Anda di halaman 1dari 16

PSIKOLOGI DAN KONSELING KELUARGA

PSIKOLOGI DAN KONSELING KELUARGA Oleh : Dian Erhan Saputra, S.Psi.,Psi


Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Pengertian Konseling Keluarga


(Perez, dalam Sayekti, 1994:89)

Familiy therapy is an interactive process wich seeks to aidily in regaining a homeostatic balance with which all the members are comfortable. In persuing this objective the family therapist operates under certain basic assumptions. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa konseling keluarga adalah suatu proses interakif untuk membantu keluarga dalam mencapai keseimbangan dimana setiap anggota keluarga merasakan kebahagiaan.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Asumsi-asumsi dasar yang dapat mendukung pencapaian tujuan:


1.Sakitnya seseorang anggota keluarga (gangguan psikis) bukanlah disebabkan oleh dirinya sendiri, akan tetapi oleh karena interaksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. 2.Walaupun satu atau lebih anggota keluarga berfungsi baik atau penyesuaian diri mereka baik, akan tetapi jika ada sebagian anggota mengalami maladjusted maka yang sehat itu akan berpengaruh menjadi maladjusted pula.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

3. Keluarga menampakkan dorongan untuk mencapai keseimbangan emosional yang diungkapkan dalam konseling. 4. Hubungan diantara kedua orang tua mempengaruhi terhadap hubungan antar anggota keluarga. Berdasarkan asumsi-asumsi diatas, maka Sayekti (1994: 90) mengemukakan bahwa pengertian konseling keluarga adalah usaha membantu individu anggota keluarga yang mengalami masalah dengan mempertimbangkan kehidupan keluarga, dan mengusahakan agar terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri individu yang akan memberikan dampak positif pula terhadap anggota keluarga lainnya.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Tujuan Bimbingan dan Konseling Keluarga


Menurut Bimo Walgito (1999: 13) tujuan perkawinan merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan pada masing-masing pihak, yaitu suami dan istri. Tanpa adanya pengertian yang mendalam mengenai tujian ini, hal tersebut akan merupakan sumber kesulitan bagi kehidupan keluarga. Suatu hal lagi perlu ditekankan bahwa tujuan itu adalah milik bersama, dan akan dicapai secara bersama-sama, suami istri menuju kearah tujuan tersebut.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Tujuan umum dan tujuan khusus dlm konseling Keluarga Sayekti Pujosuwarno (1994: 90)
Tujuan umum, yaitu:

1. Membantu anggota keluarga belajar memahami bahwa dinamika kekeluargaan merupakan hasil pengaruh hubungan antar anggota individu. 2. Membantu anggota keluarga dapat menerima kenyataan bahwa bila salah satu anggota keluarga memiliki permasalahan, mereka dapat memberi pengaruh tidak baik pada persepsi, harapan dan interaksi anggota keluarga yang lain. 3. Memperjuangkan dengan gigih daalm proses konseling, sehingga anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang guna mencapai keseimbangan dan keselarasan. 4. Mengembalikan rasa penghargaan dari seluruh anggota keluarga pada anggota yang lain.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Tujuan khususnya, yaitu:


1. Mendorong anggota keluarga agar memiliki toleransi pada anggota keluarga yang lain. 2. Agar anggota keluarga mampu memberi motivasi, dorongan semangat pada anggota keluarga yang lain. 3. Agar orang tua dapat memiliki persepsi yang realistis dan sesuai dengan persepsi anggota keluarga yang lain.

Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

PERAN TERAPIS/KONSELOR PADA KONSELING KELUARGA


Sebagai penilai mengenai; masalah, sasaran intervensi, kekuatan dan strategi keluarga, kepercayaan dan etnik keluarga. Eksplorasi pada: reaksi emosi keluarga terhadap trauma dan transisi, komposisi, kekuatan dan kelemahan, informasi yang dimiliki, kebutuhankebutuhan keluarga, kesiapan untuk intervensi dan dirujuk pada ahli lain. Pendidik/pemberi informasi agar keluarga siap beradaptasi terhadap perubahan-perubahan Pengembang sistem support, mengajarkan support dan selalu siap dihubungi. Pemberi tantangan Pemberi fasilitas prevensi (pencegahan) dengan mempersiapkan keluarga dalam menghadapi Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk stress.

