Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PEMULIAAN TANAMAN

ACARA VI DESKRIPSI VARIETAS

Semester: Ganjil 2012/2013 Oleh


Nama : Hilman Arifin : A1L011045

NIM Rombongan

: B1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI PURWOKERTO 2012

Acara VI. DESKRIPSI VARIETAS Tanggal praktikum Nama NIM Nama partner : 17 Oktober 2012 : Hilman arifin : A1L011045 : Muhammad arifin Armada triani Ajeng damayanti Tesa kanisa Nina nurliani M. Fikri Azhari Rombongan Asisten : : B1 Vetta D.

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Padi merupakan bahan makanan pokok yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun sebagai makanan pokok padi dapat digantikan oleh bahan makanan lainnya, tetapi padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain (AAK, 1990). Perbaikan sifat (genetik) tanaman merupakan tugas pokok dari pemulia tanaman melalui penciptaan varietas-varietas baru. Ciri-ciri varietas unggul pada tanaman padi adalah produksi tinggi, respon terhadap pemupukan, tahan hama dan penyakit, umur pendek dan tahan rebah. Salah satu upaya untuk mempelajari sifat-sifat suatu tanaman yaitu dengan mempelajari deskripsi dari suatu tanaman tersebut. Pengertian deskripsi itu sendiri adalah menggambarkan secara langsung mengenai morfologi tanaman, yaitu warna daun, warna batang, warna biji, bentuk batang, bentuk daun, dan masih banyak lagi sifat morfologi yang lainnya. Penggunaan varietas unggul untuk meningkatkan produksi tanaman

merupakan usaha yang paling mudah diserap oleh petani dewasa ini. Makin banyak varietas yang beredar dikalangan petani, diharapkan peningkatan produksi tanaman dapat terjamin. Penyebaran masing-masing varietas unggul bervariasi tergantung

keunggulannya, daya adaptasi dan selera konsumen terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh tiap varietas. Penggunaan varietas unggul harus disertai dengan tersedianya benih bermutu tinggi yang dalam penyediaannya ditempuh dengan penerapan sistem sertifikasi. Dalam kegiatan sertifikasi, kegiatan pokoknya adalah menilai kemurnian benih secara genetis melalui sifat morfologi yang tampak. Untuk itu deskripsi varietas yang berisi sifat-sifat morfologis dapat membantu untuk menilai kemurnian benih. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya pemahaman yang baik mengenai sifat-sifat morfologi yang disajikan dalam deskripsi tanaman. Adanya pengaruh lingkungan terhadap beberapa sifat morfologi akan menimbulkan variasi sifat fisik, sehingga sifat yang tampak dapat tidak sesuai dengan

apa yang tercantum dalam deskripsi. Tidak jarang variasi sifat fisik yang timbul dapat menyulitkan penilaian kemurnian benih. B. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi tiap-tiap tanaman secara keseluruhan.

II. TINJAUAN PUSTAKA Diantara tanaman padi yang termasuk ke bangsa Oryza sativa L. terdapat ribuan varietas-varietas yang satu sama lain mempunyai cirri-ciri khas tersendiri sehingga dapatlah dikatakan bahwa ditilik dari sudut bentuk tubuh (morfologi) tidaklah ada dua varietas padi yang mempunyai bentuk tubuh yang sama. Antara varietas yang satu dengan yang lain senantiasa terdapat perbedaan, bagaimana pun kecilnya perbedaan itu. Perbedaan-perbedaan yang nampak antara varietas yang satu dengan yang lain adalah disebabkan oleh perbedaan dalam pembawaan atau sifat varietas (Siregar, 1981). Tanaman padi termasuk golongan tanaman semusim. Bentuk batangnya bulat dan berongga, daunnya memanjang seperti pita yang berdiri pada ruas-ruas batang dan mempunya sebuah malai yang terdapat pada ujung batang (BIMAS, 1983). Bagian-bagian tanaman dalam garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu : 1. Bagian vegetatif, yang meliputi : akar, batang, dan daun. 2. Bagian generatif, yang meliputi : malai yang terdiri dari bulir-bulir daun bunga. Tumbuhan padi yang telah berkecambah, akan keluar akar-akar serabut yang pertama dari batang yang masih pendek, dan dari sejak ini perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada saat permulaan batang mulai bertunas, akar serabut

berkembang dengan pesat. Dengan semakin banyaknya akar-akar serabut ini maka akar tunggang yang berasal dari akar kecambah tidak kelihatan lagi. Letak susunan akar tidak dalam (20 30 cm). Akar tunggang dan akar serabut mempunyai bagian akar lagi yang disebut akar samping yang keluar dari akar serabut disebut akar rambut dan yang keluar dari akar tunggang, bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut (BIMAS, 1983). Batang padi tersusun dari beberapa ruas. kosong. Ruas-ruas itu merupakan bubung

Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutupi oleh buku.

Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya (Siregar, 1981). Menurut Siregar (1981), pada buku bagian bawah dari ruas batang tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi apa yang disebut ligulae (lidah) daun, dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak. Dimana daun pelepah itu menjadi ligulae dan daun kelopak

terdapat dua embel-embel yang disebut auricle. Fungsi dari ligulae dan auricle adalah digunakan dalam determinate identitas suatu varietas. Daun terdiri dari helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai dan upih terdapat apa yang namanya lidah daun seperti yang disebutkan di atas. Upih daun berguna untuk memberikan dukungan kepada bagian buku yang jaringannya empuk. Panjang dan warna lidah daun berbeda-beda tergantung pada varietas pada yang ditanam. Lidah daun

duduknya melekat pada batang dengan demikian dapat mencegah masuknya air hujan di antara batang dan upih daun. Keadaan ini dapat atau mencegah infeksi dari penyakitpenyakit. Panjang dan lebar dari helai daun juga tergantung pada varietas padi yang ditanam dan letaknya pada batang. Daun ketiga dari atas biasanya merupakan daun terpanjang. Daun bendera (daun yang paling atas) mempunyai panjang daun terpendek dengan lebar daun terbesar (BIMAS, 1983). Banyak daun dan besar sudut yang dibentuk antara daun bendera dengan malai, tergantung kepada varietas-varietas padi yang ditanam. Besar sudut yang dibentuk dapat kurang dari 90 atau lebih dari 90 (BIMAS, 1983). Suatu malai terdiri sekumpulan bunga-bunga padi yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari malai, sedang butirbutirnya terdapat pada cabang-cabang yang pertama maupun cabang-cabang kedua. Pada waktu berbunga, malai berdiri tegak kemudian terkulai bila butir telah berisi dan matang menjadi buah. Panjang malai diukur dari buku terakhir sampai butir di ujung malai. Panjang malai ditentukan oleh sifat keturunan dari varietas dan keadaan keliling. Ukuran panjang malai dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Pendek 2. Sedang 3. Panjang : < 20 cm : 20 30 cm : > 30 cm

Kepadatan malai adalah perbandingan antara banyaknya bunga per malai dengan panjang malai. Panjang malai suatu varietas demikian pula banyaknya cabang tiap malai dan jumlah butir tiap-tiap cabang, tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanam. Banyak cabang tiap-tiap malai berkisar dari 7 30 buah (BIMAS, 1983).

Menurut Siregar (1981), tiap-tiap bunga padi itu mempunyai : 1. Tangkai bunga. 2. Perhiasan bunga. 3. Daun mahkota bunga yang terdiri atas dua belahan yang tidak sama besarnya. Kedua belahan daun mahkota bunga itulah yang kelak jika buah padi telah masak yang menjadi pembungkus berasnya dan yang kita sebutkan sekam butir padi itu. Daun mahkota yang terbesar disebut palea dan daun mahkota yang terkecil disebut lemma. Di dalam kedua daun mahkota palea dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi yang terdiri atas : 1. Benang sari. 2. Putik. 3. Bakal buah (karyiopsis). Biji padi atau gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Dinding bakal buah terdiri atas tiga bagian, yaitu : 1. Bagian paling luar (epicarpium). 2. Bagian tengah (mesocarpium). 3. Bagian dalam (endocarpium). Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak di bagian sentral yakni di bagian lemma. Pada lembaga terdapat daun lembaga dan akar lembaga (BIMAS, 1983). Menurut BIMAS (1983), berikut merupakan bagian-bagian penting dari tanaman padi yang dapat digunakan untuk membedakan antara varietas yang satu dengan yang lain, yaitu : 1. Habitus (bentuk tanaman) : tinggi, sedang, atau pendek; tegak atau terserak. 2. Anakan : jumlah seluruh tunas dari satu tanaman induk. Dapat dinyatakan : banyak, sedang, atau sedikit. 3. Kaki tanaman : berwarna, bergaris, atau tidak berwarna/ bergaris. 4. Batang : berwarna, bergaris, atau tidak berwarna/ bergaris.

5. Daun bendera 6. Malai

: tegak, mendatar, atau terkulai. : tegak atau terkulai, terserak atau tidak terserak.

7. Gabah

: besar, sedang, atau kecil; panjang, sedang, atau pendek; berbulu, gundil, atau tidak berbulu; ujung gabah berwarna atau tidak.

