Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR DI KALANGAN

SISWA/I SMA NEGERI 5

SMA NEGERI 5 merupakan salah satu sekolah yang mempunyai


fasilitas transportasi terlengkap. Fasilitas tersebut adalah tersedianya bis
sekolah yang digunakan untuk mengantar para siswa pergi ke sekolah dan
menjemput para siswa setelah jam pulang sekolah. Tetapi, tidak semua
siswa/i SMA NEGERI 5 menggunakan bis ke sekolah, sekitar 5-10 orang
siswa justru lebih memilih menggunakan motor ke sekolah. Untuk mengetahui
alasan dari siswa/i tersebut, maka diadakanlah wawancara dengan beberapa
orang diantara mereka. Berikut ini adalah wawancara dengan siswa/I
tersebut:

Narasumber: Andini.Malebary.Olivia.Paramitha
Waktu: Sabtu, 21-03-2009
Tempat: Ruang kelas SMK

P: “ Selamat pagi Andini ”


N: “ Selamat pagi ”
P: “Andini, maaf kerena saya telah mengganggu kegiatan anda, tetapi
saya ingin mewawancarai anda tentang penggunaan kendaraan bermotor
di kalangan siswa/i SMA NEGERI 5.”
N: “Iya, silahkan kalau anda ingin mewawancarai saya.”
P: “Baik kalau begitu saya akan memulai wawancaranya. Pertanyaan
pertama saya, sejak kapan anda mengendarai motor ke sekolah?
N: “Saya menggunakan motor ke sekolah sejak semester 2”
P: “Apa anda telah memiliki SIM?
N: “Ya, saya telah memiliki SIM tetapi yang saya miliki adalah SIM
tembak bukan SIM asli, sebab untuk memiliki SIM asli usia saya belum
cukup.”
P: “Menurut anda pada usia berapa seharusnya seorang siswa boleh
mengendarai motor dan memiliki SIM asli?
N: “Pada usia 16 tahun”
P: “Lalu apa alasan anda mengendarai motor ke sekolah jika usia anda
belum cukup? Dan mengapa anda tidak memilih untuk menggunakan bis
yang disiapkan oleh pihak sekolah?
N: “Alasan saya mengendarai motor ke sekolah agar saya dapat tiba lebih
awal di sekolah dan saya tidak memilih menggunakan bis karena di bis
harus berdesak-desakan selain itu bis sering datang tidak tepat waktu
sehingga saya harus menunggu.
P: “Saat anda memutuskan mengendarai motor ke sekolah, siapa saja
pihak-pihak yang mendukung keputusan anda dan siapa pihak yang tidak
setuju dengan keputusan anda?
N: “Saya rasa semua pihak mendukung keputusan saya baik dari pihak
orang tua dan pihak sekolah sehingga tidak ada pihak yang tidak
mendukung keputusan saya.
P: “Melihat usia anda yang masih muda, apakah anda dan pihak keluarga
anda tidak khawatir dengan kecelakaan lalu lintas yang mungkin dapat
terjadi pada saat anda mengendarai motor ke sekolah?
N: “Tentu saja khawatir, namun hal tersebut sudah merupakan resiko dari
mengendarai motor.
P: “Ya, sekarang saya ingin bertanya lagi kepada anda tentang tempat
parkiran yang disediakan oleh pihak sekolah, apakah tempat parkiran
tersebut sudah cukup aman dan strategis digunakan untuk
memarkirkan kendaraan anda?Jika belum di mana sebaikanya letak
tempat parkiran yang aman dan strategis?
N: “Menurut saya letak tempat parkiran tersebut sudah cukup aman dan
strategis.
P: “Pertanyaan terakhir dari saya apa keuntungan dan kerugian yang anda
dapatkan dengan mengendarai motor ke sekolah?
N: “Kalau keuntungannya saya dapatkan adalah saya dapat berlatih
mandiri sedangkan untuk kerugiannya saya rasa tidak ada”
P: “Andini, saya rasa sudah cukup informasi yang anda berikan, terima
kasih untuk kerja samanya.”
N: “Iya sama-sama”
Narasumber: Budi.Prasetyo.Prakoso
Waktu: Kamis, 19-03-2009
Tempat: Ruang kelas XI-I

P: “Selamat siang kakak Budi”


