Anda di halaman 1dari 26

Tugas Kelompok Asuhan Kebidanan (PKK II) ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI NY.

L UMUR 21 TAHUN G1P0A0AH0 DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD WONOSARI

Disusun oleh : 1. Wahyu Nur Dayati 2. Hermawati 3. Susi Kurniasih 4. Bintang Zahra Arfyan 5. Imaniar Rahmawati 6. Anik Triastiningsih 7. Fitri Arsi Masita 8. Dagesta Indra R S

PRODI DIII ILMU KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALMA ATA YOGYAKARTA 2012

LEMBAR PERSETUJUAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI NY.L UMUR 21 TAHUN G1P0A0AH0 DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD WONOSARI Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Tanggal..........................

Dusun oleh: 1. Wahyu Nur Dayati 2. Hermawati 3. Susi Kurniasih 4. Bintang Zahra Arfyan 5. Imaniar Rahmawati 6. Anik Triastiningsih 7. Fitri Arsi Masita 8. Dagesta Indra R S

Menyetujui dan Mengesahkan,

Pembimbing Akademik

Pembing Lahan

(Susiana Sariyati M.Kes)

(Anis MP, Amd.Keb)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, inayah dan hidayah-Nya kami dapat menghadirkan sebuah makalah mengenai Ibu hamil dengan abortus imminen. Dimana dengan mengenai Ibu hamil dengan abortus imminen, kami mengajak pembaca untuk mengetahui seberapa bahaya ibu hamil dengan abortus imminen dapat segera dilakukan tindakan yang lebih intensif. Disini kami juga berharap agar kita dapat lebih mengetahui arti pentingnya kesehatan untuk keselamatan ibu hamil dengan abortus immenen. Demikianlah hal yang mendorong kami menghadirkan makalah ini, kami berharap dengan adanya makalah ini masyarakat dapat mengerti, memahami dan menerapkan hal-hal yang yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan bisa mengurangi angka kematian ibu hamil. Akhirnya sebagai harapan kami semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita. Terima kasih.

Wonosari, 31 Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu kehamilan yang berakhir sebelum periode Urabilitas janin yaitu yang berakhir sebelum berat janin 500 gram. Bila berat badan tidak diketahui maka perkiraan lama kehamilan kurang dari 20 minggu lengkap 139 hari dihitung dari hari pertama haid berakhir normal yang dapat dipakai (Taber, 1994 : 56). Istilah abortus digunakan untuk menunjukan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Abortus disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kelainan pertumbuhan hasil konsepsi kelainan pada plasenta. Penyakit ibu maupun kelainan fraktus genetalis. Sampai saat ini janin terkecil yang dilaporkan dapat hidup diluar kandungan mempunyai berat badan 294 gram. Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak tidak dilaporkan kecuali apabila terjadi komplikasi juga karena sebagian abortus spontan hanya disertai gejala ringan sehingga pertolongan medik tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlambat diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10-15 %. (Wiknjosastro,2005 : 302) Untuk mempergunakan umur kehamilan, untuk menetapkan abortus pada kesulitan dan kelemahannya. Kesulitannya ialah apabila tanggal haid terakhir tidak dapat diketahui lagi misalnya terlupa atau haid tidak teratur, atau kehamilan yang terjadi setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal. Kelemahannya ialah sukar menetapkan kapan kehamilan itu mulai bersemi karena sukar menetapkan ovulasi mengalami fertelisasi dan saat implantansi Blastokista pada disidua, pada haid yang reguler ovulasi terjadi rata-rata 14 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang implantasi blastokista terjadi pada hari ke 5 atauke 6 setelah fertilisasi atau kira-kira 8 hari sebelum haid yang akan datang.( Chalic

1997 : 2) Insidens abortus sulit ditentukan karena kadang-kadang seorang wanita dapat mengalami abortus tanpa mengetahui bahwa ia hamil dan ia tidak mempunyai gejala yang hebat sehingga hanya dianggap sebagai menstruasi yang terlambat (siklus memanjang). Terlebih lagi insidens abortus preminalis sangat sulit ditentukan karena biasanya tidak dilaporkan oleh rumah sakit sebagai rasio dari jumlah abortus terhadap jumlah kelahiran hidup. Menurut data di Badan Rumah Sakit Umum 45 Kuningan pada tahun 2007, 138 kasus ibu hamil yang menjalani rawat inap. 94 kasus adalah abortus dengan persentase 68,1%. Kasus yang paling tinggi adalah abortus inkompletus 54 kasus (57,45%), missed abortus 27 kasus, (28,72%), blighted ovum 9 kasus (9,60%), abortus iminems 4 kasus (4,25%). (Buku Rekapitulasi BRSUD 45 Kuningan Tahun 2007). B. TUJUAN a. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal patologi dengan Abortus Imminens denagn menggunakan manajemen varney. b. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada ibu hamil dengan abortus imminen. 2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa masalah pada ibu hamil dengan abortus imminen. 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu hamil dengan abortus imminen

4. Mahasiswa mampu mengudentifikasi tindakan segera , konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta berdasarkan kondisi ibu hamil dengan abortus imminen 5. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu hamil dengan abortus imminen 6. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan perencanan pada hamil dengan abortus imminen 7. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang diberikan.

BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Abortus imminens adalah abortus tingkat permulaan dan ancaman terjadinya abortus, ditandai perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan ( Sarwono, 2008:467). Keguguran atau abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangsung sebelum mencapai umur 28 minggu atau berat janin sekitar 500 gram (Manuaba, 2007). Abortus imminens adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2001:147) B. ETIOLOGI

Menurut Winkjosastro (2005:302-303) penyebab terjadinya abortus dapat dibagi sebagai berikut: a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi Kelainan biasanya menyebabkan kematian mudighah pada hamil muda. Factor-faktor yang menyebabkan kematian mudighah adalah : 1) Kelainan kromosom: yang sering dijumpai adalah pada kejadian abortus adalah trisomi, poliploidi dan kelainan kromosom seks. 2) Lingkungan kurang semmpurna: bila lingkungan di endometrium disekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zatzat makanan pada hasil konsepsi kurang sempurna. 3) Pengaruh dari luar: radiasi, obat-obatan dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya didalam uterus. Pengaruh ini dinamakan pengaruh teratogen. b. Kelainan plasenta Endarteritis dapat terjadi dalam villi korealis dan menyebabkan segmen plasenta terganggu sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin, keadan nini bias terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun. c. Penyakit ibu Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pilonefritis , malaria , dll dapat menyebabkan abortus. Toksin bakteri, virus , plasmodium dapat melewati plasenta dan masuk kejanin kemudian terjadilah abortus. d. Kelainan traktus genitalis Retroversi uteri, mioma uteri atau kelainan uteri dapat menyebabkan abortus, tetapi hanua retruversi uteri gravid dan mioma uteri sub mukosa

yang dapat memegang peranan penting . sebab lain juga karena servik yang inkompeten yang disebabkan karena kelemahan bawah servik, dilatasi servik yang berlebihan dank arena robekan servik luas yang tidak dijahit. C. PATOFISIOLOGI Pada permulaan, terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena benda yang dianggap asing, maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan di bawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum menembus desidua terlalu dalam; sedangkan pada kehamilan 8-14 minggu, telah masuk agak dalam, sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal, karena itu akan banyak terjadi perdarahan (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002). Patofisiologis terjadina keguguran, mlai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga jann kekurangan nutrisi dan O2. Bagian yang terlepasdi anggap benda asing, sehingga rahim berusaha untuk mengeluarkan dengan kontraksi.Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu, keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan di sertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi. Bentuk perdarahan bervariasi, diantaranya : - Sedikit-sedikit dan berlangsung lama - Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat di sertai gumpalan - Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun; dapat menimbulkan syok.

D. KOMPLIKASI 1. Perdarahan Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya. 2. Perforasi Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita pelu diamati dengan teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi, dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau perlu histerektomi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang awam menimbulkan persolan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas, mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. 3. Infeksi Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus, tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis. Apabila infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok. 4. Syok Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan infeksi berat (syok endoseptik). 5. Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut yang persisten pada kasus abortus biasanya berasal dari efek infeksi dan hipovolemik yang lebih dari satu. Bentuk syok bakterial yang sangat berat sering disertai dengan kerusakan ginjal intensif. Setiap kali terjadi infeksi klostridium yang disertai dengan komplikasi hemoglobenimia intensif, maka gagal ginjal pasti terjadi. Pada keadaan ini, harus sudah menyusun rencana untuk memulai dialysis yang efektif secara dini sebelum gangguan metabolik menjadi berat (Cunningham, 2005). E. PENANGANAN 1. Penangana awal Untuk penanganan awal yang memadai segera dilakukan penilaian dari: Keadaan umum pasien Tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak,pingsan, tekanan sistolik < 900mmHg > 112x/menit) Bila syok disertai masa lunak di adneksa,nyeri perut bawah adanya cairan bebas dalam cavum pelvis, pikiran kemungkinan kehamilan ektopik yang tergangu. Tanda-tanda infeksi/ sepsis ( demam tinggi, sekret berbau pervaginam, nyeri perut tegang, nyeri goyang portio, dehidrasi, gelisah atau pingsan) Tentukan evaluasi medis apakah pasien dapat ditatalaksana pada fasilitas kesehatan setempat atau di rujuk (setelah dilakukan stabilisasi). 2. Penanganan Spesifik

