Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, patutlah penulis mengucapkan ucapan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas perkenanannyalah maka karya ilmiah dengan judul Proses Pembusukkan Tomat Pada Wadah Tertutup dan Terbuka Pada Suhu Lemari Pendingin dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang membimbing penulis, dan semua yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga apa yang diteliti dan disampaikan dalam makalah ilmiah ini boleh bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih

Kupang, 3 September 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................1 DAFTAR ISI...................................................................................................................................2 BAB 1 PENDAHULUAN A. B. C. D. E. Latar belakang masalah .................................................................................................3 Rumusan masalah ..........................................................................................................3 Tujuan penelitian ...........................................................................................................3 Manfaat penelitian ........................................................................................................3 Sistematika penelitian....................................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori .....................................................................................................................5 B. Rumusan hasil penelitian ...............................................................................................5 BAB 3 METODE PENELITIAN A. B. C. D. E. F. G. Variable Dan defenisi operasional variable ...................................................................7 Rancangan penelitian.....................................................................................................7 Sasaran penelitian..........................................................................................................7 Instrument (alat dan bahan) ..........................................................................................7 Prosedur pelaksanaan penelitian ..................................................................................8 Rencana analisis data .....................................................................................................9 Jadwal penelitian ...........................................................................................................9

BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN A. B. C. D. Deskripsi data.................................................................................................................10 Interpretasi data ............................................................................................................10 Uji hipotesis....................................................................................................................10 Pembahasan...................................................................................................................10

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.....................................................................................................................12 B. saran ..............................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................13

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada zaman sekarang, teknologi merupakan hal penting yang menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Hamper dalam setiap hal yang dikerjakan selalu berhubungan dengan teknologi. Termaksud didalamnya mengawetkan atau membantu dalam penyimpanan makanan agar dapat bertahan lebih lama dari biasanya. Yang dimaksudkan dalam hal ini adalah teknologi lemari pendingun atau yang biasa kita kenal dengan sebutan kulkas. Lemari Es dalam kegunaannya ialah sebagai media menyimpan makanan, obat-obatan agar membantu untuk lebih awet dan lebih segar. Namun, suhu yang dingin dalam lemari es saja, tidak cukup mencegah pembusukan. Untuk itu, perlulah kita ketahui bagaimana cara yang tepat agar memperlambat pembusukkan suatu bahan makanan dalam suhu yang dingin. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah suhu yang dingin cukup memperlama pembusukkan? 2. Mengapa Suhu yang dingin namun terbuka dapat menyebabkan pembusukkan? 3. Bagaimanakah cara memperlambat pembusukkan dalam suhu lemari pendingin? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui Pengaruh suhu yang dingin terhadap pembusukkan suatu bahan makanan. 2. Mengetahui penyebab pembusukkan bahan makanan yang lebih cepat walaupun dalam suhu lemari es. 3. Mengetahui cara memperlambat pembusukkan suatu bahan makanan dalam suhu lemari es. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Memberitahukan bagaimana cara memperlambat pembusukan bahan makanan dalam lemari es. Memberitahukan mengapa bahan makanan yang terkena udara secara langsung cepat membusuk.

E. SISTEMATIKA PENULISAN BAB 1 PENDAHULUAN A. B. C. D. E. Latar belakang masalah Rumusan masalah Tujuan penelitian Manfaat penelitian Sistematika penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori B. Rumusan hasil penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN H. I. J. K. L. M. N. Variable Dan defenisi operasional variable Rancangan penelitian Sasaran penelitian Instrument (alat dan bahan) Prosedur pelaksanaan penelitian Rencana analisis data Jadwal penelitian

BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN E. F. G. H. Deskripsi data Interpretasi data Uji hipotesis pembahasan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN C. kesimpulan D. saran DAFTAR PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


