Klasifikasi
Thermoplastik
Konsep Polimer 2
unit kecil (monomer) yang dihubungkan bersama dalam rantai atau ikatan kovalen.
Monomer merupakan molekul reakif yang memiliki minimal 1 gugus fungsi seperti ( -OH, -COOH, -NH2, -C=C- )
Polimer dapat terbentuk karena adanya polimerisasi monomer yaitu pembukaan susunan ikatan rangkap dan terkaitnya beberapa monomer membentuk makromolekul jenuh berikatan panjang.
Polimer yang tersusun dari dua atau lebih monomer yang berbeda disebut kopolimer. Contoh : copolimer etilen dan propilen
Amorph : terjadi ketika susunan rantai tidak memiliki pola tertentu (particular pattern)
Kristal : terjadi ketika rantai rantai berikatan membentuk struktur pola yang teratur ( regular pattern).
Polimer Alam
Polimer Sintesis
Merupakan polimer hasil buatan manusia ; Contoh : Polietilen dari monomer etilen, polimer PVC dari monomer vinil klorida
Termoplastik
Termosetting
Polimer yang tahan panas Apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contoh : Melamin , Bakelit
Gugus Fungsi
Monofungsional
Molekul yang memiliki satu gugus fungsi. Bahan ini dapat bereaksi pada satu titik.
Molekul yang memiliki 2 atau banyak kelompok reaktif (gugus fungsi). Contoh asam amino, dialkohol , polialkohol
Bi - Polifungsional
Contoh bentuk bifungsional lainnya yaitu molekul yang mengandung ikatan ganda atau triple.
Gambar 15-1 mengilustrasikan skema reaksi antara dua molekul monofungsional, yang tidak menghasilkan makromolekul (a), sedangkan monomer bifunctional menyebabkan linear-rantai molekul (b), dan reaksi dari molekul trifungsional menghasilkan struktur networklike rumit (c)
Syarat : Pembentukan polimer hanya dapat dicapai ketika semua molekul yang berpartisipasi dalam reaksi adalah bi-atau polifungsional. Kelompok monofungsional bereaksi dengan kelompok bi-atau polifungsional tidak mengarah pada pembentukan polimer.
Sumber : (Groggins, 1995)
Pengertian
Contoh
Energi Disosiasi
Inisiasi dilakukan oleh inisiator untuk membentuk radikal bebas. Inisiator Tahap Terminasi ( lemah) Pemberhentian) ( senyawa yang memiliki ikatan kovalen yang umum digunakan adalah 1. Reaksi transfer rantai peroxide, hydroperoxide danantara azo. 2 rantai polimer propagasi, menyebabkan terjadinya tahap terminasi (pemberhentian) pada salah satu rantainya. Propagasi 2. : Polimer radikal bebas radikal bereaksi bebas dapat dengan mengalami monomer terminasi membentuk ketika intermediet 2 rantai hasil yang Memiliki sisi propagasi aktif baru (intermediet) sehingga sisi bergabung aktif yang(berkombinasi) terbentuk akan mengikat monomer Lainnya hingga membentuk rantai yang panjang.
Polimerisasi ion
Hal yang membedakan polimerisasi ion dengan polimerisasi radikal bebas adalah ujung aktif dari rantai yang berkembang, intermediet yang terbentuk tidak stabil, terdapat peran ion baik positif (kation) atau ion negatif (anion) . Kationik Polimerisasi
Inisiator : proton asam kuat, asam lewis ( AlCl3, BF3). Secara umum diperlukan sejumlah kecil air atau metanol sebagai cocatalyst(pendonor proton). Terminasi : dengan cara penambahan senyawa hydroxy seperti air Contoh Produk : polimer formaldehid, poliasetal, sinthetic rubber
Anionik Polimerisasi
Inisiator : alkyl dan aryllithium, suspensi sodium dan lithium pada larutan ammonia. Terminasi : dengan cara penambahan senyawa hydroxy seperti air
Polimerisasi Kondensasi
Mekanisme reaksi polimer kondensasi: reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan molekul kecil.
Contoh: proses pembentukan poliester dari diacid dan dialcohol
1. Reaksi terjadi antara dua monomer yang berbeda. Tiap monomer memiliki minimal dua gugus fungsi serupa yang dapat bereaksi dengan gugus fungsi pada monomer lainnya. Contoh : reaksi diacid dan dialcohol yang memproduksi polyester.
2. Apabila direaksikan monomer yang memiliki masing masing 2 gugus fungsi Dapat menghasilkan polimer linear. Sedangkan Dengan munculnya lebih dari 2 gugus fungsi dalam reaksi maka akan menghasilkan struktur crosslinking dan polimer termoset yang terbentuk.
Katalis polimerisasi kondensasi : asam sulfat dan logam oksida (metal oxides)
Fasa Heterogen
heterogeneous Phase Polimerisasi Bulk Contoh (Bulk Polimerization )
Fasa Homogen
Metode Polimerisasi Adisi
homogeneous Phase
Polimerisasi Larutan
Kristalinitas :
Titik Leleh :
Viskositas :
Berat Molekul :
Kekuatan Ultimate :
Struktur Polimer?
Perbedaannya Dengan Molekul lain ?
Mekanisme Polimerisasi ?
Inisiator
Katalis
Reaktor StirrerAutoclave
Click
Reaktor Tubular
Click
Bahan Reaktor : Titanium , nickel, inconel, zirconium, stainless steel, monel, tantalum
Gambar thermocouple
Polimer Polietilen
Menghasilkan
1 Proses bertekanan tinggi 2 Proses Bertekanan Rendah
Proses Philips
Proses Ziegler
Menurut Society of The Plastics Industry (SPI) pada tahun 1937 menemukan bahwa polietilen diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu :
Menurut (Ramdani, 2010) di Indonesia perusahaan Nasional produksi bijih polietilen masih minim yaitu hanya mampu memproduksi 30% kebutuhan total bijih plastik dalam negeri dan sisanya dipenuhi dengan impor bijih polietilen. Padahal kebutuhan polietilen (bijih plastik) di Indonesia mencapai 1.2 1.5 juta ton tiap tahunnya.
Di Indonesia industry yang memproduksi polietilen adalah PT Chandra Asri, Tbk - Banten