran lebih dari 5 cm dan tidak ada penyebaran sel kanker. * Stadium III A Stadium III A terdiri dari T0-2 N2 M0/ T3 N1-2 M0, tumor primer berukuran kurang dari 5 cm dan ada penyebaran ke kelenjar getah bening pada ketiak berjumlah 4-9 buah nodul atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan hasil biopsi dari kelenjar mamaria, atau tumor primer berukuran lebih dari 5 cm dan ada penyebaran ke kelenjar getah bening pada ketiak sebanyak 1-9 buah nodul atau ke kelenjar getah bening mamaria, tidak ada penyebaran jauh (metastasis jauh) * Stadium III B Stadium III B terdiri dari T4 N0-2 M0, tumor primer dengan berbagai ukuran yang sudah menyebar langsung ke dinding dada atau ke kulit dan bisa terjadi penyebaran kelenjar getah bening sebanyak 9 buah nodul pada ketiak atau tidak ditemukan. Tidak ada penyebaran (metastasis) jauh. * Stadium IV Tumor primer sudah menyebar keluar dari payudara ke bagian-bagian tubuh yang lain seperti tulang, hati, paru, dan otak. Stadium Tumor (T) Nodul (N) Metastasis (M) Stadium 0 Tis N0 M0 Stadium 1 T1 N0 M0 Stadium IIA T0 N1 M0 T1 N1 M0 T2 N0 M0 Stadium IIB T2

N1 M0 T3 N0 M0 Stadium IIIA T0 N2 M0 T1 N2 M0 T2 N2 M0 T3 N1, N2 M0 Stadium IIIB T4 any N M0 any T N3 M0 Stadium IV any T any N M1 Sumber: American Joint Commission on Cancer and International Union Against Cancer PERJALANAN PENYAKIT Perjalanan penyakit kanker payudara dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain stadium dan jenis dari kanker saat pertamakali didiagnosis,faktor resiko yang dimiliki oleh penderita, dan pengobatan yang dijalani. Kanker payudara yang tidak didukung dengan terapi yang sesuai akan menyebabkan kanker tersebut cepat berkembang ke stadium yang lebih berat, kanker dapat menyebar ke organ-organ yang lain (metastasis) bahkan menimbulkan kematian. Kanker payudara dalam perjalanan penyakitnya dapat menyebar ke organ-organ lain (metastasis) melalui sistem limfe (getah bening). Organ-organ yang dapat diserang antara lain paru, hati, otak, dan paling sering tulang. Metastasis ke tulang bisa terjadi hampir 70% dari seluruh kasus kanker payudara yang metastasis. Tulang yang paling sering terserang adalah tulang belakang (vertebrae) dan tulang panjang seperti lengan dan tungkai. Selama berada di tulang, sel kanker akan merusak jaringan tulang yang sehat menyebabkan kerapuhan dan pengeroposan tulang. Oleh karena itu, pada pasien

