Anda di halaman 1dari 81

SOAL PERHITUNGAN

Ditentukan skema denah sebagai berikut :


Data yang diketahui sebagai berikut :
@ Luas daerah irigasi (netto) = 2511 ha
@ Kebutuhan air disawah ( q ) = 1.48 lt/dt/ha
@ Effisiensi Irigasi = 80%
@ Elevasi dasar sungai dekat pintu pengambilan = 245.5 m
@ Elevasi muka air sungai sebelum dibendung = 248.3 m
@ Elevasi muka tanah pada tepi sungai (tanggul sungai) = 250 m
@ Kemiringan Dasar Sungai =
@ Debit banjir rancangan ( design flood ) = 336 m/dt
@ Lebar normal sungai ( Bn ) = 36 m
@ b : h saluran primer = 1.5
@ Kemiringan talud saluran primer = .1 : 1. 1
@ Kemiringan garis energi ( Hydraulic gradient ) = 1/8. 0.125
@ Pada waktu banjir sungai banyak membawa = Lanau
@ Daya dukung ijin tanah dibawah bendung = 1.2 kg/cm
@ Jenis konstruksi bendung = Batu kali
@ Hal - hal lain ditentukan sendiri =
@ Elevasi sawah tertinggi = 247 m
Diminta :
@ Merencanakan bendung ( tetap ) irigasi tersebut
@ Menggambar denah serta potongan potongan yang diperlukan secara lengkap.
92
PERENCANAAN BENDUNG
SALURAN INDUK / PRIMER
@ = 2511 ha
@ = 1.48 lt/dt/ha
@ = ( 0,2 0,6 m/dtk )
Diambil 0.5
@ = 1.5
@ = .1 : 1.
@ = 248.3 m
@ = 250 m
Debit yang diperlukan untuk pengambilan :
Q = A x q
= 2511 x 1.48
= 3716.28 lt/dt
= 3.71628
m
3
/dt
(Kp.02 Hal. 84)
Demi kepentingan fleksibilitas & untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi selama
umur proyek, maka kapasitas pengambilan harus sekurang kurangnya 120% dari
kebutuhan pengambilan"
= Q kebutuhan : Efisiensi Irigasi
= ( A x q ) : 80 %
= 3.71628 : 80%
= 4.65 m
3
/ dtk
DIMENSI SALURAN PRIMER
Dimensi saluran : Saluran berbentuk trapesium
= A x V
A = Luas saluran ( m
2
)
V = Kecepatan air disaluran primer ( m/dtk )
(Diambil 0,5 m/dtk)
A =
b : h saluran primer
Qpengambilan
Elevasi muka tanah pada tepi sungai (tanggul sungai)
Elevasi muka air sungai sebelum dibendung
Kecepatan air disaluran primer ( V )
Luas daerah irigasi (netto) (A)
Kebutuhan air disawah ( q )
Kemiringan talud saluran primer
Qpengambilan
Qpengambilan
4.65
0.5
b : h = 1.5
b = 1.5 h
m = 1
A = ( b + mh ) h
9.291 =
9.291 = 2.5 h
h = 1.93 m
b = 1.5 x 1.93
= 2.892 m
= 2.9 m
Sehingga didapatkan nilai h = 1.93 m dan nilai b = 2.9 m
Gambar : Saluran Induk Primer
(1.5 h + h) h
9.291 = = m
V
2,9 m