ABORTUS IMMINENS Tidak diperlakukan pengobatan medis yang khusus atau tirah baring secara total. Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas secara berlebihan atau melakukan hubungan seksual Bila perdarahan : Berhenti : lakukan asuhan antenatal terjadwal dan penilaian ulang bila terjadi perdarahan lain. Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji

kehamilan/USG), lakukan konfirmasi kemungkinan terjadinya adanya penyebab lain (hamil ektopik/mola) Pada fasilitas kesehatan dengan sarana terbatas, pemantauan hanya dilakukan melalui gejala klinik dan hasil pemeriksaan ginekologik.(Acuan Nasional, 2000:140-151)

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI NY L 21 TAHUN G1P0A0 UK 11 MINGGU DENGAN ABORTUS IMMINENS Tanggal / Pukul : 29 Oktober 2012 / 09.00 WIB Ruang : Poli Kebidanan I. Pengkajian data A. Data Subyektif 1. Identitas Nama Umur Agama Suku/Bangsa Pendidikan SMK Penghasilan Pekerjaan Alamat 2. Anamnesa :: IRT Wiraswasta : Ny. L : 21 th : Kristen : Jawa : SMK Istri Suami Tn. S 25 th Kristen Jawa

: Munggur ngimpak, Karang Mojo

a. Alasan kunjungan saat ini Ibu ingin memeriksakan kehamilan b. Keluhan Utama Perut terasa kram dan mules sejak 1 minggu yang lalu, keluar flek-flek dari hari Kamis 25 Oktober 2012 dan Jumat 26 Oktober 2012. c. Riwayat Menstruasi HPM UK Menarche Siklus : 16-08-2012 : 11 minggu : 14 tahun : 28 hari Lamanya : 7 hari Flour Albous : (-) HPL : 23-5-13

d. Riwayat Perkawinan a) Perkawinan ke b) Umur waktu menikah c) Lama menikah e. Riwayat Obstetrik G1P0A0 N Th o . 1 2012 11 mg Hamil ini UK Jenis Persalinan Penolong Tempat H / M L BB Ko mp lik asi :1 : Istri 20 th, Suami 24 th : 1 th

/P Lahir

f. Riwayat Kontrasepsi Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasespsi apapun sebelumnya. g. Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan sekarang : HT (-), Asma (-), DM (-), Jantung (-), Kejang (-) Riwayat kesehatan keluarga : HT (-), Asma (-), DM (-), Jantung (-), Kejang (-) Riwayat kesehatan yang lalu ; HT (-), Asma (-), DM (-), Jantung (-), Kejang (-) h. Riwayat Kehamilan ANC pertama kali di Bidan Frekuensi ANC TM I : 2 kali TM II : TM III : Gerakan janin pertama kali dirasakan pada UK : Gerakan janin dalam 12 jam terakhir sebanyak : - kali Senam hamil : Imunisasi TT1 : Caten TT2 : Belum dilakukan. Keluhan yang dirasakan

Trimester I

Keluhan Therapi Keluar darah sejak hari Bedrest ( Tirah Kamis dan Jumat pada baring total), Asam Folat 1x1 -

II III

Pendidikan Kesehatan yang diperoleh Trimester I Pendidikan Kesehatan yang diperoleh Konsumsi tablet Fe, konsumsi makan sayur berwarna hijau, makan makanan bergizi dan konsumsi buah-buahan. i. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari a) Pola Nutrisi Frekuensi : Macam Jumlah Keluhan : : : Makan 1x1 Nasi, Lauk Sedikit BAB Minum 6 gelas Air Putih Sedang BAK

b) Pola Eliminasi Frekuensi : Bau :

1 kali/ hari 5 kali/ hari Khas feses Lembek Khas urin Cair -

Konsistensi : Jumlah :

c) Kegiatan sehari hari : Ibu rumah tangga d) Istirahat / tidur : Siang : 2 jam. Malam : 8 jam.