dengan kanker payudara sering menggunakan kursi roda atau pengaman leher dan mengeluh nyeri tulang. Perkiraan angka harapan hidup selama 5 tahun berdasarkan stadium pada penderita kanker payudara adalah : Stadium I 98% Stadium II 88% Stadium IIIA 56% Stadium IIIB 49% Stadium IV 16% pencarian yang hadir: tumor mamae adalah,mastitis dextra,tumor mammae adalah,tumor aksila,diagnosis banding kanker payudara,Ca Mammae sinistra stadium III A,LP TUMOR KEPALA,askep tumor payudara terbaru,laporan pendahuluan abses cruris,Askep Ca Mammae sinistra stadium III A,lp mastitis,asuhan keperawatan pada klien dengan tumor intra abdomen,diagnosis ca mammae,lp tumor ren,contoh organ ipsilateral,Mamae dekstra,imunohistokimia kanker payudara,tumor axilla,pengertian kardiomegali,askep tumor axila,praktikum imunohistokimia,Pengertian Tumor axilla,makalah asuhan kebidanan diagnosa kanker payudara,asuhan keperawatan tumor mamae,laporan pendahuluan post mamae,diagnosis banding ca mammae,diagnosa tumor mammae,studi kasus tumor femur,diagnosa mamae,Kumpulan askep pada pasien bedah mamae aberans,contoh patway dari kangker payudara dengan 3 masalah keperawatan,diagnosis banding karsinoma mammae,ca mammae metastasis,Pengertian ca Mammae sinistra,data fokus tumor intra abdomen,metastasis vertebral from ca mammae,resume keperawatan tumor mammae,stadium ca mammae,diagnosa keperawatan tumor mammae,ca mammae wikipedia,kelenjar getah bening axilla dextra,stadium hidronefrosis,Laporan Kasus Tumor Kulit,askep perioperatif tumor mamae sinistra,askep tumor ren,laporan pendahuluan tentang kasus Tumor Mammae Dextra,makalah mammae,laporan pendahuluan tumor humerus,ulkus femur adalah,Penyakit diagnosa mamae aberans,contoh kasus dg ca mamae dg diagnosa perfusi jaringan,askep abses mamae sinistra,anamnesa dan pemeriksaan fisik ca mamme,carcinoma mammae ajcc,Obat Penyakit tumor mamae sinistra,carcinoma mammae adalah,askep ca mamae umur 54 tahun,carcinoma mamae t3 besar,askep ca mamae sinistra,lp askep tumor mammae,contoh resume post of tumor mammae,ulkus karsinomatosa,download patoflow tumor mammae,diagnosa CA mamae dextra,fnab untuk diagnosis kanker paru,diagnosa banding kanker payudara,penegrtian penyakit mammae dextra,pemeriksaan diagnostik pada tumor mammae,ulcus femur,arti dari stadium kanker T3N0M0,tumor terfiksir adalah,pengertian tumor axilla sinistra,TTV pada penderita ca mamae stadium IIIA,kasus askep kanker payudara,asuhan keperawatan Ca Mamae sinistra stadium III A,tumor axilla dextra,klasifikasi tumor mammae,laporan pendahuluan post kanker mamae,askep post of tumor mammae,asuhan keperawatan tumor mammae,asuhan keperawatan Ca Mamae sinestra stadium III A,klasifikasi ca mammae,asuhan keperawatan dengan tumor mamae,ca r colli(kangker),laporan pendahuluan cancer mammae dan patway,bra untuk penderita mamae aberans,refrat status pasien tumor mammae,mendiagnosis stadium carsinoma mamae,mammae sinistra T2 Mx,pemeriksaan fisik kanker payudara stadium 3,mammae sinistra cancer,pemeriksaaan untuk menegakkan diagnosa tumor payudara,pemeriksaan mastitis sinestra,patoflow dari tumor mammae,makalah asuhan keperawatan carsinoma mammae,pemeriksaan fisik pada ca mammae,mammae sinistra stadium iii a,pemeriksaan imunohistokimia payudara,pemeriksaan fisik tumor mammae,mamae