h = 1,93 m

1

1

+ 248,3 m

+ 250 m

+ 246,37 m

1,65 m
1,65 m 1 m
4,3 m
246,37 m
246,62 m
92
Gambar : Pintu Pengambilan
1,65 m
1,65 m 1 m
4,3 m
246,37 m
246,62 m
92
Gambar : Pintu Pengambilan
PERHITUNGAN PINTU PENGAMBILAN
@
@ 0.25
248.55 m
246.37 m
0.25 m
246.62 m
H
1 = 1.93 m
H
2 =
1.68 m
@
P = 1.12 m
Untuk nilai P minimum menurut (KP-02 hal 86) yang mengangkut pasir P = 0.5
Sedangkan berdasarkan Perhitungan nilai P = 1.12 m, sehingga tidak perlu dilakukan
penggalian lagi.
Berdasarkan ( KP- 02 hal 71) untuk mengatasi tinggi muka air yang berubah ubah disungai
pengambilan harus direncanakan sebagai pintu aliran bawah.
Rumus aliran tenggelam pada pintu :
Dimana :
Q =
k =
=
a =
g =
B =
h1 =
Data :
Kedalaman air didepan pintu / atas ambang( m )
Lebar pintu (m )
Elevasi dasar saluran induk primer =
Debit rencana ( m
3
/dtk )
Elevasi muka air saluran primer = Elevasi air tertinggi disungai sebelum dibendung =
Perbedaan tinggi muka air ( z ), (KP- 02 hal 84) : z = 0,15 0,30 m diambil z =
Elevasi air dimuka pintu =
Elevasi dasar saluran primer =
Elevasi dasar saluran dimuka pintu pengambilan dan elevasi dasar induk diambil dari
(KP- 02 hal 84) : d = 0,15 0,25 m diambil d =
Sehingga didapatkan :
Koefesien debit
Faktor aliran tenggelam
Gravitasi bumi ( m/dtk
2
)
Tinggi bukaan pintu (m)
Selisih elevasi dasar sungai dekat pintu pengambilan
Gb. 4.29
Koefisien K untuk debit tenggelam (dari Schmidt)
Gb. 4.30
Koefisien debit untuk permukaan pintu datar atau lengkung
k = Lihat grafik 4.29 diambil h
2
/a =2 ; a = 0.84 m
h
1
/a = 2.3 m
k = 0.5
= 0.55
g = 9.8
m/dtk
2
Syarat :
H
2
H1
1.68 1.29
Maka :
Q = k . . a . B .
4.65 = 1.42 B
B = 3.28 m
3.3 m
Batas maksimum tinggi air di hilir (KP-02 hal 65 )
OK!
>
3
2
>
Perencanaan :
1 = 1 m
1.65 = 3.3 m
4.3 m
KONTROL :
3.6 4.3 6.000
1 Buah pilar @
2 Buah pintu @
1/10 Lebar normal sungai B 1/6 lebar normal sungai
OK!
Gambar : Hasil Perhitungan
d=0,25m
z=0.25m
Pmin=0,5m
P=1,12 m
+248,3 m
+248,55 m
+246,37 m
+246,62 m
H1=1,93 m
h=+1,93 m
H2=+1,68m
+245,5 m
1,65 m
1,65 m 1 m
4,3 m
246,37 m
246,62 m
92
Gambar : Pintu Pengambilan
1,65 m
1,65 m 1 m
4,3 m
246,37 m
246,62 m
92
Gambar : Pintu Pengambilan
PERHITUNGAN PINTU PEMBILAS
248.3 m @ Q pembilas = Q pengambilan = 4.65 m3/ dtk
m @ Lebar Pintu Pembilas ( KP 02 hal 88 )
@ Lebar pintu pembilas = 1/6 sampai dengan 1/10 lebar efektif bendung tetap
60% lebar pintu pengambilan = 2.58 m
2.6 m
Diameter maksimum material yang digelontor diambil = 5 mm
Koefesien endapan material = 3,2 5,5 diambil 4
Kecepatan pembilas yang diperlukan ( )
C = Koefisien endapan
m d = Diameter maksimum material = 0.005 cm
= 0.424 m/dt
@ Perencanaan :
2 Buah pilar @ 1 m = 2 m
2 Buah pintu @ 1.3 m = 2.6 m
4.6 m
@ Kecepatan Kritis
q = Q
Bp
= 4.645
2.6
= 1.787
m/dt
hc
= 0.688 m
KONTROL :
0.688 > 0.424
Elevasi dasar saluran dimuka pintu pengambilan dan elevasi dasar induk diambil dari
Sehingga didapatkan :
Selisih elevasi dasar sungai dekat pintu pengambilan
OK!
Vc
d C Vc 5 , 1 =
d C Vc 5 , 1 =
3
2
3
2
81 , 9
79 , 1
) 63 02 (
=
= hal KP
g
q
KONTROL :
3.6 4.6 6.000
Koefisien debit untuk permukaan pintu datar atau lengkung
Batas maksimum tinggi air di hilir (KP-02 hal 65 )
1/10 Lebar normal sungai B 1/6 lebar normal sungai
OK!
92
+245,5 m
1,0 m
1,3 m
1,3 m
1,0 m
Gambar:Pintu Pembilas
1/10 Lebar normal sungai B 1/6 lebar normal sungai
Gambar : Hasil Perhitungan
d=0,25m
z=0.25m
Pmin=0,5m
P=1,12 m
+248,3 m
+248,55 m
+246,37 m
+246,62 m
H1=1,93 m
h=+1,93 m
H2=+1,68m
+245,5 m
1,65 m
1,65 m 1 m
4,3 m
246,37 m
246,62 m
92
Gambar : Pintu Pengambilan
1,65 m
1,65 m 1 m
4,3 m
246,37 m
246,62 m
92
Gambar : Pintu Pengambilan
PERENCANAAN BENDUNG
@ Data Perencanaan :
@ Debit banjir rancangan (Q) : 336
@ Lebar normal sungai (Bn) : 36
@ Elevasi muka tanah tepi sungai : 250
@ Elevasi dasar sungai : 245.5
@ Persediaan tinggi tekanan u/ eksploitasi : 0.1
@
Lebar bendung + pembilas ( KP 02 hal 38 )
: 1.2
: 43.2
@ Jenis konstruksi dinding : pas.Batu kali
@ Jari jari mercu ( r mercu bulat KP -02 hal 42 ) : (0,1 - 0,7Hc)
Dipakai
@ Menentukan Elevasi Puncak Mercu
@ Elevasi muka air sal. Primer : 248.3
@ Kehilangan tinggi tekan INTAKE (z) : 0.25
@ Persediaan tinggi tekan : 0.1
@ Elevasi puncak mercu : 248.65
@ Menentukan Lebar Mercu
@ Lebar normal sungai (Bn) : 36
@ Lebar total pembilas (Bp) : 2.6
@ Lebar total bendung (B) : 40.6
@ Direncanakan lebar pilar pemisah : 1
1 pilar rencana yg berada ditengah
@ Lebar mercu : 38.6
1.0 1,3 1.0 1,3 1.0 38,6
Gambar : Pintu Bilas dan Mercu
@ Lebar Effektif ( Beff )
Dimana :
n = Jumlah pilar tengah
Kp =
Koefisien kontraksi pilar ( KP 02 hal 40 ) =
0.01
(pilar berujung bulat)
Ka = Koefisien kontraksi pangkal bendung = 0.1
Hc = Tinggi energi ( m )
Beff = B 2(n x Kp + Ka) x Hc
Beff = 38.6 - 0.22 Hc
@ Menentukan tinggi muka air di atas mercu
Gambar 4.5
Harga-harga koefisien C
0
untuk bendung
Ambang bulat sebagai fungsi perbandingan H
1
/r
Gambar 4.6 Gambar 4.6
Harga-harga koefisien C
1
sebagai fungsi perbandingan P/H
1
1/10 Lebar normal sungai B 1/6 lebar normal sungai
92
+245,5 m
1,0 m
1,3 m
1,3 m
1,0 m
Gambar:Pintu Pembilas
1.0 1,3 1.0 1,3 1.0 38,6
Gambar : Pintu Bilas dan Mercu
Hc Ka Kp n B eff B + = ) ( 2
'
Gambar 4.7
Harga-harga koefisien C
2
untuk bendung mercu Ogee dengan muka hulu
melengkung (menurut USBR, 1960)
@ Rumus debit yang melimpah di atas mercu : ( KP 02 hal 42 )
Q = Cd x 2/3 x x B'eff x

