Anda di halaman 1dari 3

Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan dan siaga

bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatarbelakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (19141918) pada waktu itu Austria sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Austria kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas-tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia Dalam perjalanannya PMR mengalami perkembangan yang sangat positif, dan untuk membangun serta mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada Prinsip Kepalangmerahan yang siap menjadi relawan masa depan. Untuk menjawab hal tersebut maka dibuat sebuah konsep Manajemen PMR merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI agar dapat mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI. Hal ini senada dengan kebijakan PMI dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) tentang Remaja yang menyebutkan bahwa; Pertama, Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan. Kedua, Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan. Ketiga, Remaja berperan penting dalam: perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI. Keempat, Remaja adalah kader relawan, dan kelima, Remaja calon pemimpin Palang Merah masa depan. Dalam manajemen PMR, siklus pembinaan dimulai dari Perekrutan untuk menambah jumlah anggota, Pelatihan untuk menguatkan karakter, Tri Bhakti PMR sebagai bentuk implementasi dari pelatihan yang didapat, Pengakuan dan Penghargaan menjadi penting karena memotivasi PMR agar tetap bersama dengan PMI, Pemantauan dan Evaluasi untuk mengetahui apakah anggota PMR telah melaksanakan hak dan kewajibanya dengan tepat serta jejaring dan kerjasama. Penting Pembinaan PMR Pembinaan anggota PMR baik disekolah maupun luar sekolah mulai dari pola rekruitmen pelatihan - kegiatan paska pelatihan (Tri Bakti) sampai dengan pengembangan kapasitas (Pengakuan dan Penghargaan) telah memberikan gambaran sisi positif yang didapatkan jika bergabung menjadi anggota PMR. Peningkatan kapasitas dalam hal wawasan, pengetahuan dan juga ketrampilan tentu akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat baik untuk diri pribadi maupun ketika terjun di masyarakat. Yoga Ardana (anggota PMR Wira SMA 1 Semarapura - Kulngkung) menyampaikan bahwa banyak hal seru di PMR, selain nambah teman, juga bisa belajar berorganisasi dan mampu tampil di depan orang banyak. Hal ini senada dengan yang disampaikan Krisnawan Gapar (anggota PMR Wira SMA 4 Denpasar) bahwa ikutan PMR banyak nambah teman, banyak wawasan yang kita dapat, bisa berorganisasi, bisa lebih disiplin dan menghargai apa yang kita punya, dan ilmu yang didapat berguna banget untuk kehidupan sehari - hari. Bahkan Arya Bayu Permadi (anggota PMR Wira SMAN 1 Melaya Jembrana) yang pernah terpilih sebagai Putra PMR Nasional dalam ajang JUMBARA VII PMR mewakili Bali di Gorontalo menyampaikan bahwa bergabungnya dengan PMR, tidak lepas karena untuk menggali banyak pelajaran untuk memperkuat kepribadiannya dalam menapak masa depan.

Memang, banyak hal positif yang didapatkan jika bergabung dengan PMR. Dengan pola manajemen yang ada diharapkan dapat membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada Prinsip Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan.

PMR stand for Palang Merah Remaja (Red Cross Youth), which is a member of PMI Indonesia Red Cross force in carrying out humanitarian activities in the field of health and disaster preparedness, promote the Movement's Fundamental Principles of the Red Cross and Red Crescent Societies, as well as developing the organizational of PMI. Red Cross Youth is motivated by the occurrence of World War I (1914-1918) at that time Austria was having a war. Due to a shortage of Austrian Red Cross to provide relief, finally mustered the school children so that helped according to his ability. They were given lighter tasks such as collecting second-hand clothes and magazines and newspapers in the former. The children gathered in a body called the Young man Red Cross, and later on March 1st , 1950 Youth Red Cross established officially in Indonesia Trough PMR, we can find many best ways to experience a very positive development, we can use our power to keep the better humanity in our country, and to develop our character based on the principle that PMR is ready to become a Red Cross volunteer in the future. Besides that, by PMR we can create a concept PMR Management that becomes a process of formation and development of young members of PMI in order to support organizational capacity building and PMI services. Those all based on the policy of PMI and the International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) on Teens who states that: First, Adolescent development is a priority, both in membership and activities of Red Cross organization. Secondly, an important role in the development Teens Social and humanity activities. Third, Young is an instrumental in the planning, implementation and decision-making processes for PMI activities. Fourth, the Red Cross Youth leaders of the future, and the fifth, Teens is a cadre of volunteers in the next future. From those principles, better red cross youth is starting from recruitment to increase the number of members, training to strengthen character. And Tri Bhakti PMR as an implementation of the PMR training is very acquired, Recognition and Awards to be important because it motivates PMR together with PMI, Monitoring and Evaluation to determine whether PMR members have carried out the proper rights and obligations as well as networking and cooperation. So, for preparing the better cadre of Red Cross youth in the future, the youngsters of PMR Organization should manage the members of Red Cross youth well. It can be undertaken by making some social activities, more practices about disaster preparedness, and empowering the awareness of social humanity. By this action, hopefully PMR in some schools can be better and more useful for the humanity of this world. By PMR, we can love, feel, and care each other. -Humanity for all and all for humanity.-

Anda mungkin juga menyukai