arti,mammae

dextra

adalah,mendiagnosis

carsinoma

mamae,mamaria

aberans,metastasis

kanker

mammae,mammae aberans wikipedia,P53 pada carcinoma mamae,Mama sinistra adalah,pathway ca mammae sinestra stadium iii a,metastasis ca mammae,pathway dan patofisologi ca mammae,patofisiologi ca mammae pdf,metastasis ca mamae,pdf tumor mammae adalah,pasien Ca mammae sinistra,pemeriksaan abdomen pada pasien tumor payudara,pemeriksaan diagnosis pada tumor mammae,pemeriksaan diagnostik ca mamae,metastase ca mammae ke axila,nodul mamma sinistra,www tumor mamal sinistra di payudara,tumor axilla adalah,tumor axila adalah,tu mammae sinistra adalah,tu axila sinistra,tumor mammae klasifikasi,tnm ca mamae,tnm ca kulit,terfiksir ke dinding dada,terapi carcinoma mamae stadium 3,terapi ca mammae berdasarkan stadium,stadium TNM ca Mammae,stadium TNM ca kulit pdf,tumor axilla dekstra,tumor mamae adalah sumber,tumor mamae di payudara adalah,USG SEBAGAI DIAGNOSIS ONKOLOGI,ulkus karsinomatosa mammae,ulkus ca mammae,tuor mamae dextra curiga ganas,Tumor tu mamae sinistra,tumor terfiksir,tumor payudara dextra,tumor mammae t3,tumor mammae sinistra post biopsi,tumor mammae sinistra pdf,tumor mamae sinitra adalah,tumor mamae pdf,stadium T4 N2 Mx,stadium kanker payudaraklasifikasi TNM,stadium kanker payudara terbaru berdasarkan angka harapan hidup pdf,penjelasan mammaesinistra,pengobatan tumor mammae pdf,pengertian tumor mammae sinistra,pengertian tumor mammae,pengertian axilla sinistra,penegakan diagnosis ca mammae,penegakan diagnose kanker payudara,penderita penyakit abses mamae,penatalaksanan keperawatan tumor mammae,penatalaksanaan ulcus mamae,stadium cancer mammae,pemeriksaan pada ca mamae,penjelasan penyakit tu mammae fnab,penjelasan tumor mamae,penyakit abxes axilla pdf,stadium carsinoma mamae,stadium carcinoma mammae,resume perioperatif dengan tumor mammae,referat stadium carcinoma mammae pdf,referat radiologi mammae,referat carcinoma mammae,pkdm kanker payudara,pewarnaan yg di gunakan untuk potong beku pada sitologi,penyebaran ca mamae,penyakit mammae sinistra,penyakit ca mammae stadium 2,penyakit Ca mamae sinistra,pemeriksaan metastase ca mama,lulkus ca,cconth askep CA mamae,ca mammae sinistrae,Ca Mammae sinistra stadium III A pada usia 54 tahun,CA Mammae metastasis stadium IV,ca mammae maligna,ca mammae adalah scribd,ca mamae sinestra,ca mamae metastase wikipedia indonesia,ca mamae diagnosis,ca mamae dengan ulkus,batu ren,bagaimana anamnesis pasien ca mamae,Axilla dextra dan sinistra,asuhan keperawatan tumor axilla dextra,ca mammae stadium 4,cara mendiagnosa ca mammae,carsinoma mammae dexra grade 2,carsinoma mammae adalah,carcinoma mammae stadium ajcc 20,carcinoma mammae immunohistokimia,carcinoma mammae adalah

Melakukan Asuhan Keperawatan (Askep) merupakan aspek legal bagi seorang perawat walaupun format model asuhan keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda. Seorang perawat Profesional di dorong untuk dapat memberikan Pelayanan Kesehatan seoptimal mungkin, memberikan informasi secara benar dengan memperhatikan aspek legal etik yang berlaku. Metode perawatan yang baik dan benar merupakan salah satu aspek yang dapat menentukan kualitas asuhan keperawatan (askep) yang diberikan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan brand kita sebagai perawat profesional. Pemberian Asuhan keperawatan pada tingkat anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia hingga bagaimana kita menerapkan manajemen asuhan keperawatan secara tepat dan ilmiah diharapkan mampu meningkatkan kompetensi perawat khususnya di indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)


A.PENGERTIAN CARSINOMA MAMMAE

Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae

abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995)

Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995).

B.PENYEBAB Menurut 1. C. Ca

DAN J. H. Payudara

FAKTOR Van yang

PREDISPOSISI de Velde terdahulu

Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpasangan 2. Keluarga

Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga 3. Kelainan terkena payudara carsinoma ( benigna mammae. )

Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita 4. yang menderita / pernah menderita badan yang dan porliferatif faktor sedikit meningkat. lain

Makanan,

berat

resiko

Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan berat badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang berhubungan dengan oestrogen 5. pada Faktor wanita endokrin post dan menopouse. reproduksi

Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun, Menarche kurang dari 6. Obat 12 anti konseptiva tahun oral

Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.

C.GAMBARAN Menurut 1.Tanda William Godson III. M.

KLINIK D carsinoma

Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas 2.Gejala tegas, mobile, bentuk bulat dan elips carsinoma

Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.

E.PATOFISIOLOGI Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel atipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995 )

ASUHAN Masalah

KEPERAWATAN

KANKER

PAYUDARA

(CA

MAMMAE) :

keperawatan

1.Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.

2.Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema, destruksi jaringan.

3.Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik necrose jaringan. 4.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau perubahan gambaran mammae.

5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan pengobatan 6.Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi

7.Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal, ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang carsinoma dan pengobatan.

