Anda di halaman 1dari 12

SALINAN

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT, Menimbang : a. bahwa ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh, mengamanatkan pelaksanaan pendidikan di daerah diselenggarakan sesuai dengan sistem pendidikan nasional, dapat dikembangkan dengan menambah materi muatan lokal sesuai syariat islam, mengatur lembaga pendidikan serta berbagai jenis, jalur dan jenjang pendidikan di daerah; bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (3) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 3 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Pendidikan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, perlu membentuk Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Aceh Barat; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Qanun Kabupaten Aceh Barat tentang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Aceh Barat; Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 7 (Drt.) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092) Jo. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 4. Undang-Undang . . . .

b.

c.

Mengingat : 1. 2.

3.

-2-

4.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 6, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3390); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembahan Negara Nomor 5234); Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 3 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Pendidikan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2006 Nomor 3 Seri D);

5.

6.

7.

8.

9.

10. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 38); 11. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pembentukan Qanun (Lembaran Aceh Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Aceh Nomor 38).Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH BARAT dan BUPATI ACEH BARAT MEMUTUSKAN: Menetapkan: QANUN KABUPATEN ACEH BARAT TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT. BAB I . . . .

-3-

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Barat yang merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin oleh seorang Bupati. 2. Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat adalah penyelenggara urusan pemeritahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Barat sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing. 3. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara pemerintahan kabupaten yang terdiri atas Bupati dan perangkat daerah Kabupaten Aceh Barat. 4. Bupati adalah Kepala Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang dipilih melalui suatu proses demokratis yang dilakukan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten selanjutnya disingkat DPRK adalah unsur penyelenggara pemerintahan Kabupaten Aceh Barat yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. 6. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten yang selanjutnya disingkat SKPK adalah Satuan Kerja Perangkat Kabupaten di lingkungan Kabupaten Aceh Barat. 7. Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Aceh Barat selanjutnya disebut MPD Kabupaten adalah lembaga non struktural yang diberi kewenangan untuk memberikan, pertimbangan, dukungan, pendapat dan saran terhadap pengembangan di bidang pendidikan Kabupaten Aceh Barat dan merupakan badan berbasis masyarakat dan bersifat independen, 8. Komisi adalah komisi dalam lingkup Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Aceh Barat; 9. Sekretariat adalah lembaga struktural yang bertugas memberikan pelayanan administrasi kepada Majelis Pendididkan Daerah Kabupaten Aceh Barat. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Qanun ini dibentuk Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Aceh Barat.

BAB III ......

-4-

BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Pasal 3 (1) Susunan Organisasi MPD Kabupaten terdiri dari: a. Ketua; b. Wakil Ketua; dan c. Komisi-komisi. (2) Wakil Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari: a. Wakil Ketua I; dan b. Wakil Ketua II. (3) Komisi-komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri dari: a. Komisi Pendidikan Pra Sekolah, Dasar dan Menengah; b. Komisi Kurikulum, Evaluasi dan Supervisi Pendidikan; c. Komisi Penelitian dan Pengembangan, Penjaminan mutu; dan d. Komisi Pendidikan Madrasah, Dayah dan Luar Sekolah. Pasal 4 (1) MPD Kabupaten adalah badan yang berbasis masyarakat dan bersifat Independen yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan kepada pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang pendidikan. (2) MPD Kabupaten dipimpin oleh seorang Ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati. (3) Wakil Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a dan huruf b, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Ketua MPD Kabupaten. (4) Komisi-komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, dipimpin oleh seorang Ketua Komisi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Ketua MPD Kabupaten Bagian Kedua Kewenangan, Tugas dan Fungsi Pasal 5 MPD Kabupaten mempunyai kewenangan: a. pengkajian dan pengembangan sistem pendidikan islami di Kabupaten; b. memberikan pendapat dan pertimbangan dalam penyusunan rancangan kebijakan dan anggaran dibidang pendidikan kabupaten; c. pengendalian dan menjaga standar mutu pendidikan; dan d. pengawasan dan penilaian penyelenggaraan pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan, negeri maupun swasta Pasal 6 . . . .

