Anda di halaman 1dari 47

MOTOR BAKAR

Pengertian Motor Bakar Motor Bakar adalah suatu mekanisme/konstruksi mesin yang mengubah energi panas dari bahan bakar menjadi energi mekanik/gerak. Jenis Motor Bakar Motor Bakar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:1. Motor pembakaran dalam (Internal combustion engine) 2. Motor pembakaran luar (External combustion engine) 1. Motor pembakaran dalam adalah; motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri dan hasil pembakaran diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya; mesin bensin, mesin diesel, mesin roket, mesin jet. 2. Motor pembakaran luar adalah; motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin itu dan untuk mengubah energinya digunakan alat/mesin yang lain. Misalnya; mesin uap, mesin turbin. Menurut komponen yang digunakan, untuk mengubah energi panas menjadi energi mekanik, ada beberapa macam motor bakar. Motor bakar tersebut antara lain; motor torak dan motor rotary atau yang lebih dikenal dengan sebutan motor wankel. Motor rotary/wankel ini merupakan jenis motor pembakaran dalam yang memanfaatkan tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar yang diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gbr. Mesin Rotary/Wankel

Gbr. Rotor Rotary/Wankel Motor rotary/wankel dikembangkan oleh Felix Wankel, seorang insinyur dari Jerman pada tahun 1950. Karena mesin wankel sangat kompak, ringan, mesin ini banyak digunakan pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti pada mobil balap, pesawat terbang, go-kart, dan speed boat. Setiap sisi luar rotor berfungsi sebagai piston. Sedangkan rotor berentuk segi tiga dan berarti bahwa pada rotor terdapat tiga buah piston. Rumah rotor dibuat sedemikian rupa sehingga apabila rotor berputar akan dapat melakukan langkah usaha. Langkah usaha yang timbul akibat proses pembakaran pada rotor akan diteruskan ke crankshaft melalui roda gigi. PRINSIP DASAR ROTARY ENGINE *Prinsip kerja rotary engine menggunakan prinsip dasar motor bakar 4 tak untuk setiap sisi rotor ( piston ) *Setiap sisi rotor bekerjanya saling berkaitan/berhubungan, jika sisi rotor yang satu melakukan usaha maka sisi rotor yang lain melakukan langkah hisap dan buang. LANGKAH KERJA ROTARY ENGINE

1. Langkah hisap Rotor berputar searah jarum jam. Sisi rotor A akan bergerak dan pada saat saluran hisap terbuka maka campuran udara dan bahan bakar akan terhisap masuk ke ruang hisap 2. Langkah kompresi Perputaran rotor akan menyebabkan sisi rotor A akan memperkecil volume ruang hisap campuran udara dan bahan bakar tekanannya semakin tinggi. 3. Langkah usaha Setelah mencpai top kompresi volume ruang kerja menjadi lebih kecil dan pada saat itu busi memercikkan bunga api, akibatnya campuran udara dan bahan bakar yang sudah dikompresikan akan terbakar dan menimbulkan daya atau tenaga untuk memutar rotor. 4. Langkah buang Rotor berputar menyebabkan sisi rotor A akan mebawa gas sisa hasil pembakaran kesaluran pembuangan.

MOTOR BAKAR TORAK


Motor torak (piston) terdiri dari silinder yang dilengkapi dengan piston/torak. Piston bergerak secara translasi (bolak-balik) kemudian oleh poros engkol diubah menjadi gerakan berputar. Menurut langkah kerja torak, motor bakar torak dibedakan menjadi 2, yaitu: Motor 2 langkah (Tak) dan Motor 4 langkah (Tak) Motor 2 langkah (Tak) adalah mesin/motor yang memerlukan dua langkah torak (1 kali langkah ke atas/ascending stroke dan 1 kali langkah ke bawah discending stroke) untuk memperoleh 1 kali usaha di ruang pembakaran. Motor 4 langkah (Tak) adalah mesin/motor yang memerlukan 4 kali langkah torak (2 kali langkah ke atas dan 2 kali langkah ke bawah) untuk memperoleh 1 kali usaha di ruang pembakaran.

Prinsip Kerja Motor Bakar Torak


Motor 2 tak: Setiap 1 kali putaran poros engkol atau 2 kali gerakan piston menghasilkan 1 kali usaha.

Motor 4 tak: Setiap 2 kali putaran poros engkol atau 4 kali gerakan piston menghasilkan 1 kali usaha.

Proses Kerja Motor 2 tak:

1. Langkah 1 (Kompresi dan Hisap)

Pada langkah ini: *Saat torak dari TMB menuju TMA, saluran udara masuk tertutup dan torak kompresi. melakukan

*Saluran intake (di bawah torak/ruang engkol/karter terbuka sehingga campuran bahan bakar + udara memasuki ruang engkol. 2. Langkah 2 (Usaha dan Buang)

Pada langkah ini: *Piston bergerak dari TMA menuju TMB

*Sesaat sebelum piston menuju TMA, busi memercikkan bunga api sehingga terjadi pembakaran yang dilanjutkan dengan usaha sehingga piston terdorong ke bawah sampai saluran buang terbuka dan gas bekas terdorong ke luar ruang bakar *Kemudian diikuti terbuka saluran bilas terbuka dan gas baru memasuki ruang bakar

Proses Kerja Motor 4 tak:

1. Langkah Hisap

Katub masuk terbuka dan katub buang tertutup. Piston bergerak dari TMA menuju TMB, maka campuran udara dan bahan bakar terhisap masuk ke dalam silinder.