8. Beras ada perut atau tidak ada perut

: Besar, sedang, atau kecil; panjang, sedang, pendek

III. METODE PRAKTIKUM A. Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah penggaris, busur derajat, alat tulis. B. Bahan Bahan yang digunakan pada praktikum adalah tanaman padi susu yang akan dicandra. C. Prosedur kerja a. Diamati penampilan tanaman yang akan dideskripsi b. Diamati data tanaman yang dideskripsi c. Dibuat candra tanaman berdasarkan data yang sudah diperoleh.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Padi Susu (Milk Rice) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Asal Golongan Umur tanaman Bentuk tanaman Tinggi tanaman Anakan produktif Warna kaki Warna batang Posisi daun : Jawa Tengah (Padi lokal) : Bulu : 3,5 4 bulan : Intermedia 40 : 99,5 cm : Sedikit : Hijau kecokelatan : Hijau tua kecokelatan : Tegak 20 : Tegak 18 : Ramping : Hijau muda kekuning-kuningan : Pulen

10. Posisi daun bendera 11. Bentuk gabah 12. Warna gabah 13. Tekstur nasi B. Pembahasan

Tanaman padi termasuk golongan tanaman setahun atau semusim. Bentuk batangnya bulat berongga, daunnya memanjang seperti pita yang berdiri pada ruasruas batang dan mempunyai sebuah malai yang terdapat pada ujung batang. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung malai tertinggi. Tinggi tanaman maksimum digolongkan: sangat rendah ( kurang dari 70 cm ), rendah ( 71-100 cm ), sedang ( 101- 130 cm ), tinggi ( 131-160 cm ), dan sangat tinggi ( lebih dari 160 cm ). Daun terdiri dari helaian daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Daun ketiga dari atas biyasanya merupakan daun terpanjang. Daun bendera ( daun yang di atas sekali ) mempunyai panjang daun terpendek dengan lebar daun terbesar. Banyak daun dan besar sudut yang dibentuk antara daun bendera dengan malai, tergantung kepada varietas- varietas padi yang ditanam. Besar sudut yang dibentuk dapat kurang dari 90o atau lebih dari 90o. Jumlah anakan biasanya mencapi maksimum biasanya dicapai pada minggu ke enam atau ke tujuh setelah tanam. Jumlah anakan maksimum perbatang dapat digolongkan : sangat rendah ( kurang dari 5 batang ), rendah ( 5-8 batang ), tinggi ( 13-16 batamg ), dan sangat tinggi ( lebih dari 16 batang ) ( Deptan, 1983 ).

Pendiskripsian suatu tanaman sangat membantu dalam dunia pemuliaan tanaman. Umumnya dalam kegiatan pendiskripsian suatu tanaman lebih banyak ke arah sifat-sifat morfologi dari tanaman tersebut. Praktikum kali ini mendiskripsikan tanaman padi di green house belakang kampus pertanian. Variabel pencandraannya meliputi golongan, umur tanaman, tinggi tanaman, anakan produktif, warna kaki, warna batang, posisi daun, posisi daun bendera, bentuk gabah, warna gabah dan tekstur nasi. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi bila malai belum keluar, dan sesudah malai keluar tingginya diukur dari permukaan tanah sampai ujung malai tertinggi. Tinggi tanaman adalah suatu sifat bakal (keturunan). Adanya perbedaan tinggi dari suatu varietas disebabkan oleh suatu pengaruh keadaan lingkungan. batang padi berbeda-beda tingginya sesuai dengan jenisnya. Pada umumnya yang berumur panjang lebih tinggi dari yang berumur pendek, rata-rata antara 80-120 cm dan paling tinggi 1,5 cm. Banyak daun dan besar sudut dibentuk antara daun bendera dengan malai, tergantung kepada varietas-varietas padi yang ditanam. Besar sudut yang dibentuk dapat kurang dari 90o atau lebih dari 90o (Deptan, 1983). Menurut pengamatan, padi mulai beranak umur 18 hari setelah benih disebar. Kemudian setelah 4-5 hari menyusul anak berikutnya. Umumnya tiap batang beranak 6-10 batang, bila tiap rumpun tak banyak bibit yang ditanam. Tanaman padi sering kali rebah. Pada umumnya terjadi pada tanah yang subur, terlalu rapat menanamnya, atau terus-menerus diairi. Juga jenis padi mempengaruhi. Padi bulu umumnya tahan rebah dan padi cere mudah rebah(Soekirno, 1970). Batang tanaman padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas-ruas yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh sesuatu buku. Ruas batang padi didalamnya berongga dan berbentuk bulat. Ruas batang padi tersebut dari atas ke bawah semakin pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri sendiri(Departemen Pertanian Satuan Pengendali Bimas, 1983). Daun terdiri dari helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Lidah daun terdapat pada perbatasan antara helai dan upih daun.

