Anda di halaman 1dari 9

Peninggalan Sejarah dari Masa Penjajahan BelandaTugu

Perabuan Jepang

Tugu perabuan Jepang terletak di jalan Markoni Gg.III dengan jarak 4 km dari pusat Kota Tarakan (Borneo), tugu ini merupakan saksi sejarah kehadiran orang-orang Jepang ini berbentuk segi empat pipih di lengkapi dengan tulisan kanji. Tinggi bangunan 2 m, lebar 50 cm bagian dasarnya di buat tiga tingkatan di lengkapi dengan 2 lubang kecil berdiameter 5 cm hal terdapat tulisan kanji yang terdapat pada bagian depan sisi kiri tugu, bangunan persegi ini sebagai tempat upacara penguburan abu jenazah orang-orang Jepang yang meninggal, tugu ini di bangun tahun 1933, hal ini merupakan bukti sejarah awal kedatangan orang-orang jepang di Trakan yang kemungkinan sebagai pedagang dan selanjutnya Trakan di jadikan rute ekspansi tentara Jepang bagian Timur Indonesia pada masa Perang dunia II Rumah bersejarah di Kalijati. Di tempat ini, pada tanggal 8 Maret 1942, telah dilaksanakan penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang yang ditandai dengan penandatangan naskah penyerahan tanpa syarat kekuasaan Belanda kepada Jepang. Dengan ditandatangani perjanjian tersebut maka berakhirlah penjajahan Belanda secara keseluruhan di bumi Indonesia. Rumah Bersejarah Kalijati saat ini dijadikan sebagai museum di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang. Rumah Sejarah Kalijati banyak menyimpan bukti-bukti sejarah bangsa Indonesia. Anda dapat melihat koleksi-koleksi museum yang berhubungan dengan masa penjajahan Belanda dan Jepang. Dibangun dalam gaya postmodern, ruang dalam bagian pertama merupakan semacam ruang tamu. Pada ruangan ini sekarang tersimpan barang-barang bersejarah yang berkaitan dengan perjanjian penyerahan tanpa syarat pihak Belanda kepada Jepang, antara lain prasasti peringatan pendaratan pasukan Jepang, samurai Jepang, guci, keramik, dan beberapa benda pecah belah peralatan rumah tangga lainnya. Yang sangat menarik adalah penyajian peristiwa perjanjian penyerahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang. Fotofotonya disusun secara kronologis dan dilengkapi dengan keterangan. Setelah ruang tamu, Anda akan masuk ke ruang tengah, yang merupakan tempat dilaksanakannya perjanjian penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang. Di ruangan ini terdapat meja dan kursi yang dahulu dipakai perundingan.

Goa Peninggalan Jepang di Indonesia Pada zaman Penjajahan Jepang di Indonesia, Jepang banyak sekali memampaatkan goa goa, baik itu goa yang ada seacara alami maupun goa buatan Jepang sendiri dengan menggunakan tenaga kerja yang diambil dari orang orang Indonesia atau lebih dikenal dengan sistem Romusha, tujuannya adalah untuk tempat pertahanan, persembunyiaan, perlindungan, dan juga tempat penyimpanan senjata semasa Perang Dunia ke II Goa Jepang di Bali Bali

Goa yang terdiri atas 16 buah lubang dengan kedalaman 4 meter, dua diantaranya tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu satu buah terletak di ujung selatan dan satu lagi diujung sebelah utara, sedangkan yang lainnya berhubunghubungan dan dihubungkan oleh sebuah gang memanjang arah Utara Selatan. Goa ini dibangun oleh balatentara Jepang daslam usahanya memperrtahankan diri dari serangan tentara sekutu pada masa pendudukan Jepang yaitu tepatnya pada tahun 1941. Goa semacam ini, tetapi hanya terdiri atas sebuah lubang yang besar juga terdapat di Desa Suana Kecamatan Nusa Penida yangdimaksudkan untuk tempat pengintaian lalu lintas laut di Selat lombok.. Goa Jepang dapat dijangkau dengan mudah karena letaknya dipinggir jalan pada jurusan Denpasar-Semarapura, tepatnya di Banjar Koripan, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan. Goa Jepang di Garut Jawa Barat

Berada di sebuah lembah diantara dua bukit bernama Puncak Munasim. Goa di lembah ini ada 4, salah satunya menjadi sarang kelelawar dan sumber mata air bagi penduduk Cikopo. Goa ini tidak terlalu dalam, kedalamannya paling panjang sekitar 10 meter. Dari cerita rakyat setempat, goa ini adalah tempat persembunyian tentara Jepang dari serbuan udara pasukan Belanda. Goa ini dibangun oleh romusha, dengan sistem kerja paksa.Lokasinya memang jauh dari Kota Kabupaten Garut, sekitar 99 Km ke arah selatan, ditempuh dengan perjalanan sekitar 2-3 jam.