2. Langkah Kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA. Kedua katub tertutup dan campuran udara dan bahan bakar dimampatkan. 3. Langkah Usaha

Menjelang akhir langkah kompresi, busi memercikkan bunga api sehingga terjadilah pembakaran. Piston bergerak dari TMA ke TMB. 4. Langkah Buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katub buang terbuka dan piston mendorong gas sisa pembakaran ke luar dari ruang bakar.

MESIN BENSIN DAN MESIN DIESEL


Mesin bensin atau mesin Otto yang diciptakan oleh Nikolaus August Otto dari Jerman tahun 1864 adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.

MESIN DIESEL
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran. Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya. Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin dan dsebut EFI. Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gasyang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain seperti busi. Mesin ini ditemukan pada tahun1892 oleh Rudolf Diesel dari Jerman, yang menerima paten pada 23 Februari 1983. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batubara. Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal Combustionengine) Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala.

Komponen Mesin Diesel

Cara Kerja Mesin Diesel


1.LangkahHisap. Pada ruang bakar mesin, udara masukSaluran Masuk terbuka 2.LangkahKompresi. Terjadi langkah Kompresi yaitu penekanan udara Langkah disini menghasilkan peningkatan tekanan dan suhu yang cukup tinggi. Saat kompresi berada di TMA maka fuel injector akan memasukkan bahan bakar dengan mengabutkannya. Karena suhunya tinggi dan ada bahan bakar yang telah masuk dari fuel injector berupa gas maka campuran tersebut terbakar dengan sendirinya. 3.LangkahUsaha. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. 4.LangkahBuang. Saat torak bergerak keatas dan menekan udara hasil pembakaran keluar ke udara luar melalui muffler/knalpot. Saluran keluarnya terbuka. Perbedaan mendasar dari jenis mesin BENSIN dan DIESEL adalah, kalau mesin BENSIN atau disebut juga mesin Otto (motor ledak), di dalam ruang mesin nya terdapat lecutan listrik/api dari BUSI untuk menyalakan campuran bensin dan udara (oksigen). Sementara pada mesin Diesel, tidak diperlukan nyala listrik/api dari busi. Tapi menyala karena tekanan dan suhu tinggi yang dihasilkan dari kompresi

MOTOR LISTRIK
Induksi Listrik
Induksi Listrik adalah suatu benda yang semula netral atau (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan listrik karena akibat adanya pengaruh dari gaya listrik atau dari benda yang ermuatan lain dan didekatkan padanya.

Ada dua jenis induksi listrik :


a. Induksi sendiri (Self induction).

Induksi Diri Induksi sendiri adalah munculnya tegangan listrik pada suatu kumparan pada saat terjadinya perubahan arah arus. Apabila suatu kawat penghantar berpotongan dengan medan magnet, maka akan terjadi tegangan pada kawat tersebut. Fenomena ini sulit dijelaskan namun sudah diterima sebagai hukum alam yang sangat penting. Terutama untuk menjelaskan kejadiankejadian pada suatu kawat yang dialiri listrik. Apabila kuat arusnya berubah maka medan yang dihasilkan akan mengembang atau mengecil memotong kawat itu sendiri sehingga timbul gaya gerak listrik pada kawat tersebut. Kejadian seperti inilah yang disebut induksi sendiri. Induksi mutual (Mutual induction). Apabila arus listrik dialirkan pada salah satu kawat maka akan timbul medan magnet pada setiap penampang kawat. Medan magnet tersebut akan mengembang walaupun hanya dalam waktu yang sangat singkat dan memotong kawat penghantar yang kedua. Pada saat inilah timbul gaya gerak listrik pada penghantar yang kedua yang disebut induksi mutual. Sebelum kita membahas mengenai motor listrik dalam hal ini motor stater, kita pelajari dahulu mengenai hubungan antara arus listrik dan kemagnetan,

Magnet

Jika sebuah inti besi kita lilitkan dengan kawat tembaga, kemudian pada kawat tersebut kita alirkan arus listrik maka pada inti besi tersebut akan timbul medan magnet. Sifat-sifat magnet

Kompas Jika sebuah magnet dapat bergerak bebas maka akan selalu menunjuk ke arah Utara dan Selatan . Kutub yang selalu menunjuk ke arah utara disebut kutub utara sedangkan yang selalu menunjuk kearah selatan disebut kutub selatan .

Bila dua buah magnet dengan kutub yang sama didekatkan, maka akan saling tolak menolak . Bila dua buah magnet dengan kutub yang berbeda didekatkan, maka akan saling tarik menarik .

Gaya tarik menarik dan gaya tolak menolak ini disebut dengan gaya magnet.

