Anda di halaman 1dari 4

1. Perhitungan rasio untuk PT.Sungaliat Tbk : a.

Rasio Lancar / Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar = 154,67% = 190%

Tahun 2005 = 11.600 x 100% 7.500 Tahun 2006 = 13.300 x 100% 7.000

PT.Sungaliat Tbk memiliki current ratio sebesar 154,67% di tahun 2005, ini menunjukkan setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,55 aktiva lancar. Untuk current ratio sebesar 190% di tahun 2006, ini menunjukkan setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,9 aktiva lancar. b. Rasio Cepat / Quick Ratio = Aktiva Lancar Persediaan x 100% Hutang Lancar = 101.33% = 147,14%

Tahun 2005 = 11.600 4.000 x 100% 7.500 Tahun 2006 = 13.300 3.000 x 100% 7.000

PT.Sungaliat Tbk memiliki quick ratio sebesar 101,33% di tahun 2005, ini menunjukkan setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,01 aktiva lancar diluar persediaan. Untuk quick ratio sebesar 147,14% di tahun 2006, ini menunjukkan setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,5 aktiva lancar diluar persediaan. c. Rasio Kas / Cash Ratio = Kas + Bank + Surat Berharga x 100% Hutang Lancar 80% 114,29%

Tahun 2005 = 2.000 + 2.250 + 1.750 x 100% = 7.500 Tahun 2006 = 3.150 + 2.850 + 2.000 x 100% = 7.000

PT.Sungaliat Tbk memiliki cash ratio sebesar 80% di tahun 2005, ini menunjukkan setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 0,8. Untuk quick ratio sebesar 114,29% di tahun 2006, ini menunjukkan setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan kas sebesar Rp 1,1. d. Rasio Perputaran Kas/Cash Turnover ratio = Penjualan x 100% Modal kerja Rasio Ini tidak dapat dihitung karena Laporan laba rugi tidak disertakan sehingga Penjualan dan Modal kerja tidak dapat diketahui.

e. Rasio Modal kerja bersih/Net Working Capital = Aktiva Lancar Hutang Lancar x 100% Hutang Lancar Tahun 2005 = 11.600 7.500 x 100% 7.500 Tahun 2006 = 13.300 7.000 x 100% 7.000 = = 54,67% 90%

Perhitungan PT. Sungaliat Tbk dapat dilihat adanya kenaikan sebesar 35,33% yang diperoleh dari selisih 54,67% di tahun 2005 dan 90% di tahun 2006. Jadi dilihat dari keseluruhan nilai Net Working Capital pada PT. Sungaliat Tbk memiliki tingkat likuiditas kurang baik karena rasionya berada di bawah 100%. Sehingga hal ini menunjukkan manajemen perusahaan kurang efisien dalam mengelola aktiva lancar. 2. Komentar kami untuk standar industri : a. Jika standar industri current ratio sebesar 45%, dapat disimpulkan dari tahun 2005 dan tahun 2006 sangat baik karena berada diatas standar industri, yaitu sebesar 154,67% pada tahun 2005 dan 190% pada tahun 2006. b. Jika standar industri quick ratio sebesar 60%, dapat disimpulkan dari tahun 2005 dan tahun 2006 sangat baik karena berada diatas standar industri, yaitu sebesar 101,33% pada tahun 2005 dan 147,l4% pada tahun 2006. c. Jika standar industri cash ratio sebesar 40%, dapat disimpulkan dari tahun 2005 dan tahun 2006 sangat baik karena berada diatas standar industri, yaitu sebesar 80% pada tahun 2005 dan 114,29% pada tahun 2006. d. Perhitungan rasio perputaran kas tidak dapat dihitung karena Laporan laba rugi tidak disertakan sehingga Penjualan dan Modal kerja tidak dapat diketahui. e. Jika standar industri net working capital sebesar 15%, dapat disimpulkan dari tahun 2005 dan tahun 2006 sangat baik karena berada diatas standar industri, yaitu sebesar 54,67% pada tahun 2005 dan 90% pada tahun 2006. 3. Perhitungan Rasio lainnya serta komentar standar industri. a. Rasio Hutang atas Aktiva/Debt To Asset ratio = Total Hutang x 100% Total Aktiva