Goa Jepang di Pangandaran Jawa Barat Goa Jepang dibangun tahun 1942, dengan tenaga kerja paksa (Romusha). Dinding gua terdiri dari batu karang yang keras tanpa penerangan. Ukuran goa luas dan lebar terdapat beberapa lubang ventilasi seukuran 1 meter didinding goa. Dalam masa pergolakan goa ini digunakan sebagai tempat persembunyian serta penyimpanan senjata dan amunisi. Warga di pangandaran mengatakan Goa ini tidak pernah direnovasi, jadi masih nampak keasliannya.

Goa/Lobang Jepang di Bukittinggi Sumatra Bara Panjang lobang yang terdapat dilokasi Panorama ini lebih kurang 1400 meter, sedangkan panjang keseluruhan yang berada di bawah Kota Bukittinggi diperkirakan lebih kurang sekitar 5000 meter, dengan demikian yang terawat/terpelihara baru 30% dari lobang yang ada. Kegunaan utama dari Lobang Jepang ini adalah sebagai basis pertahanan militer penjajah Jepang dari serangan Sekutu maka pembangunannya sangat dirahasiakan, dan tidak seorangpun yang mengetahui secara pasti kapan lobang jepang ini mulai dibangun. Hanya dapat diperkirakan beberapa bulan sesudah Maret 1942.

Lokomotif uap

Lokomotif uap ini memiliki ukuran panjang 8,73m lebar 2,35m dan tinggi 2,94. Pertamakali ditemukan oleh masyarakat Silukah pada 1980 saat membuat jalan dari Silokek ke Durian Gadang dan terus ke Tapus. Berdasarkan hasil survei tahun 2005 yang dilakukan oleh Dinas Parsenibudpora Kab. Sawahlunto Sijunjung dengan Balai Peninggalan Purbakala Batusangkar, diketahui lokomotif uap yang berada di Jorong Silukah, Kenagarian Durian Gadang Kecamatan Sijunjung- Kab. Sijunjung merupakan salah satu peninggalan sejarah yang penting artinya sebagai bukti keberadaan masa pendudukan Jepang di Indonesia, khususnya di daerah Sijunjung. Lokomotif ini terkait dengan pembuatan jalan kereta api dari Muaro ke Logas pada 1943, yang sebagian besar pekerjanya berasal dari Jawa.

Sumur Tujuh Kabupaten Bangka Tengah memiliki beberapa peninggalan sejarah, salah satunya adalah sumur tujuh yang merupakan peninggalan penjajahan Jepang. Lokasi sumur tujuh terletak di kota koba tepatnya di pinggir Pantai Tanjung Langka. Sumur tujuh pada zaman dahulu digunakan untuk produksi garam karena diantara tujuh sumur tersebut terdapat pipa yang mengalir ke laut. Benteng Jepang (Kurau Pillbox) di Desa Kurau Kecamatan Koba Benteng ini dibangun pada masa penjajahan Jepang, yaitu antara tahun 1942 1945. Terletak di desa Kurau Barat Kecamatan Koba dengan luas benteng 12 m2. Benteng kurau berbentuk pentagon. Benteng ini memiliki tiga lubang menembak dengan ukuran 20 x 20 cm di sisi timur, 30 cm x 70 cm di sisi timur laut dan 30 cm x 70 cm di sisi tenggara. Pintu masuk terletak di sisi barat, dengan ukuran 80 cm x 120 cm.

Peninggalan Sejarah dari Masa Penjajahan Belanda


Lawang Sewu Semarang, Gedung Seribu Pintu dan Seribu Hantu . Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu. Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda. Dengan segala keeksotisan dan keindahannya Lawang Sewu ini merupakan salah satu tempat yang indah untuk Pre Wedding. Setelah cukup lama lawang sewu seperti tak terurus, akhirnya Lawang Sewu dilakukan pemugaran yang memakan waktu cukup lama, akhirnya selesai pada akhir Juni 2011 dan kembali dibuka untuk umum setelah pada tanggal 5 Juli 2011 diresmikan oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dan dilanjutkan dengan event Pameran Kriya Unggulan Nusantara yang menampilkan produk produk tradisional dari seluruh Nusantara. Museum Fatahillah Jakarta ternyata ada bunker atau ruang bawah tanah yang dibangun Belanda pada tahun 1940. Kini kita bisa melihat seperti apa bunker yang saat dibangun untuk persembunyian Belanda dari serangan Jepang. Inilah bunker atau ruang bawah tanah yang ada didepan Gedung Museum Fatahillah, Jakarta. Sejak Senin (18/05/09) kemarin, Pemda DKI Jakarta membuka bunker ini untuk umum. Puluhan masyarakat Jakarta dan

