Papua
Contact An Agent
Aneka Spesies / Jenis Terumbu Karang di Dasar Laut Raja Ampat Papua
Salah Satu Spesies Binatang Laut di Objek Wisata Raja Ampat Papua
Raja Ampat
Raja Ampat adalah satu kepulauan yang terletak di Irian Jaya Barat. Daerah ini merupakan tempat wisata yang kaya akan keindahan laut. Bisa dikatakan, Raja Keindahan Terumbu Karang. Di Tempat Wisata ini terdapat sekitar 75 % dari Jenis Terumbu Karang yang ada Dunia. Jadi, bagi Anda semua yang suka diving alias menyelam, bakal nggak lengkap kalau belum menyelam dan melihat indahnya terumbu karang Kepulauan Raja Ampat. Tapi anda harus pesan dulu kapan waktunya anda bisa melakukan Penyelaman karena disini jadwal untuk melakukan Diving / Menyelam sudah memiliki Daftar antri yang luar biasa banyaknya dari Wisatawan dalam Negeri dan Manca Negara.
Danau Sentani
Danau Sentani di Papua terletak antara 20.33 hingga 2041 LS dan 1400.23 sampai 1400 38 BT. Berada 70 90 m diatas permukaan laut. Terletak juga diantara pegunungan Cyclops. Merupakan danau Vulkanik. Sumber airnya berasal dari 14 sungai besar dan kecil dengan satu muara sungai, Jaifuri Puay. Diwilayah barat, Doyo lama dan Boroway, kedalaman danau sangat curam. Sedangkan sebelah timur dan tengah, landai dan dangkal, Puay dan Simporo. Disini juga terdapat hutan rawa di daerah Simporo dan Yoka. Dalam beberapa catatan disebutkan, dasar perairannya berisikan substrat lumpur berpasir (humus). Pada per-airan yang dangkal, ditumbuhi tanaman pandan dan sagu. Luasnya sekitar 9.360 Ha dengan kedalaman rata rata 24,5 meter. Disekitaran danau ini terdapat 24 kampung. Tersebar dipesisir dan pulau-pulau kecil yang ada ditengah danau. Danau Sentani merupakan danau terbesar di Provinsi Jaya Pura. Lokasi bersejarah ini, menawarkan scenery yang luar biasa. Masih adanya beberapa Bangau dan Elang yang akan menyambar seekor ikan di Danau Sentani. Anda pun disediakan sebuah perahu Johnson saat mengelilingi danau tersebut. Sayang Danau Sentani masih kurang terkenal sebagai salah satu objek tujuan wisata dibanding dengan tempat-tempat wisata bahari lain di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah membuat satu event berjuluk Festival Danau Sentani sebagai langkah memperkenalkan Sentani di mata wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Taman Nasional Lorentz terbentang dari Puncak Gunung Jaya Wijaya hingga ke perairan Laut Arafura. Taman nasional ini juga telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia pada tahun 1999 selain Taman Nasional Pulau Komodo dan Taman Nasional Ujung Kulon. Selain keragaman floranya, fauna yang terdapat di taman nasional ini juga sangat beragam. Spesies seperti babirusa, wallabies, kucing liar, kuskus, dan kangguru pohon menempati wilayah hutan ini. Selain mamalia tersebut, terdapat juga sekitar 630 spesies burung (70% dari spesies burung di Papua), seperti Kasuari, Megapoda, Beo, Dara, Burung Udang, Burung Madu dan yang paling langka, Cendrawasih yang juga merupakan ikon dari Papua.
Puncak Jaya Wijaya merupakan salah satu dari Seven Summits (Tujuh Puncak) yang menjadi target dari para pendaki gunung profesional di seluruh dunia. Puncak Jaya Wijaya berada di Taman Nasional Lorentz. Gunung ini ditutupi oleh salju abadi yang merupakan salah satu dari tiga salju abadi yang ditemukan di daerah tropis. Carstenz Pyramid (4884 m di atas permukaan laut) adalah salah satu puncak Jaya Wijaya yang mendapatkan predikat sebagai puncak tertinggi di Asia Tenggara dan wilayah Pasifik. Carstenz Pyramid tidak hanya terkenal akan ketinggiannya, tapi juga karena ketebalan lapisan saljunya.
Arkeologi Papua
Selain tempat wisata alam, Papua juga memiliki peninggalan arkeologi yang tak kalah menariknya. Potensi ini tentu saja dapat berdampak positif bagi perkembangan pariwisata dan juga masyarakat sekitar. Peninggalan arkeologi di wilayah Papua berasal dari jaman prasejarah di era Mesolitikum dimana berburu dan meramu adalah aktivitas utama manusia. Peninggalan arkeologi dari jaman ini misalnya Grotto Dudumunir Pulau Araguni, Kecamatan Fakfak, Papua Barat. Di tempat ini juga ditemukan artefak-artefak berupa alat pengeruk dan mata panah. Relik dari era yang sama juga ditemukan dalam bentuk lukisan di atas dinding gua dan batu seperti di Bukit Tutari, Kecamatan Doyo Lama, Jayapura, Papua. Relik arkeologi yang tersebar di hampir semua area Papua dapat dimanfaatkan sebagai aset yang cukup potensial. Keberagaman ini dapat dijadikan sebagai nilai plus dalam pariwisata wilayah Papua