Bila serbuk besi ditabur diatas kaca dan sebuah magnet diletakkan dibawah kaca, maka serbuk besi akan membentuk formasi sperti gambar di atas. Garis yang dibentuk oleh serbuk besi disebut garis gaya magnet( magnetix flux ). Magnetik flux selalu dimulai dari kutub utara menuju kutub selatan. Arus listrik dan kemagnetan

Jika selembar kertas yang kita tusuk dengan kawat penghantar dan pada kawat penghantar kita alirkan arus listrik, jika diatas kertas kita taburkan serbuk besi, maka serbuk besi tersebut akan membuat lingkaran lingkaran. Semakin mendekati ke titik pusat penghantar maka lingkaran -lingkaran tersebut akan semakin rapat, yang menandakan bahwa medan magnetnya semakin kuat. Jika diatas kertas kita letakkan jarum. Jarum tersebut akan menunjukkan arah fluksi magnet. Kaidah ulir kanan ( kaidah tangan kanan )

Kaidah tangan kanan :

Jari jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnet, ibu jari menunjukkan arah arus. Kaidah ulir kanan : Pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gaya medan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus.

Arah arus menjauhi kita Arah arus listrik yang menjauhi kita, arah medan magnet searah dengan arah putaran jarum jam.

Arah arus menuju kita Arah arus listrik yang mendekati kita, arah medan magnet berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Electromagnet

Bila arus mengalir seperti gambar , arah magnetic flux sedemikian rupa sehingga kutub S (selatan) berada dibawah dan kutub N (utara) berada diatas. Gaya magnet akan bertambah sebanding dengan jumlah gulungan.

Jika konduktor dibengkokkan, maka medan magnet yang terbentuk akan menjadi semakin kuat.

Gaya yang bekerja pada konduktor yang berada di tengah-tengah dua buah pole magnet, bila arus mengalir pada konduktor.

Arah gaya elektromagnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri Fleming .

Pada motor starter umumnya dipergunakan elektromagnetik, yang terjadi pada field coil yang dirangkai secara seri dengan armature.

MOTOR STATER
Pada motor starter yang digunakan pada kendaraan bermotor dilengkapi magnetic switch yang memindahkan gigi yang berputar (gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi flywheel (roda gila) yang dibaut pada poros engkol.

Ada 2 tipe motor starter yang digunakan pada kendaraan bermotor, yaitu: motor starter tipe konvensional dan motor starter tipe reduksi.

Gbr. Motor starter konvensional

Gbr. motor starter tipe reduksi

Karakteristik motor starter


Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang dibangkitkan. Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkanarmature, tetapi semakin kecil arus yang mengalir.

Terdiri dari : 1. Yoke untuk menopang pole core. 2. Pole core untuk menopang field dan memperkuat medan magnet 3. Field coil untuk membangkitkan medan magnet

4. Armature untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak putar).

5. Brush untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa. 6. Armature brake untuk pengereman armature setelah terlepas dari perkaitan dengan roda penerus. 7. Drive lever untuk mendorong pinion gear ke posisi berkaitan/terlepas dengan poros penerus.

8. Starter clutch untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft ke roda penerus sehingga dapat berputar. 9. Magnetic switch untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke atau dari roda penerus dan mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.

Cara kerja motor starter:


a. Saat Starter Switch On Saat switch diputar ke posisi On, arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa. Sementara arus yang mengalir dari baterai melalui pull in coil , field coil, armature lalu menaglir ke massa. Pada saat ini hold in coil dan pull in coil membentuk arah gaya magnet yang sama, hal ini mengakibatkan kontak plate (plunger) menutup main switch sehingga drive lever menggeser starter clutch untuk berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelasnya perhatikan aliran arus baterai pada saat posisi Switch On di bawah ini! Bateraiterminal 50hold in coilmassa. Bateraiterminal 50pull in coilfield coilarmaturemassa. Karena arus yang mengalir ke field coil relatif kecil, maka armature berputar lambat sehingga pinion dapat berkaitan dengan ring gear dengan lembut. Tapi pada saat ini kontak plate belum menutup main switch. Perhatikan gambar saat motor starter switch pada posisi on di bawah ini!

Saat Switch On

b. Saat Pinion berkaitan penuh Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate mulai menutup main switch. Aliran arusnya adalah sebagai berikut: Bateraiterminal 50hold in coilmassa Bateraimain switchterminal Cfield coilarmaturemassa Pada saat di terminal C ada arus, arus dari pull in coil tidak mengalir akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coilarmaturemssa melalui main switch. Akibatnya starter menghasilkan momen yang besar untuk memutarkan ring gear. Perhatikan gambar berikut:

Saat Pinion berkaitan penuh c. Saat Starter Switch Off Saat switch pada posisi Off aliran arusnya adalah sebagai berikut: Bateraiterminal 30main switchterminal C. Field coilarmaturemassa. Karena starter switch Off, pull in coil dan hold in coil mendapatkan arus dari terminal C. Sehingga aliran arusnya menjadi: Bateraiterminal 30main switchterminal C. Pull in coilhold in coilmassa.

Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah garis gaya magnet saling menghapuskan, kontak plate terlepas dari main switch dan pinion gear terlepas dari perkaitan. Perhatikan gambar berikut:

Saat Starter Switch Off

GENERATOR LISTRIK
Generator listrik adalah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber mekanik dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Konsep generator pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday yang berkebangsaan Inggris, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Hukum Faraday Dari gambar di atas, bila konduktor digerakkan maju mundur antara kutub utara dan kutub selatan maka jarum galvanometer akan bergerak. Gerakan tersebut menunjukkan adanya gaya listrik yang dihasilkan. Dari gambar di atas dapat diamati bahwa; *Jarum Galvanometer akan bergerak, bila konduktor/magnet yang bergerak *Arah gerak jarum sama dengan arah gerakan konduktor arah kutub-kutubnya *Besarnya penyimpangan jarum akan sebanding dengan kecepatan potong. *Jarum tidak akan bergerak bila gerakan dihentikan.

TEORI PEMBANGKITAN KELISTRIKAN


1. Induksi Elektromagnetik Generator ini menggunakan prinsip hukum Faraday yaitu bila sebuah konduktor digerakkan di dalam medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut. 2. Arah Gaya Listrik Arah dari gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada sebuah konduktor dalam medan magnet akan berubah dengan bertukarnya arah dari magnetic flux dan arah gerakan konduktor.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan kaidah tangan kananFleming yaitu; Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka gaya gerak listrik akan bergerak ke kiri.

Kaidah tangan kanan Fleming CARA MERUBAH ENERGI MEKANIK MENJADI ENERGI LISTRIK Prinsip Generator *Bila hanya sebuah konduktor saja yang diputar dalam sebuah medan magnet, listrik yang dihasilkan juga sedikit (kecil). maka gaya

*Bila konduktor yang digunakan semakin banyak maka akan dihasilkan gaya listrik semakin besar. Demikian pula bila konduktor diputar semakin cepat di dalam medan magnet, maka bertambah besar pula gaya listriknya. *Konduktor yang berbentuk coil (kumparan), jumlah gaya listrik yang terjadi besar. Perhatikan gambar di bawah ini! akan semakin

Prinsip Generator

Ada 2 cara untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, yaitu dengan: 1. Generator arus searah (DC Generator) 2. Generator arus bolak balik (AC Generator) A. Generator arus searah (DC Generator) adalah: alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik searah (DC).

Generator DC Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam/tidak bergerak, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Prinsip kerja generator DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah (komutator). Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodik/berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. B. Generator arus bolak balik (AC Generator) adalah: alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik bolak balik (AC).

GeneratorAC
Bagian utama generator AC terdiri atas: magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida). cincin geser, dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin

geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC. Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).

Generator AC

SISTEM PENGISIAN

Sistem Pengisian adalah sistem yang berfungsi menyediakan atau menghasilkan arus listrik yang dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai.

Pada sistem pengisian terdiri dari 3 komponen penting, yaitu: baterai, regulator, dan alternator. Baterai

Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup. Baterai pada kendaraan merupakan sumber listrik arus searah. Sifat muatannya adalah akan habis jika dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik bagi perlengkapan kendaraan adalah setiap saat,utamanya akan banyak dihabiskan oleh sistem starter. Muatan listrik baterai akan berkurang bahkan habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati.Dengan demikian agar baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya selalu penuh, maka harus ada suatu sistem yang dapat mengisi ulang muatan. Nah sistem pengisian inilah yang mempunyai fungsi tersebut.Sistem pengisian bekerja apabila mesin dalam keadaan berputar. Selama mesin hidup sistem pengisian yang akan menyuplai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian arus tidak terlalu banyak dan ada kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan di baterai. Dengan demikian baterai akan selalu penuh muatan listriknya. Arus yang dihasilkan oleh sistem pengisian adalah arus bolak balik. Padahal semua sistem dan komponen kelistrikan kendaraan memakai arus searah. Diodalah yang berfungsi menyearahkan arus bolak balik.

Regulator

Regulator berfungsi sebagai pengontrol arus dan pembatas tegangan pengisian. Terdiri dari :Voltage regulator untuk mengatur tegangan, Voltage relay untuk mematikan lampu CHG ( charging )

Alternator

Alternator sebagai pembangkit arus dan bersama sama dengan baterai untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan. Tegangan yang dihasilkan oleh dikonversi/diubah menjadi tegangan DC. alternator adalah tegangan AC, kemudian

Adapun bagian-bagian dari alternator sebagai berikut: a. Kipas, sebagi pendingin b. Pully, sebagai tempat v-belt c. Stator, merupakan lilitan yang diam

d. Rotor, merupakan lilitan yang bergerak e. Sikat, sebagai penghantar arus

Prinsip kerja: Alternator digerakkan oleh mesin melalui v-belt. Jika arus dari baterai mengalir ke rotor melalui regulator, maka akan terjadi kemagnetan pada lilitan rotor. Selanjutnya jika mesin berputar, rotor juga berputar. Hal ini menyebabkan terjadinya induksi tegangan dari rotor ke kumparan stator. Pada kumparan stator akan dibangkitkan tegangan arus bolak balik yang selanjutnya disearahkan oleh dioda. Arus yang sudah disearahkan akan disalurkan ke baterai. Adapun pengaturan besar kecilnya tegangan pengisian diatur oleh regulator.

Konstruksi Alternator

ROTOR Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Pada beberapa jenis alternator, fan dijadikan satu dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan kompak.