G.FOKUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1.Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena pembedahan, interupsi a.Kaji b.Kaji Unit Aktifitas Kognitif keluarga ( / respon sehari alam anggota efek nyeri pada ( tingkat saraf, nyeri Provoking Quality Region Severate Time individu dengan ) : menggunakan tanggung individu dan dengan P. : : : : diseksi Q. R. S. otot. T.

Penyebab Kwalitas Lokasi Skala Waktu keluarga peran sosial Keuangan hari perasaan keluarga )

Kinerja

pekerjaan

jawab

Interaksi

2.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema, destruksi Hal a.Identifikasi yang faktor penyebab dikaji kerusakan jaringan : integritas

b.Identifikasi c.Identifikasi C1 C2 C3 C4 Tahap Tahap

rasional

untuk

pencegahan tahap

dan

pengobatan,

kerusakan

integritas

perkembangan memutih pada dari kulit yang utuh dermis kutan penunjang

: II

eritema : III :

yang ulserasi

tidak

epidermis meliputi telinga dan

atau lemak struktur

Tahap Tahap IV :

ulserasi meluas otot,

ulserasi

3.Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limfatik, necrose jaringan a.Kaji b.Kaji c.Kaji d.Kaji pemberian hasil obat dengan 5 benar ( ( waktu, Hb, obat, nama, dosis, tanda radang intake cara)

laboratorium

Albumin,

Lekosit)

4.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau perubahan gambaran Hal a.Kaji b.Kaji perasaan respon yang terhadap negatif kehilangan verbal dikaji dan dan perubahan non mammae : mammae verbal

5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan pengobatan Hal a.Tingkat b.Kemampuan c.Perilaku dalam kesehatan mempersepsikan yang status tidak yang dikaji : pendidikan kesehatan tepat

6.Nutrisi Hal a.Kaji b.Pantau c.Kaji d.Kaji

kurang

dari

kebutuhan yang

berhubungan dikaji

dengan

kemotherapi : intake

berat hasil laboratorium mual ( Hb, Albumin, dan Gula

badannya darah )

muntah

7.Ansietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal, ketidak pastian tentang pengaobatan, perasaan putus asa dan tak berada, ketidak cukupan pengetahuan Hal a.Kaji b.Kaji c.Kaji dan tingkat carsinoma yang ukur kecemasan, tanda ringan, tingkat dan dikaji sedang, tanda berat, pengobatan : vital panik pendidikan

H.FOKUS Fokus intervensi dari perawatan pasien dengan

INTERVENSI carsinoma mammae

1.Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena pembedahan, interupsi, diseksi otot ( Danielle Gale, 1995; Doengos, 1993)

Kriteria Pasien Intervensi mengekspresikan

evaluasi penurunan

: nyeri :

Perhatikan lokasi nyeri, lamanya dan intensitasnya ( skala 1-10), perhatikan respon verbal dalam mengungkapkan nyeri, bantu pasien untuk posisi yang nyaman serta tindakan yang dapat memberi kenyamanan seperti masase punggung, dorong ambualasi dini dan teknik relaksasi, berikan obat sesuai pesanan.

2.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi adanya edema, destruksi jaringan ( Doengos, 1993)

Kriteria Akan terjadi penyembuhan luka

evaluasi bebas drainase, purulen atau

: eritema

Intervensi Obsrvasi balutan / luka setelah dilakukan perawatan luka, guna mengetahui karakteristik

luka, drainase, quasi edema, kemerahan dan insisi pada mammae, tempatkan pada posisi semi fowler pada sisi puggung yang tidak sakit, injeksi dibagian yang tidak sakit, kosongkan drain secara periodik, catat jumlah dan karakteristik

3.Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limfalik karena diseksi nodus limfe aksilaris dan adanya drain pembedahan ( Danielle Gale, 1945)

Kriteria

evaluasi

Tidak ada infeksi pada extremitas yang sakit dan atau pada daerah luka pembedahan Intervensi Observasi lengan yang sakit terhadap adanya tanda tanda infeksi, observasi integritas kulit yang tertutup diatas dinding dada terhadap tanda dan gejala kemerahan,

pembengkakan dan drainase, bau tidak sedap, serta warna kekuning kuningan atau kehijau hijauan, hindari penggunaan extremitas yang sakit untuk pemasangan infus, observasi daerah pemasangan drainase terhadap adanya tanda kemerahan, nyeri

pembengkakan, atau adanya drainase purulenta, observasi kulit dan rawat kuku pada daerah yang sakit.