Pendekatan-Pendekatan dalam konseling keluarga


Beberapa Pendekatan Psychoanalitic model TEORI KELUARGA PSIKODINAMIK.ppt Behavioristic model KONSELING KELUARGA BEHAVIORAL.ppt Family systems Bowen TEORI KELUARGA BOWEN.ppt Strategic Family Therapy Structural Family Therapy TEORI STRUTURAL KELUARGA.ppt Experiential Therapy KONSELING KELUARGA EXPERIENTIAL.ppt Cognitive-behavioral model

TEORI STRATEGIC (BRIEF) DAN SOLUTION FOCUSED.ppt

Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Pendekatan Sistem Keluarga Murray Bowen merupakan peletak dasar konseling keluarga pendekatan sistem. Menurutnya anggota keluarga itu bermasalah jika keluaraga itu tidak berfungsi (disfunctining family). Keadaan ini terjadi karena anggota keluarga tidak dapat membebaskan dirinya dari peran dan harapan yang mengatur dalam hubungan mereka.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

PROSES KONSELING
Melibatkan keluarga, pertemuan dilakukan di rumah, sehingga konselor mendapat informasi nyata tentang kehidupan keluarga dan dapat merancang strategi yang cocok untuk membantu pemecahan problem keluarga. Penilaian Problem/masalah yang mencakup pemahaman tentang kebutuhan, harapan, kekuatan keluarga dan riwayatnya. Strategi-strategi khusus untuk pemberian bantuan dengan menentukan macam intervensi yang sesuai dengan tujuan. Follow up, dengan memberi kesempatan pada keluarga untuk tetap berhubungan dengan konselor secara periodik untuk melihat perkembangan keluarga dan memberikan support. Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Di dalam keluarga terdapat kekuatan yang dapat membuat anggota keluarga bersama-sama dan kekuatan itu dapat pula membuat anggota keluarga melawan yang mengarah pada individualitas. Sebagian anggota keluarga tidak dapat menghindari sistem keluarga yang emosional yaitu yang mengarahkan anggota keluarganya mengalami kesulitan (gangguan). Jika hendak menghindar dari keadaan yang tidak fungsional itu, dia harus memisahkan diri dari sistem keluarga. Dengan demikian dia harus membuat pilihan berdasarkan rasionalitasnya bukan emosionalnya.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Pendekatan Conjoint
Virginia Satir (1967) Anggota keluarga menjadi bermasalah jika tidak mampu melihat dan mendengarkan keseluruhan yang dikomunikasikan anggota keluarga yang lain. Masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga berhubungan dengan harga diri (self esteem) dan komunikasi. Menurutnya, keluarga adalah fungsi penting bagi keperluan komunikasi dan kesehatan mental.
Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Lanjutan Pendekatan Conjoint Masalah terjadi jika self-esteem yang dibentuk oleh keluarga itu sangat rendah dan komunikasi yang terjadi di keluarga itu juga tidak baik.

Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Pendekatan Struktural
Salvador Minuchin beranggapan bahwa masalah keluarga sering terjadi karena struktur keluarga dan pola transaksi yang dibangun tidak tepat. Seringkali dalam membangun struktur dan transaksi ini batas-batas antara subsistem dari sistem keluarga itu tidak jelas.

Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Lanjutan : Pendekatan Struktural


Mengubah struktur dalam keluarga berarti menyusun kembali keutuhan dan menyembuhkan perpecahan antara dan seputar anggota keluarga. Oleh karena itu, jika dijumpai keluarga yang bermasalah perlu dirumuskan kembali struktur keluarga itu dengan memperbaiki transaksi dan pola hubungan yang baru yang lebih sesuai (Latipun,2000:179-180).

Dian Erhan Saputra/Stain_Bsk

Anda mungkin juga menyukai