STATOR

Stator berfungsi ntuk membangkitkan arus listrik bolak balik.

RECTIFIER

Rectifier berfungsi untuk merubah arus AC menjadi DC. Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas.

PULLEY

Pulley berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor.

END FRAME

End Frame untuk memegang bagian bagian alternator.

Sitem pengisian dengan regulator tipe kontak point

Cara kerja sistem pengisian: A. Saat kunci On mesin mati.

Bila kunci kontak diputar ke posisi On arus dari baterai mengalir ke rotor dan mempengaruhi rotor coil. Arus baterai juga mengalir ke lampu pengisian (CHG), akibatnya lampu On. Secara keseluruhan arus yang mengalir adalah sebagai berikut: a. Arus yang ke field coil Termial (+) baterai fusible link kunci kontak (IG switch) sekering terminal IG regulator point PL point PL terminal F regulator termial F alternator brush slip ring rotor coil slip ring brush terminal E alternator massa bodi. Akibatnya rotor timbul kemgnetan yang selanjutnya arus ini disebut arus medan (field current). b. Arus ke lampu charge Terminal (+) bateraifusible linksakelar kunci kontak IG (IG switch)sekeringlampu CHGterminal L regulatortitik kontak Ptitik kontak Pterminal E regulatormassa bodi. B. Mesin hidup kecepatan rendah

Setelah mesin hidup dan rotor berputar tegangan/voltage dibangkitkan dalam stator coil dan tegangan netral digunakan untuk voltage relay akibatnya lampu charge mati. Pada waktu yang sama tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator. Demikian salah satu arus medan akan menembus atau tidak menembus resistor R, tergantung pada keadaan titik kontak PL.

Bila gerakan P dari voltge relay berhubungan dengan P, maka sirkuit sebelum dan sesudah lampu pengisian (charge) tegangannya sama besar. Sehingga arus tidak akan ke lampu dan akhirnya lampu mati. Jadi pada saat mesin berputar antara kecepatan rendah sampai menengah terdapat 2 tegangan dan 2 arus, yaitu: 1. 2. 3. 4. Tegangan Neutral Tegangan output (Output Voltage) Arus yang ke Field (Field Current) Arus keluar (Output Current)

Untuk lebih jelasnya perhatikan aliran arus pada masing-masing peristiwa di bawah ini. 1. Tegangan Neutral (Neutral Voltage) Terminal N alternatorterminal N regulatormagnet coil dari voltage relayterminal E regulatormassa bodi. Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik kontak P dari P dan selanjutnya P akan bersatu dengan P. Dengan demikian lampu pengisian (charge) jadi mati. 2. Tegangan Output (Output Voltage) Terminal B alternatorterminal B regulatortitik kontak Pkontak Pmagnet coil dari voltage regulatorterminal E regulatormassa bodi. Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (Point) PL. Dalam hal ini PL akan tertarik dari PL, sehingga pada kecepata sedang PL akan mengambang. 3. Arus yang ke Field (Field Current) Terminal B alternatorIG switchFuseterminal IG regulator point PLponit PLresistor Rterminal F regulatorterminal F alternatorrotor coilterminal E alternatormassa bodi. Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang memasuki rotor coil bisa melalui 2 saluran: a. Bila emagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL dari PL maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor R. Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil juga kecil/berkurang.

b. Sedangkan bila kemagnetan pada voltage regulator lemah dan PL tidak tertarik dari PL, maka arus yang rotor coil akan tetap melalui point PL point PL. Akibatnya arus tidak melalui resistor dan arus yang masuk ke rotor coil akan normal kembali. 4. Arus keluar (Output Current) Terminal B alternatorbaterai dan bebanmassa bodi.

C. Mesin hidup kecepatan tinggi

Jika putaran mesin bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik dan gaya tarik dari kemgnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat. Dengan gaya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputusputus (intermittently). Dengan kata lain, gerakan titik kontak PL dari voltage regulator kadangkadang membuat hubungan dengan PL. Pergerakan titik kontak PL pada regulator berhubungn dengan titik kontak PL, field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga P dari voltage relay tidak akan dari point P, sebab tegangan neutral terpelihara dalam sisa flux dari rotor.

Aliran arusnya adalah sebagai berikut:


a. Voltage Neutral (tegangan netral) Terminal N alternatorterminal N regulatormagnet coil dari voltage relay terminal E regulatormassa bodi. Arus ini juga sering disebut neutral voltage.

b. Output Voltage Terminal B alternatorterminal B regulatorpoint P point P magnet coil dari N regulatorterminal E regulator. Inilah yang disebut dengan Output Voltage. c. Tidak ada arus ke Field Current Terminal B alternatorIG switchfuseterminal IG regulator resitor Rterminal F regulatorterminal F alternatorrotor coil ataupoint PLpoint Pground (no FC)terminal E alternator massa (F current). Bila arus resistor R mengalirterminal F regulatorterminal F alternatorrotor coilmassa, akibatnya ada arus yang ke rotor tapi kalau PL menempel ke PL maka arus mengalir ke massa sehingga yang ke rotor coil tidak ada arus yang mengalir. d. Output Current Terminal B alternatorbaterai/loadmassa.