Tahun 2005 = 17.600 x 100% = 91,67% 19.200 Tahun 2006 = 20.400 x 100% = 120,71% 19.600 PT.Sungaliat Tbk memiliki rasio hutang atas aktiva sebesar 91,67% di tahun 2005, ini berarti 91,67% dari seluruh aktiva perusahaan didanai dari hutang dan sisa 8,33% pendanaan berasal dari modal pemegang saham. Untuk rasio hutang atas aktiva sebesar 120,71% di tahun 2006, ini berarti 100% aktiva perusahaan didanai dari hutang dan kelebihannya sebesar 20,71% menunjukkan kinerja perusahaan semakin menurun dengan semakin menaikkna porsi hutang dalam pendanaan aktiva.

Apabila standar industri untuk rasio hutang atas aktiva sebesar 70%, dapat disimpulkan perusahaan tidak mampu menjamin hutang yang dimilikinya dengan aktiva yang jumlahnya lebih kecil dari pada hutangnya, karena rasio dari tahun 2005 ke tahun 2006 meningkat sebesar 29,04% menunjukkan jumlah hutang lebih banyak dibandingkan jumlah aktiva perusahaan. b. Rasio Hutang atas Modal/Debt To Equity ratio = Total Hutang x 100% Total Modal

Tahun 2005 = 17.600 x 100% = 113,55% 15.500 Tahun 2006 = 20.400 x 100% = 139,73% 14.600 PT.Sungaliat Tbk memiliki rasio hutang atas modal sebesar 113,55% di tahun 2005, meningkat menjadi 139,73%, ini berarti perusahaan memiliki hutang terlalu besar dan modal yang dimiliki dari perusahaan ini terlalu kecil sehingga modal perusahaan tidak dapat menutupi hutang kepada pilah luar. Apabila standar industri untuk rasio hutang atas modal sebesar 85%, dapat disimpulkan perusahaan tidak mampu menjamin hutang yang dimilikinya dengan modal yang jumlahnya lebih kecil dari pada hutangnya, karena rasio dari tahun 2005 ke tahun 2006 meningkat sebesar 26,18% menunjukkan jumlah hutang lebih banyak dibandingkan jumlah modal perusahaan. c. Rasio Hutang jangka panjang atas Modal/Debt To Equity ratio = Hutang jangka panjang x 100% Total Modal Tahun 2005 = 10.100 x 100% = 65,16% 15.500 Tahun 2006 = 13.400 x 100% = 91,78% 14.600 PT.Sungaliat Tbk memiliki rasio hutang jangka panjang atas modal sebesar 65,16% di tahun 2005, ini berarti 65,16% dari modal perusahaan didanai oleh hutang jangka panjang, sedangkan sisa 34,84% merupakan modal sendiri. Untuk rasio hutang jangka panjang atas modal sebesar 91,78% di tahun 2006, ini berarti 91,78% dari modal perusahaan didanai oleh hutang jangka panjang, sedangkan sisa 8,22% merupakan modal sendiri. Apabila standar industri untuk rasio hutang jangka panjang atas modal sebesar 95%, dapat disimpulkan rasio dari tahun 2005 dan tahun 2006 berada dibawah standar, yaitu sebesar 65,16% dan 91,78%, sehingga perusahaan mampu membayar hutang jangka panjangnya dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.

d. Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga/Times Interest Earned =

EBIT x1 kali Beban Bunga

Rasio Ini tidak dapat dihitung karena Laporan laba rugi tidak disertakan sehingga EBIT/laba sebelum beban bunga dan pajak serta Beban Bunga tidak dapat diketahui. e. Rasio Cakupan Biaya Tetap/Fixed Charge Coverage = EBIT + Pembayaran Sewa x1 kali Beban Bunga + Pembayaran Sewa Rasio Ini tidak dapat dihitung karena Laporan laba rugi tidak disertakan sehingga EBIT/laba sebelum beban bunga dan pajak, pembayaran sewa, dan Beban Bunga tidak dapat diketahui.

Anda mungkin juga menyukai