A. KAJIAN TEORI Lemari pendingin, seharusnya dapat membantu menunda pembusukkan pada buah atau tanaman pangan lainnya. Namun, yang ditemui sekarang, lemari es tidak banyak membantu dalam menunda pembusukkan. Mengapa? Jika bahan pangan dibiarkan di udara terbuka walaupun dalam suhu dingin, dapat menyebabkan pembusukkan dini. Untuk itu dibutuhkannya wadah penyimpan, selayaknya dapat menjaga keawetan produk. Dengan kata lain, kerusakan bahan pangan bisa diperlambat dengan menyimpannya di dalam kemasan yang tepat. Buah dan sayuran, contohnya. Keduanya merupakan bahan hidup yang masih melakukan proses respirasi meski sudah dipetik dari tempatnya tumbuh. Di dalamnya terus berlangsung proses pematangan, ada panas dan etilen yang dihasilkannya, dan tahapan ini mengeluarkan karbon dioksida plus air. Semakin tinggi laju respirasi, semakin cepat busuknya, untuk itu diperlulah wadah yang kedap uap air hingga tidak terjadi pembusukan dini. Kemasan yang baik juga bisa melindungi bahan pangan dari kontaminasi, termasuk timbulnya mikroba di bahan pangan. Kemasan seperti apa yang ideal? bahan yang food grade harus menjadi pertimbangan nomor satu. Hindari wadah yang mengandung BPA (Bisphenol) dan Phthalates. Wadah pun perlu memiliki kemampuan melindungi bahan pangan dari bau lingkungan dan juga harus tahan terhadap stress fisik atau tekanan dari luar. Pemilihan pengemas yang salah atau proses pengemasan yang kurang baik akan merusak gizi dan menimbulkan masalah keamanan pangan. B. HIPOTESIS 1. Suhu dingin cukup dapat memperlambat proses pembusukkan. 2. Bahan Pangan dapat bertahan lebih lama dalam lemari pendingin jika disimpan dalam tempat tertutup.

3. Penyimpanan bahan pangan di tempat tertutup selain dapat mencegah pembusukkan, dapat juga mempertahankan kesegaran bahan pangan dari bakteri.

BAB 3 METODE PENELITIAN


A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel bebas : wadah yang digunakan untuk menyimpan tomat Operasional Variabel : wadah yang digunakan berupa wadah tertutup dan terbuka Variabel Terikat : 1. Suhu Lemari Pendingin 2. Kecepatan Pembusukkan Operasional Variabel: 1. Suhu diukur menggnakan thermometer. 2. Waktu pengamatan dilakukan selama 12 jam sekali selama 3 hari B. RANCANGAN PENELITIAN 1. Kelompok Tomat A : Perlakuan disimpan dalam wadah tertutup Tupperware. Dan disimpan dalam lemari es dengan suhu oC 2. Kelompok Tomat B : Perlakuan ditaruh diatas piring terbuka dan disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu oC C. SASARAN PENELITIAN Tomat Jenis Tomat Gondol dengan sampel sebanyak 1 buah tomat gondola yang di belah menjadi 2 bagian sama besar. D. INSTRUMEN (ALAT DAN BAHAN) Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam eksperimen ini ialahsebagai berikut : 1. Satu Buah Tomat Gandola dibagi 2 sama rata
7

2. Wadah penyimpanan tertutup (tupperware) dan wadah terbuka (piring) 3. Termometer Pengukur 4. Lemari Pendingin 5. Jam 6. Buku dan alat tulis E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN. Berikut merupakan langkah-langkah penelitian : 1. Siapkan Alat dan Bahan-bahan yang diperlukan 2. Masukkan salah satu potongan tomat kedalam wadah tertutup dan potongan lainnya di wadah terbuka. 3. Ukur suhu dalam lemari pendingin. 4. Masukan kedua kelompok tomat dalam lemari pendingin 5. Diteliti dengan frekuensi 12 jam sekali. 6. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
Waktu Penelitian Kelompok Tomat A Kelompok Tomat B Suhu Lemari

Pendingin Rabu, 29 Agustus 2012 18.30 WITA Tomat Masih Segar Tomat Masih Segar 100C

Kamis, 30 Agustus 2012 06.30 WITA Tomat Masih Segar Bagian tengah tomat mulai 100C merah kecoklatan 18.30 WITA Tomat masih segar Bagian yang kecoklatan 100C

mulai meluas, pinggir tomat mengering Jumat, 31 Agustus 2012 06.30 WITA Tomat masih segar, Setengah Permukaan tomat 100C

bagian tengah mulai mengering, pinggiran tomat kekuningan kering dan kasar. Bagian tengah kecoklatan 18.30 WITA Tomat masih segar, Seluruh permukaan tomat 100C 8 tomat merah

bagian kekuningan

tengah mongering, warna dalam tomat mulai kecoklatan,

pinggir tomat mongering, gejala pembusukkan.