POMPA FLUIDA
POMPA
Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari tekanan rendah ke tekanan tinggi atau mengalirkan cairan dari tempat bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan tinggi. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa. Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir yang baik berupa cairan maupun yang berupa gas. Pompa fluida adalah peralatan mekanis yang dapat mengalirkan zat alir dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan tinggi. Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui. Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat. Dalam operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan.

Perbedaan Pompa terhadap Kompresor


Pompa (pump) adalah: sebuah alat mekanik yang digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sedemikian rupa sehingga sistem fluida (dalam bentuk cairan) itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar pompa. Fluida yang dimasud adalah fluida Uncompresible. Kompresor (Compressor) adalah: sebuah alat mekanik yang digunakan untuk mengalirkan gas. Fluida yang dimasud adalah fluida Compresible. Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari alat penggerak dan juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi hisap dan merendahkan tekanan di sisi keluar. Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan tersebut dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Kedua alat ini tidak dapat saling dipertukarkan. Kompresor tidak dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk mengalirkan gas.

Pompa bahan bakar


Pompa bahan bakar atau dikenal juga dengan nama Fuel Pump adalah salah satu komponen dalam sistem bahan bakar pada sebuah sebuah kendaraan atau mesin pembakaran dalam lainnya. Sebagian mesin tidak memerlukan pompa bahan bakar karena dari desainnya dan dengan gravitasi, bahan bakar akan mengalir dengan sendirinya dalam sistem bahan bakarnya. Sebagian yang lainnya harus menggunakan pompa untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar. Pada mesin dengan menggunakan karburator, umumnya menggunakan pompa mekanis bertekanan rendah yang terpasang di luar tangki bahan bakar, sedangkan mesin dengan injeksi bahan bakar, sebagian memiliki 2 macam pompa dalam sistem penyaluran bahan bakarnya, 1. Pompa bahan bakar tekanan sedang/volume besar di tangki atau lebih dikenal dengan nama Fuel Pump. Pompa ini berfungsi untuk menyuplai kebutuhan dalam sistem injeksi bahan bakar. Umumnya pompa elektris yang terpasang dalam tangki bahan bakar. 2. Pompa tekanan tinggi/volume rendah atau lebih dikenal dengan nama Fuel Injection Pump (FIP). Pompa ini ada dalam sistem injeksi bahan bahan bakar berfungsi untuk memompa bahan bakar dalam tekanan tinggi untuk suplai ke injektor. Sebagian mesin dengan injeksi bahan bakar tidak memiliki pompa bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar menyedot bahan bakar langsung dari tangki atau FIP memompa bahan bakar dari tangki menuju injektor. Pompa bahan bakar memiliki dua jenis : Pompa bahan bakar mekanis, Pompa bahan bakar elektrik 1. Pompa Bahan Bakar Mekanis Pompa bahan bakar mekanis berfungsi memindahkan bahan bakar (bensin) secara mekanik dari tempat rendah (tangki) ke tempat yang tinggi (karburator) dan mengatur tekanan bahan bakar (bensin) agar tetap konstan. Bagian-bagian pompa bahan bakar mekanis (lihat gambar di bawah ini!)

Cara kerja pompa bahan bakar mekanis: 1. Langkah Hisap

- Bila rocker arm tertekan oleh poros nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas diafragma menjadi hampa. - Katub masuk terbuka dan bahan bakar mengalir ke ruang diafragma. - Katub keluar masih tertutup karena tekanan pegas 2. Langkah Tekan

- Nok (cam) berputar dan rocker arm akan kembali ke posisi semula sehingga didorong oleh pegas ke atas. - Katub masuk tertutup dan katup keluar terbuka - Akibatnya bahan bakar mengalir ke karburator melalui katub keluar. 3. Pump Idling

diafragma

- Bila bahan bakar telah penuh, maka besar tekanan pegas sama. - Bahan bakar tidak mengalir, rocker arm tidak bekerja meskipun camshaft berputar. - Diafragma diam dan pompa tidak bekerja. : 2. Pompa Bahan Bakar Tipe Listrik Pompa bahan bakar listrik biasanya terletak di dalam tangki bahan bakar, yang mendorong bensin ke mesin. Pompa bahan bakar tipe listrik (electrik fuel pump) menghasilkan 2 kg/cm atau lebih dibandingkan dengan pompa bahan bakar tipe mekanik. Selain itu getaran yang terjadi sangat berkurang dan pompa ini tetap dapat mengirimkan bahan bakar meskipun mesin dalam keadaan mati karena tidak digerakkan oleh poros nok (camshaft).

