I.1 Latar Belakang Di era industrialisasi bahan bakar minyak merupakan kebutuhan terpenting. Pada tahun terakhir tercatat bahwa peningkatan konsumsi bahan bakar minyak sekitar 6,4% baik sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor, pesawat, perindustrian, bahkan untuk kebutuhan rumah tangga. Sebagai bahan bakar, sifat pembakaran masing-masing fraksi minyak bumi sangat dipengaruhi oleh komponen atau senyawa yang terkandung didalamnya. Diketahui bahwa adanya senyawa hidrokarbon aromatik dapat memberikan asap yang berlebihan pada pembakaran. Tentu saja hal ini kurang menguntungkan karena menimbulkan polusi udara (Sriatun, 2004). Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran (wikipedia, 2012).
I.2
Rumusan Masalah 1. Bagaimana metode yang tepat untuk mengukur aniline point pertamina dex ? 2. Bagaimana menetapkan cetane number indeks diesel pertamina dex ?
I.3
Tujuan Percobaan 1. Menetapkan aniline point pertamina dex dengan menggunakan uji A dari ASTM D611. 2. Menetapkan cetana number dan indeks diesel dari pertamina dex
I.4
Manfaat Percobaan
I-1
I-2
Bab I Pendahuluan 1. Mengetahui aniline point pertamina dex dengan menggunakan uji A dari ASTM D611. 2. Mengetahui cetana number dan indeks diesel dari pertamina dex.