4.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau perubahan gambaran dari mastektomi segmental dan atau radiasi mammae ( Dainalle Galle, 1995)

Kriteria Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang diagnosa

evaluasi carsinoma

mammae, pengobatannya dan dampak yang diharapkan atas gaya hidup, evaluasi perasaan pasien atas kehilangan mammae pada aktifitas sexual, hubungan dan citra tubuhnya, berikan kesempatan pasien terhadap rasa berduka atas kehilangan mammae, izinkan pasien mengungkapkan perasaan negatifnya.

5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan pengobatan ( Daianlle Galle, 1995)

Kriteria

evaluasi

Pasien dapat berperan serta dalam pengambilan keputusan akan pengobatan carsinoma , pasien mendiskusikan rasional dari pengobatan dan mengungkapkan tindakan tindakan yang Intervensi Observasi pengetahuan pasien / keluarga mengenai carsinoma mammae dan anjurkan pengobatannya , jelaskan patofisiologi dari carsinoma mammae, hindari janji janji yang tidak mungkin, berikan informasi tentang pilihan pengobatan yang sesuai. kemungkinan timbul dari efek samping

6.Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal, ketidak pastian pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak berdaya dan ketidak cukupan informasi dan pengobatannya ( Lynda Juall, 1993 )

Kriteria Pasien Intervensi akan berbagi masalah mengenai diagnosa

evaluasi carsinoma

Berikan kesempatan pasien dan keluarga mengungkapkan perasaan, lakukan kontak sering, berikan suasana ketenangan dan rileks, tunjukkan sikap yang tidak menilai dan mendengar penuh perhatian, dorong diskusi tentang carsinoma dan pengalaman orang lain

7.Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi (Danielle galle, 1995 )

Kriteria Berat Intervensi badan naik atau

evaluasi turun

Monitor untuk mekanan tiap hari, timbang badan tiap hari jika memungkinkan, jelaskan pentingnya nutrisi adekuat, observasi ulang makanan pantang dan kesukaan, manipulasi lingkungan yang nyaman, bersih, dan tak berbau, anjurkan makan porsi kecil dan sering, kolaborasi ahli gizi untuk pemberian diet TKTP

DAFTAR

PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku saku diagnosa keperawatan dan dokumentasi, edisi 4, Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC

C.

J.

H.

Van

de

Velde

(1996),

Ilmu

bedah,

Edisi

5,

Alih

Bahasa

Arjono EGC

Penerbit

Kedokteran,

Jakarta,

Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC

Daniell Jane Charette (1995), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih Bahasa Imade Kariasa, Jakarta, EGC

Theodore R. Schrock, M. D (1992), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med Adji Dharma, dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit Kedokteran Jakarta, EGC

Thomas F Nelson, Jr M. D (1996), Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene Winata, dr. Brahnu V Pendit. Penerbit Kedokteran, Jakarta, E G C ARTIKEL BERKAITAN Medikal Bedah ASUHAN KEPERAWATAN HEMORRHOIDS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GRAVES ( MORBUS BASEDOW) ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HEMOTHORAKS ASUHAN KEPERAWATAN GLOMERULONEFRITIS AKUT (SISTEM PERKEMIHAN) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR CERVICALIS ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR (TINJAUAN TEORI) ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR HUMERUS (PATAH TULANG) ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR (COMBUSTIO) ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KANKER (MALIGNA) ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KOLON DAN REKTUM (CARCINOMA RECTI) ASUHAN KEPERAWATAN KANKER COLON ( Ca COLON)

ASUHAN KEPERAWATAN KARSINOMA BULI (CA BULI) ASUHAN KEPERAWATAN BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI (BPH) ASUHAN KEPERAWATAN BATU GINJAL ASUHAN KEPERAWATAN ATRESIA ANI Asuhan Keperawatan Appendisitis Asuhan Keperawatan Amputasi Asuhan Keperawatan Hisprung / Megacolon Asuhan Keperawatan Hernia Inguinalis Asuhan Keperawatan Hernia Asuhan Keperawatan Hisprung Asuhan Keperawatan Hodkin

Diposkan oleh Muh. Andrian Senoputra di 17.02

Leonardo Napitupulu

Anda mungkin juga menyukai