e) Personal hygiene : Mandi 2x/hari, gosok gigi, ganti baju, keramas. f) Seksualitas : Tidak dikaji. g) Data Psikososial dan spiritual : 1) Tanggapan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Senang 2) Pengetahuan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Cukup 3) Pengambilan keputusan oleh : Suami 4) Ketaatan ibu beribadah : Ibu taat menjalankan ibadah. 5) Ibu tinggal bersama : Suami 6) Hewan Peliharaan : Tidak ada. B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Fisik a) KU : Baik b) TTV TD : 110/70 mmHg Nadi : 82x/menit R : 18 x/menit S : 36C Kesadaran : Compos Mentis

c) BB sekarang : 45,5 kg TB : 154 cm LILA : 23 cm BB sebelum hamil : 45 kg d) Kepala dan Leher

Oedem wajah : (-) Sklera : Putih Conjungtiva : Merah muda Gusi : Merah muda Gigi : Tidak ada caries Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada Pembesaran pembuluh limfe : Tidak ada

e) Payudara Bentuk : Simetris Putting : Menonjol Kolostrum : Belum ada f) Abdomen Palpasi Leopold I : TFU 2 jari diatas simpisis Leopold II IV : Tidak dilakukan II. INTERPRETASI DATA DASAR Diagnosa kebidanan : Ny. L 21 tahun G1P0A0 UK 11 minggu dengan abortus imminens. Data Dasar : - Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya

- Ibu mengatakan perut terasa kram sejak 1 minggu yang lalu, keluar darah dari hari Kamis 25 Oktober 2012 dan Jumat 26 Oktober 2012. - HPHT : 16-08-2012 Data Obyektif : - KU : Baik. - TD : 110/70 mmHg Nadi : 82x/menit - HPL : 23-5-13 - TFU 2 jari di atas simpisis. B. Masalah Dasar Perut terasa kram dan mules sejak 1 minggu yang lalu, keluar flekflek dari hari Kamis 25 Oktober 2012 dan Jumat 26 Oktober 2012. C. Kebutuhan Dasar Bed rest, makan tinggi nutrisi, tinggi protein (?), USG. III. DIAGNOSA POTENSIAL Potensial terjadi abortus komplit atau inkompomlit. Anemia. IV. ANTISIPASI MASALAH - Istirahat yang cukup (Bed rest) - Transfusi darah - Kolaborasi dengan dokter SpoG V. PERENCANAAN Tanggal/Jam : 29-10-2012 / 09.00 WIB R : 18 x/menit S : 36C

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan. 2. Anjurkan ibu untuk istirahat total di tempat tidur. 3. Anjurkan untuk makan-makanan yang bergizi. 4. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama + 1 bulan 5. Lakukan USG yang berkolaborasi dengan dokter Sp.OG. 6. Berikan obat sesuai kebutuhan. 7. Anjurkan ibu untuk control 1 bulan lagi atau jika ada keluhan. 8. Dokumentasi. VI. PELAKSANAAN Tanggal/Jam : 29-10-2012 / 09.15 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa ibu dalam keadaan tidak baik karena kehamilannya terancam keguguran. 2. Menganjurkan ibu untuk istirahat total di tempat tidur. 3. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bernutrisi seperti sayursayuran, buah-buahan. 4. Mengangajurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama + 1 bulan. 5. Melakukan USG pada ibu yang berkolaborasi dengan dokter Sp.OG Hasil USG : GS intra uteri, fetal pole (+), DJJ (+) 6. Memberikan obat Asam Folat 1x1 (0,4 mg) Premaston 3x1 ( 5 mg ) 7. Menganjurkan ibu untuk control 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.

8. Mendokumentasikan ke dalam rekam medis. VII. EVALUASI Tanggal/Jam : 29-10-2012 / 09.15 WIB

1. Ibu mengerti tentang kondisinya. 2. Ibu mengerti untuk melakukan istirahat total di tempat tidur. 3. Ibu mengerti dan mau untuk makan-makanan yang bernutrisi. 4. Ibu bersedia untuk tidak melakukan hubungan seksual selama + 1 bulan. 5. USG sudah dilakukan. Hasilnya GS intra uteri, fetal pole (+), DJJ (+) 6. Ibu sudah mendapatkan obat dan mau minum obat. 7. Ibu bersedia untuk control 1 bulan lagi atau jika ada keluhan. 8. Tindakan sudah didokumentasikan.

