Anda di halaman 1dari 23

DAMPAK HUJAN ASAM TERHADAP PERKECAMBAHAN TANAMAN BUDIDAYA I.TUJUAN 1. 2.

Mengetahui pengaruh lingkungan Ph rendah terhadap perkecambahan tanaman budidaya. Mengetahui perbedaan tanggapan perkecambahan beberapa tanaman budidaya pada kondisi asam. II. TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan memerlukan zat hara untuk pertumbuhan dalam bentuk senyawa anorganik. Jenisnya tidak terlalu bermacam-macam. Hal ini pertanda bahwa tumbuhan dapat membuat sendiri berbagai keperluan bahan organik yang dibutuhkan dalam pertumbuhan , dengan bermodalkan sejumlah terbatas zat hara anorganik. Zat hara utama yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang sangat banyak yaitu: CO2, H2O, dan O2. Unsur-unsur makro yang diperlukan tanaman harus diserap dari tanah melalui sistem perakarannya. Ada suatu peristiwa tertentu didalam tanah yang membuat suatu unsur tertentu tidak dapat diserap tumbuhan dan harus diatasi dengan cara-cara tertentu. Sehingga tanah menempati peran yang sanagt penting pada berbagai daur biologi.Derajat keasaman tanah atauPh sangat menentukan pertumbuhan atas tanah. Tanah sangat asam dapat melepas kation yang sangat berbahaya bagi perakaran karena terjadi proses keracunan disebabkan katiom tertentu seperti Al. pH yang kurang dari 5,5 dapat mengakibatkan racun bagi tanaman.(Vickers,1978). Fosfatase merupakan enzim tanah yang sangat penting peranannya dalam perombakan P organik menjadi P anorganik tanpa Orthofosfat primer (H2PO4) dan sekunder HPO42yang terserap oleh akar tanaman. Fosfatase sevara umum digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu asam yang mendominasi tanah asam dan fosfat alkalin pada tanah alkalin. (Garcia,1995.cit.Salam et al. ,1997). Asam fosfat dan alkalin diproduksi oleh akar tanaman dan aktivitas mikroorganisme. Hal ini dipengaruhi oleh jenis spesies tumbuhan dan faktor lingkungan , antara lain kelarutan logam berat dan pH. (Joner,1995.cit.Salam et al. ,1997). Taraf ketersediaan Nitrogen di dalam tanah tergantung pada banyaknya bahan organik dalam tanah, populasi jasad renik, tingkat pembasuhan di dalam tanah.Belerang adalah bahan

penyusun dua buah asam amino yaitu: sistin, metionin, vitamin, biotin dan timin. Belerang dalam tanah selalu terbasuh tapi selalu ada penggantian karena hancurnya mineral, pirit. Disekitar daerah industri belerang belerang ditambahkan kedalam tanah melalui hujan asam karena,air hujan menyerap sulfur dioksida dari pencemaran industri. .(Nasution,1990). Perombakan dengan tekanan dan temperatur yang tinggi dapat memisahkan Nitrogen dan Oksigen dari atmosfer. Konsentrasi Nitrogen perlu dikendalikan dengan memasukkan Oksigen murni,namun hal ini sangat sulit dilaksanakan. (Purdom et al. ,1980). Pengaruh dari SO2 dari limbah berat diduga sebagai pencemar udara yang banyak mengakibatkan kematian. SO2 dihasilkan dari pembakaran minyak,pabrik kertas,tapi kebanyakan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung banyak belerang (Oramahi,2003). Pertumbuhan vegetasi menurun +35% jika udara disekitar mengandung campuran SOx dan Nox. Dikatakan lebih lanjut bahwa Nox dalam pembentukan ground level ozone) yang merupakan elemen kunci terhadap kerusakan tumbuhan karena pencemaran tersebut. Kerusakan yang timbul terutama pada daun ,yaitu rusaknya klorofil yang pada akhirnya dapat terjadinya proses fotosintesis. Keruskan tersebut terlihat jelas yaitu ditandai kehilangan warna pada daun. Tanam-tanaman yang sangat peka terhadap pencemaran udara asam ini antara lain: kentang, anggur, polong-polongan, dan tembakau.(Mccarmik,1995.cit.Rejeki,1990). Sebetulnya, curah hujan yang secara alami bersifat asam membawa nutrien bebas yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Di daerah bertanah kurus, akan sangat baik jika mendapat tambahan unsur sulfur dan nitrogen secara cuma-cuma dari udara., dalam hal ini terbawa hujan asam. Sebab, tanah kritis /kurus sanagt memerlukan pemupukan yang intensif untuk dapat meningkatkan kandungan nutrien dalam tanah, yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit.(Park.1987.cit.Rejeki). Akan tetapi ternyata keuntungan yang di peroleh dari hujan asam ini ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan bahaya laten yang ditimbulkannya, yaitu berupa pencemaran lingkungan uadara dan perairan. (Rejeki,1990).