N: “Selamat siang”
P: “Saya mohan maaf sebelumnya jika saya mengganggu kegiatan kakak ,
tujuan saya menemui kakak yaitu untuk mewawancari kakak mengenai
penggunaan kendaraan bermotor di kalangan siswa/i SMA NEGERI 5
dan saya merasa kakak adalah naraseumber yang tepat sebab kakak
selalu mengendarai motor jika pergi ke sekolah. Jadi, apakah kakak
bersedia untuk saya wawancarai?
N: “Ya saya bersedia, silahkan dimulai wawancaranya.”
P: “Pertanyaan pertama dari saya, sejak kapan anda mengendarai motor
ke sekolah?
N: “Saya menggunakan motor ke sekolah sejak saya kelas X”
P: “Apa anda telah memiliki SIM asli?
N: “Ya, saya telah memiliki SIM asli
P: “Menurut anda pada usia berapa seharusnya seorang siswa boleh
mengendarai motor ke sekolah dan boleh memiliki SIM asli?
N: “Seharusnya pada usia 16 tahun.”
P: “Bagaimana tanggapan anda sendiri terhadap siswa/i belum memiliki
SIM asli namun sudah mengendarai motor ke sekolah?
N: “Ya, karena saya juga mengendarai motor sebelum usia saya cukup dan
memiliki SIM asli jadi saya merasa hal tersebut tidak menjadi masalah
selama siswa/I yang bersangkutan dapat mengendarai motor dengan
baik, jadi SIM hanyalah sebagai administarsi.
P: “Kemudian, apa alasan anda menggunakan motor ke sekolah? Dan
apakah anda tidak khawatir dengan kecelakaan yang mungkin saja
dapat terjadi saat anda mengendarai motor ke sekolah? mengingat
anda sering kali membawa motor dengan kecepatan tinggi.
N: “Alasan saya mengendarai motor ke sekolah agar saya dapat pergi ke
sekolah sesuai dengan waktu yang telah saya tentukan sendiri. Ya,
tentu saja saya khawatir dengan kecelakaan yang mungkin saja dapat
terjadi tetapi saya selalu berhati-hati dengan cara memakai helm yang
telah ditentukan dan saat mengendarai motor saya selalu berusaha
untuk tetap konsentrasi.
P: “Siapa saja pihak-pihak yang menudukung keputusan anda menggunakan
motor ke sekolah dan apakah ada pihak-pihak yang tidak mendukung
keputusan anda?
N: “Awalanya memang tidak ada pihak-pihak yang mendukung saya
mengendarai motor ke sekolah namun setelah beberapa waktu
kemudian, akhrinya pihak keluarga setuju saya mengendarai motor ke
sekolah. Namun, sampai sekarang yang membuat saya masih ragu
apakah pihak sekolah mendukung atau tidak penggunaan kendaraan
bermotor di kalangan siswa/i SMA NEGERI 5, sebab para guru sering
kali memberikan peringatan terhadap para siswa/I yang mengendarai
motor ke sekolah tetapi tidak ada peraturan secara tertulis.
P: “Yang ingin saya tanyakan lagi dari anda, apakah tempat parkiran yang
disediakan pihak sekolah untuk memarkirkan kendaraan para siswa/i
sudah aman dan strategis?Jika belum di mana sebaiknya tempat
parkiran yang aman dan strategis?
N: “Menurut saya tempat parkiran tersebut sudah aman dan strategis,
jadi tidak ada lagi tempat parkiran yang lebih aman dan strategis.
P: “Pertanyaan terakhir dari saya, apa keuntungan dan kerugian yang anda
dapatkan dari mengendarai motor ke sekolah? ”
N: “Untuk keuntungannya yang saya dapatkan adalah saya dapat pergi ke
sekolah seusai dengan waktu yang dapat saya tentukan sendiri,
sedangkan kerugiannya adalah uang jajan saya berkurang sebab
sebagian harus saya gunakan untuk membeli bensin.”
P: “Kakak Budi, saya rasa wawancaranya sudah cukup, saya ucapkan terima
kasih untuk bantuannya”
N: “Iya, sama-sama.”
PARAGRAF

Beberapa orang siswa SMA NEGERI 5 mengaku bahwa mereka telah


mengendarai motor ke sekolah sejak kelas X. Tetapi, tidak semua siswa/i
yang mengendarai motor tersebut telah memiliki SIM asli, sebab siswa yang
usianya belum cukup untuk memiliki SIM asli menggunakan SIM tembak.
Alasan setiap siswa/i mengendarai motor ke sekolah berbeda-beda,
ada siswa yang mengendarai motor ke sekolah agar dapat tiba lebih awal di
sekolah, ada juga siswa yang mengendarai motor ke sekolah agar dapat pergi
ke sekolah sesuai keinginannya jadi siswa tersebut tidak mempunyai waktu
tetap untuk berangkat ke sekolah. Saat disinggung mengapa siswa/i ini lebih
memilih menggunakan motor dari pada menggunakan bis yang telah disiapkan
pihak sekolah, mereka menjawab bahwa jika menggunakan bis mereka harus
menunggu cukup lama saat bis datang terlambat selain itu di dalam bis sering
kali harus berdesak-desakan. Sementara itu, meski siswa/i tersebut khawatir
dengan kecelakaan lalu lintas yang mungkin saja dapat terjadi saat
mengendarai motor ke sekolah, namun mereka telah siap menghadapi resiko
tersebut dan berusaha untuk tetap berhati-hati.
Siswa/i yang mengendarai motor ke sekolah telah mendapat dukungan
dari orang tua mereka, tetapi menurut salah seorang siswa yang menjadi
narasumber, sampai sekarang dukungan dari pihak sekolah tidak jelas sebab
para guru sering kali mengingatkan para siswa yang mengendari motor ke
sekolah, tetapi tidak pernah di buat dalam peraturan tertulis. Ketika ditanya
mengenai lokasi parkiran yang disediakan oleh pihak sekolah, siswa/i tersebut
merasa bahwa lokasi parkiran yang disediakan sudah aman dan strategis.
Keuntungan dan kerugian yang di dapatkan oleh siswa/i yang
mengendarai motor ke sekolah juga berbeda-beda. Menurut Andini,
keuntungan yang ia dapat dengan mengendarai motor ke sekolah adalah ia
dapat berlatih mandiri dan untuk kerugian, ia merasa tidak mendapat
kerugian apapun. Sebaliknya menurut Budi, keuntungan yang ia dapatkan
adalah dapat pergi ke sekolah sesuai dengan keinginannya sedangkan kerugian
yang ia dapat adalah dirinya harus rela mengorbankan sebagian uang jajannya
untuk membeli bahan bakar.

NAMA: DOLFINA.L.M.M
KELAS: X-1

Anda mungkin juga menyukai