Anda di halaman 1dari 2

PENCEMARAN LINGKUNGAN Kebocoran Amonia Cenderung Berulang

Senin, 03 Oktober 2011 00:00 | Share Ditulis oleh Kompas |

Banda Aceh,- WALHI Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Aceh mempertanyakan keseriusan PT Pupuk Iskandar Muda menangani masalah menyebarnya gas amonia dari dari pabrik pupuk tersebut yang terus berulang. Menyebarnya gas amonia itu membuat warga sekitar menjadi korban. Pemerintah dinilai tidak bertindak tegas.Yang menjadi korban ini masyarakat, meski tidak sampai memakan korban jiwa. Bagaimana protokol perusahaan untuk menghindari bencana serupa? Bagaimana peran pemerintah untuk mengawasi perusahaan nakal ini? kata Direktur Walhi Aceh Teuku Muhammad Zulfikar, Minggu (2/10). Pada Jumat (30/9) pukul 13.30, katup amonia PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) I Lhokseumawe kembali menyebar ke lingkungan temperatur panas yang terjadi pada refrigran pabrik PT PIM I. Akibatnya, puluhan warga Desa Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, dilarikan ke rumah sakit. Gas beracun amonia telah meracuni paru-paru mereka sehingga membuat sesak napas. Seminggu sebelumnya, Kamis (22/9), peristiwa yang sama juga terjadi di pabrik ini. Sebanyak 90 warga Desa Tambon Baroh saat itu dilarikan ke rumah sakit karena menghirup gas amonia dari PT PIM. Menurut Zulfikar, kebocoran gas amonia bukan hal sepele. Gas ini tergolong beracun. Jika tidak ditangani serius, hal itu berpeluang memakan korban jiwa.Yang kami sampaikan ini bukan hal yang berlebihan. PT PIM telah berkali-kali bocor, dan tanpa dilakukan penanganan khusus untuk mencegahnya, ujarnya. Kebocoran gas amonia dari PT PIM rutin terjadi setiap tahun, terutama saat permulaan operasional mesin, saat yang genting dalam proses pengaktifan mesin-mesin di pabrik. Seharusnya, berkaca pada pengalaman yang lalu-lalu, jika start-up hendak dimulai, harus dilakukan persiapan yang memadai. Mulai dari pemberitahuan kepada masyarakat akan risiko bahaya, penyiapan tenaga darurat yang siap sedia, dan penanganan secara teknologi yang mumpuni untuk mencegah kebocoran gas, ujarnya. Pada 28 April 2010 terjadi kebocoran amonia yang menyebabkan puluhan warga sekitar pabrik harus dirawat di Rumah Sakit PIM Lhokseumawe. Dari jumlah itu, 12 orang dirujuk ke RS Lhokseumawe karena kondisinya tergolong gawat akibat terpapar langsung amonia. Kepala Biro Hubungan Masyarakat PT PIM Mustofa Tahir mengatakan, menyebarnya gas amonia bukanlah kebocoran instalasi mesin pabrik. Hal itu terjadi karena ada goncangan pada mesin saat dioperasikan. Goncangan itu membuat gas amonia tertekan keluar dan menyebar ke lokasi sekitar.Mesin itu sudah lama tidak dioperasikan. Baru Kamis diaktifkan sehingga saat dinyalakan terjadi goncangan dan amonia keluar. Kebetulan arah angin ke permukiman warga sehingga gas pun menyebar ke sana, kata Mustofa.

Menurut Mustofa, PT PIM selalu siaga dengan segera mengevakuasi warga sekitar yang terancam menjadi korban. (HAN) Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2011/10/03/05263069/kebocoran.amonia.cenderu

Anda mungkin juga menyukai