III. METODOLOGI Praktikum acara 3, Dampak Hujan Asam Terhadap Perkecambahan Tanaman Budidaya 2005. Bahan yang digunakan yaitu: biji/benih tanaman padi ( Oryza sativa), kedelai (Glycine max L.merr), jagung (Zea mays), H2SO4, aquades, kertas filter. Peralatan yang dipakai yaitu: petridis sebagai wadah, sprayer plastik, gelas ukur, pipet, pH tester. Langkah pertama dibuat larutan asam , aquades 500 ml ditetesi H2SO4 sampai diperoleh keasaman pH 3, 4, 5, dan 6. Agar pembuatan larutan lebih mudah, hasil yang dicapai, banyak larutan dan tetesan yang diperlukan sampai diperoleh pH yang dikehendaki dicatat untuk pembuatan larutan selanjutnya. Larutan dengan kadar yang berbeda tersebut dimasukkan kedalam sprayer dengan label pH yang berbeda. Setelah itu 36 petridis disiapkan untuk perlakuan pH berbeda pada tanaman sampel. Tiap perlakuan diulang 3 kali. Masing-masing pertidis diisi dengan 10 biji yang beralaskan kertas filter dan disemprot denmgan pH yang dikehendaki. Untuk tiap petridis parameter yang dikehendaki meliputi jumlah biji berkecambah, panjang batang , panjang akar dilakukan pengamatan selama 7 hari sedangkan pada hari ke-7 diamati kecepatan berkecambah dengan rumus = jumlah biji yang berkecambah hari ke-n / hari ke-n, rasio akar/batang, gaya berkecambah dengan rumus = jumlah biji yang berkecambah hari /total biji yang berkecambah x 100 %. di laksanakan di Laboratorium Ekologi Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian,Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta pada hari Selasa 15 Maret

IV. HASIL PENGAMATAN 1. Tabel Panjang Batang Padi


hari 1 2 3 4 5 6 7 pH 3 0 0.95 1.3 1.55 1.7 1.8 2.4 4 0 0 0 0.49 1.42 2.18 2.66 5 0 1.36 2.4 3.2 3.9 4.6 5.35 6 0 0.2 0.3 0.5 1.4 2.7 3.1

Jagung
hari 1 2 3 4 5 6 7 pH 3 0 0.64 1.08 1.36 2.01 2.86 3.23 4 0.2 1.1 1.5 1.8 2.1 2.4 2.7 5 0 0 0.8 1.6 5.1 5.7 6.3 6 0 1.25 2.04 1.74 3.9 4.43 5.05

Kedelai
hari 1 2 3 4 5 6 7 pH 3 0 1.6 1.8 2 2.15 2.35 2.7 4 0.1 0.7 0.8 1.1 1.3 1.4 1.6 5 0 1.17 1.64 2.26 3.8 4.9 5.25 6 0 1.97 3.17 2.83 3.42 3.96 4.53

2. Tabel Panjang Akar

Padi
hari 1 2 3 4 5 6 7 pH 3 0 0.55 0.75 1.25 1.35 1.4 1.45 4 0 0.33 0.56 1.06 1.34 1.78 2.16 5 0 1.49 1.97 2.43 3.15 3.45 3.79 6 0 0.2 0.5 1.9 2.1 2.8 3.2

Jagung
hari 1 2 3 4 5 6 7 3 0.2 1.06 1.93 2 2.42 2.7 3.3 pH 4 0.2 0.8 1.2 1.6 1.7 1.9 2.2 5 0 0 1.5 3.8 6.8 8.8 12 6 0 3.1 3.16 3.67 5.13 5.84 6.67

Kedelai
hari 1 2 3 4 5 6 7 pH 3 0 0.4 0.65 0.85 1 1.2 1.55 4 0.2 0.8 1.3 1.8 2 2.2 2.5 5 0 1.335 1.62 1.84 1.99 2.275 2.65 6 0 2.86 3.89 3.64 4.48 5.34 6.19

Tabel Gaya Berkecambah

padi
Tabel Gaya Berkecambah Padi Hari Pengamatan pH 3 pH 4 pH 5 pH 6 1 0 0 0 0 2 95 15 95 75 3 95 25 95 75 4 95 85 95 80 5 95 90 95 90 6 95 95 95 95 7 95 95 95 95

jagung
Tabel Gaya Berkecambah Jagung Hari Pengamatan pH 3 pH 4 pH 5 pH 6 1 10 30 0 0 2 55 70 0 90 3 90 70 40 89.47 4 88.23 80 45 87.5 5 88.23 80 45 87.5 6 88.23 80 45 87.5 7 88.23 80 45 87.5

kedelai
Tabel Gaya Berkecambah kedelai Hari Pengamatan pH 3 pH 4 pH 5 pH 6 1 0 20 0 0 2 95 50 90 95 3 95 60 90 100 4 95 60 90 100 5 95 60 90 100 6 95 60 90 100 7 95 60 90 100

Tabel Indek Vigor

Tabel Indeks Vigor Padi Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 1 0 0 0 2 4.75 0.75 4.75 3 0 0.33 0 4 0 1.5 0 5 0 0.1 0 6 0 0.083 0 7 0 0 0

pH6 0 3.75 0 0.125 0.2 0.083 0

Tabel Indeks Vigor Jagung Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 1 1 3 0 2 2.25 2 0 3 1.167 0 1.33 4 0 0.25 0.125 5 0 0 0 6 0 0 0 7 0 0 0

pH6 0 4.5 0 0 0 0 0

Tabel Indeks Vigor Kedelai Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 1 0 2 0 2 4.75 1.5 4.5 3 0 0.33 0 4 0 0 0 5 0 0 0 6 0 0 0 7 0 0 0

pH6 0 4.75 0.167 0 0 0 0

Tabel Rasio Akar / Batang


tanaman padi jagung kedelai pH3 0.6 1.02 0.57 pH4 0.812 0.81 1.56 rasio pH5 0.708 1.9 0.5 pH6 1.032 1.32 1.36

Grafik Panjang Batang

PANJ ANG BATANG PADI 6 Panjang batang (cm) 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

PANJ ANG BATANG J AGUNG 7 Panjang Batang (cm) 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

PANJ ANG BATANG KEDELAI 6 Panjang Batang (cm) 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

Grafik Panjang Akar


PANJ ANG AKAR PADI 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan

Panjang Akar (cm)

pH3 pH4 pH5 pH6

PANJ ANG AKAR J AGUNG 14 Panjang Akar (cm) 12 10 8 6 4 2 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

PANJ ANG AKAR KEDELAI 7 Panjang Akar (cm) 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

Grafik Gaya Berkecambah


Grafik Gaya Berkecambah Padi

120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7
Hari P engamatan

pH3 pH4 pH 5 pH 6

Grafik Gaya Berkecambah Kedelai

100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7
Hari P engamat an

pH 3 pH 4 pH 5 pH 6

Grafik Gaya Berkecam bah Jagung

100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan

pH 3 pH 4 pH 5 pH 6

Grafik Indek Vigor GRAFIK I V PADI


5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

Nilai I V

GRAFIK I V JAGUNG
5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

Nilai I V

GRAFIK I V KEDELAI
5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Hari Pengamatan pH3 pH4 pH5 pH6

Nilai I V

Histogram Rasio Akar / Batang RASIO AKAR / BATANG


2 1.5 nilai 1 0.5 0 padi jagung kedelai pH3 pH4 pH5 pH6

jenis tanaman

V. PEMBAHASAN Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan yang derajat keasamannya rendah terhadap perkecambahan dan tanggapannya pada beberapa tanaman budidaya. Biji dalam berkecambah memerlukan kondisi tertentu yang mendukung proses berkecambahnya biji diantaranya kondisi lingkungan yang sesuai. Kadar keasaman tanah sangat mempengaruhi mudah tidaknya suatu biji berkecambah. Tanaman satu dengan yang lain berbeda dalam keperluan pH. Bahkan dalam satu tanaman untuk proses pertumbuhan (perkecambahan, pertumbuhan panjang akar, pertumbuhan panjang akar dan lain-lain) memiliki kebutuhan pH yang berbeda. Benih yang paling toleran dan cocok pada lingkungan pH tertentu yaitu benih yang memiliki gaya berkecambah lebih dari 80%, biji yang digunakan hampir atau bahkan tumbuh semua. Pada dasarnya keadaan yang sangat asam misalnya disebabkan oleh hujan asam dapat mencuci hara dari tanah yang subur sehingga akan terjadi penurunan produktivitas. Selain itu keadaan sangat asam dapat melepaskan logam berat yang dapat meracuni tanaman yang semula terikat dalam garam. Oleh karena itu meski tanaman toleran pada keadaan asam, ketoleranan ini dalam arti tidak ekstrem asam sekali atau sangat basa sekali, tapi keadaan yang mendekati ke asam atau mendekati ke basa. Apabila lingkungan amat sangat asam/basa biji, akar, tunas dapat busuk dan tidak lagi dapat berkecambah, serta tumbuh, karena pada dasarnya perkecambahan membutuhkan keadaan yang medium. PADI (Oryza sativa) Tabel Panjang Batang Tanaman Padi (Oryza sativa) Data tabel terlihat bahwa hari demi hari akar mengalami pertambahan panjang, untuk keadaan semua pH. Untuk semua pH pengukuran panjang baru dimulai pada hari ke-2. Panjang batang terpanjang pada hari ke-2 pada pH 5, harike-3 pH 5 ,hari ke-4 pH 5, harike-5 pH 5, hari ke-6 pH 5,harike-7 pada pH 5. Dari keseringan data yang muncul pH optimum untuk perpanjangan batang yaitu pH 5.

Tabel Panjang Akar Tanaman Padi (Oryza sativa) Dari tabel terlihat bahwa hari demi hari akar mengalami pertambahan panjang, untuk keadaan semua pada semua perlakuan. Pada pH 5 dan 6 panjang akar yang terdata memiliki hasil yang lebih baik dari pada yang ber-pH 3 dan 4. Namun pH yang paling optimum yaitu pH 5. Panjang akar terpanjang pada hari ke-1 sampai hari ke-7 yaitu pada perlakuan pH 5.Selanjutnya yaitu perlakuan secara urut pH 6, 4 dan 3. Dari keseringan data yang muncul pH optimum untuk perpanjangan akar yaitu pH 5.Kemampuan akar untuk berkembang baik pada pH normal Atau mendekati normal. Tabel Gaya Berkecambah Tanaman Padi (Oryza sativa) Dari tabel Gaya berkecambah terlihat bahwa pada hari ke-1, keadaan semua pH belum berkecambah semua sehingga gaya berkecambah sama dengan 0. Sedangkan pada hari ke-2 baru berkecambah semua. Hasil dari gaya berkecambah pH 3 mengalami optimum mulai hari ke-2sebesar 95 % sampai hari terakhir menunjukkan angka yang sama. Berbeda dengan kondisi pada biji dalam situasi pH 3, pH4 hari ke-2 sampai hari ke-5 belum mencapai hasil yang optimum namun menunjukkan kenaikan yang berarti, baru pada hari ke-6 biji gaya berkecambah mencapai 95%. Keadaan pada pH 5 sama dengan pada pH 3, untuk pH 6 hampir sama dengan pH 4 tetapi loncatan angka-angkanya lebih besar. Dari data yang teramati dapat diketahui bahwa perkecambahan padi dipengaruhi oleh pH oleh karena itu pH pun mempengaruhi gaya berkecambah, pH semakin asam maka semakin sepat berkecambah gaya berkecambahpun semakin besar dan cepat sedang semakin mendekati pH netral \ basa maka semakin lama berkecambahnya. Kesimpulan ini belum sepenuhnya benar karena ada pola selang seling untuk kesamaan gaya berkecambah, pH3 sama dengan pH5 dan pH4 hampir sama dengan pH6, tetapi paling tidak secara garis besar menunjukkan hal itu. Tabel Indeks Vigor Tanaman Tanaman Padi (Oryza sativa) Dari tabel dapat dilihat pada pH3 dan pH4 biji berkecambah pada hari ke 2 saja. Untuk pH 4 dan pH 6 perkecambahan terjadi sampai pengamatan hari ke-6. Grafik Akar Tanaman Padi (Oryza sativa) Dari diperoleh hasil bahwa pada pH 5 diperoleh hasil histogram relatif paling tinggi,dan grafiknyapun hampir linear. Oleh karena itu pertambahan panjang akar lebih cocok pada pH yang tidak terlalu asam tapi yang mendekati netral tapi tidak terlalu ke netral, karena

unsur hara sebagian besar ada pada lahan dan tanah yang agak netral akar dapat mencari dan mendapatkan unsur yang diperlukan. Oleh karena itu pada pH ini sangat baik untuk panjang akar. Grafik Tanaman Padi (Oryza sativa) Dari informasi yang diperoleh yaitu pertambahan panjang batang pada tanaman ini dimulai pada hari ke- 2 dan terus naik sampai hari terakhir. PH yang relatif paling baik untuk pertumbuhan batang yaitu pH 5 dan grafiknya juga nyaris linier. Meskipun pada pH lain juga mengalami perpanjangan batang yang baik. Oleh karena itu padi merupakan tanaman yang toleran dan cocok untuk ditanam pada berbagai pH .

Grafik Gaya Berkecambah Tanaman Padi (Oryza sativa) Dari didapat hasil bahwa pada pH 3, 5 dan 6 hari ke-2 telah mencapai titik lebih dari 80 %. Padi cukup toleran terhadap pH. Grafik IV (Indeks Vigor) Tanaman Padi (Oryza sativa) Dari memperkuat hasil dari tabel IV karena nyata terlihat lewat gambar grafik bahwa IV tertinggi pada pH 5, dari sini dapat diketahui pula bahwa IV padi sangat cocok pada kondisi ysng tidsk terlalu asam dan mendekati netral. KEDELAI (Glycine max L) Tabel Panjang Batang Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Dari data tabel terlihat bahwa hari demi hari akar mengalami pertambahan panjang, untuk keadaan semua pH. Untuk pH 4 batang tumbuh pada pengamatan hari pertama, sedangkan yang lainnya pengukuran panjang dilakukan mulai pengamatan hari ka-2. Diakhir pengamatan batang terpanjang dimiliki oleh perlakuan pH 5 kemudian pH6, 3 dan 4. Tabel Panjang Akar Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Data yang ada terlihat bahwa semua perlakuan mengalami pertambahan panjang tetapi yang membedakan satu dengan yang lain yaitu titik awal dimulainya perkecambahan. Pada pH 5 dan 6 perkecambahan baru dimulai pada hari ke-2 sehingga panjang akar dapat diukur mulai hari ke-2 tsb. Untuk pH 3 dan 4 perkecambahan lebih cepat yaitu pada hari pertama walaupun pada akhir percobaan panjang akarnya tetap di bawah perlakuan pH

normal. Panjang akar terpanjang pada pH 5 yaitu mencapai 12 cm,kemudian pH 6, pH 3dan yang terpendek pH 4. Dari data tersebut dapat dikatakan pertumbuhan akar tanaman kedelai yang optimum pada pH5. Tabel Gaya Berkecambah Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Dari data tabel terlihat bahwa pada hari ke-1, keadaan semua pH belum berkecambah semua sehingga gaya berkecambah sama dengan 0. Sedangkan pada hari ke-2 baru mulai berkecambah. Hasil dari gaya berkecambah pH 3 dan 5 mengalami optimum gaya berkecambah baik yaitu > (lebih besar) dari 80 % maka biji dalam keseragaman tumbuh yang sangat baik sudah dimulai sejak hari ke- 2 sampai akhir. Oleh karena itu gaya berkecambah kedelai optimum pada pH yang agak asam. Tabel Indeks Vigor (IV) Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Dari grafik dapat dilihat pH 3 dan 4 mulai berkecambah pada hari pertama namun kemudian menurun , pH 6 mulai hari ke-2 dan pH5 mulai hari ke-3. Grafik Batang Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Dari informasi yang diperoleh yaitu pertambahan panjang batang pada tanaman ini dimulai pada hari ke-1 dan terus naik sampai hari terakhir. PH yang relatif paling baik untuk pertumbuhan batang yaitu pH 5, dan pH 6 meskipun pada pH lain juga mengalami perpanjangan batang yang baik. Oleh karena itu keadaan optimum pertumbuhan batang jika dalam suasana pH 5 dan 6. Grafik Panjang Akar Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Dari gambar diperoleh hasil bahwa pada pH 6 diperoleh hasil histogram paling tinggi, oleh karena itu pertambahan panjang akar lebih cocok pada pH yang mendekati netral tapi tidak terlalu ke netral, karena unsur hara sebagian besar ada pada lahan dan tanah yang agak netral akar dapat mencari dan mendapatkan unsur yang diperlukan. Oleh karena itu pada pH 6 ini sangat baik untuk panjang akar. Grafik Gaya Berkecambah Tanaman Kedelai (Glycine max L) Dari tabel di dapat hasil bahwa pada pH 3 dan 5 hari ke-2 telah mencapai titik gaya berkecambah yang cukup tinggi. Sehingga gaya berkecambahnya paling baik terjadi pada pH

5 selain itu pH 6 juga mengalami gaya berkecambah lebih dari 80 %, jadi pH yang paling cocok untuk gaya berkecambah yaitu pH yang agak asam. Grafik IV(Indeks Vigor) Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Dari gambar grafik menunjukkan bahwa untuk pH5, pH 6dan pH 3 mempunyai IV yang sama, IV tanaman kedelai baik pada kondisi asam maupun JAGUNG (Zea mays) Tabel Panjang Batang Tanaman Jagung (Zea mays) Dari data tabel terlihat bahwa hari demi hari akar mengalami pertambahan panjang, untuk keadaan semua pH. Untuk semua pH kecuali pH 4 pengukuran panjang baru dimulai pada hari ke-2. Panjang batang terpanjang pada hari ke-2 pada pH 6, hari ke-3 pH 6, hari ke-4 pH6, hari ke-5 pH5,hari ke-6 pH5 dan yang terakhir hari ke-7 pada pH 5. Dari keseringan data yang muncul dan hasil pada pengamatan hari terakhir pH optimum untuk perpanjangan batang yaitu pH 5. Tabel Panjang Akar Tanaman Jagung (Zea mays) Dari tabel terlihat bahwa pertambahan panjang dialami untuk semua keadaan pH yang berbeda.Untuk pH3 dan pH4 pengamatan dimulai sejak hari pertama, sedangkan pH6 pengamatan dimulai pada hari ke-2 dan pH5 pada hari ke-3. Pada hari pertama pH3 dan pH4 memiliki panjang akar yang sama. Panjang akar terpanjang pada hari ke-2 pada pH 6, hari ke3 pH 6,hari ke-4 pH 5, hari ke-5 pH 5,harike-6 dan 7 juga pada pH 5. Pada hasil akhir diperoleh akar terpanjang dimiliki oleh Jagung pada perlakuan pH 5 sepanjang 12 cm kemudian pH 6,pH 3 dan yang terakhir pH 4. Dari keseringan data yang muncul pH optimum untuk perpanjangan akar tanaman jagung pada pH yang mendekati netral. Tabel Gaya Berkecambah Tanaman Jagung (Zea mays) Dari tabel dapat terlihat bahwa pada hari ke-2 sampai hari ke-7 biji berkecambah kecuali pH5. Selain pH5 jagung dapat berkecambah dengan baik. Pada pH3 mencapai hasil optimum pada hari ke-3 , pH 4 pada hari ke-4 menunjukkan angka 80% dan pH6 pada hari ke-2 sudah berkecembah 90%. Sedangkan pH5 sampai pengamatan terakhir hanya mampu tumbuh 45%. Tabel Indeks Vigor (IV) Tanaman Jagung (Zea mays)