BAB IV PEMBAHASAN

Setelah penulis menerapkan asuhan pada ibu hamil patologi dengan menerapkan manajemen kebidanan varney pada pasien Ny.L yang datang ke Poli Kandungan RSUD WONOSARI untuk melakukan pemeriksaan. Maka penulisan menemukan kesenjangan dan persamaan antara teori dan kasus yang memerlukan pembahasan, Abortus Iminem. 1. PENGKAJIAN 1. Anamnesa Pada anamnesa yang dilakukan dilahan dan teori pada dasarnya sama, hanya saja perbedaan terdapat pada kelengkapan anamnesa secara keseluruhan, mulai dari identitas pasien, tapi di lahan anamnesa kita mengambil poin-poin penting saja, namun semua metode baik di lahan maupun teori keduanya sama-sama mempunyai alasan yang cukup kuat untuk melakukan metode itu, dalam teori kita melakukan anamnesa secara keseluruhan bertujuan untuk mengetahui kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan oleh pasien, jika di lahan praktek ini memang lebih baik. 2. Pemeriksaan a. Pada pemeriksaan umum. Keadaan pasien pada kasus ini tidak di temukan kesenjangan antara teori dan praktek. Teori pemeriksaan umum yang di periksakan adalah Keadaan Umum Ibu, kesadaran, berat badan, tinggi badan,

tanda-tanda vital sign meliputi suhu, respirasi dan nadi, di lahan praktek ini juga melakukan. b. Pada pemeriksaan fisik. Keadaan pasien ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dalam teori pemeriksaan fisik. c. Reflek pasien Reflek patela kanan (+) kiri (+) d. Antropometri. Pada pemeriksaan antropometri dilakukan oleh lahan pada teori pada dasarnya sama, hanya saja terdapat pada kelengkapan pemeriksaan antropometri di lahan praktek poin-poin penting BB, TB, LILA,,TD Namun semua metode baik dilahan maupun di teori sama-sama memiliki alasan yang cukup kuat untuk melakukan metode itu, dalam teori kita melakukan anamnesa secara keseluruhan. II. INTERPRETASI DATA 1. Diagnosa Kebidanan Seorang ibu Ny L jenis kelamin perempuan umur 21 Tahun dengan abortus imminens. Diagnosa kebidanan dapat ditegakkan berdasarkan dari hasil pemeriksaan fisik. 2. Masalah Berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi. Masalah ditulis pertama kali oleh tenaga kesehatan yang pertama bertemu dengan pasien atau orang yang bertanggung jawab dengan pasien. Masalah ini dapat mencangkup masalah fisiologis, psikologi, sosial kultural, spiritual, dan lingkungan. Masalah dapat di tegakkan dari data subjektif ibu dan dari hasil pemeriksaan objektif.

III. DIAGNOSA POTENSIAL Pada diagnosa potensial terdapat adanya kesamaan antara teori dengan kasus yaitu dengan adanya diagnosa potensial yang merupakan hasil dari data subjektif dan objektif. IV. ANTISIPASI MASALAH SEGERA Perlunya tindakan segera oleh Bidan atau Dokter dan hal yang perlu di konsultasikan atau di tangani bersama dengasn anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi pasien. V. PERENCANAAN Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesai dengan temuan pada langkah sebelumnya. VI. PELAKSANAAN Mengarahkan atau melakukan rencana asuhan secara efektif dan aman. VII. EVALUASI Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan, mengulangi kembali proses manajemen varney dengan bebas terhadap setiap asuhan yang di laksanakan tetapi belum efektif.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pemberian asuhan yang baik sesuai dengan manajemen asuhan kebidanan menurut varney yang terdiri dari langkah pengkajian, intepretasi data, diagnosa potensial, antisipasi tindakan segera, perencanaan asuhan yang menyeluruh, pelaksanaan dan evaluasi serta didukung dnegan skill dan ketrampilan yang baik akan mengurangi peluang terjadinya komplikasi pada ibu masa kehamilan. B. SARAN

1.

Bagi Ibu hamil. Ibu hendaknya menjaga kesehatannya selama masa hamil dengan menjaga kebersihan diri, memenuhi kebutuhan nutrisi serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi dini terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

2.

Bagi tenaga kesehatan Pemberian asuhan kebidanan masa hamil yang sesuai dengan SOP dan dengan sikap ramah hendaknya selalu dipertahankan dalam setiap asuhan pada ibu hamil.

3.

Bagi Pendidik Pendidik akademik hendaknya sabar, terbuka dalam memotivasi dan membimbing kami, anak didiknya dalam menyusun askeb.

4.

Mahasiswa Mahasiswa hendaknya lebih proaktif dan kreatif, sehingga untuk praktek selanjutnya lebih siap dan paham dengan tindakan yang telah dilakukan dan akan dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Manuaba, I.B.G. Pengantar Kuliah Obstetri.EGC.Jakarta:2007
http://midwiferodyawati.blogspot.com/2011/04/askeb-abortus-imminens.html

http://www.scribd.com/doc/91314061/Abortus-iminens

Anda mungkin juga menyukai