Anda di halaman 1dari 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

4.1.1 Data Hasil Percobaan Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Sampel Run Massa labu erlenmeyer (gram) Massa labu erlenmeyer + alumunium foil + karet gelang (gram) Massa labu erlenmeyer + alumunium foil + karet gelang + cairan volatil (gram) Massa labu erlenmeyer + air (gram) Massa air (gram) Massa cairan volatil (gram) Suhu penangas air ketika cairan volatil menguap (oC) Suhu air yang terdapat dalam labu erlenmeyer (oC) I Kloroform II III I Metanol II III I Pembersih Cat Kuku Evelyn II III 35

35,4 41,66 43,39 35,1 43,43 41,5 43,15 41,2

35,83 42,04 43,84 35,5 44,87 42,2 43,55 41,55 35,15

36,15 42,38 44,2 35,58 44,96 42,3

43,7 41,71 55,33

110, 2

104 114,3 109,87 115,33 104,16 114,01 103,51 109,52

74,37 61,96 70,46 74,37 70,46 61,96 70,46 61,96 74,37 0,32 0,34 0,36 0,08 0,09 0,1 0,15 0,16 0,18

70

69,5

68

82

81

80

86

87

84

31

31

31

31

31

31

31

31

31

4.1.2 Data Perbandingan Berat Molekul Teori dengan Percobaan Tabel 4.2 Data Perbandingan Berat Molekul Teori dengan Percobaan Sampel Run I Kloroform (CHCl3) II III I Metanol (CH3OH) II III Pembersih Cat Kuku Evelyn I II III BM praktek (gr/mol) 120,59 153,57 142,36 31,20 36,95 46,55 62,45 75,96 70,60 BM teori (gr/mol) 119,38 119,38 119,38 32,04 32,04 32,04 Ralat (%) 1,02 28,64 19,25 2,61 15,31 45,29 -

4.2

Pembahasan Pada percobaan Berat Molekul Volatil, cairan volatil dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer kemudian ditutup dengan aluminium foil. Setelah ditutup, aluminium foil dilubangi dengan jarum agar uapnya dapat keluar. Setelah dilubangi, labu erlenmeyer dipanaskan dalam penangas air sampai menguap seluruhnya. Uap ini kemudian didinginkan dalam desikator selama waktu yang telah ditentukan. Cairan yang terbentuk kemudian ditimbang. Massa cairan yang terbentuk selanjutnya dimasukkan dalam persamaan rumus gas ideal yaitu:
P.V m .R .T BM

Pada saat kesetimbangan, tekanan (P) = tekanan udara luar (1 atm), suhu (T) = suhu desikator, dan volume (V) = volume erlenmeyer. Dengan demikian berat molekulnya dapat dihitung. Waktu pendinginan dalam suatu desikator tak dapat ditentukan dengan eksak, karena waktu tersebut bergantung pada temperatur dan ukuran krus

maupun bahan krus itu. Bejana platinum memerlukan waktu yang lebih pendek daripada bejana porselin, kaca dan silika. Jadi, waktu pendinginan tidak mempengaruhi berat molekul senyawa molekul karena bahan labu erlenmeyer yang digunakan berbahan sama yaitu terbuat dari kaca.

4.2.1 Kloroform (CHCl3) Salah satu sampel yang digunakan adalah kloroform (CHCl3) yang memiliki berat molekul secara teori 119,38 gr/mol dengan titik didih 61,2 (Pernandes, 2011). Hasil percobaan menggunakan sampel kloroform (CHCl3) diperoleh berat molekul pada run I sebesar 120,59 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu 70 oC, pada run II sebesar 153,57 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu 69,5 oC, dan pada run III sebesar 142,36 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu 68 oC. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, berat molekul senyawa volatil pada kloroform (CHCl3) tidak sesuai dengan teori. Yang menjadi sumber kesalahan pada percobaan ini sehingga terdapat perbedaan hasil praktek dan teori adalah: 1. Ketidaktelitian praktikan pada waktu mengamati pada saat cairan volatil menguap. 2. Ketidakstabilan suhu pada penangas air yang digunakan, sehingga pengukuran suhu pada termometer tidak akurat.

4.2.1 Metanol (CH3OH) Salah satu sampel yang digunakan adalah metanol (CH3OH) yang memiliki berat molekul secara teori 32,04 gr/mol dengan titik didih 64,7 (Hikmah, 2010). Hasil percobaan menggunakan sampel metanol (CH3OH) diperoleh berat molekul pada run I sebesar 31,2 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu 82
o o

C, pada run II sebesar 36,95 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu 81 C, dan pada run III sebesar 46,55 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu

80 oC.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, berat molekul senyawa volatil pada methanol (CH3OH) tidak sesuai dengan teori. Yang menjadi sumber kesalahan pada percobaan ini sehingga terdapat perbedaan hasil praktek dan teori adalah: 1. Ketidaktelitian praktikan pada waktu mengamati padasaat cairan volatil menguap. 2. Ketidakstabilan suhu pada penangas air yang digunakan, sehingga pengukuran suhu pada termometer tidak akurat.

4.2.2 Pembersih Cat Kuku Evelyn Salah satu sampel yang digunakan adalah Pembersih Cat Kuku Evelyn. Hasil percobaan menggunakan Pembersih Cat Kuku Evelyn diperoleh berat molekul pada run I sebesar 62,45 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu 86 oC, pada run II sebesar 75,96 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu 87
o

C, dan pada run III sebesar 70,6 gr/mol, dimana sampel menguap pada suhu

84 oC. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, berat molekul senyawa volatil pada Pembersih Cat Kuku Evelyn berbeda-beda setiap run. Yang menjadi sumber kesalahan pada percobaan ini sehingga terdapat perbedaan hasil pada run I, run II, dan run III adalah: 1. Ketidaktelitian praktikan pada waktu mengamati padasaat cairan volatil menguap. 2. Ketidakstabilan suhu pada penangas air yang digunakan, sehingga pengukuran suhu pada termometer tidak akurat.

Anda mungkin juga menyukai