Malai padi terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi tanaman timbul dari buku paling atas. Ruas-ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari malai padi, sedangkan butir-butirnya terdapat pada cabang-cabang pertama maupun cabang-cabang kedua. Panjang malai diukur dari buku terakhir sampai butir di ujung malai. Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Bunga padi berkelamin dua, dengan jumlah benang sari enam, tangkai sari pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu. Malai padi terdiri dari bagian-bagian tangkai bunga, dua sekam kelopak, yang terbawah disebut lemma sedang lainnya disebut palea, dua lodicule yang terletak pada dasar bunga, yang sebenarnya adalah dua mahkota yang sudah berubah bentuknya (Departemen Pertanian Satuan Pengendali Bimas, 1983). Berdasarkan data pengamatan di atas, didapatkan bahwa varietas padi yang diamati adalah varietas padi mentik/padi susu. Menurut (Bambang, 2009) bahwa varietas padi mentik memiliki deskripsi tanaman sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Golongan Umur Tanaman Bentuk Tanaman Anakan Produktif Warna Kaki Warna Batang Warna Daun bendera Warna Daun Warna Muka Daun : Cere : 105-110 hari : Tegak : sedang : Hijau : Hijau : Tidak berwarna : Hijau tua : Kasar : Agak kulai : Tegak sampai miring : Oval panjang agak kasar : Kuning : tidak mudah rontok : Tidak tahan tahan : Pulen dan wangi

10. Posisi Daun 11. Daun Bendera 12. Bentuk Gabah 13. Warna Gabah 14. Kerontokan 15. Kerebahan 16. Tekstur Nasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terdapat sedikit perbedaan dengan yang ada pada literatur, yaitu golongan padi mentik cere sedangkan padi susu termasuk golongan bulu, kemudian bentuk tanaman padi mentik tegak sedangkan padi susu intermedia 40, anakan produktif padi mentik sedang sedangkan padi susu sedikit namun hampir sama dengan literature karena perbedaan umur tanaman juga mempengaruhi jumlah anakan, warna kaki padi mentik hijau sedangkan padi susu hijau kecoklatan, warna batang padi mentik hijau sedangkan padi susu hijau tua kecoklatan, posisi daun kulai pada padi mentik sedangkan padi susu tegak 20, bentuk gabah padi mentik oval agak panjang kasar sedangkan padi susu ramping, warna gabah padi mentik kuning sedangkan padi susu hijau muda kekuning-kuningan berbeda karena umur tanaman yang kami amati dengan literature, tekstur nasi antara padi mentik dengan padi susu sama yaitu pulen. Berdasarkan literatur, apabila jika ternyata deskripsi yang didapat dari hasil pengamatan berbeda dengan deskripsi yang didapat dari pustaka, hal tersebut disebabkan karena perbedaan kondisi lingkungan tanam sehingga menampakkan kondisi tanaman padi yang berbeda pula(Bambang, dkk, 2009). Keadaan lingkungan dalam deskripsi tanaman perlu diperhatikan karena pengaruh lingkungan terhadap beberapa sifat morfologi yang akan menimbulkan variasi sifat fisik, sehingga sifat yang tampak dapat tidak sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam deskripsi.

V. SIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum yang telah diamati diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencanndraan, yaitu keadaan lingkungan dalam deskripsi tanaman perlu diperhatikan karena pengaruh lingkungan terhadap beberapa sifat morfologi akan menimbulkan variasi sifat fisik, sehingga sifat yang tampak dapat tidak sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam deskripsi. Deskripsi tanaman digunakan untuk membantu menilai kemurnian benih yang berkaitan dengan kegiatan sertifikasi benih dalam hal penyediaan varietas unggul yang harus disertai dengan benih bermutu. Deskripsi tanaman dapat digunakan oleh pemulia sebagai acuan dalam melakukan persilangan antara galur-galur yang ada berdasarkan sifat-sifat morfologi yang tampak.

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1980. Budidaya Tanaman Padi. KANISIUS. Yogyakarta Bambang, dkk.2009. Deskripsi Varietas Padi.Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang Departemen Pertanian Satuan Pengendali Bimas. 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija, dan Syur-sayuran. Departemen Pertanian Satuan Pengendali Bimas. Jakarta Deptan, Sekretariat Badan Pengendali BIMAS. 1988. Pedoman Perbenihan seri1. Kumpulan Deskripsi Varietas Padi yang Dianjurkan, Jakarta. Hardjodinomo, Soekirno. 1970. Bertanam Padi. Bina Cipta. Bandung

Siregar, Hadrian. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia.Sastra Hudaya. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai