MSDS (Material Safety Data Sheets) PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PERCOBAAN I PENENTUAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

NAMA :TRI ASTUTI RAMLI NIM : H31110268 KELOMPOK : VI (ENAM) HARI/TANGGAL : SENIN/13 FEBRUARI 2012 ASISTEN : NATALIA SHINTADEVI

LABORATORIUM KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

a. Timbal (II) Nitrat 1. Karateristik Bahan

Merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia Pb(NO3)2. Merupakan senyawa yang bersifat toksik, oksidan dan karsinogenik pada manusia.

Larut dalam alkali dan amonia. Berat molekul 331,2 g/mol Titik lebur 4700C Wujudnya berupa kristal tidak berwarna atau serbuk putih kristal. Memiliki densisitas 1,02 g/cm3

2. Identifikasi Bahaya Adanya panas, kejutan, gesekan atau kontak dengan bahan lain dapat menimbulkan ledakan. Berbahaya jika tertelan. Berbahaya juga bagi organisme akuatik. Dapat menimbulkan iritasi pernapasan jika terhirup. Dapat menimbulkan luka bakar kulit jika kontak terlalu lama. Berbahaya dalam kontak kulit (iritasi), kontak mata (iritan), dan inhalasi.

3. Penanggulangan Ketika kontak dengan kulit terjadi, segera siram kulit dengan banyak air, lalu tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Hapus segala kontaminasi bahan disekitar (pakaian dan sepatu).

Kontak pada kulit juga dapat ditanggulangi dengan mencuci kulit dengan sabun desinfektan, lalu tutup kulit yang terkontaminasi dengan krim antibakteri.

Ketika kontak dengan mata, segera periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak yang digunakan. Lalu segera cuci mata dengan air dingin sebanyak-banyaknya kurang lebih selama 15 menit.

Bila terhirup, segera hirup udara segar. Longgarkan pakaian yang ketat. Napas buatan dan pemberian oksigen dapat diberikan, jika sulit untuk bernapas.

Jika tertelan, berikan air minum pada korban sebanyak dua gelas, lalu muntahkan. Jangan memberikan apapun melalui mulut kepada korban. Hubungi dokter segera.

b. Kalium Klorida 1. Karateristik Bahan

Memiliki rumus kimia KCl. Merupakan garam logam halida yang terdiri dari kalium dan klor. KCl terkadang disebut sebagai muriate dari potasium terutama ketika digunakan sebagai pupuk.

Berwarna atau memiliki vitereous kristal putih dan tidak berbau Larut dalam air dingin, air panas, sangat sedikit larut dalam metanol, noktanol.

Bersifat toksik

2. Identifikasi Bahaya - Akan menyebabkan iritasi dan peradangan konjungtivitas ketika kontak mata. - Kontak kulit akan menyebabkan gangguan, peradangan, kecil ulserasi. - Mual dan muntah akan terjadi bila tertelan. - Efek sistemik akut dapat menyebabkan GI bila tertelan, iritasi dan gangguan peredaran darah. 3. Penanggulangan Jika kontak dengan mata, segera periksa dan epaskan jika ada lensa kontak, lalu cuci mata dengan air dingin sebanyak-banyaknya selama 15 menit. Jika kontak dengan kulit, segera lepaskan pakaian dari daerah yang terkontaminasi, cuci bagian kulit yang terkena dengan air mengalir, bilas dengan hati-hati. Jika kulit meradang ,bawa ke dokter. Jika tertelan, rangsang korban agar muntah, berikan air maksimal 2 gelas dan beri susu.

LEMBAR PENGESAHAN

Makassar, 13 Februari 2012 Asisten Praktikan

NATALIA SHINTADEVI NIM. H311 08 008

TRI ASTUTI RAMLI NIM. H311 10 268

Bagan Kerja a. Pengendapan Pb(NO3)2

10 ml Pb(NO3)2 0,075 M

Dimasukkan ke dalam 10 tabung reaksi masing-masing 10 mL Ditambahkan KCl 1 M masing-masing 0,5 mL, 1,0 mL, 1,5 mL, 2,0 mL

Dikocok dan dibiarkan 5 menit Diamati apakah sudah terbentuk endapan atau belum Dicatat hasil pengamatan Diulangi langkah 1-5 untuk menentukan banyaknya volume KCl 1 M sampai ketelitian 0,1 mL

Hasil

Dicatat suhu larutan dan volume KCl 1,0 M yang dapat menyebabkan terjadinya pengendapan.

b. Pelarutan Endapan
10 ml Pb(NO3)2 0,075 M

Dimasukkan ke dalam 10 tabung reaksi masing-masing 10 mL Ditambahkan KCl 1 M masing-msing 1,5 mL, 2,0 mL, 2,5 mL, 3,0 mL, dan 3,5 mL

Masing-masing campuran, ditenpatkan pada penangas labu erlenmenyer.

Digunakan termometer utnuk mengaduk larutan secara perlahan-lahan ketika dipanaskan.

Hasil

Dicatat suhu pada saat endapan larut