@ P = Elevasi puncak mercu Elevasi dasar sungai
= 3.15 m
Tabel hasil perhitungan :
No Cd asumsi Hc Hc / r P / Hc C0 C1 C2
1 -2.961 3.15 2 1 1.333 0.975 0.998
2 -3.138 3.2 2 0.98 1.333 0.97 1
3 -0.736 2.45 2 1.29 1.333 0.983 0.995
4 0.272 2.1 2 1.50 1.333 0.99 0.993
5 3.218 1.26 2 2.50 1.333 1 0.993
6 1.314 1.75 2 1.80 1.333 0.996 0.99
Data hasil perhitungan :
Hc = 1.75 m
g
3
2
3
2
Hc
) 22 , 0 6 , 38 ( 079 , 197
) 22 . 0 6 , 38 ( 7049 , 1 336
) 22 , 0 6 , 38 ( 81 . 9 36 3
2
5
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
'
3
2
3
2
Hc Hc Cd
Hc Hc Cd
Hc Hc Cd
Hc ef f B g Cd Q
=
=
=
=
Cd = 1.314 m
@ Kecepatan air di depan mercu
Jadi :
V = 1.905 m/dt
Hd = 1.565 m
Maka :
@ Elevasi mercu : 248.65
@ Tinggi tekan ( Hd ) : 1.565
@ Elevasi muka air banjir ( M.A.B ) rencana : 250.215
@
Tinggi Jagaan ( KP - 02 hal 53 : 0.75-1.5m)
: 1
@ Elevasi muka tanah yang diperlukan : 251.215
@ Elevasi muka tanah tepi sungai : 250
@ Tinggi tanggul : 1.215
dtk m
x Hc p S
Q
V / 905 , 1
) 75 , 1 15 , 3 ( 36
336
) (
=
+
=
+
=
m
x g x
V
185 , 0
81 , 9 2
905 , 1
2
2 2
= =
m
g x
V
Hc Hd 565 , 1 185 , 0 75 , 1
2
2
= = =
MAB +250,215 m
+251,215 m
w = 1 m
v/2g = 0,185
MAN +248,65 m
MT +250 m
+245,5 m
P = 3,15 m
Hd = 1,565 m
Gambar: Profil Bendung
KONTROL ELEVASI MUKA AIR DI MUKA BENDUNG
@ Data Perencanaan :
m/dt @ Debit banjir rencana ( Q ) :
m @ Elevasi dasar sungai :
m @ Tinggi air di atas ambang :
m @ Lebar normal sungai ( B ) :
m ( KP 02 ) @ Kehilangan energi ( k ) :
x Lbr. Sungai
m
@ Penampang sungai dianggap seragam
pas.Batu kali Ao =
(0,1 - 0,7Hc) = ho ( 36 + ho )
0.5 Hc
@
Maka nilai k,ho,h
1
dicari dengan cara coba coba
m v k h1 (m) h0 (m) A0 (m2)
m (m/dtk) (v2/2g) (1,75-k) (3,15+h1) [h0(h0+36)]
m 1 0 0 1.75 4.9 200.410
m 2 1.677 0.143 1.607 4.757 193.869
3 1.733 0.153 1.597 4.747 193.422
4 1.737 0.154 1.596 4.746 193.389
5 1.737 0.154 1.596 4.746 193.387
6 1.737 0.154 1.596 4.746 193.387
m 7 1.737 0.154 1.596 4.746 193.387
m 8 1.737 0.154 1.596 4.746 193.387
pilar rencana yg berada ditengah 9 1.737 0.154 1.596 4.746 193.387
m
Sehingga di peroleh nilai :
k = 0.154 m
h
1
= 1.596 m
h
0
= 4.746 m
A
0
= 193.387
m
V
banjir
= 1.737 m/dt
ho ( B + m.ho )
No
1.0 1,3 1.0 1,3 1.0 38,6
Gambar : Pintu Bilas dan Mercu
+245,5 m
p = +3,15 m
+248,3 m
h1 =+1,596 m
k=+0,154 m
MAN +248,65 m
+245,5 m
Gambar: Elevasi Muka Air
+250,4 m
Sehingga diperoleh :
@ Elevasi air di depan bendung = 250.40
@ Elevasi dasar sungai = 245.50
@ Tinggi tanggul ( tanpa jagaan ) = 4.90
@ Tinggi jagaan diambil = 1.00
@ Elevasi tanggul dengan jagaan = 251.40
Harga-harga koefisien C
0
untuk bendung
Ambang bulat sebagai fungsi perbandingan H
1
/r
Gambar 4.6
Harga-harga koefisien C
1
sebagai fungsi perbandingan P/H
1
1.0 1,3 1.0 1,3 1.0 38,6
Gambar : Pintu Bilas dan Mercu
+245,5 m
p = +3,15 m
+248,3 m
h1 =+1,596 m
k=+0,154 m
MAN +248,65 m
+245,5 m
Gambar: Elevasi Muka Air
+250,4 m
Harga-harga koefisien C
2
untuk bendung mercu Ogee dengan muka hulu
Cd ukur
1.297
1.293
1.304
1.310
1.324
1.314
) 22 , 0 6 , 38 ( 079 , 197
) 22 . 0 6 , 38 ( 7049 , 1 336
) 22 , 0 6 , 38 ( 81 . 9 36 3
2
5
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
'
3
2
3
2
Hc Hc Cd
Hc Hc Cd
Hc Hc Cd
Hc ef f B g Cd Q
=
=
=
=
m
m
m
m
m
m
m
MAB +250,215 m
+251,215 m
w = 1 m
v/2g = 0,185
MAN +248,65 m
MT +250 m
+245,5 m
P = 3,15 m
Hd = 1,565 m
Gambar: Profil Bendung
PERHITUNGAN DIMENSI BEDUNG
336 m/dt
245.5 m
1.75 m
36 m
0.185 m
Vbanjir
(Q/A0) @ Berdasarkan KP- 02 hal 65
1.677 H = El.muka air di depan bendung El.puncak mercu
1.733 = 1.75 m
1.737 Z = El.muka air di depan bendung El.muka air sungai sebelum di bendung
1.737 = 2.10 m
1.737 Maka :
1.737
1.737 = 1.2 m
1.737
1.737
Dengan ketentuan :
1. Bila
1. Bila
Z/H = 1.2 maka digunakan persamaan 2
D = L = R = 1,4 Z + 0,6 H = 3.99 m
a = 0.320 m
r = 0.875 m
DIMENSI BENDUNG DAN PANJANG PERKOLASI
+245,5 m
p = +3,15 m
+248,3 m
h1 =+1,596 m
k=+0,154 m
MAN +248,65 m
+245,5 m
Gambar: Elevasi Muka Air
+250,4 m
+251,4 m
+250,4 m
+248,3 m
+248,65 m
1
1
D R=
2a
r
P = 3,15 m
+245,5 m
B
C D
E J F
G H
t
K
L
N
M
Gambar : Kolam Olak menurut Vlughter
H
Z
Z
H
H a H Z R L D maka
H
Z
15 , 0 ; 1 , 1 ; 10
3
4
= + = = = ( (
Z
H
H a H Z R L D maka
H
Z
2 , 0 ; 6 , 0 4 , 1 ;
3
4
3
1
= + = = = ( (
p Panjang Perkolasi :
Hidoulik gradien L = 8 H
Tinggi bendung = 1.75
L yang diperlukan = 14
L yang ada = r + L + D +2a
= 9.494
L ada > L yang diperlukan maka perlu ditambah blanket atau sheetpile
Perpanjangan bendung = 4.506
m AB = r = 0.875
m BC = R P a = 0.520
m CD + EJ = 3.99
m JF = D = L = 3.99
m
Dimana :
t = Tebal lantai bendung ( paling kritis pada saat ruang olakan )kosong
W
a
=
Berat air ( 1000 kg / cm
3
)
W
b
=
Pasangan batu kali ( 2200 kg/cm
3
)
FG = a = 0.320
GH = 2a = 0.64
HI = FG + t + a = 2.071
Panjang rayapan yang ada (L) = AB + BC +(CD + EJ ) + DE + JF + FG + GH + HI
= 13.837
Direncanakan member kaki bendung untuk mengurangi gerusan.
LM = MN = 2a = 0.64
KL = a = 0.320
KA = t = 1.432
Maka panjang rayapan adalah (L) = L ada + LM +MN + KL + KA
= 16.866
Maka panjang perkolasi :
L = 16.866
L = 16.866 > 14
DE = t = = 1.432
+245,5 m
p = +3,15 m
+248,3 m
h1 =+1,596 m
k=+0,154 m
MAN +248,65 m
+245,5 m
Gambar: Elevasi Muka Air
+250,4 m
Wb
Wa
x P
TEKANAN UPLIFT
Tinggi Bendung dari dasar = 3.15
Panjang Perkolasi = 16.866
Berat Volume Air (
w
) = 1
Rumus : Tekanan Uplift =
N
M
L 0.639 + 0.639
K 1.278 + 0.320
A 1.598 + 1.432
B 3.029 + 0.875
C 3.9043 + 0.52
El.muka air di depan bendung El.puncak mercu D 4.4248 + 1.995
E 6.4198 + 1.432
El.muka air di depan bendung El.muka air sungai sebelum di bendung J 7.8517 + 1.995
F 9.8467 + 3.99
G 13.8367 + 0.32
H 14.1562 + 0.64
I 14.7952 + 2.071
Kontrol Plat Lantai Olakan (Kp-02 hal 123)
TITIK
PANJANG BLANKET (l)
( m )
0.0
0.64
+251,4 m
+250,4 m
+248,3 m
+248,65 m
1
1
D R=
2a
r
P = 3,15 m
+245,5 m
B
C D
E J F
G H
t
K
L
N
M
Gambar : Kolam Olak menurut Vlughter
Z
H
H a H Z R L D maka
H
Z
15 , 0 ; 1 , 1 ; 10
3
4
= + = = = ( (
Z
H
H a H Z R L D maka
H
Z
2 , 0 ; 6 , 0 4 , 1 ;
3
4
3
1
= + = = = ( (
W
L
P
l L ) (
D
F
G
R
B
E J
C
D
+248,65 m
K A
N
M L
H
I
2a
a
Gaya angkat pada pondasi bendung ( KP 02 hal 115
m
m
r + L + D +2a
m
L ada > L yang diperlukan maka perlu ditambah blanket atau sheetpile
m
m
m
m
m
Tebal lantai bendung ( paling kritis pada saat ruang olakan )kosong
m
m
m
AB + BC +(CD + EJ ) + DE + JF + FG + GH + HI
m
Direncanakan member kaki bendung untuk mengurangi gerusan.
m
m
m
L ada + LM +MN + KL + KA
m
m
OK!
Ps Pw
Pd
s w
yd
W4
W2
W1
W3
X2
X1
X3
X4
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
Gambar:Gaya Angkat
m
m
t/m
3
TEK. UPLIFT
(Kg/cm2)
3.150
3.031
= 1.278 2.911
= 1.598 2.852
= 3.029 2.584
= 3.9043 2.421
= 4.4248 2.324
= 6.4198 1.951
= 7.8517 1.684
= 9.8467 1.311
= 13.8367 0.566
= 14.1562 0.506
= 14.7952 0.387
= 16.8660 0.000
PANJANG BLANKET (l)
( m )
0.0
0.64
W
L
P
l L ) (
D
F
G
R
B
E J
C
D
+248,65 m
K A
N
M L
H
I
2a
a
Ps Pw
Pd
s w
yd
W4
W2
W1
W3
X2
X1
X3
X4
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
Gambar:Gaya Angkat
STABILITAS BENDUNG
Kontrol stabilitas pada tubuh bendung meliputi :
1) Stabilitas terhadap guling
2) Stabilitas terhadap gese
3) Stabilitas terhadap DDT
Analisa pada masing - masing stabilitas ditinjau pada dua kondisi :
1) Kondisi normal
2) Kondisi gempa
Guna menganalisa stabilitas lebih lanjut perlu diketahui dahulu gaya gaya yang bekerja
pada tubuh bendung :
1) Tekanan air dan sedimen
2) Berat konstruksi
3) Tekanan tanah
4) Gaya- gaya gempa
Tekanan air dan sedimen
Peninjauan dilakukan pada kondisi normal dan kolam olakan kosong tekanan yang
terjadi, yakni :
1) Tekanan Uplift
2) Tekanan hidrostatis (Pw)
3) Tekanan hidrodinamis ( Pd )
4) Tekanan sedimen ( Ps )
Data :

w
= 1
P = 3.15 m
Ka =

s
= 1
@ Tekanan Uplift
Seperti perhitungan di table tekanan Uplift
@ Tekanan Hidrostatis ( Pw )
Pw = x
w
x P
2
= 4.96125 Ton
Y
w
= x P = 1.05 m
@ Tekanan Hidrodinamis ( Pd )
Pd = x
w
x P
2
x e = 0.868 Ton e = koefisien gempa ( 0,1 0,15 )
2
1
3
1
12
7
0
0
30 sin 1
30 sin 1
+

Diambil 0.15
Y
d
= x P = 1.26 m
@ Tekanan Sedimen ( Ps )
Ps = x
s
x P
2
x K
a
= 1.652 Ton
Ys = x P = 1.05 m
5
2
2
1
3
1
@ Berat Konstruksi Bendung
P - r = 2.275 m
batu kali = 2.2 t/m
W
1
= 0.25 3.14 x 0.875 x
= 1.3234 Ton
W
2
= 0.875 x ( 2.275 + 0.32 ) x
= 4.994 Ton
W
3
= 0.5 x ( 1.995 + 1.995 ) x ( 0.875 + 2.275 + 0.32
= 17.51 Ton
W
4
= 1.432 1.995 x 2.2
= 6.284 Ton
Jarak ( x,y )
x
1
= 0.4 0.875 + 3.99
= 4.34 m
y
1
= 0.4 x 0.875 + 4.547
= 4.897 m
x
2
= 0.5 x 0.875 + 3.99
= 4.427 m
y
2
= 0.5 x ( 2.275 + 0.32 ) + ( 1.952 )
e = koefisien gempa ( 0,1 0,15 ) = 3.250 m
x 2.2
2.2
x
x
Ps Pw
Pd
s w
yd
W4
W2
W1
W3
2,275 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
X2
X1
X3
X4
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
A B
0,32 m
x
3
= 0.667 x ( 3.99 )
= 2.66 m
y
3
= 0.333 3.99 + 1.432
= 2.762 m
x
4
= 0.5 1.995
= 0.997 m
y
4
= 0.5 1.43
= 0.716 m
xV
1
= 0.5 x ( 0.875 + 3.99 )
= 2.433 m
xv
2
= 0.667 x ( 0.875 + 3.99 )
= 3.243 m
Dari hasil perhitungan diperoleh :
M
A
= 2.584
t/m
2
M
J
= 1.311
t/m
2
MA MJ = 1.273 t/m
2
V
1
= M
J
x ( 3.99 + 0.875 )
= 6.378 m
V
2
= 0.5 1.27 x 3.99 +
= 3.097 m
@ Kontrol Terhadap Geser
V = W
1
+ W
2
+ W
3
+ W
4
- V
1
- V
2
= Ton
H = Pw + Pd + Ps
x
x
x
0.875 x
20.6392
V2
V1
MJ
MA
Xv1
Xv2
= 7.482 Ton
Diketahui :
f = 0.6 koef. Gesekan ( kp 02 hal. 121)
n = > 1.5 ( kp 02 hal 120 )
= 1.655 > 1.5
=
OK!
H
V
f
E
E
.
Perhitungan Stabilitas Bendung
@ Stabilitas Momen Terhadap titik J :
M
aktif
= Pw ( Yw + 2.272 ) + Ps ( Ys + 2.272 )
= 4.9613 ( 1.05 + 2.272 ) + 1.652 ( 1.1 + 2.272 )
= 32.311 48.622
M
pasif
= (w
1
. x
1
)+ (w
2
. x
2
)+ (w
3
. x
3
)+ (w
4
. x
4
)
= 1.3234 x 4.34 + 4.9944 4.427 + 18 x 2.66
= 80.707
Syarat :
= 2.4978 > 1.5
@ Letak Resultan
Mx = M
pasif
M
aktif
= 48.396
R = 21.953 t
x = Mx
+ 0.52 ) x 2.2 R
= 2.204
L = 4.865
Syarat nilai x :
1/3L x 2/3L
1.622 2.204 3.243
tm
x +
tm
tm
m
m

OK!
OK!
Ndak kNTRoL jD pke seBelahx
Ps Pw
Pd
s w
yd
W4
W2
W1
W3
2,275 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
X2
X1
X3
X4
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
A B
0,32 m
5 , 1
5 , 1
>
>
Maktif
Mpasif
F