Ket gambar : dari kiri ke kanan (bagian atas ) : suhu udara lemari pendingin, Keadaan tomat hari pertama, hari kedua dari kiri ke kanan (bagian bawah) : keadaan tomat hari kedua pukul 18.30 dan 06.30 dan keadaan tomat hari terakhir. F. RENCANA ANALISIS DATA Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diatas, dapat dikatakan bahwa, dalam suhu udara yang redah, tomat dalam wadah tertutup mengalami pembusukkan yang lebih lama dibandingkan tomat yang dibiarkan di udara terbuka. G. JADWAL PENELITIAN

Dimulai pada tanggal 29 Agustus 2012 pukul 18.30 WITA. Di amati tiap 12 jam hingga tanggal 1 September 2012 pukul 18.30. dengan frekuensi penelitian mencapai 12 jam sekali.

BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN


A. DESKRIPSI DATA Tomat yang telah melalui proses penelitian, dapat menunjukkan bahwa proses pembusukan dipengaruhi juga oleh keadaan udara sekitar. Sehingga tomat dalam udara tertutup lebih lama pembusukkannya disbanding yang terbuka. B. MENGINTERPRESTASIKAN DATA Dari dua kelompok diatas, dapat diketahui bahwa tomat dalam wadah tertutup lebih tahan pembusukkan disbanding tomat dalam udara terbuka. C. UJI HIPOTESIS Dari hipotesis yang telah disampaikan dalam bab sebelumnya, dan setelah melalui proses penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa HIPOTESIS DITERIMA karena : 1. Suhu dingin cukup dapat memperlambat proses pembusukkan. 2. Bahan Pangan dapat bertahan lebih lama dalam lemari pendingin jika disimpan dalam tempat tertutup. 3. Penyimpanan bahan pangan di tempat tertutup selain dapat mencegah pembusukkan, dapat juga mempertahankan kesegaran bahan pangan dari bakteri. D. PEMBAHASAN Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dijabarkan bahwa udara disekitar bahan pangan turut berpengaruh dalam proses pembusukkan suatu bahan makanan. Walaupun dalam suhu dingin, hal ini tidak dapat dicegah kaena seperti yang telah dijelaskan dalam tinjauan pustaka sebelumnya bahwa tomat merupakan bahan hidup yang masih melakukan proses respirasi meski sudah dipetik dari tempatnya tumbuh. Di dalamnya terus berlangsung proses pematangan, ada panas dan etilen yang dihasilkannya, dan tahapan ini mengeluarkan karbon dioksida plus air. Semakin tinggi laju respirasi, semakin cepat busuknya. Hal ini dapat dibuktikan melalui penelitian tingkat lanjut.
10

Sehingga pada tomat yang dibiakan diudara terbuka akan lebih mudah mengalami pembusukkan disbanding yang berada di udara tertutup. Tomat dalam wadah tertutup mengakibatkan udara dalam wadah yang kedap air dan terhindar dari mikroba lain yangtersebar diudara sehingga mencegah proses pembusukkan dini. Untk itulah betapa perlunya wadah stertutup sebagai alat bantu pencegah kebusukan dini.

11

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN 1. Suhu dingin dapat cukup membantu mencegah pembusukan namun masih belum dapat menghindari pembusukkan dini. 2. Wadah tertutup dapat membantu mencegah pembusukkan dini karena membantu mencegah penguapan air akibat respirasi pada tomat dan mencegah dari mikro bakteri. 3. Tomat yang berada di udara terbuka walaupun dalam suhu yang dingin dapat juga terjadi pembusukkan yang lebih dini dibandingkan dengan yang berada di wadah tertutup. B. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan apa saja jenis mikrobakteri dalam suhu dingin yang mengakibatkan proses pembusukkan. 2. Perlu dilakukan penelitian tingkat lanjutan bagaimana cara kerja suatu lemari penyimpanan agar dapat lebih bayak membantu mencegah pembusukkan 3. Perlu adanya kesadaran masyarakat khususnya pengguna lemari pendingin agar menggunakan wadah tertutup untuk membantu mencegah pembusukkan.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://seafast.ipb.ac.id/articles/135-mencegah-pembusukan-dini-bahan-pangan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Pembusukan http://id.wikipedia.org/wiki/Tomat

13

Anda mungkin juga menyukai