Bagian-bagian pompa bahan bakar tipe listrik: (a). Fuel Pump digerakkan oleh motor listrik. Terdiri dari rotor yang dibuat dari kumparan kawat email dan inti besi berlapis, untuk menyalurkan daya digunakan karbon brush dan komutator. Sedangkan statornya terdiri dari kutub magnet permanen. Rotor terhubung ke shaft dan dipegang oleh dua bushing. Bushing yaitu cincin yang permukaannya licin dimana shaft yang permukaannya licin ada didalamnya, shaft biasanya berbahan besi as yang di chrome dan bushing dari bahan tembaga. (b). Shaft ini terhubung dengan impeller, yaitu semacam turbin karena gerakan aksialnya Gaya aksial adalah gaya melempar ke arah keluar jika suatu piringan diputar. (c). Valve satu arah, disebut check valve, dimana bensin hanya dapat mengalir dari dalam pompa keluar, jika ada tekanan balik maka akan ditahan oleh check valve ini. Katub ini disebut juga valve tekanan lebih/regulator tekanan/relief valve, gunanya untuk menglirkan bensin kemabali ke tangki bahan bakar sehingga tekannnya terjaga. (c). Filter bahan bakar sebelum saluran masuk, biasanya berupa kantong dari bahan yang mempunyai filtrasi tertentu.

KOMPRESOR UDARA

Kompresor udara
Kompresor TorakKompressor adalah mesin/alat untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum biasanya mengisap udara, yang merupakan campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1% campuran Argon, Carbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun ada juga kompressor yang mengisap udara/gas dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompressor yang menghisap udara/gas bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum. Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan suatu gas. Tekanan gas dapat dinaikkan dengan mengurangi volumenya. Ketika volumenya dikurangi, tekanannya naik. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1atm). Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara mampat baik secara langsung atau tidak langsung. Sebagai contoh, udara mampat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda motor, udara mampat untuk membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai sehari-hari. Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.

Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban sepeda atau mobil. Jika torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil.

Pompa Sepeda Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga udara mampat dapat masuk ban melalui katup. Karena diisi udara mampat terus menerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada udara yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.

Jenis-jenis Kompresor
Kompresor Piston (bolak-balik) terdiri dari 3 jenis:

1. Kompresor Piston Aksi Tunggal Kompresor piston dengan hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan torak yang bolak balik di dalamnya. 2. Kompresor Piston Aksi Ganda Kompresor piston dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari satu, dibuat dengan maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau tekanan yang lebih besar. 3. Kompresor Diafragma Kompresor diafragma ini termasuk ke dalam jenis kompresor torak. Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma. Kompresor jenis ini banyak digunakan dalam industri bahan makanan, industri farmasi dan kmia. Prinsip kerja dari kompresor ini ialah dengan cara mengatur katup masukan udara dan diisap oleh torak yang gerakannya naik turun sesuai dengan bentuk katup.

Konstruksi Kompresor Torak


Dalam modul ini hanya akan dibahas khusus konstruksi kompresor torak/piston, karena pada umumnya kompresor udara yang digunakan dalam bidang kerja otomotif skala menengahkecil adalah kompresor torak/piston.

Bagian-bagian Kompresor Torak Kompresor yang terlihat pada Gambar 9.2 biasa kita jumpai dibengkel-bengkel kecil sebagai penghasil udara mampat untuk keperluan pembersih kotoran dan pengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan pompa ban, yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan torak. Perbedaanya terletak pada katupnya, kedua katup dipasang dikepala silinder, dan tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan ban yaitu sebagai penyimpan energi udara mampat. Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah mengubah gerakan bolak-balik torak/piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam silinder dan mmampatkannya. Lankah kerja kompresor torak hampir sama dengan komsep kerja motor torak.

Langkah Kerja Kompresor Torak:


1. Langkah Hisap

Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB. Kevakuman terjadi pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya perbedaan tekanan dan udara terhisap masuk ke dalam silinder.

2. Langkah Kompresi

Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup hiasap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam silinder. 3. Langkah Keluar

Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar oleh tekanan udara sehingga udara keluar memasuki tangki penyimpanan udara.

Kompresor Torak Kerja Ganda

Bagan Kompresor Torak Kerja Ganda Kompresor torak kerja ganda proses kerjanya tidak berbeda dengan kerja tunggal. Pada kerja ganda, setiap gerakan terjadi sekaligus langkah penghisapan dan pengkompresian. Dengan kerja ganda, kerja kompresor menjadi lebih efisien dan udara yang disimpan lebih banyak.

REFRIGERASI
Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai mencapai suhu di bawah suhu lingkungan. Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi, dan pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Refrigasi dicapai dengan melakukan penyerapan panas pada suhu rendah secara terus menerus, yang biasanya bisa dicapai dengan menguapkan suatu cairan secara kontinu. Uap yang terbentuk dapat kembali ke bentuk asalnya kembali, cairan, biasanya dengan dua cara. yang paling umum, uap itu hanya akan ditekan lalu diembunkan (memakai fin seperti pada kulkas). Cara lain, bisa diserap dengan cairan lain yang mudah menguap yang setelah itu diuapkan pada tekanan tinggi. Refrigerasi atau disebut juga Air Conditioning adalah perlatan untuk mengontrol: temperature, -sirkulasi udara, -kelembaban, -memurnikan udara (purification) Air Conditioner istilah umum untuk perlengkapan memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembannya menyenangkan. Bila temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun yang disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah panas yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Sebagai tanbahan, kelembabannya ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman. Dengan demikian, perlengkapan yang diperlukan untuk suatu air conditioner terdiri atas: cooler, heater, moisture controller dan ventilator. Air Conditioner untuk mobil pada umumnya terdiri dari: heater atau cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan pengatur aliran udara. Heater adalah suatu alat yang memanaskan udara di dalam mobil atau udara segar dari luar yang dihisap kedalam ruang dan digunakan untuk pemanasan. Ada beberapa tipe heater termasuk: heater air panas (hot water heater), heater pembakaran (combustion heater) dan heater gas buang (exhaust heater) tetapi biasanya yang digunakan adalah heater air panas. 1. Prinsip Dasar Pada heater sistem air panas, air pendingin mesin disirkulasikan melalui heater core agar heater core menjadi panas. Kemudian blower meniupkan udara dingin melalui heater core panas untuk memanaskan udara.