2 2
H V R E + E =
V2
V1
MJ
MA
Xv1
Xv2
TEKANAN TANAH
Karena Tekanan tanah di hulu dan hilir sama, maka dalam hal ini, gaya tekanan tanah
pada tubuh bendung diabaikan.
+ Pd ( Yd ) + V
1
( 0.5 x 1.952 ) + V
2
( 0.5 + 1.952 )
+ 0.868 ( 1.26 ) + 6.378 ( 0.5 x 1.952 ) + 3.097 ( 0.5 + 1.952 ) GAYA GEMPA
Akibat gempa akan menimbulkan gaya horisontal yang bekerja pada titik berat massa
Ada 2 macam gaya gempa, yaitu :
1 Gaya gempa akibat berat sendiri ( Gw )
6.28 x 0.997 2 Gaya gempa akibat tekanan sedimen ( Gs )
@ Gaya gempa akibat berat sendiri ( Gw ) :
Gw
e
Gw
1
Gw
2
Gw
3
Gw
4
+
kNTRoL jD pke seBelahx
GW4
GW2
GW1
GW3
2,595 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
X2
X1
X3
X4
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
TEKANAN TANAH @
Karena Tekanan tanah di hulu dan hilir sama, maka dalam hal ini, gaya tekanan tanah
pada tubuh bendung diabaikan.
GAYA GEMPA
Akibat gempa akan menimbulkan gaya horisontal yang bekerja pada titik berat massa
Ada 2 macam gaya gempa, yaitu :
Gaya gempa akibat berat sendiri ( Gw )
Gaya gempa akibat tekanan sedimen ( Gs )
@
Gaya gempa akibat berat sendiri ( Gw ) :
= w . e
= Koefisien gempa ( 0.1 0.15 )
Diambil 0.15
= 1.3234 x 0.15
= 0.1985 Ton
= 4.9944 x 0.15
= 0.7492 Ton
= 17.5121 x 0.15
= 2.6268 Ton
= 6.2843 x 0.15
GW4
GW2
GW1
GW3
2,595 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
X2
X1
X3
X4
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
Ps Pw
Pd
s w
yd
W4
W2
W1
W3
2,595 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
V2
V1
= 0.9426 Ton
Gs
s
Gw4
Gw2
Gw3
2,595 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
Gw1
Gaya gempa akibat tekanan sedimen ( Gs ) :

s
= Diasumsikan = 1.7
t/m
P = 3.15 m
a = Koefisien Tekanan Sedimen keadaan gempa
= 0.708
Jadi :
Gs = 5.9714 Ton
Ys = 3.322 m
Gaya Total pada Bendung :
@ Kondisi Normal

V = 20.6392 Ton
H 7.482 Ton
Momen Tahanan :
a P Gs
s
=
2
2
1
Ps Pw
Pd
s w
yd
W4
W2
W1
W3
2,595 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
V2
V1
w
1
. x
1
= 5.7437 tm
w
2
. x
2
= 22.1128 tm
w
3
. x
3
= 46.5822 tm
w
4
. x
4
= 6.2685 tm
M
T
= 80.7073 tm
Momen Guling:
Pd . y
d
= 1.0940 tm
Pw . y
w
= 5.2093 tm
Ps . y
s
= 1.7347 tm
V
1
. xV
1
= 15.5142 tm
V
2
. xV
2
= 10.0451 tm
M
G
= 33.5974 tm

@ Kondisi Gempa
V = 0
H = Gw
1
+Gw
2
+ Gw
3
+ Gw
4
+ Gs
= 10.4885 Ton
Momen Guling:
Gw
1
. y
1
= 0.9721 tm
Gw
2
. y
2
= 2.4345 tm
Gw
3
. y
3
= 7.2548 tm
Gw
4
. y
4
= 0.6748 tm
Gs
s
Gw4
Gw2
Gw3
2,595 m
0,52 m
1,432 m
0,875 m
1,995 m 1,995 m 0,875 m
Y4
Y3
Y2
Y1
J E
D C
B A
Gw1
G
s
. y
s
= 19.8358 tm
M
T
= 31.1720 tm
STABILITAS TERHADAP GULING
Pada keadaan Normal
Pada keadaan Gempa
Dimana :
M Tahanan = 80.7073 tm
M Guling = 33.5974 tm Pada keadaan Normal
M Guling = 31.1720 tm Pada keadaan Gempa
@ Kondisi Normal
80.7073
33.5974
= 2.4022 > 1.5
@ Kondisi Gempa
80.7073
31.1720
= 2.5891 > 1.1
STABILITAS TERHADAP GESER
Dimana :
f = Koefisien geser = 0.6
V = 20.6392 tm
H = 7.482 tm Pada keadaan Normal
H = 10.4885 tm Pada keadaan Gempa
C = Kohesi tanah, dianggap 0
A = Luas bidang dasar pondasi
> SF 1.5
SF > 1.1
SF
SF =
=
=
=
OK!
OK!
Mguling
Mtahanan
Mguling
Mtahanan
Gempa keadaan pada 1 . 1
) (
Normal keadaan pada 5 . 1
) (
>
E
+ E
=
>
E
+ E
=
H
A c V f
S
H
A c V f
S
F
F
@ Kondisi Normal
12.3835
7.4816
= 1.6552 > 1.5
@ Kondisi Gempa
12.3835
10.4885
= 1.1807 > 1.1
STABILITAS TERHADAP DAYA DUKUNG
@ Kasus 1
@ Kasus 2
Dimana :
M = M
Tahanan
- M
Guling
= 15.9380 tm
V = 20.6392 tm
L = 4.865 m
A = L x B
= 175.14
m
SF =
SF =
OK!
OK!
o o <
E
=
<
)
1
6
1 ( min max/
6
e Jika
e
A
V
L
o o <