-5-

Pasal 6 MPD Kabupaten mempunyai tugas sebagai berikut: a. memberikan pertimbangan kepada Pemerintah Kabupaten dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pendidikan; b. melaksanakan penyusunan konsep pendidikan Islami dan pedoman implementasinya di sekolah, madrasah, keluarga dan masyarakat; c. melaksanakan pengembangan kurikulum sekolah dan madrasah yang Islami; d. melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka peningkatan mutu dan menjaga standar mutu pendidikan di Kabupaten; e. memberikan saran dan pendapat terhadap pendidik, tenaga kependidikan dan kepala sekolah berdasarkan kemampuan profesional yang Islami; f. mengadakan penelitian dan pengembangan pendidikan; g. melaksanakan penyusunan konsep pembinaan dan pengembangan pendidikan pra sekolah dan madrasah, pendidikan sekolah dan madrasah, pendidikan luar sekolah. madrasah, dan dayah; h. melaksanakan penyusunan perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan pegawasan beasiswa; i. melakukan pengawasan dan penilaian pelaksanaan kebijakan dan program-program pendidikan; j. melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, madrasah dan dayah; k. menampung aspirasi dan hasil kreatifitas serta mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan; l. mengoptimalkan fungsi dan peran komite sekolah, madrasah dan dayah; m. meningkatkan motivasi pendidik dan tenaga kependidikan serta kepala sekolah untuk berprestasi, berinovasi dan berkemampuan profesional yang Islami; dan n. mendorong terwujudnya kondisi transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan pendidikan; Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, MPD Kabupaten menyelenggarakan fungsi: a. pemikir di bidang pembangunan pendidikan Kabupaten; b. pertimbangan Pemerintah Kabupaten di bidang pendidikan; c. penggerak partisipasi masyarakat dalam pendidikan serta pendorong pendidik dan penyelenggara pendidikan untuk berinovasi dan berprestasi; d. pengawasan dan penilai pelaksanaan kebijakan dan programprogram dibidang pendidikan; e. mediator antara masyarakat dan Pemerintah Kabupaten, serta antara sekolah/lembaga pendidikan formal maupun non formal, keluarga dan masyarakaat; dan f. pemberian .......

-6-

f. pemberian saran/pendapat kepada Pemerintah Kabupaten tentang kriteria pendidik, tenaga kependidikan dan kepala satuan pendidikan serta hal lain terkait dibidang pendidikan. BAB IV KEPENGURUSAN Bagian Kesatu Mekanisme Kepengurusan Pasal 8 (1) Sekretariat MPD Kabupaten membentuk panitia persiapan pemilihan pengurus paling kurang berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari kalangan praktisi pendidikan (guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan penyelenggara pendidikan) dan pemerhati pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat peduli pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha dan dunia industri, yang diatur lebih lanjut dalam peraturan tata tertib musyawarah MPD Kabupaten. (2) Panitia persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas mempersiapkan pembentukan pengurus MPD. (3) Panitia persiapan dinyatakan bubar setelah Bupati menetapkan pengurus MPD Kabupaten. Bagian Kedua Pergantian Pengurus Pasal 9 (1) Mekanisme pergantian pengurus MPD Kabupaten dilakukan melalui musyawarah yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali. (2) Musyawarah MPD Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum habis masa jabatan pengurus. (3) Musyawarah MPD Kabupaten mempunyai tugas memilih pengurus dan menyusun rencana kerja MPD Kabupaten untuk masa bakti 5 (lima) tahun. (4) Nama-nama calon pengurus MPD Kabupaten hasil musyawarah, diajukan kepada Bupati untuk ditetapkan sebagai pengurus MPD Kabupaten. (5) Anggota pengurus yang berhalangan tetap atau mengundurkan diri dapat diusulkan pergantiannya oleh Ketua MPD untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (6) Ketua yang berhalangan tetap atau mengundurkan diri dapat digantikan oleh Wakil Ketua. BAB V SEKRETARIAT Pasal 10 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi MPD Kabupaten dibentuk Sekretariat MPD Kabupaten; dan (2) Pembentukan ..