Secara alamiah, karena air pendingin berfungsi sebagai sumber panas heater core tidak akan panas selama temperatur air pendingin rendah dan udara yang melewati heater tetap dingin. 2. Tipe Heater Ada 2 tipe heater air panas, yaitu: a. Tipe campuran udara (air mix type) Tipe ini menggunakan air mix control damper yang mengubah temperatur udara dengan cara mengatur perbandingan udara dingin yang melewati heater core dan yang tidak melewati heater core. b. Tipe pengaturan aliran air (water flow control type) Tipe ini mengontrol temperatur dengan cara mengatur ejumlah air yang melewati heater core dengan sebuah water valve. Hal ini menyebabkan perubahan temperatur heater core itu sendiri dan penyetelan temperatur udara yang melewati heater core. 3. Cooler Cooler ialah alat untuk mendinginkan dan menghilangkan kelembaban udara di dalam ruangan/kendaraan atau udara segar dari luar yang dihisap ke dalam ruangan/kendaraan untuk membuat udara terasa nyaman. Teori Dasar Pendinginan Kita merasa sedikit dingin stelah berenang meskipun saat hari panas, sebab air di badan menyerap panas dan menguap. Contoh lain, kita merasa dingin saat mengoleskan alkohol pada lengan. Alkohol menyerap panas dan terjadi penguapan. Jadi dapat kita simpulkan apabila suatu benda yang diolesi/dialiri cairan yang mendinginkan maka cairan tersebut akan menyerap panas benda tersebut dan menguapkan panas tersebut sehingga benda tersebut menjadi dingin.

Bagan AC

Komponen-komponen utama Air Conditioner:


a. Cooler Sistem AC cooler pada mobil dari komponen-komponen yang meliputi siklus pendinginan dan alat bantu agar potensi pendingin berpotensi penuh, serta sebagai alat koreksi bila terdapat masalah di dalam sistem. b. Kompresor Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikkan tekanan refrigerant dengan mengkompresikan dalam bentuk gas/uap, akibatnya temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas yang ditimbulkan akan dikondensasikan melelui kondensor.

Kompresor AC

c. Magnetic Clutch Magnetic Clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan kompresor dengan putaran mesin. Komponen utamanya terdiri dari: stator, rotor dan plat penekan. Prinsip kerja magnetic clutch adalah melekatkan 2 keping logam besi karena gaya elektromagnetik. Kedua kopling logam tersebut adalah penekan drive pulley.

Magnetic Clucth dan Kondensor d. Kondensor/Condenser Kondensor berfungsi untuk mengembunkan gas/uap refrigerant. Semakin besar jumlah panas yang dilepaskan oleh kondensor, maka semakin besar pula efek pendinginan yang diperoleh evaporator. Kondensor diletakkan di bagian depan kendaraan agar proses pendinginannya sempurna. e. Receiver atau Dryer Receiver/Dryer berfungsi menampung sementara refrigerant dalam bentuk cairan, kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan. Dalam receiver dan dryer terdapat: filter, desiccont, receiver dan dryer juga sight glass pada bagian atas untuk melihat kondisi aliran refrigerant.

Receiver Dryer dan Katup Ekspansi d. Katup Ekspansi/Expansion Valve Katup Ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan dan temperatur serta menginjeksikan refrigerant melalui orifice, sehingga refrigerant yang keluar temperatur dan tekannya menjadi rendah. e. Evaporator dan Blower Evaporator berfungsi untuk menguapkan gas/uap yang bertemperatur dan bertekanan rendah. Bila udara melewati evaporator menjadi dingin sampai temperatur dan tekanan di bawah pengembunan. Uap air akan mengembun dan menempel pada sirip evaporator dalam bentuk tekanan air. Bila saat pada ini temperatur sirip di bawah 0 C, tetesan air akan berubah menjadi es. Blower digunakan untuk menghisap udara segar yang telah disirkulasikan ke dalam ruangan. Blower terdiri dari motor dan kipas (fan).

Siklus Pendinginan: 1. Kompresor melepaskan refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi, karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan kompresor saat langkah pengeluaran. 2. Gas refrigerant ini mengalir ke dalam condenser. Di dalam condenser, gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan. 3. Cairan refrigerant ini mengalir ke dalam receiver yang menyimpan dan menyaring cairan refrigerant sampai evaporator memerlukan refrigerant. 4. Expansion valve mengubah cairan refrigerant menjadi campuran dan cairan yang bertemperatur dan bertekanan rendah. 5. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam condencer. Di dalam condencer gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan.

GOOD LUCK AND DO THE BEST!

Anda mungkin juga menyukai