E
=
>
B e
L
V
)
6
( 3
min max/
6
L
e Jika
2
L
V
M
e
E
E
=
Diketahui daya dukung dalam tanah = 1.5 Kg/cm
Sehingga eksentrisitas :
e = 15.9380 - 4.865
20.6392 2
= -1.66 ~ 1.66
= 1.66 > 0.811 Kasus 02
Jadi, tegangan yang terjadi masih dibawah tegangan ijin.
kg/cm) (1,50 ijin t/m 5 , 0
max
max
ijin
36 ) 66 , 1 2 / 865 , 4 ( 3
2 ). 6392 , 20 (
max
max
ijin
) 2 / ( 3
2 .
max
max
2
o
o
o
o
o
o
o
o
o
< =
<

=
<

E
=
B e L
V
TEGANGAN PADA BLANKET TEGANGAN PADA KAKI BENDUNG
batu kali
batu kali = 2.2 t/m
3
w
w = 1
t/m
3
M
J
@ Berat Sendiri
N = 0.64 x 2.2 = 1.406 t/m
2
A = 0.32 x 2.2 = 0.703 t/m
2
@ Berat Sendiri
J
@ Berat Beban Air I
@ Berat Uplift
J
I
@ Total Beban
J
N = 3.15 x 1 = 3.15
t/m
2
I
A = 3.15 x 1 = 3.15
t/m
2
@ Berat Beban Uplift
A

N

3,15 m

A

N

2,584 m
A
K
L
1,432 m
0,64 m
M
N
0,32 m
H G
F
I
J
2,072 m 1,311 m
N = 3.15 x 1 = 3.15 t/m
2
A = 2.584 x 1 = 2.584
t/m
2
Jadi total beban :
N = 7.706
t/m
2
A = 6.437
t/m
2
2,584 m

3,15 m

DIMENSI DINDING PENAHAN
TEGANGAN PADA KAKI BENDUNG
= 2.2 t/m
3
@
= 1 t/m
3
= 1.311
t/m
2
@
Berat Sendiri
= 1.311 x 2.2 = 2.8841 t/m
2
= 2.071 x 2.2 = 4.5558 t/m
2
@
Berat Uplift
= 1.311 x 1 = 1.311
t/m
2
= 0
Total Beban
= 1.5732 t/m
2
= 4.5558
t/m
2
@

H G
F
I
J
2,072 m 1,311 m
+ 251,215 m
+ 245,5 m
+ 248,3 m
4 m
5,715 m
0,9 m
0,6 m
0,6 m
2,5 m
+ 251,215 m
+ 245,5 m
+ 248,3 m
4 m
5,715 m
0,9 m
0,6 m
0,6 m
2,5 m
DIMENSI DINDING PENAHAN
Sketsa Gambar
Data
Elevasi tanggul = 251.215 m 2.8 m
Elevasi dasar sungai = 245.5 m
Elevasi muka air = 248.3 m
Peninjauan pada kondisi muka air normal :
H = 251.215 - 245.5
= 5.715
Lebar bendung = 0,5H ~ 0,7H
= 2.8575 ~ 4.0006 diambil 4 m
D = H/8 ~ H/6
= 0.7144 ~ 0.9525 diambil 0.9 m
Lebar Atas Bendung = 0,3H ~ 0,5 H
= 1.7145 ~ 2.8575 diambil 2.5 m
Kaki Bendung = 0,5D ~ D
= 0.45 ~ 0.9 diambil 0.6 m
Sketsa Dinding Penahan
0.3 H 0,5H

H

0.5 D - D

0.5 H - 0.7 H

D = H/8 - H/6
+ 251,215 m
+ 245,5 m
+ 248,3 m
4 m
5,715 m
0,9 m
0,6 m
0,6 m
2,5 m
+ 251,215 m
+ 245,5 m
+ 248,3 m
4 m
5,715 m
0,9 m
0,6 m
0,6 m
2,5 m
@ Gaya - gaya yang bekerja pada dinding penahan
0.3 Tanah = 1800 kg/m
Sat = 1850 kg/m
Batu = 2200 kg/m
Ka = 0.333
Kp = 3.0
w = 1000 kg/m
Notasi Gaya (kg) Lengan (m) Momen (kg.m)
P
1
13114.66 2.205 28918.177
P
2
-749.25 0.300 -224.775
P
3
-6845 1.233 -8442.167
5520.4098 20251.236
W
1
7920 2.000 15840.000
W
2
31432.944 1.850 58150.945
W
3
1885.9766 3.200 6035.125
W
4
6172.2871 3.700 22837.462
W
5
1543.0718 3.300 5092.137
W
6
1680 0.300 504.000
50634.279 108459.670
U
n 3600 1.333 4800.000 1/2(4)(1800)
Jumlah
(0.6)(2.8)(1000)
1/2(0.3)(5.715)(1800)
(0.6)(5.715)(1800)
1/2(0.3)(5.715(2200)
perhitungan
(2.5)(5.715)(2200)
(0.9)(4)(2200)
Jumlah
1/2(1000)(3.7)
1/2(1850)(0.9)
1/2(1800)(6.615)(0.333)
+ 245,5 m
W4
W5
W3
W2
W1
P3
P2
MAB Rencana + 250,215 m
+ 248,3 m
W6
P1
5,715 m
0,9 m
0,6 m 0,6 m 2,5 m 0,3 m
Un
EH
= 5520.40976 kg
EV
= 47034.279 kg
Momen Guling (momen aktif)
M
a
= EM
P
+ MU
n
= 25051.236 kg.m
Momen Penahan (momen pasif)
M
p
= 108459.670 kg.m
EM
= M
p
- M
a
= 83408.434 kg.m
STABILITAS DINDING PENAHAN
@ Stabilitas terhadap Geser :
Syarat :
> n n = 1.5
f = tgn u = tg 30 = 0.6
47034.279
5520.40976
Jadi dinding tersebut aman terhadap geser.
@ Stabilitas terhadap Guling :
Syarat :
Mp
Ma > n n = 1.5
108459.670
25051.236
@ Stabilitas terhadap Dukung :
M
V
= 83408.434
47034.28
= 1.773
L = 4 m
Syarat :
1/3 L < x < 2/3L
1.333 < 1.773 < 2.667
e = x - L/2
= -0.2
= x
0.6 = 5.112 1.5 >
1.5 > 4.330 =
OK!
OK!
OK!
+ 245,5 m
W4
W5
W3
W2
W1
P3
P2
MAB Rencana + 250,215 m
+ 248,3 m
W6
P1
5,715 m
0,9 m
0,6 m 0,6 m 2,5 m 0,3 m
Un
H
V
f
E
E
.
= 0.2
o
max/min
=
= 47034.28
5.715
= 8229.854
o
max
= 10698.81
= 1.069881
Kg/cm
2
o
min
= 5760.898 < = 1.2 kg/cm
= 0.57609 Kg/cm
2
|
.
|

\
|

E
L
e
H
V 6
1
|
.
|

\
|

L
e 6
1
( ) 0,3 1
o
PERENCANAAN TANGGUL
Diketahui data data sebagai berikut :
@ Sebelum ada bendung :
Elevasi dasar sungai dekat pintu pengambilan : 245.5 m
Elevasi muka air sungai sebelum dibendung : 248.3 m
Elevasi muka tanah : 250 m
@ Setelah ada bendung :
Elevasi dasar sungai dekat pintu pengambilan : 245.5 m
Elevasi muka air setelah dibendung : 248.65 m
Elevasi tanggul dekat bendung : 251.215 m
Asumsi
Tinggi muka tanah asli di tepi sungai mengikuti kemiringan dasar sungai :
Kasus 1 : Untuk > 1 L =
Kasus 2 : Untuk s 1 L =
h = Tinggi air setelah dibedung
a = Kedalaman air sebelum dibendung
L = Panjang total genangan
i = Kemiringan dasar sungai 0.005 (asumsi)
Dari data yang ada :
a = 248.3 - 245.5 = 2.8 m
h = 250.2151 - 245.5 = 4.715 m
w = 251.215 - 250.215 = 1.000 m
Sehingga :
h = 4.715 = 1.684 > 1
a 2.8
Panjang genangan ( L
G
) :
L
G = 2h = 1886.032 m
a
h
i
h 2
a
h
i
h a ) ( +
i
Panjang tanggul ( L
T
) :
L
T
= 2(h + w) = 2286.032 m
i
Lebar muka air banjir
B
a
= B
n
+ 2h = 45.43 m
Lebar dasar
B
b
= B
n
- 2a = 30.4 m
Lebar genangan rata rata :
= . ( Ba + Bb )
= 37.915 m
Panjang genangan
L
G
= 1886.032 m
Luas genangan
A
G
= L
G
. = 71509.07
m
+ 245,5 m
+ 248,65 m
+ 250,215 m
Bb= 30,4 m

Ba= 45,43 m

Bn=36 m

4,715 m
+ 251,215 m

B
B
PERHITUNGAN VOLUME TIMBUNAN
Panjang genangan (LG) = m
Asumsi lebar tanggul = m
@ Luas Potongan A
1886.032
3
+ 245,5 m
+ 248,65 m
+ 250,215 m
Bb= 30,4 m

Ba= 45,43 m

Bn=36 m

4,715 m
+ 251,215 m

377,2 m
0,243 m
1886 m
A
B C
D E F
377,2 m 377,2 m
377,2 m 377,2 m
1,215 m
0,486 m
0,729 m
0,972 m
1.215 3.000 1.215
1.215
Luas = 2 ( 0.5 x 1.215 x 1.215 ) + ( 3 x 1.215 )
=
@ Luas Potongan B
Luas = 2 ( 0.5 x 0.972 x 0.972 ) + ( 3 x 0.972 )
=
@ Luas Potongan C
Luas = 2 ( 0.5 x 0.729 x 0.729 ) + ( 3 x 0.729 )
=
@ Luas Potongan D
3.8611 m
2.7187 m
5.1217 m
+ 250 m

1.215 3.000 1.215
1.215
0.972 3.000 0.972
0.972
0.729 3.000 0.729
0.729
0.486 3.000 0.486
0.486
Luas = 2 ( 0.5 x 0.486 x 0.486 ) + ( 3 x 0.486 )
=
@ Luas Potongan E
Luas = 2 ( 0.5 x 0.243 x 0.243 ) + ( 3 x 0.243 )
= 0.7881 m
m 1.6943
0.486 3.000 0.486
0.486
0.243 3.000 0.2430
0.243
Timbunan = 1.215
L = 377.2
A 5 1.215
B 4 0.972
C 3 0.729
D 2 0.486
E 1 0.243
F 0 0
Luas
Rata-Rata (m)
A 5.1217
4.4914 377.2
B 3.8611
3.2899 377.2
C 2.7187
2.2065 377.2
D 1.6943
1.2412 377.2
E 0.7881
0.3941 377.2
F 0
Jumlah
V
Titik Luas (m) Panjang (m)
+ 250 m
1,215 m
377,2 m
0,243 m
1886 m
A
B C
D E F
377,2 m 377,2 m
377,2 m 377,2 m
1,215 m
0,486 m
0,729 m
0,972 m
Volume timbunan total = 8768.5565
Asumsi :
Faktor compact = 0.9
Factor swell = 1.3
= 8768.5565
0.9
= 9742.8406
Volume loose = volume bank x faktor swell
= 12665.6928
act faktorComp
act volumeComp
VolumeBank =
m
m
1694.1786
1240.9639
832.3024
468.1942
148.6392
4384.2783
Volume (m)
m
m
volume bank x faktor swell
m
act faktorComp
act volumeComp
VolumeBank =

Anda mungkin juga menyukai