Persepsi, Penilaian, Manajemen Risiko - A
Persepsi, Penilaian, Manajemen Risiko - A
Pendahuluan
Terdapat beberapa risiko dalam setiap pengambilan
keputusan atau tindakan. Risiko ini selalu hadir dalam semua situasi publik, pemerintahan, dan industri. Hal ini juga terdapat di gaya hidup kita sendiri dan tindakan serta keputusan pribadi. Dalam rangka untuk menghargai risiko dan keamanan, metode-metode kuantitatif lebih disukai karena mereka lebih dispilin dan objektif dibandingan dengan kesimpulan yang murni bersifat subjektif.
erat dengan situasi pribadi kita. Kita mengambil banyak risiko harian dalam hidup kita dengan sedikit perhatian akan hal tersebut. Namun kita menjadi menaruh perhatian yang tinggi mengenai risiko lain yang sedikit karena persepsi pribadi kita akan aktivitas, senyawa kimia atau proses operasi.
disebabkan oleh senyawa kimia, kecelakaan yang merupakan bencana besar, kriminal, obat-obat terlarang, konflik regional, dan cuaca yang berkaitan dengan tragedi membuat dunia terlihat sebagai tempat yang berbahaya.
risiko memiliki andil yang hebat terhadap tingkah laku kita mengenai risiko tersebut. Risiko pribadi kita dimulai setiap hari ketika kita bangun tidur di pagi hari.
apakah kita berpikir sekitar 500 orang yang terbunuh akibat arus listrik tiap tahunnya? Saat kita dihujani untuk memindahkan kontaminan yang berbahaya, bagaimana dengan banyak senyawa kimia yang terdapat di dalam sabun dan bagaimana senyawa tersebut mempengaruhi kulit kita? Apakah senyawa pemutih untuk memutihkan pakaian kita benar-benar aman? Saat kita berjalan menuruni tangga, apakah kita ingat bahwa 12.400 orang meninggal setiap tahunnya akibat terjatuh, 6.200 di antara mereka terjatuh di rumahnya sendiri?
menimbulkan efek yang berlawanan terhadap sistem ketegangan kita atau menyebabkan kanker? Apakah lebih baik risiko sakit jantung karena memakan gula atau risiko sakit kanker karena memakan sakarin? Apakah kita lebih baik makan daging dan menyebabkan kenker atau hanya makan sayursayuran? Apakah kita sebaiknya kita mengeliminasi mentega kacang dan kacang, yang mana mengandung aflatoxin, yang berpotensi karsinogenik? [15]
mobil, berjalan kaki, kereta, sepeda, atau bis. Perjalanan ada aspek; kesehatan, waktu, ekonomi, kecelakaan, dan masyarakat social, yang mana melibatkan risiko. Kita memilih perjalanan yang dianggap benar karena terbiasa dengan risikonya, yang mana telah menjadi bagian dalam rutinitas kehidupan sehari-hari. Perjalanan ke area metropolitan membawa kita ke daerah dengan polusi udara. Rumah atau tempat kerja terpolusi oleh asap tembakau, dapat menyebabkan sekitar 40 % dari semua kasus kanker dan membunuh sekitar 15 % dari warga Amerika.
Semua mikroba korela dan tifus dalam persediaan air sudah terbunuh? Apakah klorin memproduksi senyawa terklorinasi, yang bersifat karsinogenik?
mengandung mineral radioaktif , menghasilkan gas radon, yang besifat karsinogenik. Peralatan x-ray untuk deteksi tuberkulosis atau kanker dapat mengakibatkan risiko kanker. Perjalanan dengan pesawat terbang bahaya radiasi kosmik dari luar angkasa. Resiko di tambang batubara yang memproduksi batubara untuk utilitas listrik atau ledakan di pipa transmisi gas alam. Risiko dari pabrik listrik nuklir telah dilaporkan secara luas melalui media berita.
berbeda dengan persepsi risiko industri dan ahli statistik. Ketika publik sering diberitakan dengan kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematiaan, tapi perhatian publik lebih terarah pada kehadiran risiko kimia bahaya. Contoh, bagaimana reaksi dari publik pada Union Carbide berencana membangun pabrik pestisida yang sama dengan pabrik di Bhopal, India? [25]
Kematian 37.100 17.900 55.000 200 19.300 19.500 3.000 5.500 8.500 40.300 42.700 83.000
100.000 orang
21,6
7.800.000 <10.000
7,6
3,3
32,5
17.100.000
Jenis kecelakaan Kendaraan bermotor Tertimpa Keracunan cairan Tenggelam Api dan luka bakar Mati lemas karena tersedak Senjata api Keracunan gas dan uap Lainnya Total padatan dan
Tingkat insiden
Tingkat insiden biasa digunakan untuk mengukur dan
kereta api, logam nonferro primer, sepeda motor, galangan kapal, dan sektor pemerintah memiliki tingkat insiden yang paling tinggi. Tingkat insiden yang terendah ditemukan pada industri tekstil, bahan kimia, pesawat terbang, pertambangan batu bara, dan sektor perminyakan. Persepsi masyarakat umum mungkin sangat berbeda dengan yang ditunjukkan oleh data tersebut.