sekitarnyapun berbondong-bondong melihat masuk kedalam sebuah lorong panjang yang gelap gulita, ingin melihat bunker ini secara langsung. Walau tak ada seberkas cahaya yang menyinari lorong yang merupakan ruang bawah tanah peninggalan sejarah tersebut, masyarakat tetap berdesak-desakan untuk masuk. Aura mencekam pun terasa ketika masuk ke ruang bawah tanah atau bunker itu yang sudah 18 tahun sejak tahun 1991 tidak dibuka untuk umum. Bangunan bunker ini dibangun pemerintah Hindia, Belanda pada tahun 1940 dengan panjang lorong 31 meter lebarnya 3 meter dan tinggi 1,7 meter. Awalnya bunker ini merupakan persembunyian dari serangan musuh dari udara ketika terjadinya perang. MECUSUAR DI MUNTOK Pantai ini terletak 9 km dari Kota Muntok, disini terdapat menara atau mercusuar yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1862. Mercusuar ini tegak menjulang kokoh memiliki 117 tangga batu yang berbentuk melingkar didalam menara. Anda tidak perlu takut akan keamanan tangga ini, karena akan berada didalam ruangan, dari dalam kita bisa melihat ketinggian kita, dengan menyaksikan pohon-pohon kelapa yang jauh dibawah kita. Kalau anda masih punya nyali, anda bisa keluar menara setelah berada dipuncak. Untuk mencapai puncak ini ada tangga kecil yang harus kita lewati, sekeliling puncak menara dikelilingi pagar besi. Dari puncaknya dapat disaksikan seluruh kawasan pantai Muntok yang indah. Tapi bila anda tidak berniat untuk naik kepuncak menara, anda bisa merasakan hembusan angin sepoi dan menikmati keindahan pantai Tanjung Kalian yang sekarang sudah dikembangkan Pemda menjadi pelabuhan laut untuk penyebrangan keluar Bangka.

Universitas Indonesia (UI), merupakan kampus tertua di Indonesia. Berawal dari 1851, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah yang ditujukan untuk menghasilkan asisten dokter, dengan gelar dokter Djawa. Kemudian pada 1898 sekolah tersebut dinamakan School tot Opleinding van Indiche Artsen (STOVIA). Sekolah kedokteran ini sempat beberapa kali berganti nama, yang akhirnya pada 1947 barulah dinamakan dengan UI dan diresmikan pada 1955 sesuai dengan Undang-undang Nomor 10.

Universitas Airlangga (Unair). universitas yang terletak di Surabaya ini awalnya merupakan Sekolah Kedokteran bentukan Belanda. Didirikan pada 1913, School tot Opleinding van Indiche Tandartsen (STOVIT) ini merupakan sekolah kedokteran gigi pertama di Indonesia. Kemudian pada 1954 resmi menjadi Unair, selain karena sejarah, Unair juga terkenal dengan program studi medis terlengkap.

Institut Teknologi Bandung (ITB). kampus bentukan Belanda ini awalnya bernama Technishe Hooge School (THS) yang saat penjajahan Jepang berubah nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku. Akhirnya berubah nama menjadi ITB pada 1959. ITB sendiri menjadi universitas teknik terfavorit di Indonesia,

Institut Pertanian Bogor (IPB). Perguran tinggi ini juga didirikan oleh Belanda pada 1938. Terdiri dari lima disiplin ilmu, yakni pertanian, kehutanana, dan kedokteran hewan. Sekolah pertanian (Landbouw Hogesschol) ini sempat bernaung pada Universiteit van Indonesia (UI) yang akhirnya berpisah pada 1963. IPB merupakan kampus pelopor fakultas kedokteran hewan.

Universitas Islam Indonesia (UII). Dengan nama awal Sekolah Tinggi Islam pada 1945, memiliki program studi mengenai agama Islam, yang kemudian berubah menjadi UII pada 1948. Selain menjadi univesitas tertua di Yogyakarta, UII juga merupakan salah satu universitas swasta tertua di Indonesia.

Makam Belanda Kerkhof Peucut di Aceh


Aceh dikenal juga sebagai daerah Bandar Wisata Islami dimana daerah ini termasuk daerah yang sangat tua jika dibanding dengan daerah atau kota-kota lain di Indonesia. Salah satu objek wisata sejarah yang cukup terkenal di daerah Aceh adalah Kuburan Belanda Kerkhof Peucut. Lokasinya terletak di Kelurahan Blower Kecamatan Baiturrahman dan cukup mudah dijangkau karena terletak di depan Lapangan Blang Padang Banda Aceh.

Benteng Belgica
Benteng Belgica pada awalnya adalah sebuah benteng yang dibangun oleh bangsa Portugis pada abad 16 di Pulau Neira, Maluku. Lama setelah itu, di lokasi benteng Portugis tersebut kemudian dibangun kembali sebuah benteng oleh VOC atas perintah Gubernur Jendral Pieter Both pada tanggal 4 September 1611. Benteng tersebut kemudian diberi nama Fort Belgica, sehingga pada saat itu, terdapat dua buah benteng di Pulau Neira yaitu; Benteng Belgica dan Benteng Nassau. Benteng ini dibangun dengan tujuan untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala oleh VOC.

TUGAS SEJARAH

Albert Wijaya Davidsen Satio Grace C.N. Manik Nona Vivian C.K. Genesius Hartanto Laura Y.F. Pasaribu Williem

(9) (13) (19) (21) (25) (28) (33)

Anda mungkin juga menyukai