Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tahun 2005 diperkirakan bahwa 9,6% dari seluruh kelahiran di dunia adalah prematur atau sekitar 12,9 juta kelahiran didefinisikan sebagai prematur. Sekitar 0,5 juta kelahiran prematur terjadi di Amerika Utara dan jumlah yang sama Eropa, sementara 0,9 juta terjadi di Amerika Latin,. Sekitar 85% dari jumlah ini terkonsentrasi di Afrika dan Asia, atau sekitar 10,9 juta kelahiran prematur. di banyak negara maju lainnya.2
Sebanyak 5% kehamilan di Indonesia akan berakhir dengan pematur. 3 Angka
1

Frekuensi kelahiran prematur di Amerika Serikat adalah sekitar 12-13% dan 5-9%

kejadian persalinan prematur di Indonesia belum dapat dipastikan jumlahnya namun berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan tahun 2007, proporsi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia mencapai 11,5%, meskipun angka BBLR tidak mutlak mewakili angka kejadian persalinan prematur.4 Tahun 2009, terdapat 2,41% bayi dengan BBLR di provinsi Kalimantan Barat. BBLR adalah konsekuensi dari kelahiran prematur atau retardasi pertumbuhan intrauterin.5 Tahun 1999- 2004 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan terdapat 1,3 % bayi prematur dari seluruh persalinan.6 Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali pada bulan April sampai Mei 2010 didapatkan 13% bayi adalah prematur.7 Penelitian di RSUD dr. Soebandi Jember periode 1 Januari 2003 - 31 Desember 2005 didapatkan 168 kasus kelahiran prematur.8 Tahun 2006 terdapat 116 persalinan prematur di RSUD dr.Soedarso Pontianak berdasarkan data yang ada. Setiap tahun di seluruh dunia, dari 130 juta bayi lahir, diperkirakan seperempat juta orang meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan. Tiga perempat dari kematian neonatal terjadi pada minggu pertama, dan lebih dari seperempat terjadi dalam 24 jam pertama. Persalinan prematur menjadi salah satu faktor 1

penyebabnya.9 Penyebab kematian bayi yang terbanyak di Indonesia adalah karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir yang rendah, yaitu sebesar 38,85%. Sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir), yaitu 27,97%. 10 Mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi prematur sampai saat ini masih sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi baru lahir seperti paru, otak dan gastrointestinal. Kematian neonatus di negara Barat sampai 80% adalah prematuritas dan pada bayi yang selamat 10% mengalami permasalahan jangka panjang. Kelainan jangka panjang yang sering berupa kelainan neurologi seperti serebral palsi, retinopati, retardasi mental juga dapat terjadi disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah yang kurang baik. Adapun kelainan jangka pendek yang sering terjadi adalah Respiratory Distres Syndrome (RDS), sepsis dan paten duktus arteriosus.11 Penelitian tentang karakteristik ibu melahirkan bayi prematur di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak selama lima tahun terakhir tidak ada. Peneliti mengangkat masalah tersebut untuk diteliti sehingga data ini bisa digunakan tenaga medis sebagai bahan untuk upaya edukatif kepada masyarakat dan para ibu khusunya, sehingga nantinya dapat mengurangi risiko terjadinya prematur dan mengurangi morbiditas serta mortalitas bayi prematur. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1.2.1 1.2.2 Berapa angka kejadian ibu yang melahirkan bayi prematur di RSUD dr. Soedarso tahun 2008- 2010? Bagaimana karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur di RSUD dr. Soedarso tahun 2008- 2010? 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 1.3.2

Mengetahui angka kejadian ibu yang melahirkan bayi prematur di RSUD dr. Soedarso Pontianak tahun 2008- 2010. Mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur berdasarkan usia ibu waktu melahirkan, pekerjaan, suku, paritas, status anemia, jumlah leukosit, riwayat kehamilan terdahulu, frekuensi ANC, dan penyulit obstetri di RSUD dr. Soedarso tahun 2008 - 2010.

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain : 1.4.1 Bagi Rumah Sakit

Sebagai sumber informasi ilmiah mengenai faktor risiko pada ibu yang paling banyak menyebabkan persalinan prematur di RSUD dr. Soedarso Pontianak. 1.4.2 Bagi Masyarakat

Sebagai sumber informasi kepada masyarakat tentang faktor resiko persalinan prematur sehingga insiden, morbiditas dan mortalitas bayi prematur dapat diturunkan. 1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai masukan informasi bagi Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan menambah wawasan dalam pengadaan penelitian selanjutnya. 1.4.4 Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dalam hal penelitian dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam bidang obstetri khususnya persalinan prematur.

Anda mungkin juga menyukai