Tinggal selama 2 bulan di rumah bata atau batu Kanker, radon Menerima sekali sinar-x di dada Meminum air terklorinasi selama satu tahun Kanker, radiasi Kanker, klorin
memainkan peran penting dalam membuat masyarakat takut terhadap risiko kronis paparan zat kimia yang baru dapat diukur baru-baru ini karena kemajuan dalam bidang kimia analitik
seluruhnya aman, muncul pertanyaan, Seaman apakah yang disebut aman? Pertama, risiko keselamatan didefinisikan sebagai konsekuensi (efek bahaya) terhadap kematian manusia, penyakit, cedera, dan kerusakan properti atau kerusakan lingkungan. Risiko = tingkat kemungkinan terjadinya bahaya x tingkat efek bahaya. Kuantifikasi parameter ini cukup sulit dilakukan, oleh karena itu nilainya harus diestimasi.
konsekuensi yang ada Perhitungan kuantitatif terhadap risiko kemudian dibandingkan dengan tingkat bahaya yang dapat diterima Karakterisasi risiko bahaya yang akan dikendalikan, termasuk asumsi-asumsi dan ketidakpastian Urutkan risiko dari setiap bahaya untuk pengambilan keputusan manajemen Pemahaman terhadap risiko melibatkan tiga pertanyaan spesifik: Kesalahan apa yang dapat terjadi? Apa konsekuensinya? Bagaimana hal tersebut terjadi?
2. Faktor situasional Berkaitan dengan bahaya: material, perlengkapan dan peralatan yang tidak aman, bahaya fasilitas, serta prosedur operasi yang tidak aman.
Contoh-contoh faktor risiko situasional antara lain: Disain proses yang tidak sesuai Seleksi peralatan yang tidak tepat Konstruksi atau bahan baku yang tidak aman Instalasi peralatan yang buruk Penyimpanan bahan berbahaya yang tidak memenuhi syarat Perencanaan fasilitas yang kurang mencukupi Penanganan limbah berbahaya yang buruk
3. Faktor lingkungan
Mencakup risiko melalui bahaya fisik, kimiawi, biologis, ergonomis, serta penyebab lainnya yang berkontribusi terhadap kecelakaan, luka-luka, penyakit, atau kematian. Contoh-contoh faktor risiko lingkungan antara lain: Faktor fisik: kebisingan, vibrasi, radiasi, iluminasi, temperature,tekanan, atau kelembaban. Faktor kimiawi: gas, uap, kabut, asap, dan debu yang berbahaya, mudah terbakar, eksplosif, korosif, dan reaktif. Faktor biologis: bakteri, virus, jamur, atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian. Faktor ergonomis: faktor manusia dan situasional yang tidak sesuai dengan batasan fisik dan perilaku pekerja.
Pengurangan risiko
Dapat diwujudkan dengan cara: Merekrut dan melatih pekerja yang berkualitas Hanya membeli material dan peralatan yang telah direkomendasikan dan disetujui Memiliki komitmen manajemen yang kuat terhadap keamanan, kesehatan, dan proteksi lingkungan Memperhatikan risiko suatu bahaya secara umum.
penilaian risiko adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya yang ada dalam lingkungan kerja.
Metodologi
Bahaya identifikasi dan dievaluasi, maka akan
dibedakan pada peringkat tertentu sesuai dengan derajat resiko. Resiko diberi peringkat relatif untuk masing masing berdasarkan konsekuensi dan probabilitas. Metodologi ini secara umum mengikuti proses penafsiran resiko pada Tabel 2-11. Resiko mungkin kemudian didefinisikan secara matematis sebagai, Resiko = probabilitas x konsekuensi
FAKTOR POTENSI RESIKO dan DAMPAK/BAHAYA PADA MANUSIA, FASILITAS, DAN KOMUNITAS SEKITAR
Jenis dan panjang paparan bahaya Jumlah orang yang terpapar di dalam dan di luar fasilitas Demografi dari manusia yang terpapar Keefektifan respon darurat di dalam dan di luar fasilitas Waktu yang hilang dari pekerja dan orang luar Pengurangan moral pekerja Merusak citra publik Merusak properti di dalam dan di luar fasilitas Biaya pembersihan, perbaikan, dan kehilangan produksi di dalam dan di luar fasilitas Individu yang terluka dan merusak perkara hukum Reaksi perundang undangan dan tambahan paksaan dari regulasi
Hazard Identification Risk Assessment Administrative Controls Engineering Controls Emergency Response Planning Operation and Emergency Training
Banyak teknik dan prosedur dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya: Daftar bagaimana jika atau What-if checklist Hazard and Operability Study (HAZOP) [29] Failure mode and effects analysis (FMEA) Fault tree analysis
ANALISIS FAULT TREE Mari kita ambil contoh yang sederhana. Asam sulfur di
pompa dari tanki penyimpanan dengan tekanan Atmosfer, T-1, ke vessel proses bertekanan, V-1 (Fig. 2-4). Dua pompa yang dapat beroperasi pada bagian ini: P-1 yang digerakan oleh mesin diesel; P-2 yang memiliki motor elektrik. Selama operasi normal maka yang digunakan adalah sistem pada P-2. Pada keadaan darurat maka P-1 dapat digunakan. Jika P-2 gagal, operator memiliki waktu 4 menit untuk menjalankan sistem P-1 sebelum potensi bahaya yang terjadi. Ada pula alarm aliran rendah (low-flow alarm), LA-1, ke vessel proses, V-1.