Dari data tabel dapat di ketahui bahwa pH3 berkecembah dari hari pertama sampai hari ke-3, pH4 sampai hari ke4 tetepi pada hari ke-3 tidak terjadi perkecambahan. Pada pH5 bekecambah pada hari ke-3 dan4,sedangkan pH 6 hanya berkecambah pada hari ke-2 saja. Tabel Rasio Akar / Batang Dari tabel menujukkan rata-rata pada pH5 dan pH6 akarnya lebih panjang daripada batangnya , sedangkan untuk pH3 dan pH4 sebaliknya. Grafik Panjang Akar Tanaman Jagung (Zea mays) Dari gambar Grafik diperoleh hasil bahwa pada pH 5 diperoleh Grafik yang paling tinggi, oleh karenaitu pertambahan panjang akar lebih cocok pada pH yang tidak terlalu asam tapi yang mendekati netral, karena unsur hara sebagian besar ada pada lahan dan tanah yang agak netral akar dapat mencari dan mendapatkan unsur yang diperlukan. Oleh karena itu pada pH ini sangat baik untuk pertumbuhan panjang akar. Sedangkan pada pH lain, pH 6 menunjukan keadaan yang hampir sama dengan pH 5 sedangkan pH 4 dan pH 3 berada di bawah grafik pH 6. Grafik Panjang Batang Tanaman Jagung (Zea mays) Dari Grafikb diperolehinformasi yang dibutuhkan yaitu kecuali pH5 yang berkecambah pada hari ke-3 pertambahan panjang batang pada tanaman ini dimulai pada hari ke- 2 dan terus naik sampai hari terakhir.Walaupun pH5 telat berkecambah, hasil pada pH 5 tiap hari pengamatan merupakan panjang batang optimum sehingga, pada pH inilah pertumbuhan panjang batang optimum. Grafik Gaya Berkecambah Tanaman Jagung (Zea mays) Dari gambar grafik didapat hasil bahwa pada pH 6 hari ke-2 telah mencapai titik lebih dari 80 % sehingga gaya berkecambahnya paling baik dari pada pH lain, pH3 baru mencapai optimum pada hari ke-3, untuk pH-4 hari ke-4 mencapai 80%. PH5 tidak mencapai hasil optimum. Jagung bisa optimum pada pH yang asam maupun netaral. Grafik Indeks Vigor (IV) Tanaman Jagung (Zea mays) Dari hasil grafik memperkuat hasil dari tabel IV karena nyata terlihat lewat gambar grafik bahwa IV tertinggi pada pH 6 yang dapat diamati pada hari ke-2, dari sini dapat

diketahui pula bahwa IV jagung sangat cocok pada kondisi pH yang tidak terlalu asam dan mendekati netral.

HISTOGRAM RASIO AKAR / BATANG Rasio akar/batang tertinggi pada tanaman padi adalah pH6, tanaman jagung pada pH5 sedangkan tanaman kedelai Pada pH4.

VI. KESIMPULAN 1. Tanaman Padi (Oryza sativa) toleran terhadap perlakuan berbagai pH, kebutuhan pH tertentu berbeda pada fase pertumbuhan yang berbeda dan pertumbuhan yang optimum pada pH mendekati netral (pH5). 2. Tanaman Kedelai (Glycine max L) (dalam hal ini pH 5). 3. Tanaman Jagung (Zea mays) toleran dan tumbuh dengan baik pada pH 5 dan atau pH 6 (pH yang mendekati netral). 4. Perkecambahan Tanaman Padi (Oryza sativa) cocok pada berbagai suasana pH, Tanaman Kedelai (Glycine max L) pada pH 6 (pH mendekati netral). cocok pada pH 3 dan pH5 sedangkan,Tanaman Jagung (Zea mays) perkecambahannya toleran atau baik mengalami perkecambahan dan pertumbuhan toleran dengan hasil sangat baik pada pH mendekati netral

DAFTAR PUSTAKA Nasution,A.H. 1990 . Pengantar ke Ilmu-ilmu Pertanian . PT.Pustaka Utera Antar Nusa : Jakarta . 155 p.

Oramahi,H.A . 2003 . Optimasi Kadar Asam dalam Asap Cair dari Kayu Karet Dalam RSM.Agrivita . 16 (1) : 15-16.

Purdum,P.Walton,and Stanley H.Anderson . 1980 . Environment Science . Bell and Howell Company : USA . 523 p

Rejeki,Sri . 1990 . Hujan Asam, Sebab dan Akibat Yang Ditimbulkannya Edisi II Th . XV.Majalah Media FPt Undip.Semarang : 21-25 p Salam,Abdul Kadir ; Nanik Sriyani ; Mutia Heradilla dan Alia Sepiana . 1997 . Aktivitas Fosfat di Daerah Perakaran Beberapa Gulma Pb.Agrivita. 20 (1) : 51-52. Tropika Yang Tercemar

Vickers,J.C.1978.Effects of Ph,P, and Al on the growth and Chemical Compotition of crown vetch.Agronomy journal.70(5):26-27.

Anda mungkin juga menyukai