-7-

(2) Pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat MPD Kabupaten diatur tersendiri dengan Qanun Kabupaten berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 11 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua, Wakil Ketua, dan Komisi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. (2) Ketua dalam melaksanakan tugasnya melakukan koordinasi secara vertikal dan horizontal dengan instansi terkait. (3) Mekanisme hubungan dan tata kerja internal MPD Kabupaten diatur lebih lanjut dalam peraturan tata tertib MPD Kabupaten. Pasal 12 (1) Hubungan MPD Kabupaten dengan SKPK dan DPRK bersifat fungsional dan konsultatif. (2) Hubungan antara MPD Provinsi dan MPD Kabupaten adalah bersifat fungsional dan koordinatif. (3) MPD dalam melaksakan kewenangan, tugas dan fungsinya merupakan mitra Pemerintahan Kabupaten dalam membuat dan menerapkan kebijakan daerah dibidang pendidikan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 13 Pembiayaan untuk kegiatan MPD bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten; b. Bantuan Pemerintah Pusat; c. Bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat; dan d. Usaha-Usaha lain yang sah berdasarkan peraturan perundang undangan. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 14 (1) Bagan Susunan Organisasi MPD Kabupaten tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Qanun ini. (2) MPD Kabupaten melaksanakan musyawarah selambatlambatnya 3 (tiga) bulan setelah qanun ini diundangkan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini, sepanjang mengenai ketentuan . . . .

-8-

ketentuan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 16 Pada saat Qanun ini mulai berlaku, maka segala ketentuan yang ada dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Qanun ini. Pasal 17 Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Kabupaten Aceh Barat.

Ditetapkan di Meulaboh Pada Tanggal 31 Desember 2012 M 17 S h a f a r 1434 H BUPATI ACEH BARAT, ttd. T. ALAIDINSYAH

Diundangkan di Meulaboh Pada Tanggal 31 Desember 2012 M 17 S h a f a r 1434 H SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT, ttd. BUKHARI

LEMBARAN KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2012 NOMOR: 8

-9-

PENJELASAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT

I. UMUM Pendidikan merupakan merupakan salah satu pilar utama penyokong pembangunan bangsa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh, bidang pendikan merupakan salah satu keistimewaan yang diakui oleh Pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Undang-Undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh perlu ditindaknjuti dengan penguatan regulasi dan kelembagaan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut di atas, Pemerintah Aceh telah menindaklanjuti dengan membentuk Majelis Pendidikan Daerah Provinsi Aceh sesuai Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Majelis Pendidikan Daerah Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, yang mana pada Pasal 2 Ayat (3) mengamanahkan pembentukan Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten/Kota di Aceh. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan tersebut di atas, penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan pendidikan di Kabupaten Aceh Barat yang berlandaskan kepada nilai-nilai Islami perlu didukung dengan membentuk Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Barat yang ditetapkan dalam suatu Qanun.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 s/d angka 9 cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas

- 10 -

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas 5 Huruf a s/d Huruf d cukup jelas 6 Huruf a s/d Huruf n cukup jelas 7 Huruf a s/d Huruf f cukup jelas 8 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas 9 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas 10 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas 11 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas 12 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas
-2-

- 11 -

Pasal 13 Huruf a s/d Huruf d cukup jelas Pasal 14 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR: 136

-3-

- 12 -

BUPATI ACEH BARAT, ttd. T. ALAIDINSYAH

Anda mungkin juga menyukai